Modulation of the expression of ryanodine receptor mRNA from Plutella xylostella as a result of diamide insecticide application

Gene ◽  
2012 ◽  
Vol 511 (2) ◽  
pp. 265-273 ◽  
Author(s):  
Lina Sun ◽  
Li Cui ◽  
Changhui Rui ◽  
Xiaojing Yan ◽  
Daibin Yang ◽  
...  
Author(s):  
Bidhan Chandra Nayak ◽  
Jie Wang ◽  
Lianyun Lin ◽  
Weiyi He ◽  
Minsheng You ◽  
...  

Jurnal MIPA ◽  
2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Claudius F. Kairupan ◽  
Jantje Pelealu ◽  
Juliet M.E. Mamahit

Daerah Modoinding dan Tomohon di Sulawesi Utara, dikenal sebagai  daerah penghasil sayuran kubis di Indonesia. Sayuran kubis memiliki hama utama yaitu Plutella xylostella. Penyebab serangga ini dapat bertahan hingga saat ini karena adanya sifat resistensi akibat pemberian insektisida yang berlebihan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variasi pada gen cytochrome C oxidase IPlutella xylostella yang diperoleh dari dua lokasi yang berbeda, yaitu Modoinding dan Tomohon. Analisis sekuens menunjukkan adanya perbedaan pasang basa nukleotida dari sampel yang berbeda lokasi. Selain itu, variasi juga ditunjukkan pada sampel yang diperoleh dari basis data GenBank dengan adanya perbedaan 1-14 pasang basa nukleotida dengan spesimen pada penelitian ini. Hubungan kekerabatan gen COI P. xylostella keseluruhan sampel tergolong dalam variasi intraspesies dengan nilai jarak genetik berkisar antara 0-0,022 (0-2,20%).Modoinding and Tomohon areas in North Sulawesi, are known as regions in Indonesia that produce a cabbage. The main pest of cabbage, Plutella xylostella. This insect can survive due to its resistance resulted from prolonged insecticide application. This study aims to analyze genetic variation of COI genes in P. xylostella from Modoinding and Tomohon areas. Sequence analysis showed there were differences in nucleotide base pairs between these locations. In addition, variations were also shown in samples obtained from the GenBank database with differences in 1-14 nucleotide base pairs with specimens in this study. The genetic relationship of P. xylostella COI gene in all samples was classified as intraspecific variation with genetic distance values ranging from 0-0,022 (0-2,20%).D aerah Modoinding dan Tomohon di Sulawesi Utara, dikenal sebagaidaerah penghasil sayuran kubis di Indonesia. Sayuran kubis memilikihama utama yaitu Plutella xylostella. Penyebab serangga ini dapatbertahan hingga saat ini karena adanya sifat resistensi akibat pemberianinsektisida yang berlebihan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisisvariasi pada gen cytochrome C oxidase I Plutella xylostella yang diperolehdari dua lokasi yang berbeda, yaitu Modoinding dan Tomohon. Analisissekuens menunjukkan adanya perbedaan pasang basa nukleotida darisampel yang berbeda lokasi. Selain itu, variasi juga ditunjukkan padasampel yang diperoleh dari basis data GenBank dengan adanyaperbedaan 1-14 pasang basa nukleotida dengan spesimen padapenelitian ini. Hubungan kekerabatan gen COI P. xylostella keseluruhansampel tergolong dalam variasi intraspesies dengan nilai jarak genetikberkisar antara 0-0,022 (0-2,20%).


2017 ◽  
Vol 80 ◽  
pp. 11-20 ◽  
Author(s):  
Emmanouil Roditakis ◽  
Denise Steinbach ◽  
Gerald Moritz ◽  
Emmanouil Vasakis ◽  
Marianna Stavrakaki ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 186
Author(s):  
Noldy R. E. Kotta ◽  
Y. Andi Trisyono ◽  
Arman Wijonarko

The diamondback moth, Plutella xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae) is one of the major pests of the Brassicaceae family. Presently,  farmers  mostly use  insecticide to control this pest. The improper use of insecticide, however,  may lead to  target pest resistance. Resistance to pyrethroid (cypermethrin) insecticide cases  have been widely reported. This research aimed to know whether the farmers use  cypermethrin based on the recommended practices  and to determine the resistance level of P. xylostella collected from Tarus, Noelbaki, Oesao and Pukdale Villages collected from the Kupang District, East Nusa Tenggara, which were then compared to  the population of Cangkringan (Sleman, Yogyakarta) as a susceptible population. The survey showed that these four locations in Kupang, used insecticides intensively and did the mixing of two or three insecticides. Insecticide application in these four locations was mostly not scheduled as recommended on the label of insecticides. The susceptibility test showed that the RR (resistance ratio) value from Kupang (Tarus = 9.2, Noelbaki = 7.2, Oesao 7.3, and Pukdale = 3.8, respecively) was higher than susceptible population (Cangkringan = 1.0). Therefore, P. xylostella larvae collected from Kupang has been resistant to cypermethrin. IntisariPlutella xylostella L. merupakan salah satu hama utama pada tanaman Famili Brassicaceae (Cruciferae). Pengendalian dengan insektisida masih menjadi andalan petani di lapangan. Dampak negatif dari insektisida seperti resistensi, resurgensi dan munculnya hama sekunder tidak membuat efek jera karena minimnya pengetahuan tentang dampak negatif tersebut. Resistensi terhadap golongan piretroid sudah banyak dilaporkan. Salah satunya sipermetrin. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat cara penggunaan insektisida oleh petani dan tingkat kepekaan dari populasi lapang asal Tarus, Noelbaki, Oesao, dan Pukdale (Kupang, NTT) dibandingkan dengan populasi Cangkringan (Sleman, DIY) terhadap insektisida sipermetrin. Data survei tentang cara penggunaan insektisida oleh petani diketahui bahwa penggunaan insektisida di keempat lokasi tersebut cukup intensif dan terjadi pencampuran insektisida yang tidak kompatibel. Penyemprotan dilakukan secara rutin di Desa Tarus; di Desa Noelbaki dan Oesao ada yang secara rutin dan ada yang kondisional; sedangkan penyemprotan secara kondisional di Desa Pukdale. Data uji kepekaan menunjukkan bahwa P. xylostella asal Kupang telah resisten terhadap sipermetrin dengan nilai RR (rasio resistensisi) tertinggi dari populasi Tarus (9,2), Noelbaki (7,2), Oesao (7,3), Pukdale (3,8) dibandingkan dengan populasi peka asal Cangkringan. 


2019 ◽  
Vol 76 (1) ◽  
pp. 47-54 ◽  
Author(s):  
Debora Boaventura ◽  
Anderson Bolzan ◽  
Fernando EO Padovez ◽  
Daniela M Okuma ◽  
Celso Omoto ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document