Measuring complexity of e-government services for people with low vision

Author(s):  
Aritz Sala ◽  
Myriam Arrue ◽  
J. Eduardo Pérez ◽  
Sandra M. Espín-Tello
Author(s):  
Aritz Sala ◽  
Myriam Arrue ◽  
J. Eduardo Pérez ◽  
Sandra M. Espín-Tello

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Rizki Anisa Nurjanah ◽  
Septiani Nadra Indawaty ◽  
Mitayani Purwoko
Keyword(s):  

Tajam penglihatan adalah daya lihat yang mampu dilakukan seseorang. Tajam penglihatan normal adalah apabila seseorang dapat melihat huruf, angka, maupun bentuk dalam berbagai macam ukuran pada kartu Snellen dengan jarak 20 kaki (20/20). Katarak merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan penglihatan terbanyak kedua setelah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya low vision setelah operasi bedah katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien yang sudah menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang periode Januari 2017-April 2018. Besar sampel penelitian ini adalah 31 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kontrol keempat pasca operasi, ada 38,7% subjek yang tetap memiliki low vision. Subjek penelitian sebagian besar terdiri dari individu lansia akhir (74,2%), terdapat 2 orang subjek yang mengalami komplikasi intra operasi (6,4%), dan terdapat 9 orang subjek yang mengalami komplikasi pasca operasi (29,1%). Timbulnya lowvision setelah operasi katarak tidak dipengaruhi oleh usia (p = 1,000) dan komplikasi intraoperasi (p = 1,000), namun dipengaruhi oleh adanya komplikasi pasca operasi (p = 0,043). Faktor risiko timbulnya lowvision pasca operasi katarak adalah adanya komplikasi pasca operasi. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan dari berbagai sisi agar tidak terjadi komplikasi pasca operasi katarak.


2009 ◽  
Vol 50 (2) ◽  
pp. 280 ◽  
Author(s):  
Sang Beom Han ◽  
Ji Won Kwon ◽  
Young Keun Han ◽  
Won Ryang Wee ◽  
Jin Hak Lee

1999 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 52 ◽  
Author(s):  
Y H Ji ◽  
H J Park ◽  
S Y Oh

Author(s):  
Ramnik Kaur

E-governance is a paradigm shift over the traditional approaches in Public Administration which means rendering of government services and information to the public by using electronic means. In the past decades, service quality and responsiveness of the government towards the citizens were least important but with the approach of E-Government the government activities are now well dealt. This paper withdraws experiences from various studies from different countries and projects facing similar challenges which need to be consigned for the successful implementation of e-governance projects. Developing countries like India face poverty and illiteracy as a major obstacle in any form of development which makes it difficult for its government to provide e-services to its people conveniently and fast. It also suggests few suggestions to cope up with the challenges faced while implementing e-projects in India.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document