Effect of flue gas conditioning on the cohesive forces in fly ash layers in electrostatic precipitation

2015 ◽  
Vol 34 (5) ◽  
pp. 1379-1383 ◽  
Author(s):  
Benito Navarrete ◽  
Bernabé Alonso-Fariñas ◽  
Mónica Lupión ◽  
Luis Cañadas
Fuel ◽  
2008 ◽  
Vol 87 (15-16) ◽  
pp. 3216-3222 ◽  
Author(s):  
S. Shanthakumar ◽  
D.N. Singh ◽  
R.C. Phadke
Keyword(s):  
Fly Ash ◽  
Flue Gas ◽  

2009 ◽  
Vol 37 (6) ◽  
pp. 102267 ◽  
Author(s):  
M. R. Mitchell ◽  
R. E. Link ◽  
S. Shanthakumar ◽  
D. N. Singh ◽  
R. C. Phadke
Keyword(s):  
Fly Ash ◽  
Flue Gas ◽  

2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Prasetiyadi Prasetiyadi ◽  
Wiharja Wiharja ◽  
Sri Wahyono

Proses pembakaran sampah kota melalui insinerator akan menghasilkan uap panas yang bisa dimanfaatkan  untuk membangkitkan energi listrik, akan tetapi pada proses ini juga menghasilkan output berupa flue gas yang didominasi oleh partikel (fly ash) dan gas beracun seperti: HCl, SO2, NOx, HF, Hg, Cd dan Dioxin. Sebelum dibuang ke udara bebas, flue gas tersebut harus diolah agar memenuhi baku mutu lingkungan. Teknologi penanganan partikel dan gas polutan tersedia dan dapat dibuat dengan berbagai kapasitas. Untuk menangani flue gas dari insinerator sampah digunakan Quencher untuk menekan laju pembentukan kembali dioksin dan furan setelah proses pembakaran,  Spray Drying Absorption (SDA) untuk mengikat gas asam dan  logam berat serta bag filter untuk menangkap partikel. Selain itu digunakan ID Fan dan Cerobong Asap untuk pengatasi pressure drop yang terjadi akibat pengoperasian peralatan APC dan melepas ke udara.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document