scholarly journals Studi Perencanaan Usaha Keripik Kaca Menggunakan Business Model Canvas

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Ayuni Rizma Maulida ◽  
Andre Geza Haryanto

The business world needs a business plan that can help entrepreneurs prepare everything needed for the smooth running of their business. This business plan can be made in the form of a business plan. One business plan model that has many advantages is the Business Model Canvas. The purpose of writing this article is to find out what needs to be considered in making a business plan using the Business Model Canvas. The results of the literature review show that using the Business Model Canvas business planning becomes clearer and more focused. The glass chip business, which is an example in the application of the canvas business model, is becoming more focused and clear. Therefore, in making a business model, the canvas has 9 important components, including Customer Segment, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnerships, Key Resources and Cost Structures that need to be considered and structured clearly to help run the business.Keywords: business, Business Model Canvas, business plan, glass chips, planningABSTRAK Dunia usaha memerlukan suatu perencanaan usaha yang dapat membantu wirausahawan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran usahanya. Perencanaan usaha ini dapat dibuat dalam bentuk business plan. Salah satu model business plan yang banyak memiliki keuntungan yaitu Business Model Canvas. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan usaha menggunakan Business Model Canvas. Hasil dari penelaahan pustaka menunjukkan dengan menggunakan Business Model Canvas perencanaan usaha menjadi lebih jelas dan terarah. Usaha keripik kaca yang menjadi contoh dalam penerapan Business Model Canvas ini menjadi lebih terarah dan jelas. Oleh karena itu dalam pembuatan Business Model Canvas memiliki 9 komponen penting diantaranya Customer Segment, Value Propositions, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams, Key Activities, Key Partnership, Key Resources dan Cost Structure yang perlu diperhatikan dan disusun dengan jelas agar membantu kelancaran usaha. Kata Kunci: Business Model Canvas, business plan, keripik kaca, perencanaan, usaha

BUANA ILMU ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 113-123
Author(s):  
Eman Sulaeman ◽  
Danang Kusnanto

Peluang bisnis besi tua saat ini sangat menarik karena selain cara kerjanya mudah, sirkulasi uangnya juga sangat besar. Pertumbuhan bisnis ini seiring dengan tumbuhnya industri di K abupaten Karawang dimana bisnis besi tua merupakan turunan dari industri yang ada, khususnya industri metal dan otomotif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep model bisnis pada bisnis besi tua PT. Putra Kemuning dengan menggunakan bisnis model kanvas yang mencakup sembilan blok yaitu value propositions, channels, customer relationships, customer segments, revenue streams, key resources, key activities, key partners, cost structure. Sembilan blok bisnis model kanvas ini juga dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis domain. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model bisnis menggunakan model bisnis kanvas  telah mendukung proses operasi bisnis besi tua di PT. Putra Kemuning sesuai dengan harapan. Kata kunci:  Bisnis, Model Bisnis, Model Bisnis Kanvas, Bisnis Besi Tua Today's scrap metal business opportunity is very interesting because in addition to how it works easily, the circulation of money is also very large. The growth of this business is in line with the growth of industry in the Karawang Regency where the scrap metal business is a derivative of the existing industry, particularly the metal and automotive industries. The purpose of this study was to determine how the concept of the business model in the scrap metal business of PT. Putra Kemuning uses a canvas business model that includes nine blocks, namely value propositions, channels, customer relationships, customer segments, revenue streams, key resources, key activities, key partners, cost structures. The nine business blocks of the canvas model are also used as the unit of analysis in this study. The research method used is a descriptive qualitative approach to the type of case study research. The analysis technique used in this study is the domain analysis technique. The results of the study concluded that the business model using the canvas business model had supported the scrap metal business operations process at PT. Putra Kemuning in accordance with expectations. Keywords: Business, Business Model, Canvas Business Model, Scrap Metal Business


