scholarly journals Identifikasi Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Mikrotremor Di Dusun Tegalsari Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo

2020 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 66
Author(s):  
Ayu Syahputri ◽  
Sismanto Sismanto

Tanah longsor adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Banyak faktor yang menyebab tanah longsor terjadi antara lain curah hujan yang tinggi, topografi yang curam, lapisan sedimen yang tebal dan pergerakan tanah. Salah satu daerah yang sering mengalami tanah longsor adalah Kecamatan Samigaluh. Oleh karena itu, pengambilan data mikrotremor dilakukan di Dusun Tegalsaari Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui nilai frekuensi dominan dan amplifikasi di daerah tersebut yang diperoleh dari metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Selanjutnya, nilai frekuensi dominan dan amplifikasi diolah untuk mengetahui indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, peak ground acceleration dan ground shear strain yang digunakan untuk mengetahui daerah yang berpotensi mengalami tanah longsor. Berdasarkan hasil analisis data mikrotremor diperoleh nilai frekuensi dominan antara 2,1 Hz – 18,7 Hz, nilai amplifikasi berkisar antara 1,4 sampai 8,1, indeks kerentanan seismik antara 0,27 – 26,04 s2/cm, nilai PGA berkisar antara 81,36  – 245,42 gal, ground shear strain antara 2,39 x 10-5 – 2,30 x 10-3 dan ketebalan sedimen berkisar antara 9,06 – 89, 55 meter. Daerah dengan potensi tanah longsor yang tinggi ditentukan dengan menganalisis persebaran nilai amplifikasi, indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, peak ground acceleration, dan ground shear strain sehingga diperoleh daerah yang memiliki potensi tanah longsor tinggi berada di area 16, 46, 92, 100, 101, 103, 104, 105, 113, dan 114.

2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Farid

<p>It has been detected that the condition of landslides that occurred in Bengkulu Shore can change the position of the shoreline. This research aimed to: (1) calculate of shear strain (γ) and attenuation coefficient (ά) value  based on microseismic data in coastal areas that experienced landslides; (2) determine the correlation between levels of landslides with  shear strain  and attenuation coefficient value (3) determine the correlation between the shear strain and attenuation coefficient value. Microseismic data were processed and analyzed quantitatively using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method (HVSR) to obtain the ground vibrations resonance frequency (<em>f<sub>o</sub></em>) and amplification factor (<em>A</em>). Shear strain value was calculated from the of <em>f<sub>o</sub></em>, <em>A</em> and Peak Ground Acceleration (<em>α<sub>max</sub></em>) value. Peak Ground Acceleration value was calculated based on 100-year period of recorded earthquake data.  Attenuation coefficient was calculated based on the equation (2). The results of study showed that the value of shear strain in the coastal areas varied from 1.0 × 10<sup>-4</sup> to 3.6 × 10<sup>-3</sup>,  in accordance with the conditions of landslides. The attenuation coefficient value varied from 0.005 to 0.020.  Level of landslides that occurred varied from moderate, to very severe. There was a tendency that the more severe the landslide level,  the greater the shear strain and attenuation coefficient value were.</p>


2016 ◽  
Vol 1 ◽  
Author(s):  
Muhammad Farid

<p>It has been detected that the condition of landslides that occurred in Bengkulu Shore can change the position of the shoreline. This research aimed to: (1) calculate of shear strain (γ) and attenuation coefficient (ά) value  based on microseismic data in coastal areas that experienced landslides; (2) determine the correlation between levels of landslides with  shear strain  and attenuation coefficient value (3) determine the correlation between the shear strain and attenuation coefficient value. Microseismic data were processed and analyzed quantitatively using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method (HVSR) to obtain the ground vibrations resonance frequency (<em>f<sub>o</sub></em>) and amplification factor (<em>A</em>). Shear strain value was calculated from the of <em>f<sub>o</sub></em>, <em>A</em> and Peak Ground Acceleration (<em>α<sub>max</sub></em>) value. Peak Ground Acceleration value was calculated based on 100-year period of recorded earthquake data.  Attenuation coefficient was calculated based on the equation (2). The results of study showed that the value of shear strain in the coastal areas varied from 1.0 × 10<sup>-4</sup> to 3.6 × 10<sup>-3</sup>,  in accordance with the conditions of landslides. The attenuation coefficient value varied from 0.005 to 0.020.  Level of landslides that occurred varied from moderate, to very severe. There was a tendency that the more severe the landslide level,  the greater the shear strain and attenuation coefficient value were.</p>


