A 40mW/channel Image Sensor Line Driver IC with Independently Tunable Gain and Settling Time

Author(s):  
Aikaterini Papadopoulou ◽  
Carl Grace ◽  
Peter Denes ◽  
Armin Karcher
2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 127-134
Author(s):  
Safah Tasya Aprilyani ◽  
Irianto Irianto ◽  
Epyk Sunarno

Penggunaan kontrol sangat diperlukan dalam pengaturan kecepatan motor DC. Dalam pengaturan kecepatan motor DC, salah satu jenis kontrol yang digunakan adalah kontrol Proportional Integral (PI). Untuk 4 jenis metode pada kontrol PI yang digunakan adalah metode Ziegler Nichole, Chien Servo 1, Chien Regulator 1 dan perhitungan secara analitik yang telah diperoleh dari data yang sudah ada.  Namun kontrol dengan PI 4 metode yang digunakan  sebagai pembanding memiliki waktu respon kecepatan saat stabil cenderung lambat baik dari nilai settling time, rise time dan steady state. Maka dari itu dilakukan komparasi antara 4 metode kontrol PI dengan penggunaan kontrol fuzzy. Dalam membandingkan antara 4 metode kontrol PI dan kontrol fuzzy terdapat beberapa parameter sebagai perbandingan yaitu maximum overshoot, steady state, rise time dan settling time. Hasil dari perbandingan tersebut adalah kontrol fuzzy dapat menghasilkan performa lebih baik jika dibandingkan dengan 4 metode pada kontrol PI. Kontrol fuzzy memiliki nilai rise time sebesar 0,015 detik, nilai settling time sebesar 0,025 detik dengan kecepatan sebesar 2900 rpm serta error steady state sebesar 3,33% tanpa adanya overshoot dan osilasi.


JURNAL ELTEK ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Oktriza Melfazen

Buck converter idealnya mempunyai keluaran yang stabil, pemanfaatandaya rendah, mudah untuk diatur, antarmuka yang mudah dengan pirantiyang lain, ketahanan yang lebih tinggi terhadap perubahan kondisi alam.Beberapa teknik dikembangkan untuk memenuhi parameter buckconverter. Solusi paling logis untuk digunakan pada sistem ini adalahmetode kontrol digital.Penelitian ini menelaah uji performansi terhadap stabilitas tegangankeluaran buck converter yang dikontrol dengan Logika Fuzzy metodeMamdani. Rangkaian sistem terdiri dari sumber tegangan DC variable,sensor tegangan dan Buck Converter dengan beban resistif sebagaimasukan, mikrokontroler ATMega 8535 sebagai subsistem kontroldengan metode logika fuzzy dan LCD sebagai penampil keluaran.Dengan fungsi keanggotaan error, delta error dan keanggotaan keluaranmasing-masing sebanyak 5 bagian serta metode defuzzifikasi center ofgrafity (COG), didapat hasil rerata error 0,29% pada variable masukan18V–20V dan setpoint keluaran 15V, rise time (tr) = 0,14s ; settling time(ts) = 3,4s ; maximum over shoot (%OS) = 2,6 dan error steady state(ess) = 0,3.


2014 ◽  
Vol 134 (12) ◽  
pp. 989-996 ◽  
Author(s):  
Yusuke Hirama ◽  
Hiroto Hamane ◽  
Kazuyoshi Miyazaki
Keyword(s):  

2017 ◽  
Vol 137 (2) ◽  
pp. 48-58
Author(s):  
Noriyuki Fujimori ◽  
Takatoshi Igarashi ◽  
Takahiro Shimohata ◽  
Takuro Suyama ◽  
Kazuhiro Yoshida ◽  
...  

Author(s):  
Makoto Motoyoshi ◽  
Hirofumi Nakamura ◽  
Manabu Bonkohara ◽  
Mitsumasa Koyanagi
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 2020 (7) ◽  
pp. 143-1-143-6 ◽  
Author(s):  
Yasuyuki Fujihara ◽  
Maasa Murata ◽  
Shota Nakayama ◽  
Rihito Kuroda ◽  
Shigetoshi Sugawa

This paper presents a prototype linear response single exposure CMOS image sensor with two-stage lateral overflow integration trench capacitors (LOFITreCs) exhibiting over 120dB dynamic range with 11.4Me- full well capacity (FWC) and maximum signal-to-noise ratio (SNR) of 70dB. The measured SNR at all switching points were over 35dB thanks to the proposed two-stage LOFITreCs.


2020 ◽  
Vol 2020 (1) ◽  
pp. 91-95
Author(s):  
Philipp Backes ◽  
Jan Fröhlich

Non-regular sampling is a well-known method to avoid aliasing in digital images. However, the vast majority of single sensor cameras use regular organized color filter arrays (CFAs), that require an optical-lowpass filter (OLPF) and sophisticated demosaicing algorithms to suppress sampling errors. In this paper a variety of non-regular sampling patterns are evaluated, and a new universal demosaicing algorithm based on the frequency selective reconstruction is presented. By simulating such sensors it is shown that images acquired with non-regular CFAs and no OLPF can lead to a similar image quality compared to their filtered and regular sampled counterparts. The MATLAB source code and results are available at: http://github. com/PhilippBackes/dFSR


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document