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Husoen Mans Sovei

Berkembangnya barbershop membuat persaingan bisnis ini menjadi semakin ketat, bahkan di Kota Yogyakarta semakin banyak bermunculan barbershop. Tujuan utama dalam penelitian ini untuk menciptakan perancangan model bisnis berkelanjutan dalam mengembangkan bisnis usaha barbershop dengan menggunakan metode SWOT, dan BMC (Business Model Canvas). Penelitian ini difokuskan untuk perancangan model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) sembilan blok, yaitu: (1) Customer Segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue Streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan (9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yang selama ini dilakukan dalam usaha Unick Barbershop Yogyakarta ditemukan kelemahan beberapa elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada 4 elemen yaitu; Blok Key Activities, Blok Value Propositions, Blok Customer Segmentations, dan Blok Key Resources


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 6-14
Author(s):  
Riza Kurniasari ◽  
Dwi Kartikasari

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Model Bisnis Kanvas antara lain customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships dan cost structure pada PT Internasional Golden Shipping. Penelitian ini difokuskan pada PT Internasional Golden Shipping yang bergerak dibidang jasa angkut penumpang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model bisnis kanvas pada PT Internasional Golden Shipping.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mengarah pada pendeskripsian secara kualitatif mengenai Business Model Canvas pada PT Internasional Golden Shipping dan selanjutnya dievaluasi dengan analisis SWOT pada tiap elemennya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini terbukti bahwa PT Internasional Golden Shipping dari segi segmentasi ekonomi lebih mengarah ke kalangan menengah atas terlihat dari value proposations keunggulan yang dimiliki perusahaan adalah satu-satunya perusahaan kapal yang dapat bersandar di Johor (pasir gudang), channels yang dijalankan oleh perusahaan ini adalah menjalin hubungan baik dengan konsumennya yang dibangun dengan berhubungan secara personal sehingga konsumen dapat merasakan pelayanan yang ramah dari karyawan saat melakukan transaksi ataupun keluhan. Untuk pengahasilan yang didapat oleh perusahaan yaitu dari penjualan tiket yang dilakukan oleh SDM yang berkualitas dan didukung dengan alat operasional berupa kapal. Untuk key partnership pada perusahaan dengan keterbatasan sumber daya manusia perusahaan selalu membina dan menjga hubungan baik antar mitra bisnisnya.


2016 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
Author(s):  
Eius Solihah ◽  
Aida Vitayala S. Hubeis ◽  
Agus Maulana

Usaha di bidang perikanan menghadapi berbagai kendala, sehingga untuk menjaga keberlangsungan usahanya, menuntut KNM Fish Farm yang merupakan usaha keluarga yang bergerak di bidang budidaya perikanan air tawar agar meningkatkan kinerja dengan cara memperbaiki model bisnis yang selama ini digunakan dalam menjalankan bisnisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi model bisnis di KNM Fish Farm menggunakan BMC, (2) Menciptakan model bisnis perbaikan pada KNM Fish Farm. Data dikumpulkan dari Desember 2013 hingga Februari 2014 dan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada KNM Fish Farm. Alat analisis yang digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC) dan Analisis SWOT. Penelitian ini difokuskanuntuk membuat model bisnis baru dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) yang melihat perusahaan melalui sembilan elemen, yaitu: (1) Customer segmentations, (2) Value Propositions, (3) Channels, (4) Customer relationship, (5) Revenue streams, (6) Key Resources, (7) Key Activities, (8) Key Partnerships, dan ( 9) Cost Structure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model bisnis yangselama ini dilakukan oleh KNM Fish Farm ditemukan kelemahan pada ke-9 elemen BMC, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada semua elemen.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 115-129
Author(s):  
Rahmatang Rahmatang ◽  
Evahelda Evahelda ◽  
Fournita Agustina

