scholarly journals Pembuatan Aplikasi Memantau Lokasi Anak Berbasis Android Menggunakan Location Based Service

2016 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 202
Author(s):  
Hendra Pria Utama ◽  
Oky Dwi Nurhayati ◽  
Ike Pertiwi Windasari

Pada era global seperti sekarang ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama pada smartphone. Perkembangan teknologi smartphone yang begitu cepat menghasilkan dampak positif bagi manusia. Dampak positif tersebut antara lain kecepatan, kemudahan akses, dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sudah banyak aplikasi pada smartphone yang dibuat guna mempermudah aktivitas sehari-hari manusia, contohnya aplikasi menetukan letak lokasi pengguna. Dengan adanya aplikasi menentukan letak lokasi pengguna, pengguna dapat dengan mudah menentukan letak lokasi diri sendiri ataupun orang lain, seperti misalnya lokasi anak. Sering kali anak membolos sekolah dan keluar malam tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Berdasarkan permasalahan terseut dibangun aplikasi memantau lokasi anak berbasis mobile guna memudahkan para orang tua memantau lokasi anak- anak mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah SDLC (Software Development Life Cycle) dengan teknik waterfall. Aplikasi memantau lokasi anak ini berbasis android menggunakan bahasa pemrograman java, database MySQL, serta Location Based Service (LBS) sebagai penunjuk lokasi anak. Untuk metode pengujian aplikasi menggunakan metode Black Box Testing. Hasil Black Box Testing dari aplikasi memantau lokasi anak berbasis android menggunakan LBS ini menunjukan bahwa semua fungsi yang terdapat pada aplikasi ini telah berhasil berjalan sesuai fungsinya.

Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (12) ◽  
pp. 1639
Author(s):  
Anisah Rahmatul Laily ◽  
Yuda Munarko ◽  
Maskur Maskur

AbstrakSeiring perkembangan teknologi dan pesatnya persaingan antar kampus negeri maupun swasta untuk meningkatkan mutu akreditasi, maka dibuatlah perancangan sistem simulasi akreditasi yang dapat memberikan keputusan untuk mempermudah prodi mengambil keputusan. Dimana prodi dapat melakukan simulasi untuk mendapatkan nilai akreditasi yang diinginkan. Penilaian akreditasi berdasarkan buku pedoman Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).  Pada perancangan dan implementasi perangkat lunak ini menghasilkan sebuah sistem simulasi akreditasi yang berbasis website Sehingga prodi dengan mudah menentukan keputusan. Pengembangan yang digunakan Software Development Life Cycle (SDLC) dan model pengembangan sistem simulasi akreditasi ini adalah waterfall. Sistem simulasi akreditasi yang dibangun telah melalui proses pengujian blackbox berdasarkan kebutuhan dan pengujian keseuaian menurut pakar. Hasil pengujian blackbox menunjukkan bahwa pengisian data pada setiap form berhasil dilakukan dengan sukses dan secara fungsional sistem tersebut dapat menghasilkan output yang diharapkan. Hasil pengujian kesesuaian pakar menunjukkan bahwa dari 5 pertanyaan terdapat 4 yang setuju dan 1 tidak setuju.AbstractSince technology throughout the country develop and the urge of  improving accreditation quality exist in both state and private university, the design of accreditation system simulation was built in order to ease the study program in decision-making. The department are able to make the simulation which suitable with their accreditation score goal. Accreditation assessment used is based on National University Accreditation Board which called BAN-PT guideline. The design and implementation of this software provides website-based accreditation simulation system therefore the study program can easily make a decision. This development use Software Development Life Cycle (SDLC) and the accreditation simulation system model is waterfall. This accreditation simulation system was built and had successfully passed requirement-focused black box testing and compatibility testing according to the experts. Black box testing result shows that data filling process in every form is successfully completed and this system is functionally produce the output as expected. Expertise compatibility testing in term of questions shows that 4 from 5 state agreement and the rest is disagree.


