scholarly journals Kualitas Jaringan Pada Jaringan Virtual Local Area Network (VLAN) Yang Menerapkan Linux Terminal Server Project (LTSP)

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Lipur Sugiyanta ◽  
Badia Raja

Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan sebuah teknik dalam jaringan komputer untuk menciptakan beberapa jaringan yang berbeda tetapi masih merupakan sebuah jaringan lokal yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN sedangkan Linux Terminal Server Project (LTSP) merupakan sebuah teknik terminal server yang dapat memperbanyak workstation dengan hanya menggunakan sebuah Linux server. Dalam membangun sebuah jaringan komputer perlu memperhatikan beberapa hal dan salah satunya adalah kualitas jaringan dari jaringan yang dibangun. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah client terhadap kualitas jaringan berdasarkan parameter delay dan packet loss pada jaringan VLAN yang menerapkan LTSP. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan memperhatikan standar yang digunakan dalam penelitian yaitu standar International Telecommunication Union – Telecommunication (ITU-T). Penerapan penelitian ini menggunakan sistem operasi pada server adalah Ubuntu Desktop 14.04 LTS. Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa benar terbukti bahwa makin banyak client yang dilayani oleh server maka akan menurunkan kualitas jaringan berdasarkan parameter Quality of Service (QoS) yang digunakan yaitu delay dan packet loss.

Computers ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Wan Muhd Hazwan Azamuddin ◽  
Rosilah Hassan ◽  
Azana Hafizah Mohd Aman ◽  
Mohammad Kamrul Hasan ◽  
Ahmed Salih Al-Khaleefa

This study presents the proposed testbed implementation for the Advanced Technology Training Center (ADTEC) Batu Pahat, one of Malaysia’s industrial training institutes. The objectives of this study are to discover the issues regarding network congestion, propose a suitable method to overcome such issues, and generate output data for the comparison of the results before and after the proposed implementation. The internet is directly connected to internet service providers (ISPs), which neither impose any rule nor filter the traffic components; all connections comply on the basis of the base effort services provided by the ISP. The congestion problem has been raised several times and the information technology (IT) department has been receiving complaints about poor and sometimes intermittent internet connection. Such issues provide some ideas for a possible solution because the end client is a human resource core business. In addition, budget constraints contribute to this problem. After a comprehensive review of related literature and discussion with experts, the implementation of quality of service through add-on rules, such as traffic policing on network traffic, was proposed. The proposed testbed also classified the traffic. Results show that the proposed testbed is stable. After the implementation of the generated solution, the IT department no longer receives any complaints, and thus fulfills the goal of having zero internet connection issues.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Irvika Romana ◽  
Gigih Forda Nama ◽  
Hery Dian Septama

Perkembangan Gigabit Ethernet mengalami peningkatan yang cukup pesat. Di Universitas Lampung sendiri telah menggunakan teknologi Gigabit Ethernet sebagai backbone karena mampu mentransmisikan data yang besar serta berkecepatan tinggi. Dengan adanya teknologi Gigabit Ethernet ini, diharapkan peningkatan kualitas intranet yang ada di Universitas Lampung semakin baik kedepannya.Implementasi dari jaringan intranet dengan teknologi Gigabit Ethernet ini perlu diketahui kinerjanya. Pada penelitian ini digunakan metode Design Science Research (DSR) yang memiliki 6 tahapan yaitu identifikasi masalah dan motivasi, menetapkan objek solusi, desain dan pengembangan, demonstrasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Analisa ilmiah ini dilakukan dengan pengukuran terhadap trafik dari jaringan Local Area Netwok (LAN). Parameter yang diukur dan dianalisa adalah bandwidth, delay, jitter, dan packet loss dengan pemberian beban berupa paket data pada TCP dan UDP untuk melihat karakteristik dari jaringan tersebut dengan menggunakan software Jperf dan Wireshark guna melihat baik atau buruknya kualitas dari jaringan intranet Unila. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat dikategorikan “Baik” berdasarkan acuan standar ITU-T G.114.Kata kunci: Jperf, Wireshark, Quality of Service, Gigabit Ethernet, DSR, ITU-T G.114.


