Pengaruh Membaca Al-Qur’an Terhadap Kecemasan Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Angga Arfina ◽  
Yureya Nita ◽  
Khairiyati Khairiyati

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Pada lansia terjadi proses degeneratif yang akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan diri manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia mengakibatkan berbagai masalah yang kompleks baik secara fisik maupun psikologis. Kecemasan merupakan salah satu respon yang paling dini dan sering muncul pada lanjut usia. Selain dengan farmakologis, kecemasan juga dapat ditangani secara non farmakologis salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain penelitian adalah quasy eksperiment dengan metode penelitian one group pretest & posttest. Sampel penelitian adalah lansia berjumlah 42 orang menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi untuk membaca Al-Qur’an dan penilaian kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating  Scale. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada lanjut usia dengan p value 0.002 < 0.05. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan gerontik sehingga membaca Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu intervensi dalam meningkatkan spiritualitas serta menurunkan kecemasan pada lansia.

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


Biomedika ◽  
2015 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Ayunia Adha Henanda Putri

Perubahan fisik dan psikologis pada wanita premenopause sering membuat mereka cemas. Dan kecemasan juga bisa menimbulkan gejala-gejala fisik. Gejala-gejala premenopause ini alami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia yaitu sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika dan 57% di Malaysia, 18% di Cina dan10% di Jepang dan Indonesia. Perubahan fisik dan psikologis ini juga dapat mempengaruhi kesejahteraan hidup dan kesehatan mental mereka.Penelitian ini adalah observational dengan metode analisis analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan 68 responden. Instrument penelitian untuk persepsi menggunakan quesionare persepsi tentang menopause dan untuk kecemasan menggunakan quesionare Hamilton Anxiety Rating Scale. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tes korelasi, dan hasil perhitungan di dapatkan hasil korelasinya 0,296 dimana p>0,05, maka tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil yang didapat antara persepsi dengan usia yaitu 0,002 sedangkan persepsi dengan pekerjaan diperoleh hasil 0,017. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang menopause dengan kecemasan pada wanita premenopause. Tetapi ada hubungan antara persepsi dengan usia dan pekerjaan sehingga bisa mempengaruhi hubungan dengan kecemasan.Keywords: persepsi menopause, kecemasan, wanita premenopause


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 56-61
Author(s):  
Asti Nuraeni ◽  
Sri Hartini

Proses menua merupakan proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan perbaikan kerusakan yang diderita. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia salah satunya adalah muskuloskeletal, yaitu penurunan massa dan tonus otot, serat otot berkurang ukurannya, kekuatan otot berkurang. Insiden jatuh di Indonesia tercatat dari 115 penghuni panti sebanyak 30 lansia atau sekitar 43,47%. Salah satu upaya mencegah terjadinya jatuh pada lansia yaitu dengan cara latihan keseimbangan fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh latihan keseimbangan fisik dengan penilaian Tinetti POMA terhadap penurunan kejadian lansia jatuh. Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan metode one group pretest posttest design. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dan besar sampel menggunakan Roschoe dengan jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sebelum diberikan intervensi, menunjukan hasil bahwa responden lansia  yang memiliki risiko jatuh tinggi sebanyak 9 responden (30,0%), dan responden dengan risiko jatuh sedang sebanyak 21 responden (70,0%). Sedangkan setelah diberikan intervensi menunjukan hasil yang sama besar yaitu sebanyak 15 responden (50%) memiliki risiko jatuh sedang dan 15 responden (50%) memiliki risiko jatuh rendah. Hasil statistik dengan uji paired t test menunjukkan ada pengaruh latihan keseimbangan fisik lansia dengan kajian jatih pada lansia dengan P value 0,000. Perawat diharapkan mampu mencegah risiko jatuh pada lansia dengan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada petugas panti/ kader tentang pengkajian lansia yang beresiko jatuh yang kemudian untuk melakukan pencegahan pada lansia dengan diberikan latihan keseimbangan fisik.   Kata kunci : Tinetti POMA, latihan keseimbangan fisik   RISK DECREASING FALLS THROUGH TINETTI PERFORMANCE ORIENTED MOBILITY ASSESSMENT (POMA) ASSESSMENT WITH EXERCISEPHYSICAL BALANCE IN ELDERLY   ABSTRACT Aging is a process of slowly disappearing the ability of tissue to repair itself or replace and maintain its normal function so it cannot withstand infections and repair damage suffered. Health problems that often occur in the elderly, one of which is musculoskeletal, which is a decrease in muscle mass and tone, muscle fiber decreases in size, muscle strength decreases. The falling incident in Indonesia was recorded by 115 orphanage residents as many as 30 elderly or around 43.47%. One effort to prevent falls in the elderly is by physical balance training. The purpose of this study was to analyze the effect of physical balance training with the Tinetti POMA assessment of the decline in the incidence of elderly falls. The design of this study used a pre-experimental method with one group pretest posttest design. The sampling technique in this study used a simple random sampling method and the sample size used Roschoe with a sample of 30 respondents. The results showed that before the intervention was given, the results showed that elderly respondents who had a high risk of falling were 9 respondents (30.0%), and respondents with a moderate risk of falling were 21 respondents (70.0%). Whereas after being given the intervention showed the same results as many as 15 respondents (50%) had a risk of moderate fall and 15 respondents (50%) had a risk of falling low. Statistical results with paired t test showed that there was an effect of elderly physical balance training with a jatih study on the elderly with P value 0,000. Nurses are expected to be able to prevent the risk of falling on the elderly by providing knowledge to nursing staff / cadres about the study of elderly people who are at risk of falling who then to prevent the elderly by being given physical balance training. Keywords: POMA Tinetti, physical balance training