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Urip Nurwijayanto Prabowo ◽  
Ayu Fitri Amalia ◽  
Widodo Budhi

Watukumpul is located in Pemalang District, Central Java, which is adjacent to the fault seismotectonic line of Baribis fault in the north and subduction area of the Eurasian and Indies-Australian plates in the south. It makes Watukumpul often experiences an earthquake. This study aimed to map the peak ground acceleration calculated using the Kanai equation and earthquake intensity calculated using Wald equations in Watukumpul. This study used historical earthquake data occurred in 1988-April 2018 from the International Seismological Center and microtremor measurements of 33 points. Microtremor data were processed using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method and resulted the predominant period of study area ranged from 0.13 to 0.74 s. The results showed that the study area had a PGA value of 26.93 - 63.25 gal. The intensity calculation showed that the study area has the potential for earthquake damage with an III-IV MMI scale. Keywords: Kanai, Watukumpul, Intensity, Earthquake


2021 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 134-141
Author(s):  
Muhammad Khemal Amrullah ◽  
Maulana Rizki Aditama ◽  
Fx Anjar Tri Laksono ◽  
Asmoro Widagdo

Salah satu mitigasi bencana yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah adalah analisis mikrotremor dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) yang menghasilkan parameter frekuensi dominan dan amplifikasi. Kedua data tersebut digunakan untuk mencari nilai indeks kerentanan seismik, ketebalan lapisan sedimen, dan peak ground acceleration yang dijadikan sebagai parameter untuk dianalisis dalam mengidentifikasi daerah yang berpotensi mengalami pergerakan tanah. Pada daerah penelitian nilai indeks kerentanan seismik terendah 0,15 s2/cm dan tertinggi 33,74 s2/cm, ketebalan sedimen paling tipis pada Vs 175 m/s adalah 3,24 m dan ketebalan lapisan sedimen paling tebal adalah 33,71 m, sedangkan pada Vs 350 m/s ketebalan paling tipis adalah 6,48 m dan ketebalan sedimen paling tebal adalah 67,43 m, serta nilai peak ground acceleration paling tinggi  adalah 48,48 gal dan paling rendah adalah adalah 14,91 gal. Berdasarkan analisis data microtremor, nilai indeks kerentanan seismik, lapisan sedimen, depth of boundary, dan peak ground acceleration, daerah yang memiliki potensi pergerakan tanah yang relatif tinggi berada di titik MS12, MS14, MS15, MS20, MS21, dan MS23.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Awanda Magdalena Bessi ◽  
Hery L. Sianturi ◽  
Bernandus Bernandus

