Generalized Vector Autoregression Controlling Intervention and Volatility for Climatic Variables

2021 ◽  
pp. 79-91
Author(s):  
Md. Ashek Al Naim ◽  
Md. Abeed Hossain Chowdhury ◽  
Md. Abdul Khalek ◽  
Md. Ayub Ali
2018 ◽  
Vol 2018 ◽  
pp. 1-11 ◽  
Author(s):  
Sylvia Ankamah ◽  
Kaku S. Nokoe ◽  
Wahab A. Iddrisu

Malaria is considered endemic in over hundred countries across the globe. Many cases of malaria and deaths due to malaria occur in Sub-Saharan Africa. The disease is of great public health concern since it affects people of all age groups more especially pregnant women and children because of their vulnerability. This study sought to use vector autoregression (VAR) models to model the impact of climatic variability on malaria. Monthly climatic data (rainfall, maximum temperature, and relative humidity) from 2010 to 2015 were obtained from the Ghana Meteorological Agency while data on malaria for the same period were obtained from the Ghana Health Service. Results of the Granger and instantaneous causality tests led to a conclusion that malaria is influenced by all three climatic variables. The impulse response analyses indicated that the highest positive effect of maximum temperature, relative humidity, and rainfall on malaria is observed in the months of September, March, and October, respectively. The decomposition of forecast variance indicates varying degree of malaria dependence on the climatic variables, with as high as 12.65% of the variability in the trend of malaria which has been explained by past innovations in maximum temperature alone. This is quite significant and therefore, policy-makers should not ignore temperature when formulating policies to address malaria.


Author(s):  
Agung Mulyono

Cash management is  one of treasury’s main functions in which has a potential financial risk. A potential financial risk emerges when State Treasurer manages cash surplus and or/ shortages in order to maintain optimum liquidity. By applying Vector Autoregression (VAR) system on empirical data provided by Bank Indonesia and the Ministry of Finance of Indonesia, we found that currency value  flunctuation is a significant factor for repayment value of foreign loan. Interest rates and amount of government’s bond held by foreign investors are also variables impacted on government’s bond price movement in secondary market. Currency value  flunctuation and price of government’s bond in secondary market are the key factors that have to be considered by State Treasurer (BUN) in managing state’s money. Hedging strategy by using derivatif product is possible to be utilized by State Treasurer (BUN) due to it’s flexibility for short-term operation.   Abstrak Pengelolaan kas negara merupakan salah satu fungsi pokok perbendaharaan yang dalam proses pelaksanaannya menyimpan potensi berbagai risiko keuangan. Risiko keuangan, khususnya dalam investasi berpotensi muncul ketika Bendahara Umum Negara (BUN) melakukan kegiatan pengelolaan kelebihan dan/ kekurangan kas dalam rangka menjamin ketersediaan dan optimalisasi kas. Dengan menggunakan analisis Vector Autoregression (VAR) atas data empiris yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Indonesia, penulis menemukan bahwa fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan faktor yang signifikan terhadap besaran pembayaran utang luar negeri pemerintah. Tingkat suku bunga acuan dan pergerakan besaran kepemilikan SUN oleh investor asing juga merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Fluktuasi nilai tukar mata uang dan pergerakan harga SUN di pasar sekunder menjadi faktor penting dalam pelaksanaan investasi yang dilakukan BUN dalam rangka pengelolaan kelebihan dan/ kekurangan kas. Berdasarkan hasil tersebut, strategi pengelolaan risiko atau hedging dengan menggunakan produk-produk derivatif dalam pengelolaan kelebihan dan/ kekurangan kas jangka pendek – menengah sangat dimungkinkan karena sifat instrumen derivatif yang fleksibel.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Hansen Rusliani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbankan syari’ah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Malaysia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer (interview) dan data sekunder dalam bentuk bulanan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia (SEKI-BI) dan Statistik Perbankan Syari’ah Bank Indonesia (SPS-BI) serta data dari Bank Negara Malaysia dan Departemen Statistik Malaysia dalam periode waktu kurun waktu 16 tahun, 2000 sampai dengan 2015. Observasi penelitian dilakukan di Indonesia dan Malaysia untuk memperkaya analisis. Penelitian ini menggunakan Vector Autoregression (VAR), Uji Kointegrasi serta dikombinasikan dengan Response Function (IRF) dan Decomposition (FEVD) untuk melihat interaksi antara faktor makro ekonomi dengan pembiayaan dalam jangka panjang. Adapun variabel yang digunakan adalah total pembiayan syari’ah (Total Syari’ah Financing) dan Gross Domestic Product (GDP) sebagai representasi pertumbuhan ekonomi. Untuk tambahan variabel digunakan Consumer Price Index (CPI) sebagai representasi tingkat inflasi. Hipotesis penelitian yaitu terdapat pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya dikedua negara tersebut pasca krisis moneter.


2016 ◽  
Author(s):  
Shirin Leclere ◽  
◽  
Leonard S. Sklar ◽  
Jennifer Genetti

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document