High Frequency Organogenesis in Cotyledon and Hypocotyl Explants of Cabbage (Brassica oleracea L. var. capitata)

2014 ◽  
Vol 37 (1) ◽  
pp. 5-12 ◽  
Author(s):  
Shalini Sharma ◽  
Geetika Gambhir ◽  
D. K. Srivastava
2011 ◽  
Vol 130 (1) ◽  
pp. 296-302 ◽  
Author(s):  
Yushu Wang ◽  
Yan Tong ◽  
Yuefei Li ◽  
Yun Zhang ◽  
Jun Zhang ◽  
...  

1981 ◽  
Vol 23 (2) ◽  
pp. 259-265 ◽  
Author(s):  
W. A. Keller ◽  
K. C. Armstrong

Microspore embryogenesis was induced in anthers of Brassica oleracea L. var. acephale D.C. cv. 'Polkow' (autotetraploid marrowstem kale) cultured under conditions similar to those previously developed for B. campestris and B. napus. Embryogenesis was stimulated by an initial high temperature culture treatment with maximal embryo yields obtained when anthers were cultured at 35 °C for one day prior to maintenance at 25 °C. Although most of the microspore-derived embryos failed to develop directly into plantlets, regeneration could be achieved from cultured hypocotyl explants. More than 60% of the regenerates had small, sterile flowers and cytological analysis of some of these plants revealed that they were dihaploids (2n = 2x = 18). Plant regeneration could be induced from dihaploid stem explants, thereby providing a potential method for propagation and maintenance of sterile material.


Planta Medica ◽  
2008 ◽  
Vol 74 (09) ◽  
Author(s):  
BM Silva ◽  
AP Oliveira ◽  
DM Pereira ◽  
C Sousa ◽  
RM Seabra ◽  
...  

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Mario Febrianus Helan Sani ◽  
Setyowati Setyowati ◽  
Sri Kadaryati

Latar Belakang: Beta-karoten merupakan salah satu isomer karoten yang bisa ditemukan pada sayuran berwarna hijau tua atau kuning tua (seperti wortel dan brokoli). Brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan beta-karoten yang cukup tinggi, yaitu 623 IU/100 gram. Namun, proses pengolahan brokoli menjadi hidangan dapat menurunkan kandungan beta-karotennya. Tujuan: Mengetahui pengaruh teknik pengolahan terhadap kandungan beta-karoten pada brokoli. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational di laboratorium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak sederhana dengan dua kali pengulangan dan satu unit percobaan. Teknik pengolahan yang dilakukan adalah merebus, mengukus, dan menumis. Brokoli mentah digunakan sebagai kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Februari–Maret 2017. Analisis kadar beta-karoten dilakukan di Laboratorium Chem-mix Pratama Yogyakarta dengan metode spektrofotometri. Hasil: Kadar beta-karoten tertinggi terdapat pada brokoli mentah diikuti dengan brokoli yang ditumis, dikukus dan direbus. Persen penurunan kadar beta-karoten yang direbus, dikukus dan ditumis dibandingkan dengan brokoli mentah masing-masing sebesar 45,87%, 33,52% dan 22,25%. Ada penurunan kadar beta-karoten yang signifikan setelah direbus, ditumis, maupun dikukus dibandingkan dengan brokoli segar (p<0,05). Kesimpulan: Kadar beta-karoten pada brokoli mengalami penurunan setelah dilakukan pengolahan dengan cara direbus, dikukus, dan ditumis. Merebus mengakibatkan penurunan kadar betakaroten terbanyak dibandingkan dengan kedua proses lainnya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document