scholarly journals PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BENTUK-BENTUK GEOMETRI BERBASIS CERITA UNTUK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MAZHARUL IMAN PALEMBANG

2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 176-189
Author(s):  
Ani Widiastuti ◽  
Yetty Rahelly ◽  
Sayfdaningsih Sayfdaningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku. Pengembangan bahan ajar bentuk-bentuk geometri berbasis cerita menggunakan kombinasi model pengembangan Rowntree dan evaluasi Tessmer. Model pengembangan Rowntree terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Di tahap evaluasi menggunakan Tesmmerr kegiatan yang dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu self evaluation, expert review, one-to-one evaluation dan small group evaluation karena hanya menguji kevalidan dan melihat kepraktisan produk. Teknik pengumpulan data  menggunakan wawancara, walkthrough dan observasi. Hasil expert review nilai rata-rata yang diperoleh dari validasi materi dan desain sebesar 3,65 yang dikategorikan sangat valid. Kategori valid disini berarti sudah dikembangkan dengan teori yang memadai, difokuskan pada aspek isi, format perangkat pembelajaran memadai memadai pada desain tampilan, kemasan, penggunaan font dan komponen produk antara satu dengan yang lainnya berhubungan secara konsisten. Selanjutnya tahap one to one evaluation didapatkan rata-rata hasil observasi anak sebesar 88,86% dengan kategori sangat praktis dan tahap small group evaluation didapatkan hasil rata-rata observasi sebesar 91,66% kategori sangat praktis. Kategori paktis disini berarti bahan ajar yang dikembangkan mudah digunakan oleh pengguna baik guru maupun anak, mudah pengadministrasiannya seperti mudah dalam pelaksanaan pemberian penilaian dengan petunjuk yang jelas. Berdasarkan semua tahap yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar bentuk-bentuk geometri berbasis cerita dinyatakan valid dan praktis. Kata Kunci: pengembangan bahan ajar, bentuk-bentuk geometri berbasis cerit, anak usia 5-6 tahun

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 69-82
Author(s):  
Fricilia Febriani ◽  
Syafdaningsih Syafar ◽  
Rukiyah Rukiyah

This study is entitled Development of a Chain Message Game for Children Concentration of A TK Kartika II-1 Palembang Group which aims to produce chain message games that meet valid and practical criteria. This type of research is Research Development and was developed using a combination of the Rowntree development model and Tessmer evaluation. The Rowntree development model consists of three stages, namely the planning, development, and evaluation stages. In the evaluation phase consists of four stages, namely the stages of self evaluation, expert review, one to one evaluation, and small group evaluation. In the expert review stage using material experts and media experts. The technique of collecting data uses a walkthrough with a sheet of material and media expert validation test instruments and observation with an observation sheet instrument. The results showed that the validity of the material was 87 with a very valid category. The results also showed that the validity of the media was 92 with very valid categories. From the results of material validation and media validation, the product has a validity value of 89 with a very valid category. In the stage of one to one evaluation involving three children, the score was 92% with a very practical category. In the small group evaluation phase involving nine children the score was 93% with a very practical category because it met the practicality criteria. From all the steps that have been done, it can be concluded that the chain message game for the concentration of group A children is declared valid and practical.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 171-177
Author(s):  
Winda Lestari

