Capacity Building Strategies: East Asian Approaches

Author(s):  
William K. Cummings
Keyword(s):  

Subject Development of South-east Asian coastguards and their geopolitical implications. Significance Senior coastguard officers from Australia, Japan, the Philippines and the United States will meet later this year to discuss cooperation and capacity-building -- and the assertive actions of China's coastguard in littoral waters. With external partners' support, South-east Asian states are developing their coastguards to fight crime and assert maritime territorial claims. Impacts Fishing activities will probably trigger spats between South-east Asian and China's coastguards. Gradually, inter-operability between South-east Asian coastguards will expand. Tokyo and Washington will use coastguards to deepen ties with South-east Asian countries. There could be frictions between Indonesia's and Malaysia's coastguards over waters around Ambalat.


Global Mind ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Henike Primawanti ◽  
Sidik Pangestu

ABSTRAK Teknologi merupakan sebuah anugerah tetapi juga merupakan sebuah ancaman yang nyata. Dunia maya  dan teknologi internet misalnya, dunia maya maupun internet yang mampu menghubungkan jutaan orang, telah diakui sangat berguna dan mendukung hampir setiap bidang kehidupan. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Indonesia dalam berdiplomasi demi meningkatkan keamanan siber melalui ASEAN regional Forum. Penelitian ini menjelaskan latar belakang negara indonesia ikut serta dalam ASEAN Regional Forum serta seperti apa diplomasi yang dilakukan oleh negara Indonesia dalam upaya meningkatkan keamanan siber negara.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan yang melatarbelakangi Indonesia dalam ASEAN regional Forum adalah karena keadaan Cybersecurity  indonesia yang masih memiliki banyak celah, kepentingan nasional  berupa kebutuhan keamanan yang bersifat mutlak dan ancaman-ancaman yang berasal dari ruang siber. Dalam melakukan diplomasi di ASEAN Regional Forum, Indonesia mengusulkan  empat poin khusus yaitu adanya kontak poin, dibentuknya study group untuk perumusan kurikulum dalam peningkatan capacity building, transisi penggunaan Internet Protocol version 4 (IPv4) ke IPv6, pembentukan badan atau lembaga khusus terkait cyber di negara masing-masing.Indonesia menginisiasi negara-negara ASEAN untuk menjalankan usulan tersebut. Dua poin diantaranya berhasil di terima dan dituangkan dalam  ASEAN Regional Forum Work Plan on Security of and in The Use of Information and Communications Technologies (Ict’s). Dalam upaya pembangunan dan peningkatan keamanan siber diperlukan adanya keselarasan antara hukum, teknis dan tindakan prosedural, struktur organisasi, capacity building, dan kerja sama internasional.  Kata Kunci: Cybersecurity, Cyber Crime, ASEAN Regional Forum, Diplomasi


Subject The outlook for the current migrant crisis in South-east Asia. Significance Over the last three weeks, an estimated 25,000 Rohingya and Bangladeshi migrants have sought to reach Indonesia and Malaysia, on boats mostly abandoned by people smugglers based in Myanmar, Bangladesh and Thailand. Malaysia and Indonesia have received around 3,000 such migrants so far. Seeking a solution, a regional summit will be held in Bangkok on May 29, including representatives from Myanmar, Australia and the United States. Meanwhile, suspected people-smuggling camps discovered in Thailand and Malaysia in May have led to allegations of official complicity. Impacts Amid allegations of official complicity in people smuggling and trafficking, scrutiny of the Thai and Malaysian governments will increase. Discovery of further people smuggling camps in other ASEAN countries, and allegations of official complicity, are possible. Capacity-building for ASEAN states' police forces, and ASEAN itself, is needed to counter people smuggling and trafficking. South-east Asian countries will enhance maritime patrols to search for other migrants.


Itinerario ◽  
2000 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 62-79
Author(s):  
W.J. Boot

In the pre-modern period, Japanese identity was articulated in contrast with China. It was, however, articulated in reference to criteria that were commonly accepted in the whole East-Asian cultural sphere; criteria, therefore, that were Chinese in origin.One of the fields in which Japan's conception of a Japanese identity was enacted was that of foreign relations, i.e. of Japan's relations with China, the various kingdoms in Korea, and from the second half of the sixteenth century onwards, with the Portuguese, Spaniards, Dutchmen, and the Kingdom of the Ryūkū.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document