Dinamik ◽  
2019 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 102-112
Author(s):  
Dimas Aryo Anggoro ◽  
Yanuar Eko Adi Lukmana

Nilai siswa merupakan representasi hasil belajar siswa yang ditepuh dalam satu semester. Nilai akhir siswa diambil dari hasil pengolahan beberapa nilai siswa. SD Negeri Jambangan 1 merupakan sekolah dasar negeri yang pengolahan data nilai siswanya dilakukan secara manual dengan menggunakan Microsoft Excel serta dokumentasi pembukuan. Pengolahan data nilai siswa dengan cara manual dapat menimbulkan beberapa resiko seperti rusak dan hilangnya data nilai siswa. Sistem informasi pengolahan data nilai siswa dikembangkan dengan tujuan mengurangi resiko rusak dan hilangnya data serta mempermudah proses pengolahan data. Sistem ini akan dibangun berbasis website menggunakan model pengembangan Software Development Life Cycle (SDLC) dengan metode Waterfall. Tahapan penelitian berupa analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian dan perawatan. Pengujian sistem ini dilakukan dengan metode Black Box untuk menguji fungsionalitas sistem serta User Acceptance Testing (UAT) untuk menguji sistem apakah sistem mampu memenuhi kebutuhan user. Hasil pengujian black box menyatakan sistem ini sudah layak di gunakan. Hasil pengujian UAT didapatkan 96,42% responden setuju sistem ini dapat memudahkan dan mempercepat pihak sekolah dalam mengelola dan mengolah data nilai siswa. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat mengolah data siswa dari data nilai dasar hingga menjadi nilai akhir siswa.


2016 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 463
Author(s):  
Yusuf Hasyim Maghfuri ◽  
Kodrat Iman Satoto ◽  
Rinta Kridalukmana

Interesting tourist sites is the reason for people to visit. Traveled as an option for people to fill holiday time to gather with familiy and friends. Because of lack information about tourist sites in Kudus city known by the public, assistance is needed to facilitate to search for the location. Travel guide Kudus city-Based applications Android Locator is the ultimate solution in search of tourist sites in the Kudus city. The purpose of making this application is to develop a search guidance system location based android that features a tourist guide. Kudus City Travel Guide-Based applications Android Locator is a client server based applications created using the Java programming language and the Eclipse software using MySQL database. Stages of development software used is SDLC (Software Development Life Cycle) by using the method waterfall, as modeling software used is UML (Unified Modelling Language). Steps in this research is software requirement analysis, design, coding, testing and maintenance. Functional testing using a method of black box. The result of this research that the Kudus City Application Tourist Sites Guide Using Android-Based Mobile Devices used for guidance in traveling in the Kudus city. Function menus and buttons is going according to their respective functions. Kudus city travel guide app can now be used as a medium for guidance in finding tourist sites. Objek wisata yang menarik adalah salah satu alasan orang untuk berkunjung. Berwisata menjadi pilihan untuk masyarakat mengisi waktu liburan dengan berkumpul bersama keluarga maupun teman. Karena sedikitnya informasi lokasi objek wisata kota Kudus yang diketahui oleh masyarakat, diperlukan bantuan untuk mempermudah dalam pencarian lokasi tersebut. Aplikasi Panduan Wisata Kota Kudus Menggunakan Perangkat Bergerak Berbasis Android adalah solusi utama dalam pencarian lokasi objek wisata di kota Kudus. Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah mengembangkan suatu sistem pemandu pencarian lokasi objek wisata berbasis android yang memiliki fitur penunjuk jalan. Aplikasi Panduan Wisata Kota Kudus Menggunakan Perangkat Bergerak Berbasis Android merupakan aplikasi berbasis client server yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java dengan software eclipse dan menggunakan basis data MySql. Tahapan pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah SDLC (Software Development Life Cycle) dengan menggunakan metode waterfall serta pemodelan perangkat lunak yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language). Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Pengujian fungsional dilakukan menggunakan metode black box. Hasil dari penelitian ini yaitu Aplikasi Panduan Wisata Kota Kudus Menggunakan Perangkat Bergerak Berbasis Android yang digunakan untuk panduan dalam berwisata di kota Kudus. Fungsi menu dan tombol-tombol sudah berjalan sesuai dengan fungsionalitasnya masing-masing. Aplikasi panduan wisata kota Kudus ini sudah bisa digunakan sebagai media panduan dalam menemukan lokasi wisata.