Abstract: This study aims to produce an andragogy-based English module that is valid, practical and has a potential effect on student learning outcomes in semester 2 of Muhammadiyah University of Palembang. The research procedure used the Rowntree model, namely: planning, development, and evaluation. In the evaluation stage, Tessmer's formative evaluation model is used which consists of 5 stages, namely: self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation, and field test. The result of this research is an andragogy-based English module. Modules are declared valid after being validated by material, language, and module design experts. The results of the one-to-one evaluation of 3 students stated that the students who were the research subjects gave very good responses to the andragogy-based module. The module is declared practical based on the results of one-to-one evaluations and small group evaluations. The results of the small group evaluation of 8 students obtained an average value of student responses to all aspects assessed at 82.47 in the practical category. The module is stated to have a potential effect on student learning outcomes because at the field test stage for 31 students, an N-gain of 0.58 was obtained, including the moderate category. Suggestions for lecturers, students and universities that this andragogy-based module can be used in learning English as well as for other researchers this andragogy-based module can be used as a reference in developing similar research. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul bahasa Inggris berbasis andragogi yang valid, praktis dan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar mahasiswa di semester 2 Universitas Muhammadiyah Palembang. Prosedur penelitian menggunakan model Rowntree, yaitu: perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap evaluasi digunakan model evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari 5 tahap, yaitu: self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation, dan field test. Hasil penelitian ini adalah modul bahasa Inggris berbasis andragogi. Modul dinyatakan valid setelah divaliadasi oleh ahli materi, bahasa, dan desain modul. Hasil one-to-one evaluation terhadap 3 orang mahasiswa, menyatakan mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian memberi respon sangat baik terhadap modul berbasis andragogi. Modul dinyatakan praktis berdasarkan hasil one-to-one evaluation dan small group evaluation. Hasil small group evaluation terhadap 8 orang mahasiswa memperoleh nilai rata-rata tanggapan mahasiswa terhadap semua aspek yang dinilai sebesar 82,47 dengan kategori praktis. Modul dinyatakan memiliki efek potensial terhadap hasil belajar mahasiswa karena pada tahap field test terhadap 31 orang mahasiswa diperoleh N-gain 0,58 termasuk kategori sedang. Saran bagi dosen, siswa dan Universitas agar modul berbasis andragogi ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan sebaiknya serta bagi peneliti lain modul berbasis andragogi ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan penelitian yang serupa. 


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 83-95
Author(s):  
Widiya Astuti ◽  
Syafdaningsih Syafar ◽  
Sri Sumarni

This study aims to produce worksheets for students of scientific-based measurement material in group B children in kindergartens that are valid and practically tested. This type of research is the development using the Rowntree model, namely the planning, development, evaluation stages. Evaluation using Tessmer's formative evaluation methods includes self evaluation, expert review, one to one evaluation, and small group evaluation. Analysis of data from expert reviews obtained an average of 87% with valid categories including validation of content, constructs and media. This means that the LKPD is in accordance with the contents of the measurement material for group B children, then the construct includes the readability and suitability of the image, while the media is seen from the packaging of the student worksheet (LKPD), display design, use of fonts and font sizes and illustrations of student worksheets (LKPD). In the one to one evaluation and small group evaluation and product stages the average percentage was 94% with a very practical category. To achieve a valid and practical LKPD perfection there is still a recognized lack of validity of 13% and to achieve practicality still have a deficiency of 6%


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Ricky Azrofi Samara ◽  
Syuhendri Syuhendri ◽  
Muhammad Muslim

Telah dilakukan penelitian pengembangan Teks Perubahan Konseptual berupa handout untuk pokok bahasan Dinamika yang valid dan praktis. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Rowntree yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap evaluasi menggunakan evaluasi formatif Tessmer berupa self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, dan small group evaluation. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi ahli dan angket. Hasil analisis data pada tahap expert review diperoleh persentase rata-rata validasi ahli sebesar 3,94 (kategori valid), tahap one-to-one evaluation sebesar 84,20% (kategori praktis), dan pada tahap small group evaluation sebesar 77,77% (kategori praktis). Dengan demikian, telah berhasil dikembangkan bahan ajar fisika berupa handout Teks Perubahan Konseptual untuk materi Dinamika yang valid dan praktis. Bahan ajar Teks Perubahan Konseptual ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan remidiasi miskonsepsi materi Dinamika.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Haryanto Haryanto ◽  
Zulkardi Zulkardi ◽  
Ketang Wiyono

