Comparing Standing Balance at Real and Virtual Elevated Environments

Author(s):  
Peter Simeonov ◽  
Hongwei Hsiao ◽  
Brian Dotson ◽  
Douglas Amnions

The study evaluated the efficacy of a surround-screen virtual reality (SSVR) system in simulating heights for studying human postural balance at elevation. Twenty four subjects performed standing tasks at 9-m elevation and ground level, on firm and deformable surfaces, in a real environment (RE) and a comparable virtual environment (VE). The RE was the interior of the high-bay laboratory at the National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) in Morgantown, West Virginia; the VE simulated this environment in the SSVR system. Medial-lateral and anterior-posterior body sways and mean velocity of the human center-of-pressure displacement were collected using a force platform. The results indicated that the sway parameters were similar in VE and RE at elevation on both firm and deformable surfaces. At ground level, the sway parameters were significantly increased in the VE compared to the RE on a deformable surface, but not on a firm surface. It appears that visual simulation of elevated environments within a SSVR is adequate for studying the risk factors leading to losing balance and fall incidents.

2017 ◽  
Author(s):  
Lauren M. Menger ◽  
Florencia Pezzutti ◽  
Andrew Ogle ◽  
Flor Amaya ◽  
John Rosecrance ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 92-97
Author(s):  
Makomulamin Amin ◽  
Dwi Musliha Putri

Pada tahun 2013 terdapat 2 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 1 korban meninggal dunia. Begitu juga pada tahun 2014 sebanyak 1 kasus kecelakaan juga mengakibatkan 1 korban meninggal dunia dan beberapa kasus kecelakaan lain yang terjadi. Hal ini menunjukan bahwa masih tingginya tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pengemudi Bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah Populasi yang diteliti sebanyak 100 yang terdiri dari seluruh pengemudi Bus Trans Metro Pekanbaru dengan jumlah sampel 80 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara acak sederhana. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa pelatihan pvalue= 0,001, pengalaman kerja pvalue= 0,001, kondisi kesehatan pvalue= 0,688, stress kerja pvalue= 0,834, dan SOP pvalue= 0,002. Dari hasil uji bivariate dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelatihan , pengalaman kerja dan SOP dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada pengemudi bus Trans Metro Kota Pekanbaru. Diharapkan kepada Dinas Perhubungan Kominfo Kota Pekanbaru, lebih meningkatkan kualitas kerja pengemudi dengan cara memberikan bekal pendidikan dan pelatihan dalam usaha pencegahan kecelakaan secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document