2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Rudi Susanto

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan  aplikasi untuk menganalis sifat lasing kaca bahan penguat optik dengan parameter Judd-Ofelt. Pengembangan aplikasi menggunakan kaidah Software Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari analisis, perancangan, pembangunan dan pengujian. Perancangan aplikasi mengunakan flowchart yang sesuai dengan kebutuhan dan pembangunan aplikasi mengunakan GUI matlab. Pengujian aplikasi mengunakan metode black box serta perbandingan hasil aplikasi dan perhitungan manual. Hasil pengujian menunjukan bahwa aplikasi mampu bekerja sesuai fungsionalitasnya yaitu digunakan untuk menganalisis sifat lasing kaca Te-Zn-Bi dengan doping Er3+ yang ditunjukan dengan output aplikasi berupa  (1) Parameter , (2) Probabilitas Transisi, (3) Branching Ratio, (4) Life Time, (5) Omega4/ Omega6 serta(6) Aem/AESA. Output aplikasi tersebut merupakan parameter yang digunakan untuk menganalis sifat lasing sesuai parameter Judd Ofelt. Hasil perbandingan perhitungan manual dan aplikasi dapat diketahui bahwa rata-rata kesalahan relative adalah 1.2476%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat digunakan untuk menganalisis sifat lasing.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Arif Fadllullah ◽  
Rudy Rudy ◽  
Sultan Mahdi

Salah satu wujud nyata Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dalam mengelola program kerjanya secara transparan dan akuntabel adalah melalui proses monitoring dan evaluasi (monev) secara komprehensif dan berkala. Hanya saja selama ini proses monev masih dilakukan secara manual dengan beberapa kelemahan, seperti format laporan yang tidak seragam, keterlambatan proses penyampaian laporan untuk SKPD yang jauh, terjadinya kesalahan input dalam laporan karena data tercecer, dan tidak adanya kontrol monitoring progress realisasi anggaran per triwulan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan untuk mengembangkan Simdalev (Sistem Informasi Manajemen Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah) Kabupaten Tana Tidung. Simdalev ini dibangun dalam bahasa pemrograman web PHP diatas framework CodeIgniter dan generator CRUD Harviacode. Pengembangan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall atau biasa disebut SDLC (Software Development Life Cycle) dan diuji terhadap 33 responden dengan pengujian black-box, kompabilitas, dan usabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian black-box sebagian besar bernilai valid, pengujian kompatibilitas bernilai kompabilitas untuk semua jenis browser, serta pengujian usabilitas bernilai 80,79 yang menunjukkan antarmuka Simdalev dapat digunakan oleh pengguna dengan mudah.


2019 ◽  
Vol 36 (3) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Akbar Siddieq ◽  
Ida Nurhaida

Purpose Referring the phenomenon, the researchers create an application to deal with problems faced by the technician team and the vendor in searching the location of BTS tower. Design/methodology/approach This application uses the Software Development Life Cycle (SDLC) methodology which is the process of developing or changing a software system. One of the models owned by SDLC is the waterfall technique. It provides a sequential software flow approach starting from analysis, design, coding, testing and supporting stages. Findings There are some of the technician team and the vendor find difficulties in looking for the position of the BTS tower. As a solution, a facility which enables them to access the location in searching the BTS tower is needed. Originality/value The following is a display of the design results and the implementation of writing code in applications that have been made previously.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 143-150
Author(s):  
Egia Rosi Subhiyakto ◽  
Yani Parti Astuti