Pengembangan modul interaktif menggunakan pendekatan scientific materi gerak pada Makhluk hidup untuk sekolah menengah pertama telah berhasil dikembangkan di SMP Negeri 5 Sungai Keruh. Produk dikembangkan dengan menggunakan model Akker yang terdiri dari 3 tahap: analis, desain, dan evaluasi dan revisi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan model evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari lima tahap: self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation dan field test. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development Research.Penelitian menunjukkan bahwa pada tahap expert review diperoleh nilai dari ahli desain 4,1 dengan kategori valid, nilai dari ahli materi 4,04 dengan kategori valid dan ahli media 4,80 dengan kategori sangat valid. Uji coba pada tahap one-to-one evaluation dan pada tahap small group diperoleh rata-rata 4,26 dan 4,45 dengan kategori sangat praktis. Hasil belajar peserta didik meningkat secara rerata dari 41,56 menjadi 76,71. Uji lapangan memberikan N-gain sebesar 0,59 yang menunjukkan bahwa produk memiliki keefektifan sedang dalam proses pembelajaran. Minat belajar peserta didik meningkat dari 2,4 menjadi 3,45 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa modul interaktif yang dikembangkan terbukti valid, praktis dan efektif terhadap minat dan hasil belajar peserta didik.


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Ade Ulfa Septiana ◽  
Sri Sumarni ◽  
Rukiyah Rukiyah

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku cerita bergambar tema alam semesta. Pengembangan buku cerita bergambar tema alam semesta ini menggunakan kombinasi model pengembangan Rowntree dan evaluasi Tessmer.Model pengembangan Rowntree terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, pengembangan dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang dikemukakan oleh Tessmer terdiri dari lima tahap, yaitu tahap self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation dan field test. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil expert review diperoleh nilai rata-rata hasil penilaian dari para ahli pada Buku cerita bergambara tema alam semesta sebesar 3,84 (kategori sangat valid). Tahap one to one evaluation didapatkan rata-rata hasil observasi anak sebesar 81% (kategori baik sekali). Tahap small group evaluaion didapatkan hasil rata-rata observasi  sebesar 87% (kategori baik sekali). Dari semua tahap yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar tema alam semesta dinyatakan valid dan praktis bagi anak.Kata Kunci: pengembangan buku cerita bergambar, alam semesta, anak kelompok


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Aprilia Dwi Wulandari ◽  
Sri Sumarni ◽  
Yetty Rahelly

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan maze dalam bentuk game berdasarkan tema berbasiskan media interaktif yang valid dan praktis untuk anak usia 5-6 tahun di TK IT Izzuddin Palembang. Pengembangan game maze berbasis media interaktif sesuai tema ini menggunakan kombinasi model pengembangan ADDIE dan evaluasi Tessmer. Model pengembangan ADDIE terdiri dari 5 tahap, yaitu tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang dikemukakan oleh Tessmer terdiri dari empat tahap, yaitu tahap self evaluation, expert review, one-to-one evaluation dan small group evaluation. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Hasil expert review diperoleh rekapitulasi nilai rata-rata hasil penilaian dari para ahli materi dan untuk aspek media sebesar 3,80 (Kategori Sangat Valid) karena indikator dan materi yang sesuai dengan pembelajaran matematika anak usia 5-6 tahun yaitu kegiatan membilang dan berfikir logis. Tahap one to one evaluation didapatkan rekapitulasi hasil analisis data observasi anak terhadap penggunaan Game Maze Berbasis Media Interaktif  sebesar 89,5% (Kategori Baik Sekali). Tahap small group evaluaion didapatkan rekapitulasi hasil analisis data observasi anak terhadap penggunaan Game Maze Berbasis Media Interaktif sebesar 92,56% (kategori baik sekali). Game Maze Berbasis Media Interaktif Sesuai Tema ini dinyatakan valid dan praktis untuk digunakan pada anak dalam berjalannya proses belajar dan pembelajaran berlangsung.Kata Kunci: pengembangan game maze, media interaktif, anak usia 5-6 tahun


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 122-130
Author(s):  
Renny Pramitha ◽  
Syafdaningsih Syafdaningsih ◽  
Sri Sumarni

