A Quantitative Sustainability Indicator System for Pile Foundations

Author(s):  
A. Misra ◽  
D. Basu
Author(s):  
Alfredo Tolón-Becerra ◽  
Isabel Otero-Pastor ◽  
Pedro Pérez ◽  
Alejandra Ezquerra-Canalejo ◽  
Xavier Lastra-Bravo

2017 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Arwan Apriyono ◽  
Sumiyanto Sumiyanto ◽  
Nanang Gunawan Wariyatno

Gunung Tugel is an area that located Patikraja Region, Southern Banyumas. Thetopography of the area is mostly mountainous with a slope that varies from flat to steep. Thiscondition makes to many areas of this region potentially landslide. In 2015, a landslideoccurred in Jalan Gunung Tugel. The Landslide occurred along 70 meters on the half of theroad and causing traffic Patikraja-Purwokerto disturbed. To repair the damage of the road andavoid further landslides, necessary to analyze slope stability. This study is to analyze landslidereinforcement that occurred at Gunung Tugel and divides into 3 step. The first step is fieldinvestigation to determine the condition of the location and dimensions of landslides. Thesecond step is to know the soil parameters and analyzes data were obtained from the field. Andthe final step is analyzed of the landslide reinforcement by using data obtained from thepreceding step. In this research, will be applied three variations of reinforcement i.e. retainingwall, pile foundation and combine both of pile foundations and retaining wall. Slope stabilityanalysis was conducted using limit equilibrium method. Based on the analysis conducted onthe three variations reinforcement, combine both of pile foundations and retaining wall morerecommended. Application of and combine both of pile foundations and retaining wall is themost realistic option in consideration of ease of implementation at the field. From thecalculations have been done, in order to achieve stable conditions need retaining wall withdimensions of 2 meters high with 2,5 meters of width. DPT is supported by two piles of eachcross-section with 0.3 meters of diameter along 10 meters with 1-meter in space. Abstrak: Gunung Tugel adalah salah satu daerah yang terletak di Kecamatan PatikrajaKabupaten Banyumas bagian selatan. Kondisi topografi daerah tersebut sebagian besar berupapegunungan dengan kemiringan yang bervariasi dari landai sampai curam. Hal inimenyebabkan banyak daerah di wilayah Gunung Tugel yang berpotensi terjadi bencana tanahlongsor. Pada tahun 2015, peristiwa longsor kembali terjadi di ruas Jalan Gunung Tugel.Kelongsoran yang terjadi sepanjang 70 meter pada separuh badan jalan tersebut menyebabkanarus lalu lintas patikraja-purwokerto menjadi terganggu. Untuk memperbaiki kerusakan jalandan mencegah kelongsoran kembali, diperlukan analisis perkuatan tanah terhadap lerengtersebut. Studi analisis penanggulangan kelongsoran jalan yang terjadi di Gunung Tugel inidilakukan dengan tiga tahapan. Tahapan pertama adalah investigasi lapangan untukmengetahui kondisi lokasi dan dimensi longsor serta mengambil sampel tanah di lapangan.Tahap kedua adalah melakukan pengujian parameter tanah dan analisis data yang diperolehdari lapangan. Tahapan yang terakhir adalah analisis penanggulangan longsor denganmenggunakan data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. Pada penelitan ini, akanditerapkan tiga variasi perkuatan lereng yaitu dinding penahan tanah (DPT), turap dan DPTyang dikombinasikan dengan pondasi tiang. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan metodekeseimbangan batas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap ketiga variasiperkuatan, DPT dengan kombinasi tiang pancang lebih direkomendasikan. Penerapan DPTyang dikombinasikan dengan minipile merupakan pilihan yang paling realistis denganpertimbangan tingkat kemudahan pelaksanaan di lapangan. Dari perhitungan yang telahdilakukan, untuk mencapai kondisi stabil diperlukan DPT dengan dimensi tinggi 2 meterdengan lebar bawah 2,5 meter. DPT tersebut ditopang oleh dua tiang tiap penampangmelintang dengan diameter 0,3 meter sepanjang 10 meter dengan jarak antar tiang 1 meter.kata kunci: tanah longsor, perkuatan tanah, metode keseimbangan batas


2008 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 37-46
Author(s):  
Satoshi TAMATE ◽  
Yasuo TOYOSAWA ◽  
Seiji TAKANASHI ◽  
Kazuya ITOH ◽  
Naoaki SUEMASA ◽  
...  

Author(s):  
Rani Tania Pratiwi

Masalah pada penelitian ini adalah bahwa mahasiswa kurang memahami konsep berorganisasi itu sendiri. Konsep organisasi yang harus mereka pahami adalah konsep organisasi pembelajaran. Sehingga, dalam menjalankan roda organisasi mereka seperti ”bingung”. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Kuningan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner,Hasil penelitian, maka dapat diketahui mengenai gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan. Skor rata-rata diperoleh sebesar 4.1624, hal ini menunjukkan gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan sudah baik. Berdasarkan hasil pengolahan angket dapat diketahui bahwa nilai rata-rata terendah terdapat pada indicator system thinking dengan nilai sebesar 4.0423 dan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indicator mental models dengan nilai sebesar 4.4036.Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner, dapat kita ketahui bersama bahwa rata-rata nilai angket terendah diperoleh pada indicator personal mastery pada item No. 09. Maka, dalam hal ini perlu sekali meningkatkan kesadaran anggota organisasi dalam mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Selain itu, untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat ditekankan pada upaya peningkatan kemampuan system thinking. Selain itu, dapat juga dilihat pengaruhnya terhadap kompetensi, komitmen, kinerja, maupun variabel lainnya yang terkait.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document