ABSTRAK Penelitian menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) telah dilakukan untuk memetakan daerah yang rawan terhadap gempa bumi di Desa Bitobe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai periode dominan tanah dan percepatan tanah maksimum, serta untuk membuat peta PGA dan juga peta Mikrozonasi. Pengambilan data dilakukan pada 45 titik dengan jarak antar titik ± 250 m dari titik satu ke titik lainnya dengan waktu perekaman selama ± 20 menit menggunakan TDS tipe 303S. Data yang diperoleh diolah menggunakan software Datapro, Geopsy, Surfer 13, dan Google Earth. Hasil pengolahan data diperoleh nilai frekuensi dominan (). Parameter ini digunakan untuk meghitung nilai PGA menggunakan persamaan empiris Kanai dengan data katalog gempa bumi dari tahun 1966-2016. Metode Mc.Guirre dan Esteva hanya menggunakan data katalog gempa saja dalam menghitung PGA. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai frekuensi dominan berkisar antara 0,273 Hz – 17,887 Hz. Nilai percepatan tanah maksimum berdasarkan persamaan empiris Kanai berkisar antara 32,319 gal – 261,178 gal, Mc.Guirre berkisar antara 128,215 gal – 134,862 gal dan Esteva berkisar antara 147,359 gal – 156,007 gal. Hasil dari ketiga persamaan ini memiliki perbedaan dengan peta hazard gempa Indonesia. Kata kunci: HVSR, Mikrozonasi, Kanai, Mc.Guirre, Esteva, Bitobe ABSTRACT The research using HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) has been carried out to map the disturb areas to earthquakes in Bitobe village. The aims of this research are to determine the values of soil dominant frequency and the peak ground acceleration than make PGA map and also microzonation map. Data were collected at 45 points with the distance between points ± 250 meters from one point to the other with ± 20 minutes of recording time used TDS 303S type. The data were processed using software Datapro, Geopsy, Surfer 13, and Google Earth. The result of data processing was dominant frequency value (). This parameter was used to calculate the peak ground acceleration with Kanai empirical equations. The earthquakes catalog data were used from 1966-2016. Mc.Guirre and Esteva method only used the earthquakes catalog data to calculated the PGA. According to this research, it was obtained that the values of the dominant frequency was about 0,273 Hz – 17,887 Hz. The values of peak ground acceleration based on Kanai empirical equations about 32,319 gal – 261,178 gal, Mc.Guirre about 128,215 gal – 134,862 gal and Esteva about 147,359 gal – 156,007 gal. The result of this third equations have different with the earthquakes hazard map of Indonesia. Key Words: HVSR, Microzonation, Kanai, Mc.Guirre, Esteva, Bitobe


POSITRON ◽  
2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Eddy Hartantyo ◽  
Novia Nurul Khayati ◽  
Rusnianti Nur ◽  
Skolastika Novita

Daerah Kulon Progo bagian utara memiliki morfologi perbukitan batuan lapuk dengan banyak kejadian longsor. Terdapat 16 titik wisata di daerah ini, sehingga sangat penting untuk dilakukan kajian resiko bencana longsor. Salah satu data cukup penting dalam perhitungan empiris adalah kajian nilai peak ground acceleration (PGA)/nilai percepatan puncak lokal di permukaan. PGA dihitung menggunakan kombinasi pengukuran mikroseismik dan peta PGA di batuan dasar untuk berbagai skenario deterministik maupun probabilistik. Sebanyak 78 data mikroseismik yang tersebar dengan pusat Desa Gerbosari dan sekitarnya diukur menggunakan Lennartz 1 Hz dengan sampling perekaman 100 Hz selama masing-masing 40-45 menit. Data diproses menggunakan  modul horizontal to vertical spectral ratio (HVSR) di Geopsy. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 55% data merupakan clearpeak, 23% clearpeak dengan noise rendah, dan 10% noise sedang. Amplitudo amplifikasi diperoleh hingga 5 kali, terutama di sisi tenggara dan barat Desa Gerbosari. Pada daerah dengan amplifikasi tinggi tersebut diperoleh nilai PGA untuk skenario P01, P07 dan P10 masing-masing sebesar 0,8 g, 3,8 g dan minimal 5 g. Daerah dengan nilai PGA dan amplifikasi tinggi bersesuaian dengan  lokasi-lokasi yang dilaporkan terjadi longsor yang dipicu oleh jenuhnya air, kemiringan lereng, dan amplifikasi goncangan, terutama yang berdekatan dengan jalan raya.


