Virtual Private Network – Case Study Project

2014 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Michael P. Gamba ◽  
Magdalena M. Ocbian ◽  
Maryjean N. Gamba

The presence of vast communication and information nowadays necessitates the need for a system to readily access and transfer data. The study aimed to develop records archiving and document repository to overcome the barrier of server client method of deploying the documents from one place to another and easier data access to its stakeholders. The Sorsogon State College in the Philippines has four campuses which are located strategically in four municipalities of Sorsogon province. Their distance from each other sometimes causes a problem particularly along communication and real time updates. General User Interface (GUI) of the application has been built on top of all web-enabled computers and even to the mobile devices, so it requires only installed web browsers to render the GUI onto their devices regardless of its platform and specifications. The installation of web-based archiving and repository on its main campus enables satellite campuses to connect to the college private server in a cost-effective manner through virtual private network that connects on top of the Internet service provider. This study overcomes the vulnerability of security by means of allowing user credentials to login at the private server using a 1024 bit Rivest-Shamir-Adleman (RSA) private/public key exchange and 256-bit Advance Encryption System (AES) encryption through its virtual private network. Contents of the uploaded files were being encrypted at 128-bit to prevent intranet users from sneaking the file contents. Keywords - ICT, document archive, web, GUI, developmental research, Sorsogon City, Philippines,


2001 ◽  
Author(s):  
Harold Hernandez ◽  
Ping-Tsai Chung

Author(s):  
I Wayan Eka Putra Darmawan

VoIP (Voice over Internet) dikenal juga dengan sebutan IP (Internet Protocol) Telephony saat ini semakin banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan, salah satu diantaranya yaitu tarif yang jauh lebih murah daripada tarif telepon tradisional sehinggapengguna telepon dapat memilih layanan tersebut sesuai dengan kebutuhannya. VoIP dapat mereduksi biaya percakapan sampai 70%. Selain memiliki beberapa keunggulan di atas,VoIP juga memiliki kelemahan yang sangat vital yaitu dari segi keamanan transfer suarakarena berbasis IP, sehingga siapapun bisa melakukan penyadapan dan perekaman terhadap data VoIP. Ganguan yang terjadi pada sistem VoIP ada berbagai macam diantaranya, transferdata yang lewat pada suatu jaringan seperti misalnya dapat disalahgunakan (abuse), dapatdibajak isi data tersebut (sniffing), dan tidak dapat mengakses server dikarenakan server yang kelebihan muatan (Denial of Services).Ada beberapa cara untuk mengamankan komunikasi data VoIP, antara lain, dengan mengamankan jalur yang digunakan pengguna untuk melakukan komunikasi VoIP denganmenggunakan metode VPN (Virtual Private Network) dan juga dapat dilakukan suatu metode kriptografi pada aplikasi VoIP tersebut sehingga data yang dikirimkan dapat dilindungidengan baik. VPN adalah teknik pengaman jaringan yang bekerja dengan cara membuat suatu tunnel sehingga jaringan yang dipercaya dapat menghubungkan jaringan yang ada diluar melalui internet. Titik akhir dari VPN adalah tersambungnya Virtual Channels (VCs)dengan cara pemisahan. Kenyataannya koneksi sebuah end-to-end VPN tergantung dari sebuah nilai dari hubungan daripada titik-titiknya. VPN mempunyai dua metode dalampengamanan yakni IPSec dan Crypto IP Encapsulation (CIPE). Selain itu dapat dipergunakan teknik Kriptografi (cryptography) yang merupakan ilmu dan seni penyimpanan pesan, data,atau informasi secara aman.Sistem VoIP menggunakan VPN ini diharapkan dapat memberikan keamanan transfer data pada jaringan internet maupun intranet.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Firmansyah Firmansyah ◽  
Mochamad Wahyudi ◽  
Rachmat Adi Purnama

2019 ◽  
Author(s):  
Amarudin ◽  
Sampurna Dadi Riskiono

Akhir-akhir ini sudah mulai banyak perusahaan yang memanfaatkan protokol Virtual Private Network (VPN) sebagai media akses/komunikasi antar jaringan interlokal. VPN adalah sebuah protokol keamanan jaringan yang dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keamanan jaringan dari sisi transmisi data. Dengan pemanfaatan VPN, koneksi antar jaringan dapat terbentuk secara virtual walaupun tidak terbentuk secara fisik. Selain itu, dengan memanfaatkan protokol VPN, user (client) dapat mengkases Server secara private melalui jaringan public. Dengan demikian komunikasi antara Client dan Server terjaga dari Sniffing (penyadapan) dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Akan tetap tingkat keamanan yang dihasilkan dari penerapan VPN ini perlu dilakukan pengkajian yang lebih dalam. Sehingga tingkat keamanannya dapat diketahui apakah sudah termasuk dalam kategori aman ataukah masih ada peluang bug yang membahayakan dari penetrasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Scanning dan Sniffing pada penerapan VPN menggunakan toos hacking yaitu Nmap dan Wireshark. Sedangkan pengujian performansi service pada VPN Server, dilakukan pengujian Denial of Service (DoS) menggunakan tools hacking yaitu LOIC. Adapun objek penelitian ini adalah perangkat Mikrotik RouterOS yang digunakan pada Universitas Teknokrat Indonesia. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa komunikasi data antar jaringan (antara VPN Server dan VPN Client) dapat terenkripsi dengan baik. Akan tetapi dari segi konektifitas antar jaringan sangat dipengaruhi oleh performansi bandwidth yang digunakan oleh sistem jaringan tersebut. Selain itu berdasarkan hasil pengujian performansi service pada VPN Server didapatkan hasil bahwa service pada VPN Server dapat dimatikan pada request (ping) sebesar 1.899.276 request. Hal ini dipengaruhi oleh spesifikasi perangkat Mikrotik RouterOS yang digunakan. Adapun untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pengujian performansi konektifitas menggunakan bandwith yang lebih besar dan untuk menguji performansi service VPN Server menggunakan spesifikasi perangkat Mikrotik yang lebih baik.


2002 ◽  
Author(s):  
Ranga S. Ramanujan ◽  
Doug Harper ◽  
Maher Kaddoura ◽  
David Baca ◽  
John Wu ◽  
...  

Author(s):  
S. Phani Praveen ◽  
T. Bala Murali Krishna ◽  
Sunil K. Chawla ◽  
CH Anuradha

Background: Every organization generally uses a VPN service individually to leather the actual communication. Such communication is actually not allowed by organization monitoring network. But these institutes are not in a position to spend huge amount of funds on secure sockets layer to monitor traffic over their computer networks. Objective: Our work suggests simple technique to block or detect annoying VPN clients inside the network activities. This method does not requires the network to decrypt or even decode any network communication. Method: The proposed solution selects two machine learning techniques Feature Tree and K-means as classifiction techniques which work on time related features. First, the DNS mapping with the ordinary characteristic of the transmission control protocol / internet protocol computer network stack is identified and it is not to be considered as a normal traiffic flow if the domain name information is not available. The process also examines non-standard utilization of hyper text transfer protocol security and also conceal such communication from hyper text transfer protocol security dependent filters in firewall to detect as anomaly in largely. Results: we define the trafic flow as normal trafic flow and VPN traffic flow. These two flows are characterized by taking two machine learning techniques Feature Tree and K-means. We have executed each experment 4 times. As a result, eight types of regular traffics and eight types of VPN traffics were represented. Conclusion: Once trafic flow is identified, it is classified and studied by machine learning techniques. Using time related features, the traffic flow is defined as normal flow or VPN traffic flow.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document