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
Author(s):  
Adi Santoso

Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui adakah hubunganyang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja diPemerintahan Desa Gumuksari Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember”. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan analitikkuantitatif.Lokasi penelitian dilakukan di kantorPemerintahan Desa Gumuksari Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh karyawan di kantor Pemerintahan Desa Gumuksari Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Penentuan sampel dalam penelitian inimenggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling yaitu 25 karyawan di kantor Pemerintahan Desa Gumuksari KecamatanKalisat Kabupaten Jember.Dalam pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitukoefisien korelasi menggunakan Rank Spearman, sedangkan kriteria pengambilan keputusannya dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasisetelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS 16 for Windows adalah -1≤ r ≤ 1.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa diperoleh rs hitung 0,144 yang terletak pada interval korelasi antara 0,00-0,199 mengandung artimempunyai hubungan yang sangat rendah, berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja diPemerintahan Desa Gumuksari Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.Merujuk pada perhitungan uji t test maka terbukti bahwa t hitunglebih  besar dari t tabel yaitu (0,787 > 0,687) berarti ada hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja yang nyata di Pemerintahan Desa GumuksariKecamatan   Kalisat Kabupaten Jember.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Nia Budhi Astuti ◽  
Eka Puspita Sari ◽  
Gebby Melinda Felle

Sayur dan buah – buah dibutuhkan oleh tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi membantu proses metabolisme. Data Riskesdas tahun 2018 proporsi kurang mengkonsumsi sayur dan buah untuk anak usia 9 – 14 mencapai 96,8%. Rata – rata konsumsi sayur dan buah 1- 2 porsi seminggu sekitar 67,3% dan yang mengkonsumsi lebih dari 5 porsi semingga sekitar 3,1%. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh buku cerita dan buku saku dalam meningkatkan pengetahuan sayaur dan buah. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment dengan rancangan ramdomized two group design. Jumlah sampel 38 anak SD kelas 4 penentuan sampel dengan simple random sampling. Analisis yang digunakan uji Paired T- Test dan uji Independent sample T Test. Hasil penelitian nilai rata – rata pengetahun menggunakan media buku cerita, rata – rata nilai pretest 47,11 dan rata – rata nilai posttest 71,05. Peningkatan pengetahuan 50,8%. Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi menggunakan media buku cerita bergambar (p = 0,001). Rata – rata nilai pengetahuan menggunakan media buku saku, nilai pretest 44,74 dan nilai posttest 71,58. Peningkatan pengetahuan 59,9%. Ada perbedaan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media buku saku (p = 0,000). Secara signifikan tidak ada perbedaan pengetahuan sayur dan buah yang mendapatkan media buku cerita maupun yang mendapatkan buku saku (p value 0,874). Namun nilai rata – rata pengetahuan media buku saku lebih tinggi dibandingkan dengan media buku cerita. Kesimpulan buku cerita dan buku saku merupakan media edukasi gizi yang dapat meningkatakan pengetahuan sayur dan buah pada anak sekolah dasar Kata kunci : buku cerita, buku saku, sayur, buah, pengetahuan


