An Economic Order Quantity Model with Demand-Dependent Unit Production Cost and Imperfect Production Processes

1991 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 23-28 ◽  
Author(s):  
T. C. E. CHENG
2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 21-27
Author(s):  
Desi Rahma Yani ◽  
Mega Amelia Putri ◽  
John Nefri

Inventory management has an important role in a company because inventory management can decrease production cost. Economic order quantity using to minimize the production cost. Inventory management of flour in bread company Nikki Echo not been seen clearly prove by  so many booking amount. It can giving addition of cost. The purpose of this research is (1) Analyzing optimal flour stock by using EOQ method in bread company Nikki Echo, (2) Analyzing reorder point raw material inventory by using EOQ method in bread company Nikki Echo, (3) Analyzing total raw material inventory cost by using EOQ method in bread company Nikki Echo. This research be held from February 20 until April 19 2018 in bread company Nikki Echo, Tanjung Pauh, Payakumbuh city, West Sumatera province. Flour stock by using EOQ method as much 17.394 kg it means the amount greater than company policy. That amount increase 79,6% from the amount set by company. Frequency of booking less than company policy that is 7 times booking. Amount of reorder by using EOQ method is 10.251 kg with the inventory lead time for 3 days. Total inventory cost by using EOQ method as many Rp 11.445.513. This value small than total inventory cost issued by company policy. Decreasing cost amount 98% from company policy. That cause by ordering amount reduced 33 times or same with 82,5% from the amount before


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Imawati Yousida

Abstract: The purpose of this study was to determine the analysis of production cost collection at the SKM Tofu Factory in Banjarbaru and to apply the Economic Order Quantity (EOQ) method. This study is a research study by collecting data with documentation techniques and data used is secondary data in the form of material inventory raw soybeans and other costs. Continuing with these data so that the production process can run smoothly by fulfilling the raw material inventory needs, namely by applying raw material inventory control using the Economic Order Quantity (EOQ) method. The results showed that the SKM Tofu Factory could save the purchase of raw materials for soybeans by Rp 129,132,512.5, - Analysis of raw material inventory control using the Economic Order Quantity (EOQ) Method. the results of the application of the method obtained EOQ value with a total quantity of 2,908 Kg per month for January each time ordering and the frequency of ordering 5 times a month. Raw material inventory (SS) is 11,124.38 Kg per month, the maximum inventory (MI) is 10,293.72 Kg and the Total Supply Cost is Rp. 1,325,854,300. Savings on inventory control using the EOQ method is Rp 129,132,512.5 when using this method Keywords: Inventory , Tofu Factory, EOQ Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis pengumpulan biaya produksi pada Pabrik Tahu SKM di   Banjarbaru dan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ)  Penelitian ini adalah penelitian studi dengan mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi dan data yang digunakan adalah data  sekunder berupa  pembelian persediaan bahan baku kacang kedelai dan  biaya lainnya. Selanjutkan dengan data tersebut agar proses produksi dapat berjalan lancar dengan pemenuhan kebutuhan persediaan bahan baku yaitu dengan menerapkan  pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pabrik Tahu SKM dapat menghemat pembelian bahan baku kacang kedelai sebesar   Rp 129.132.512,5,-  Analisis pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan  Metode Economic Order Quantity ( EOQ). hasil dari penerapan metode tersebut didapat nilai EOQ dengan jumlah kuantitas sebanyak 2.908 Kg perbulan untuk bulan Januari setiap kali melakukan pemesan dan frekuensi pemesanan sebanyak 5 kali dalam  sebulan. Pengaman persediaan ( SS)  bahan baku  sebanyak 11.124.38 Kg rata rata perbulan, persediaan maksimum (MI) adalah sebanyak 10.293,72 Kg dan Total Biaya Persaediaan sebesar Rp 1.325.854.300. Penghematan  atas pengendalian persediaan dengan metode EOQ adalah sebesar  Rp 129,132,512.5 apabila menggunakan metode  tersebut. Kata kunci : Persediaan, Perusahaan Tahu, EOQ


2016 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 305-316 ◽  
Author(s):  
Prasenjit Manna ◽  
Swapan Manna ◽  
Bibhas Giri

We have developed an order level inventory system for deteriorating items with demand rate as a ramp type function of time. The finite production rate is proportional to the demand rate and the deterioration rate is independent of time. The unit production cost is inversely proportional to the demand rate. The model with no shortages case is discussed considering that: (a) the demand rate is stabilized after the production stopping time and (b) the demand is stabilized before the production stopping time. Optimal costs are determined for two different cases.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Chairul Amni

