Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang sistem pernafasan. Di tengah-tengah kasus melonjaknya wabah virus Covid-19, pasien TB adalah pasien yang harus lebih mewaspadai diri dari wabah tersebut. GTN (Global Tuberculosis Network) menggambarkan bahwa dari 49 pasien dengan status TB, sekitar 26 pasien menderita TB kemudian terpapar Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Pengobatan Tuberkulosis Paru Pada Pasien Rawat Inap dengan Status Riwayat Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu Periode Mei 2020-Mei 2021. Metode penelitian ini adalah analisa deskriptif kuantitatif dengan metode retrospektif yaitu dengan mengambil data primer dari rekam medik pasien. Terdapat pasien seluruhnya berjumlah 22 orang. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 12 orang (54,55%). Usia pasien terbanyak adalah >60 tahun dengan jumlah 6 orang (27,27%), dan berat badan pasien terbanyak adalah 38-54 kg dengan jumlah 11 orang (50%). Tipe penderita terbanyak adalah Pasien Baru dengan jumlah 10 orang (45,45%). Kategori pengobatan terbanyak adalah Kategori II dengan jumlah 12 orang (54,54%). Pola KDT kategori 1 paling banyak diresepkan adalah pola 3 tablet 4KDT & 3 tablet 2KDT dan 4 tablet 4KDT & 4 tablet 2KDT memiliki proporsi yang sama yaitu sebanyak 4 peresepan (18,18%). Pola KDT ketogori 2 terbanyak diresepkan adalah 3 tab 4KDT + 750mg streptomisin inj & 3 tab 2KDT + 3 tab ethambutol sebanyak 9 peresepan (40,90%). Obat-obatan untuk pasien Covid-19 yang paling sering diresepkan bersamaan dengan OAT yaitu vitamin dan mineral sebanyak 56 obat-obatan (42,42%).
Evaluating the effectiveness of anti-tuberculosis treatment by detecting Mycobacterium tuberculosis 85B messenger RNA expression in sputum
