Urban Flood Management in Coastal Regions Using Numerical Simulation and Geographic Information System

Author(s):  
T.I. Eldho ◽  
P.E. Zope ◽  
A.T. Kulkarni
2018 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 648 ◽  
Author(s):  
Sunmin Lee ◽  
Saro Lee ◽  
Moung-Jin Lee ◽  
Hyung-Sup Jung

Using geographic information system (GIS) tools and data-mining models, this study analyzed the relationships between flood areas and correlated hydrological factors to map the regional flood susceptibility of the Seoul metropolitan area in South Korea. We created a spatial database of data describing factors including topography, geology, soil, and land use. We used 2010 flood data for training and 2011 data for model validation. Frequency ratio (FR) and logistic regression (LR) models were applied to 2010 flood data to determine the relationships between the flooded area and its causal factors and to derive flood-susceptibility maps, which were substantiated using the area flooded in 2011 (not used for training). As a result of the accuracy validation, FR and LR model results were shown to have 79.61% and 79.05% accuracy, respectively. In terms of sustainability, floods affect water health as well as causing economic and social damage. These maps will provide useful information to decision makers for the implementation of flood-mitigation policies in priority areas in urban sustainable development and for flood prevention and management. In addition to this study, further analysis including data on economic and social activities, proximity to nature, and data on population and building density, will make it possible to improve sustainability.


2018 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 223
Author(s):  
Humam Zarodi

<p>Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan aset dan kerugian di berbagai bidang. Untuk meminimalkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian, diperlukan upaya pengurangan risiko bencana (PRB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah program desa bersaudara (<em>sister village</em>) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Program desa bersaudara ini bertujuan agar ada kepastian tempat pengungsian, mengurangi kesemrawutan proses pengungsian serta memudahkan pelayanan pengungsi. Program ini dapat memanfaatan Sistem Informasi Geografis/<em>Geographic Information System</em> (GIS) yang berbasis web (<em>WebGIS</em>). <em>WebGIS</em> mampu mendiseminasikan peta yang dihasilkan dalam program desa bersaudara, misalnya peta jalur evakuasi. Makalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemanfataan <em>WebGIS</em> dalam mendukung program desa bersaudara, dengan mengambil kasus di Desa Ngargomulyo (desa rawan bencana) dan Desa Tamanagung (desa penyangga/ penerima pengungsi). Metodenya adalah memaparkan proses pemetaan jalur evakuasi. Proses penyusunan peta tersebut terbagi empat tahap:   survei lapangan, penyiapan data spasial, coding dan publikasi. Hasilnya adalah tampilan peta jalur evakuasi yang bisa diakses oleh siapapun tanpa menggunakan aplikasi GIS yang memudahkan masyarakat pengungsi, penerima pengungsi, pemerintah maupun parapihak, mengetahui asal pengungsi, jalur evakuasi dan titik pengungsian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemetaan <em>WebGIS</em> dapat mendukung upaya PRB dengan keunggulan bisa dijangkau pengguna secara sangat luas.<strong></strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: desa bersaudara, <em>sister village</em>, pemetaan jalur evakuasi, <em>gis</em>, <em>webgis</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document