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Ester Verninde ◽  
I Gede Mustika ◽  
Purwaningtyas Kusumaningsih

ABSTRAK<br />Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu factor utama yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dua diantaranya yang berperan penting yaitu factor kesehatan dan gizi. Tingkat prestasi pada anak SD di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan sarapan, pedidikan ibu dan status gizi terhadap tingkat prestasi anak kelas IV dan V SD Inpres Weetebula II. Desain Cross Sectional yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan cara simple random sampling pada siswa kelas IV dan V (37 responden). Data kebiasaan sarapan menggunakan kuesioner, pendidikan ibu menggunakan data sekolah, status gizi menggunakan pengukuran antropometri, sedangkan tingkat prestasi menggunakan nilai raport. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan pagi terhadap status gizi berpengaruh (nilai p=0,000), pendidikan ibu terhadap status gizi tidak berpengaruh (nilai p=0,520), status gizi tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,638), kebiasaan sarapan berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,044), pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap tingkat prestasi (nilai p=0,334). Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara kebiasaan sarapan terhadap status gizi dan tingkat prestasi dan tidak ada pengaruh antara kebiasaan sarapan, pendidikan ibu dan status gizi terhadap tingkat prestasi.<br />Kata kunci :kebiasaan sarapan, pendidikan ibu, status gizi dan tingkat prestasi. Siswa SD<br />ABSTRACT Human resources (HR) are one of the main factors needed in carrying out national development. Two of them have important roles, namely health and nutrition factors. The level of achievement in elementary school children is influenced by internal and external factors. The purpose of this study was to determine the effect of breakfast habits, maternal education and nutritional status on the level of achievement of grade IV and V children of SD Inpres Weetebula II. Cross Sectional Design conducted in May-June 2018 with a sampling technique using probability sampling by means of simple random sampling for students in grades IV and V (37 respondents). Data on breakfast habits using questionnaires, maternal education using school data, nutritional status using anthropometric measurements, while the achievement level uses report cards. The results of this study indicate that the habit of breakfast to nutritional status has an effect (p value = 0,000), maternal education on nutritional status has no effect (p value = 0.520), nutritional status does not affect the level of achievement (p value = 0.638), influential breakfast habits towards the level of achievement (p value = 0.044), maternal education does not affect the level of achievement (p value = 0.334). This study shows that there is an influence between breakfast habits on nutritional status and level of achievement and no influence between breakfast habits, maternal education and nutritional status on achievement levels.<br />Keywords: breakfast habits, maternal education, nutritional status and level of achievement. Elementary students


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Nurul Widyawati

The objective of this study is to investigate the simultaneous and partial effect of trust, commitment,  and marketing mix on customer loyalty at Zakiah Hotel Medan.The sample of this study are 150 customers at  Zakiah Hotel Medan. This study uses  probability sampling by simple random sampling. And data are estimated by using multiple linear regression model.The empirical result of this study with F-test shows that trust, commitment, and marketing mix influence customer loyalty at Zakiah Hotel Medan. The result with partial t-tes shows that trust (X1) by t-tes (3,8463) >t-tab(1,9764), commitment (X2) by t-test (4,4248) > t-tab(1,9764;) and marketing mix (X3) by t-test (7,0702) > t-tab (1,9764) influence to customer loyalty at Zakiah Hotel Medan. 


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 172-183
Author(s):  
Danang Supratmanto ◽  
B. M. Wara Kushartanti