Author(s):  
Zakia Zakia ◽  
Sandra Sandra ◽  
M.Rusydi Hasanuddin

Penelitian tentang pergeseran tanah (ground shear strain) di Kota Palu menggunakan data mikrotremor telah berhasil dilakukan.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai dan keadaan pergeseran tanah di Kota Palu. Daerah penelitian ini meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Barat, dan Kecamatan Palu Timur. Tahapan penelitian menggunakan data sekunder mikrotremor berupa frekuensi dominan (f0) dan faktor amplifikasi (A0). Indeks kerentanan seismik (Kg) dan nilai percepatan getaran tanah maksimum Peak Ground Acceleration (PGA) diperoleh dengan menggunakan nilai f0 dan A0 tersebut.  Hasil analisis f0, A0, perhitungan Kg dan PGA maka didapatkan nilai pergeseran tanah (γ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar nilai pergeseran tanah (γ) di Kota Palu berkisar antara 4,66 x 10-6 sampai 1,00 x 10-4. Keadaan tersebut, akan menyebabkan sebagian besar Kota Palu mengalami keretakan atau pergeseran jika terjadi gempabumi dan sebagian kecil hanya mengalami getaran tanah


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 9 ◽  
Author(s):  
Hesti Hesti ◽  
Subagyo Pramumijoyo ◽  
Djoko Wintolo

Yogyakarta earthquake on Mei 27, 2006 caused Prambanan area get quite severe damage marked by damageof resident house and Prambanan Temple.This study was conducted using data of microtremorsingle station and Yogyakarta earthquake 27 May 2006. Data were analyzed with microtremor HVSR methods to get the value of the dominant frequency (fo) and amplication (Ao).Furthermore, calculated the value of peak ground acceleration (PGA) in the layers of sedimen bedrock and seismic vulnerability index (Kg) to get ground shear strain value. Prambanan area has a dominant frequency (fo) value ranges from 0.63-6.78 Hz. Ground shear strain valueranges from 3,55.10-5 - 4,04.10-2.Each of these factors is then mapped with a division of 4 zones is very high, high, medium, and low.Based on the analysis of all these factors Prambanan area is an area that is vulnerable to the risk of earthquake events.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Imam Trianggoro Saputro ◽  
Mohammad Aris

Sorong merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Papua Barat. Daerah ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap ancaman bahaya gempa bumi karena lokasinya terletak di antara pertemuan lempengan tektonik dan beberapa sesar aktif. Tingkat kerawanan terhadap gempa pada daerah ini cukup tinggi. Pada September 2016, BMKG mencatat bahwa terjadi gempa bumi dengan skala magnitudo sebesar 6,8 SR (Skala Ritcher) dengan kedalaman 10 meter dari permukaan laut dan berjarak 31 km arah timur laut kota Sorong. Gempa ini bersifat merusak. Akibat gempa ini, sebanyak 62 orang terluka dan 257 rumah rusak. Untuk itu diperlukan suatu analisis terhadap percepatan tanah puncak (Peak Ground Acceleration) terbaru sebagai langkah mitigasi yang nantinya dapat digunakan untuk perencanaan gedung tahan gempa.Pengumpulan data gempa pada peneltian ini yaitu data gempa yang terjadi sekitar kota Sorong pada rentang waktu 1900-2017. Data gempa yang diambil adalah yang berpotensi merusak struktur yaitu dengan magnitudo (Mw) ≥ 5 dengan radius gempa 500 km dari kota Sorong dan memiliki kedalaman antara 0 - 300 km. Setelah diperoleh data gempa maka dibuat peta sebaran gempa di wilayah kota Sorong. Percepatan tanah puncak dihitung berdasarkan fungsi atenuasi matuscha (1980) dan menggunakan pendekatan metode Gumbel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah puncak (PGA) di wilayah kota Sorong pada periode ulang 2500 tahun atau menggunakan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun umur rencana bangunan diperoleh sebesar 708.9520 cm/dt2 atau 0.7227 g. Apabila melihat peta gempa SNI 1726-2012 yang menggunakan probabilitas yang sama maka nilai percepatan tanah puncak (PGA) ketika gempa bumi berkisar antara 0.4 g - 0.6 g. Nilai ini mengalami peningkatan yang berarti tingkat resiko terhadap gempa bumi pada wilayah kota Sorong meningkat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document