Tahapan pembangunan perangkat lunak atau lebih dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle) memiliki beberapa tahapan termasuk tahapan analisis. Dalam tahap analisis pemodelan ke dalam bentuk diagram biasanya dilakukan secara mendalam untuk memodelkan masalah yang dihadapi. UML merupakan bahasa de facto dalam pemodelan kebutuhan perangkat lunak berorientasi objek. Aplikasi pemodelan yang berkembang mayoritas lebih ditujukan untuk dunia industri serta memerlukan instalasi dan lisensi yang terbatas. Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi pemodelan kebutuhan perangkat lunak khususnya pemodelan class diagram. Aplikasi dikembangkan berbasis web, sehingga tidak perlu ada instalasi dan tidak perlu membayar lisensi. Fitur yang dikembangkan yakni pengenalan notasi-notasi class diagram beserta  penjelasannya. Aplikasi juga menyediakan area kerja untuk menggambarkan diagram beserta fitur cetak hasil diagram yang telah dibuat. Aplikasi dikembangkan menggunakan metode pengembangan prototyping, sehingga didapatkan prototipe aplikasi. Prototipe aplikasi dapat terus dikembangkan sehingga mendapat hasil yang maksimal. Hasil pengujian fungsionalitas menggunakan metode pengujian black box didapatkan bahwa 100% fungsi berjalan dengan baik. Sedangkan pengujian user acceptance dengan tiga parameter didapatkan bahwa 92% responden setuju bahwa aplikasi memiliki kinerja yang baik, 90% responden setuju aplikasi mudah digunakan dan 89% responden puas terhadap aplikasi yang dibangun.


Author(s):  
Andriy Lishchytovych ◽  
Volodymyr Pavlenko

The present article describes setup, configuration and usage of the key performance indicators (KPIs) of members of project teams involved into the software development life cycle. Key performance indicators are described for the full software development life cycle and imply the deep integration with both task tracking systems and project code management systems, as well as a software product quality testing system. To illustrate, we used the extremely popular products - Atlassian Jira (tracking development tasks and bugs tracking system) and git (code management system). The calculation of key performance indicators is given for a team of three developers, two testing engineers responsible for product quality, one designer, one system administrator, one product manager (responsible for setting business requirements) and one project manager. For the key members of the team, it is suggested to use one integral key performance indicator per the role / team member, which reflects the quality of the fulfillment of the corresponding role of the tasks. The model of performance indicators is inverse positive - the initial value of each of the indicators is zero and increases in the case of certain deviations from the standard performance of official duties inherent in a particular role. The calculation of the proposed key performance indicators can be fully automated (in particular, using Atlassian Jira and Atlassian Bitbucket (git) or any other systems, like Redmine, GitLab or TestLink), which eliminates the human factor and, after the automation, does not require any additional effort to calculate. Using such a tool as the key performance indicators allows project managers to completely eliminate bias, reduce the emotional component and provide objective data for the project manager. The described key performance indicators can be used to reduce the time required to resolve conflicts in the team, increase productivity and improve the quality of the software product.


Author(s):  
Sampada G.C ◽  
Tende Ivo Sake ◽  
Amrita

Background: With the advancement in the field of software development, software poses threats and risks to customers’ data and privacy. Most of these threats are persistent because security is mostly considered as a feature or a non-functional requirement, not taken into account during the software development life cycle (SDLC). Introduction: In order to evaluate the security performance of a software system, it is necessary to integrate the security metrics during the SDLC. The appropriate security metrics adopted for each phase of SDLC aids in defining the security goals and objectives of the software as well as quantify the security in the software. Methods: This paper presents systematic review and catalog of security metrics that can be adopted during the distinguishable phases of SDLC, security metrics for vulnerability and risk assessment reported in the literature for secure development of software. The practices of these metrics enable software security experts to improve the security characteristics of the software being developed. The critical analysis of security metrics of each phase and their comparison are also discussed. Results: Security metrics obtained during the development processes help to improve the confidentiality, integrity, and availability of software. Hence, it is imperative to consider security during the development of the software, which can be done with the use of software security metrics. Conclusion: This paper reviews the various security metrics that are meditated in the copious phases during the progression of the SDLC in order to provide researchers and practitioners with substantial knowledge for adaptation and further security assessment.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document