UMKM Toko Pelawan merupakan salah satu UMKM penghasil madu yang telah memiliki brand image. Meskipun usaha ini telah beriri cukup lama, akan tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terutama pada inovasi serta permasalahan yang dialami berkaitan dengan banyaknya pesaing yang membuat produk serupa dan strategi yang diterapkan kurang efektif. Tujuan dalam penelitian ini, yaitu 1) mengidentifikasi model bisnis yang diterapkan di UMKM Toko Pelawan dengan pendekatan sembilan elemen business model canvas, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, cost structure. 2) Merumuskan alternatif strategi yang paling tepat di UMKM Toko Pelawan untuk mengembangkan usahanya dengan pendekatan business model canvas. Metode penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini bahwa UMKM Toko Pelawan telah memenuhi kesembilan elemen dari business model canva.  Namun, model bisnis di UMKM Toko Pelawan saat ini masih memiliki kelemahan, sehingga menciptakan strategi yang dihasilkan dari perbaikan business model canvas seperti menambah agen, perlu menambah jenis lebah madu dan menambah rumah sarang lebah madu, membuat gerai yang lebih menarik dan nyaman, membuat kartu member, penambahan modal usaha, perlu memodifikasi bentuk dan ukuran kemasan yang bervariasi, melakukan pelatihan bagi anggota atau karyawan, perlu adanya kerja sama tertulis yang sah secara hukum.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 255-270
Author(s):  
Ayutyas Sayekti ◽  
Naila Syifa

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah merumuskan ide bisnis berupa strategi optimalisasi website unit bisnis Salamah Aqiqah di CV Mitra Tani Farm serta menganalisis kelayakan rencana pengembangan bisnis secara finansial dan nonfinansial. Subjek penelitian ini adalah unit Salamah Aqiqah milik CV Mitra Tani Farm. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan data sekunder dikumpulkan dari laporan keuangan Salamah Aqiqah. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif berupa analisis finansial dan nonfinansial. Analisis finansial menggunakan analisis laba rugi dan R/C ratio, sedangkan analisis nonfinansial menggunakan business model canvas dan analisis SWOT. Hasil penerapan ini mengubah komponen elemen model bisnis, seperti adanya pengurangan agent marketing pada elemen channels, serta adanya penambahan komponen pada elemen customer segment, value proposition, customer relationships, key activities, key resources, key partners, revenue streams, dan cost structure. Berdasarkan hasil analisis nonfinansial sembilan elemen model bisnis pada pengembangan bisnis ini layak dilakukan. ABSTRACTThe purpose of this study is to formulate a business idea in the form of a website optimization strategy for the Salamah Aqiqah business unit at CV Mitra Tani Farm and analyze the feasibility of a financial and non-financial business development plan. The subject of this research is the CV Mitra Tani Farm business unit owned by CV MItra Tani Farm. Research data in the form of primary and secondary data. Primary data was collected through in-depth interviews and secondary data was collected from Salamah Aqiqah's financial statements. The data analysis method used qualitative analysis in the form of financial and non-financial analysis. Financial analysis uses profit and loss analysis and R/C ratio, while non-financial analysis uses business model canvas and SWOT analysis. The results of this application change the components of the business model elements, such as the reduction of marketing agents in the channels element, and the addition of components to the customer segment, value proposition, customer relationships, key activities, key resources, key partners, revenue streams and cost structure elements. Based on the results of the non-financial analysis, the nine elements of the business model in developing this business are feasible.


Author(s):  
Iqbal Kamaluddin

Hakhenbik is a company engaged in the field of furniture and equipment of the school with its production material made from solid wood that has durable strength, and not easily damaged and has a high selling price. On this research author uses qualitative descriptive method that is by using the business model Business model Canvas (BMC), then evaluated using a SWOT analysis in every Business model Canvas (BMC) block on CV. Hakhenbik. The most powerful element in the Business Model Canvas is the      Key Partnership, sis the    value propositions. The elements that still lack are    Customer Relationships and the next is   Key Resources. Be  rbased on SWOT analysis, CV. Hakhenbik is advised to improve on the element of customer relationshipsThis is because the important factor in running the business is to maintain good relations with the customer, one way to maintain a good relationship with the customer is to maintain communication with customers such as increase communication through social media such as facebook, whats up group, Instagram  and others, and can be done by maintaining loyal customers by providing members cards  and discounts for loyal customers. In addition to the customer relationships elements that need to be repaired are key Resources   by conducting training and development to employees of both operational and management employees.