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui seberapa jauh efektivitas antara senam aerobik dan yoga terhadap penurunan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dan penurunan tingkat depresi pada wanita perimenopause, (2) mengetahui mana yang paling efektif dari senam aerobik dan yoga terhadap penurunan RLPP dan penurunan tingkat depresi pada wanita perimenopause. Penelitian ini merupakan penelitian true-eksperimental design dengan desain tiga kelompok dengan tes awal dan tes akhir serta kelompok kontrol. Subjek penelitian ini adalah wanita yang memasuki masa perimenopause, usia mulai 40 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis tipe simple random sampling dengan total responden sebanyak 60 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pengukuran skala DASS untuk depresi, dan pita ukur dengan rumus RLPP. Analisis data menggunakan uji t-paired sample dan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) senam aerobik tidak efektif untuk menurunkan RLPP dan tingkat depresi pada wanita perimenopause (p>0,05). Yoga tidak efektif menurunkan RLPP (p>0,05), tetapi efektif menurunkan tingkat depresi (p<0,005); (2) tidak ada jenis latihan paling efektif menurunkan RLPP pada wanita perimenopause. Jenis latihan paling efektif menurunkan tingkat depresi pada wanita perimenopause adalah yoga. The influence of aerobic gymnastic and yoga on the waist-to-hip ratio and the depression level among pre-menopause women AbstractThe study aims at: (1) identifying how effective aerobic and yoga exercise is in decreasing the waist-to-hip ratio (WHR) and the depression level among the pre-menopause women; and (2) identifying which exercise is more effective, between the aerobic exercise and the yoga exercise, in decreasing the waist-to-hip ratio (WHR) and depression level among the pre-menopause women. The study itself was a true-experimental design with pre-test and post-test control group design. Then, the subjects in the study were the women who entered their pre-menopause age, starting from 40 years old. The samples for the study were gathered by means of probability sampling technique with simple random sampling technique and the total respondents in the study were 60 people. Next, the data for the study were gathered through RLPP formula with measurement tape for the assessment of waist-to-hip ratio and the administration of DASS scale measurement test for the assessment of depression level. The data that had been gathered were analysed using the t-paired sample test and the ANOVA test. The results of the study show that: (1) the aerobic exercise is not effective in decreasing the waist-to-hip ratio and the depression level among the pre-menopause women (p > 0.05) while the yoga exercise is not effective in decreasing the waist-to-hip ration but is effective for decreasing the depression level among the pre-menopause women (p < 0.005); and (2) there is not any kind of most effective exercise in decreasing the waist-to-hip ratio among the pre-menopause women. However, yoga can be the most effective exercise in decreasing the depression level among the pre-menopause women.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 18-26
Author(s):  
Rudiyanto

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian di semua usia karena menjadi penyebab utama resiko henti jantung. Henti Jantung diluar rumah sakit dua kali lebih besar dibandingkan henti jantung yang terjadi di dalam rumah sakit. Individu  yang yang berperan sebagai bystander RJP serta mampu melakukan tindakan RJP merupakan solusi yang di rekomendasikan. Namun pelatihan RJP pada masyarakat umum belum banyak dilakukan karena masih memiliki banyak hambatan. Pemilihan metode pelatihan yang efektif dan efisien akan memudahkan dalam pelaksanaan pelatihan RJP dan meningkatkan jumlah bystander RJP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas metode jigsaw terhadap pengetahuan dan keterampilan RJP pada mahasiswa keperawatan STIKES Banyuwangi. Desain penelitian ini Quasy eksperiment dengan rancangan pretest and posttest one group design. Menggunakan  simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 48 responden mahasiswa keperawatan di STIKES Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan uji Paired Sample T test pada variabel pengetahuan antara skor pretest dan posttest memiliki nilai p = 0,001 (p < 0,05) dan hasil uji Wilcoxon antara skor pretest dan posttest keterampilan memiliki nilai p = 0,001 (p < 0,05). Hasil kedua uji memiliki arti bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan setelah mendapat pelatihan RJP dengan menggunakan metode jigsaw. Pelatihan RJP dengan metode jigsaw efektif meningkatkan  pengetahuan dan keterampilan RJP pada mahasiswa keperawatan STIKES Banyuwangi.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 44-48
Author(s):  
Yeni Devita ◽  
Hendriyani Hendriyani

Pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran dilaporkan sekitar 50% - 70% dari semua pasien yang terdiagnosa skizofrenia (Brunelin et al, 2012). Sering kali pasien halusinasi pendengaran mengalami kesulitan dalam mengontrol halusinasinya. Salah satu tindakan yang dapat membantu pasien dalam mengontrol halusinasinya adalah dengan memberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama rawat dengan kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien RSJ Tampan Provinsi Riau yang mengalami halusinasi pendengaran. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 46 pasien. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS) yang dikembangkan oleh Haddock (2009). Analisa data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan lama rawat dengan kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia (p value 0,407 > 0,005). . Nilai korelasi spearman sebesar 0,125 yang menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi sangat lemah (0,00-0,199). Disarankan kepada pihak RSJ Tampan Provinsi Riau untuk selalu meningkatkan motivasi bagi pasien dalam mengontrol halusinasinya, dan untuk keluarga sebaiknya dapat memberikan dukungan penuh kepada pasien agar lama hari rawat pasien dapat berkurang dan pasien dapat mengontrol halusinasinya dengan baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document