2017 ◽  
Vol 9 (9) ◽  
pp. 1871-1876 ◽  
Author(s):  
C. Elavarasi ◽  
T. Shanmuganantham

In this paper, a solid co-planar waveguide-fed fractal metamaterial antenna is offered. The proposed design consists of Sierpinski gasket iterations and a complementary triangular split ring resonator (CTSRR) loaded underneath the substrate, which is accountable for pull off multiband uniqueness and resolve good impedance identical. In sketch to hassle multiresonant frequency band facet, these CTSRR are entrenched reverse side of the substrate. The anticipated antenna with a dense dimension of 12 × 14 × 1.6 mm3 is fabricated and tested. The testing result designates that the projected design has −10 dB of 5.72, 14.3, and 16.06 GHz, respectively, and covers 5.72 GHz wireless local area network, 14.3 GHz fixed satellite, and 16.06 GHz International Telecommunication Union (ITU) band. It has fine emission uniqueness for jointly E-plane and H-plane in all the preferred occurrence bands and produce superior performance compared with the offered antenna intend in the prose. The loaded CTSRR construction recital is validated all the way during negative permeability pulling out and assorted parametric study.


2017 ◽  
Vol 3 (04) ◽  
pp. 100 ◽  
Author(s):  
Isnaini Hayati ◽  
Mochammad Teguh Kurniawan

Yayasan Kesehatan Telkom merupakan organisasi pengelola layanan kesehatan di bawah perusahaan Telekomunikasi Indonesia dan membutuhkan infrastruktur jaringan LAN yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan. Cisco Three-Layer Hierarchical Model merupakan konsep yang dapat diterapkan dalam merancang infrastruktur jaringan LAN dengan membagi fungsi setiap perangkat jaringan berdasarkan lapisan core, distribution dan access. Network Development Life Cycle (NDLC) digunakan sebagai metode dalam perancangan infrastruktur jaringan LAN karena sifatnya yang berulang dan berkelanjutan untuk pengembangan infrastruktur jaringan suatu organisasi. Tahapan NDLC yang digunakan yaitu tahap Analysis, Design dan Simulation Prototyping. Perancangan infrastruktur jaringan tersebut akan disimulasikan dengan simulator GNS3. Hasil perancangan tersebut diuji dengan pengukuran Quality of Service (QoS) dengan parameter throughput, delay dan packet loss yang dianalisis dengan menggunakan wireshark. Penelitian ini menghasilkan rancangan infrastruktur jaringan LAN Yakes Telkom Bandung untuk memenuhi kebutuhan pengguna jaringan LAN dalam melakukan aktivitas proses bisnis dengan menerapkan redundant link dan QoS yang menghasilkan nilai delay, throughput dan packet loss yang baik sesuai standar ITU-T (The International Telecommunication Union-Telecommunication). Manajemen bandwidth diterapkan sesuai kebutuhan pengguna dan rancangan desain infrastruktur jaringan sesuai perkembangan teknologi informasi saat ini.


JURTEKSI ◽  
2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 113-118
Author(s):  
Mohd. Siddik

Abstract: The use of computer networks at this time has proven to be a very reliable means of communication and source of information. Government agencies, offices are now using the network as a medium for disseminating information. At present, in the implementation of computer networks, it is very necessary for management to optimize the network itself. Therefore it is necessary to do QoS (Quality of Service) Analysis, in order to get optimal network. QoS (Quality of Service) is a technology that can be applied in computer networks to provide optimal services for network users. With the existence of QoS (Quality of Service) allows network administrators to be able to perform bandwidth management to handle various effects due to congestion (congestion) in packet flow traffic in the network. In performing QoS (Quality of Service), a device that can do bandwidth management to the network is built. Mikrotik Routerboard750 is a network device using Linux-based MicroticOS that can be used in the application of QoS (Quality of Service). Keywords: Computer Network, QoS (Quality of Service), Mikrotik Routerboard750  Abstrak: Penggunaan Jaringan komputer pada saat ini telah terbukti sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi yang sangat diandalkan. Seluruh instansi pemerintahan, perkantoran saat ini sudah memanfaatkan jaringan sebagai media sarana penyebaran informasi. Saat ini dalam implementasinya jaringan komputer sangat butuh dilakukan manajemen guna optimalimalisasi jaringan itu sendiri. Maka dari itu perlu dilakukan Analasis QoS (Quality of Service), guna mendapatkan jaringan yang optimal. QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang dapat diterapkan dalam jaringan komputer guna memberikan layanan yang optimal bagi para pengguna jaringan. Dengan adanya QoS (Quality of Service) memungkinkan administrator jaringan untuk dapat melakukan manajemen bandwidth guna menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan. Dalam melakukan QoS (Quality of Service) dibutauhan sebuah perangkat yang dapat melakukan manajemen bandwidth terhadap jaringan. Mikrotik Routerboard750 adalah perangkat jaringan menggunakana  MikrotikOS berbasis Linux yang dapat digunakan dalam penerapan QoS (Quality of Service) ini. Kata Kunci: Jaringan Komputer, QoS (Quality of Service), Mikrotik Routerboard750


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document