Pengembangan papan flanel bermain pola untuk anak kelompok B di TK Permata Bunda Palembang telah dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan alat permainan papan flanel bermain pola yang valid dan praktis untuk anak kelompok B. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model Rowntree mencakup perencanaan, pengembangan, evaluasi. Teknik mengumpulkan data menggunakan metode wawancara, walkthrough, observasi. Pada tahap evaluasi dilakukan evaluasi formatif yang dilakukan oleh Tessmer, yaitu tahap self evaluation, expert review diperoleh nilai rata-rata dari para ahli sebesar 3,67 kategori sangat valid karena materi sesuai dengan indikator yaitu materi bermain pola yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak kelompok B. Dari segi media juga sesuai dengan indikator yaitu bahan yang efektif dan efisien, desain tampilan, estetika. One-to-one dan small evaluation bertujuan untuk melihat kepraktisan ialah praktis jika para pakar dan praktisi menyatakan bahwa produk yang dikembangkan dapat diterapkan. Hasil tahap one-to-one evaluation dan small group evaluation dengan indikator mampu mengenal bentuk buah, mengenal konsep warna dan mengenal konsep pola diperoleh nilai rata-rata sebesar 87% kategori sangat praktis. Praktis artinya papan flanel bermain pola menarik minat anak dalam mengenal konsep pola melalui metode bermain. Kelemahan dari produk ini adalah memerlukan biaya yang besar untuk membuatnya dan sukar menempel pada benda yang berat. Untuk peneliti selanjutnya harus lebih mengembangkan papan flanel bermain pola yang dibuat dengan biaya yang murah dan memiliki daya rekat yang lebih kuat agar dapat menempelkan benda yang berat. Kata Kunci: pengembangan papan flanel, bermain pola, anak kelompok b


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 105-115
Author(s):  
Umiyati Umiyati ◽  
Syafdaningsih Syafar ◽  
Sri Sumarni

This study aims to produce Student Worksheets (LKPD) Development Of Work Sheets Of Participants In The Material Of Geometry Forms Based On Saintifices In Group B Children In Kindergarten which are valid and practical. Development is carried out using the Rowntree model, namely planning, development, evaluation. Evaluations carried out using Tessmer formative evaluation methods include self evaluation, expert review, one to one evaluation and small group evaluation. Data analysis from expert review obtained an average percentage of 94.5% with very valid categories which included the validity of content, constructs and media. This means that the LKPD is already in content, which is in accordance with the material for children in group B, including connecting one object with other objects in the same shape. Then the construct includes a scientific approach and assessment in accordance with the characteristics of child development. While the media can be seen from the completeness of the elements in the LKPD, images, writing and appearance. In the one to one evaluation and small group evaluation and product stages the average percentage was 96.2% with a very practical category. This means that LKPD is easy to implement, easy to check and the costs used are not too high. In order to achieve a valid and practical LKPD perfection, there is still a recognized lack of 5.5%. In material matters, namely the lack of use of the trapezoidal shape and parallelogram, the material is dominated by square, rectangular and circular shapes. The lack of media is that there are some words that are not familiar to children in group B, for example the scientific word. Whereas practically there is still a deficiency of 3.8%, namely the high cost of design. For this reason, further research is recommended to develop parallelogram and trapezoidal material and simple designs.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19-34
Author(s):  
Ayu Soraya ◽  
Syafdaningsih Syafar ◽  
Hasmalena Hasmalena

This study aims to development of basic facts educative game of number (1-10) in group B in children that are valid and practical by used combination of Ronwtree development models and Tessmer evaluations. The Rowntree development model consistsed of three stages, namely the analysis, development, and evaluation stages. The evaluation used is Tessmer formative evaluation, consis stages of self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group evaluation. The expert review results obtained an average percentage of the assessment results from educational tools on the basic facts of adding numbers (1-10) by media and material experts. The obtained percentage 93% with very valid categories which included content validity and constructs. The mean, the basic fact game tool corresponds to the material about the basic facts of addition, for example for the basic facts of numbers 10 is 1 + 9, 2 + 8, 3 + 7 and so on in other words the basic fact of addition 10 is the sum of 10 results. The results of the one-to-one and small group evaluation stages were obtained percentage of 94,5% with a very practical category, that is mean the basic fact game tools were in accordance with the requirements: easy to use, interested, and meaningful for children. However, the basic fact game tool still experiences a deficiency of 7% because the colors used in the game device must contrast with the color numbers so that the numbers are more clearly visible,while practically still found deficiency of 5,5% because the game equipment material used is 5 ml plywood which is felt very hard for the child For this reason, it is recommended that the next researcher use the plywood 3 ml and increase the size of the number card from 5 cm x 3.5 cm before.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document