To Furnish a Workplace Free from Recognized Hazards: OSHA, State Occupational Safety and Health Agencies, and Fetal Protection Policies

1993 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 243-254
Author(s):  
Suzanne U. Samuels

The U.S. Supreme Court's 1991 decision in United Automobile Workers v. Johnson Controls capped a decade of adjudication of fetal protection policies under Title VII. In its decision, the Supreme Court barred the use of these policies, holding that the policies constituted unlawful gender discrimination. Prior to Johnson Controls, employers had justified these policies, which barred “fertile” women from certain workplaces, by contending that the workplace was not safe for women or their fetuses. Given this implicit disclosure by employers that their workplaces were unsafe, it is surprising that federal and state occupational safety and health agencies, charged with ensuring that employers furnish a workplace free from recognized hazards, did not play a larger role in the debate over these policies. This article examines the response of these agencies to the proliferation of fetal protection policies in the 1980s. It concludes that neither federal nor state occupational safety and health agencies crafted an adequate response to these policies during these years.

2017 ◽  
Author(s):  
Lauren M. Menger ◽  
Florencia Pezzutti ◽  
Andrew Ogle ◽  
Flor Amaya ◽  
John Rosecrance ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 92-97
Author(s):  
Makomulamin Amin ◽  
Dwi Musliha Putri

Pada tahun 2013 terdapat 2 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 1 korban meninggal dunia. Begitu juga pada tahun 2014 sebanyak 1 kasus kecelakaan juga mengakibatkan 1 korban meninggal dunia dan beberapa kasus kecelakaan lain yang terjadi. Hal ini menunjukan bahwa masih tingginya tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pengemudi Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah Populasi yang diteliti sebanyak 100 yang terdiri dari seluruh pengemudi Bus Trans Metro Pekanbaru dengan jumlah sampel 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara acak sederhana. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa pelatihan pvalue= 0,001, pengalaman kerja pvalue= 0,001, kondisi kesehatan pvalue= 0,688, stress kerja pvalue= 0,834, dan SOP pvalue= 0,002. Dari hasil uji bivariate dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelatihan , pengalaman kerja dan SOP dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada pengemudi bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Diharapkan kepada Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru, lebih meningkatkan kualitas kerja pengemudi dengan cara memberikan bekal pendidikan dan pelatihan dalam usaha pencegahan kecelakaan secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document