Author(s):  
Edy Purwanto ◽  
Miftahur Rahman Hakim

Abstract: The Waste Bank is a waste collection concept with business management such as banking, but what is saved is the selected dry waste. The purpose of this study is to design an appropriate alternative strategy with a business model canvas approach for plastic waste recycling at BSKP. The research method used a qualitative descriptive approach with data analysis techniques using SWOT analysis and the business model canvas. The results showed that the development of a business model was prioritized on 4 blocks, namely key resources, key partners, key activities and customer relationships. The development of key resource blocks is carried out by increasing the skills and understanding of human resources regarding the use of technology and information. Development of key partner blocks by creating creative programs to improve relationships with partners, especially customers. Development of block key activities by establishing relationships with customers in the use of micro-scale plastic waste. Whereas in developing customer relationships, it is necessary to improve personal and group services by creating social media channels to maintain and communicate instinctively with customers and potential customers. Abstrak: Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah dengan manajemen usaha seperti perbankan namun yang ditabung merupakan sampah kering yang sudah dipilih. Tujuan penelitian ini yaitu merancang strategi alternatif yang tepat dengan pendekatan business model canvas usaha daur ulang sampah plastik di BSKP. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT dan business model canvas. Hasil penelitian menunjukkan dalam pengembangan model bisnis diprioritaskan pada 4 blok yaitu key resources, key partner, key activities dan customer relationship. Pengembangan pada blok key resources dilakukan dengan cara peningkatan ketrampilan dan pemahaman SDM tentang pemanfaatan teknologi dan informasi. Pengembangan pada blok key partner dengan membuat program yang kreatif dalam meningkatkan hubungan dengan mitra khususnya nasabah. Pengembangan pada blok key activities dengan cara menjalin hubungan dengan nasabah dalam pemanfaatan sampah plastik skala mikro. Sedangkan dalam pengembangan customer relationship perlu ditingkatkan dalam layanan personal maupun kelompok dengan membuat channel media sosial guna mempertahankan dan komunikasi yang instens dengan pelanggan dan calon pelanggan Garbage Bank, Plastic Waste, SWOT, Business Model Canvas


2018 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Ayouvi Poerna Wardhanie ◽  
Deasy Kumalawati

Introduction. This study aims to analyze the business model canvas by the Library of Stikom Surabaya by using nine elements. They are customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost structure.Data Collection Method. The study used qualitative descriptive perspective to examine factual information and emerging practices in the field.Results and Discussions. Students, staff and community should be able to leverage the library services. The value offered was technology-based services and visitor convenience. Channels provided were the library website, email, social media. Customer relationships were built through personal assistance and self service. The key resources were human, technology and facilities. The key activities were learning commons. The key partnerships were internal and external partners. Conclusions. The Library is committed to realising its vision as a superior information center by providing a complete and fast information and communication channel in accordance with technological developments and customer needs.


2016 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Muhammad Isa Indrawan ◽  
Muhammad Dharma Tuah Putra Nasution ◽  
Efrizal Adil ◽  
Yossie Rossanty

The research purpose is to evaluate the business model on the traditional restaurant in Tanjung Pura, North Sumatera, Indonesia. Business Model Canvas (BMC) consists of customer segments, value propositions, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership, and cost structure. The research method was used qualitative descriptive analysis. The data collected using in-depth interviews. Analysis TOWS is to evaluate the business model on a traditional restaurant. The authors recommend increasing the intensity to visit the restaurant with the privilege of membership. The next recommendation is to collaborate with the new business partners such as banking, e-traveler, e-destination, and e-restaurant. The traditional restaurant enables to obtain the other revenues of the subscription fee and advertising space. Also, the authors recommend registering the food recipes as the intellectual property.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document