A Statistical Method for Analyzing Rating Scale Data: The BBB Locomotor Score

2002 ◽  
Vol 19 (10) ◽  
pp. 1251-1260 ◽  
Author(s):  
Stephen W. Scheff ◽  
Donald A. Saucier ◽  
Mary E. Cain
2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Angga Arfina ◽  
Yureya Nita ◽  
Khairiyati Khairiyati

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Pada lansia terjadi proses degeneratif yang akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan diri manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia mengakibatkan berbagai masalah yang kompleks baik secara fisik maupun psikologis. Kecemasan merupakan salah satu respon yang paling dini dan sering muncul pada lanjut usia. Selain dengan farmakologis, kecemasan juga dapat ditangani secara non farmakologis salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain penelitian adalah quasy eksperiment dengan metode penelitian one group pretest & posttest. Sampel penelitian adalah lansia berjumlah 42 orang menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi untuk membaca Al-Qur’an dan penilaian kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating  Scale. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada lanjut usia dengan p value 0.002 < 0.05. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan gerontik sehingga membaca Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu intervensi dalam meningkatkan spiritualitas serta menurunkan kecemasan pada lansia.


1984 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 175-181 ◽  
Author(s):  
Douglas Cullinan ◽  
Michael H. Epstein

Behavior rating scale data on the adjustment problems of 146 behaviorally disordered elementary school boys were factor-analyzed. Five factors of adjustment problem were identified: Aggression-Disruption, Social Incompetence, Social Maladjustment, Attention Disorder, and Anxiety-Inferiority. The relation of these five factors to those identified in earlier research is discussed, together with implications for a clearer understanding of children's behavioral disorders.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 7-11
Author(s):  
Bernardus Agus Munadi ◽  
Endri Triwiyono

This study aims to improve students' learning activeness and cognitive-learning outcomes using Problem-Based Learning (PBL) on the 2013 Curriculum. The research was a two-cycle action research, conducted in an oxygen-acetylene welding (OAW) practice of SMK Teknik Fabrikasi Logam. There were four stages in each cycle, namely planning, implementation, observation, and reflection. Data were collected by means of observations using checklists and rating-scale instruments and were analyzed descriptively. The result of PBL implementation show that: (1) students’ activeness is improved by 11.20%; (2) students’ cognitive-learning outcomes is improved by 5.32%. The cognitive outcomes improvement can be broken down into memorization (86.97%), comprehension (77.68%), application (78.77%), analysis (79.61%), evaluation (77.97%) and synthesis (79.16%); (3) the percentages of students who passed the minimum mastery criteria on the cognitive aspects is 91.31%; and (4) PBL is in line with the scientific approach of the 2013 CurriculumPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan kemampuan hasil belajar kognitif siswa SMK Teknik Fabrikasi Logam pada pembelajaran las oksi-asetillin dengan menggunakan metode Problem-Based Learning (PBL) sesuai Kurikulum 2013. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan instrumen checklist dan rating scale. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) penerapan metode PBL pada pembelajaran Las Oksi Asetilin dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa sebesar 11,20%; 2) peningkatan hasil belajar aspek kognitif setelah menerapkan metode PBL adalah sebesar 5,32% dengan tingkat capaian kemampuan aspek kognitif sebagai berikut: mengingat 86,87%; memahami 77,68%; menerapkan 78,77%; menganalisa 79,61%; menilai 77,97%; dan mencipta 79,16%; 3) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal pada hasil belajar aspek kognitif setelah menerapkan metode PBL sebesar 91,31%; dan 4) Metode PBL selaras dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.


Author(s):  
David A. Armstrong ◽  
Ryan Bakker ◽  
Royce Carroll ◽  
Christopher Hare ◽  
Keith T. Poole ◽  
...  

1991 ◽  
Vol 71 (2) ◽  
pp. 571-573 ◽  
Author(s):  
L. P. Lefkovitch

Rating scale data need not be manipulated to satisfy the assumptions of the analysis of variance, but formed into an incidence table classified by the ratings and other factors, and compacted over factors to focus on those which are important. References are given to methods for formal statistical analysis of these tables. Key words: Subjective rating, ordinal logistic


2017 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 340-348 ◽  
Author(s):  
Joseph L. Goulet ◽  
Eugenia Buta ◽  
Harini Bathulapalli ◽  
Ralitza Gueorguieva ◽  
Cynthia A. Brandt

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document