Perencanaan persediaan bahan baku merupakan salah satu peranan yang sangat penting dalam dunia industri untuk meningkatkan permintaan pasar. Sebuah perencanaan produksi akan berjalan dengan baik jika di dukung dengan adanya persediaan bahan baku yang memadai. Persediaan bahan baku juga memberikan kontribusi biaya yang cukup besar sehingga komponen biaya ini juga perlu untuk dikendalikan. Melihat pentingnya fungsi perencanaan produksi dan pengendalian persediaan bahan baku, maka perlu adanya usaha untuk mengelolanya secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan bahan baku merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendukung proses produksi, sehingga tidak terjadi masalah seperti keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen, dan pemborosan biaya bahan baku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian bahan baku yang diterapkan serta untuk mengetahui jumlah ekonomis bahan baku pada setiap kali pemesanan yang di analisis dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dari penelitian ini mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode EOQ dalam pemesanan bahan baku jauh lebih optimal dan efisien dibanding metode yang selama ini diterapkan, terlihat dari selisih total biaya pemesanan bahan baku pada tepung mencapai 1,21% (404.950 rupiah) selisih pada bahan baku gula 0,02% (4.450 rupiah) dan selisih biaya pada pemesanan ragi dan garam sebesar 14,31% yaitu sebesar Rp. 82.500 untuk Ragi dan Rp. 8.250 untuk selisih pemesanan garam. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode EOQ mempuanyai hasil baik dalam melakukan pemesanan bahan baku sehingga bahan baku untuk produksi tidak mengalami penumpukan dan tidak mengalami kekosongan dalam gudang.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 710-724
Author(s):  
Dewi Rosa Indah ◽  
Elsayus Yulia Risasti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Tri Agro Palma Tamiang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, stok pengaman dan titik pesan kembali. Berdsarkan hasil analisis Kuantitas pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 248,78 Ton pertahun. Sedangkan berdasarkan metode Economic Order Quantity kuantitas pembelian yang optimum adalah 470,68 ton. Frekuensi pembelian yang optimum menurut kebijakan perusahaan adalah 312 kali, sedangkan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity yaitu 165 kali. Total biaya persediaan dengan menggunakan kebijakan perusahaan adalah Rp.5.425.172 setelah menggunakan metode Economic Order Quantity dapat mengefisiensikan besarnya biaya persediaan perusahaan yaitu Rp. 4.482.274. Sementara itu untuk persediaan pengaman dan titik pemesanan kembali menurut kebijakan perusahaan tidak ada, sedangkan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity besarnya persediaan pengaman adalah sebanyak 1.106,74 Ton dan titik pemesanan ulang sebesar 1.355,52 Ton.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rizki Ahmad Fauzi ◽  
Rudi Hartono

Mengendalikan persediaan dengan tepat bukanlah hal yang mudah. Jumlah persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan menjadi terlalu besar, selain itu resiko kerusakan bahan baku juga menjadi lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan yang menghambat proses produksi. Metode pengendalian persediaan yang dibandingkan dalam penelitian ini yakni metode Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengendalian persediaan bahan baku benang ada PT. Indonesia Wacoal yang efektif dan efisien agar tercapai hasil produksi yang optimal menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ adalah metode perhitungan yang mengidentifikasi kuantitas pemesanan atau pembelian optimal dengan tujuan meminimalkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Perhitungan data yang digunakan adalah data mulai tahun 2014 hingga Agustus 2016. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa total biaya persediaan bahan baku benang polina polina yang harus dikeluarkan perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya persediaan yang dihitung menurut metode EOQ. Terjadi penghematan pada tahun 2014 pada benang polina 110 (998) sebesar Rp 3.760.889 tahun 2015 sebesar Rp 2.565.837 dan tahun 2016 sebesar Rp 10.993.200. Pada tahun 2014 pada benang polina 110 (999) sebesar Rp 2.225.378 tahun 2015 sebesar Rp 1.857.287 dan tahun 2016 sebesar Rp 3.928.178. pada tahun 2014 pada benang polina 110 (997) sebesar Rp 3.959.323 tahun 2015 sebesar Rp 4.874.495 dan tahun 2016 sebesar Rp 6.117.023. Kata kunci: Bahan Baku, Economoic Order Quantity, Persediaan


Author(s):  
Ilan Aliasi Zahra

Ketersediaan obat menjadi hal utama pada suatu layanan kesehatan. Fluktuasi pemakaian obat-obatan yang terjadi setiap tahun menjadi kendala bagian gudang obat dalam perencanaan pengadaan di rumah sakit. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam pembuatan perencanaan bagi setiap organisasi maupun instansi yang membutuhkan. Penting bagi rumah sakit membuat perencanaan persediaan obat untuk mengatasi permasalahan berkaitan dengan ketersediaan alat kesehatan maupun obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meramalkan kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik forecasting dan perhitungan nilai Economic Order Quantity. Sebuah forecasting atau tekik peramalan diperlukan, untuk memprediksi kebutuhan obat-obatan pada masa mendatang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu peramalan time series Arima untuk proses pengambilan prediksi dan perhitungan EOQ. Hasil penelitian ini berupa nilai peramalan kebutuhan obat untuk satu periode mendatang ditunjukan dengan nilai eror model peramalan yang paling kecil, yaitu ARIMA (1.0.0) dengan nilai eror sebesar 13%, serta hasil perhitungan Economic Order Quantity untuk kebutuhan obat pada periode mendatang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document