scholarly journals PENGARUH PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

Author(s):  
Ela Priastuti Mirlanda ◽  
Hepsi Nindiasari ◽  
Syamsuri Syamsuri

Kemandirian belajar adalah kesiapan individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan, metode dan evaluasi hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah flipped classroom. Disamping itu, dalam penerapan pembelajaran ini perlu diperhatikan gaya kognitif siswa, yaitu cara khas siswa dalam memperoleh, menyusun dan menggunakan informasi untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan. Salah satu kategori gaya kognitif siswa adalah gaya kognitif siswa adalah field dependent dan field independent. Penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap kemandirian belajar siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif siswa tersebut. Pada penelitian ini kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran saintifik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik, 2) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field independent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol, dan 3) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field dependent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol.

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Ela Priastuti Mirlanda ◽  
Hepsi Nindiasari ◽  
Syamsuri Syamsuri

Penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif siswa field independent dan field dependent. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Rangkasbitung, dengan sampel 2 kelas untuk dijadikan 1 kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan 1 kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran saintifik sebagai pembanding. Tahapan penelitian yang pertama dilakukan adalah pemberian tes GEFT (Group Embed Figure Test) untuk mengelompokkan siswa berdasarkan gaya kognitifnya. Kemudian siswa diberikan pretes, diberikan perlakuan dan terakhir diberikan postes. Pretes dan postes berupa 4 buah soal uraian yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menentukan statistik deskriptif skor pretes dan postes, uji normalitas data N-gain, uji homogenitas data N-gain serta analisis varians dua jalan (Two Way Anova). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Sedangkan jika berdasarkan gaya kognitif, peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa  field independent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Begitu pula dengan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa field dependent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik. Penerapan model pembelajaran flipped classroom dan pemahaman tentang karakteristik siswa berdasarkan gaya kognitifnya memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan penalaran matematisnya dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran matematika.  


Author(s):  
Ela Priastuti Mirlanda ◽  
Hepsi Nindiasari ◽  
Syamsuri Syamsuri

Kemandirian belajar adalah kesiapan individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan, metode dan evaluasi hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah flipped classroom. Disamping itu, dalam penerapan pembelajaran ini perlu diperhatikan gaya kognitif siswa, yaitu cara khas siswa dalam memperoleh, menyusun dan menggunakan informasi untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan. Salah satu kategori gaya kognitif siswa adalah gaya kognitif siswa adalah field dependent dan field independent. Penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap kemandirian belajar siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif siswa tersebut. Pada penelitian ini kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran saintifik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik, 2) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field independent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol, dan 3) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field dependent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol.


Author(s):  
Ela Priastuti Mirlanda ◽  
Hepsi Nindiasari ◽  
Syamsuri Syamsuri

Kemandirian belajar adalah kesiapan individu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan, metode dan evaluasi hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa adalah flipped classroom. Disamping itu, dalam penerapan pembelajaran ini perlu diperhatikan gaya kognitif siswa, yaitu cara khas siswa dalam memperoleh, menyusun dan menggunakan informasi untuk menghadapi dan menyelesaikan permasalahan. Salah satu kategori gaya kognitif siswa adalah gaya kognitif siswa adalah field dependent dan field independent. Penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap kemandirian belajar siswa ditinjau berdasarkan gaya kognitif siswa tersebut. Pada penelitian ini kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran flipped classroom dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran saintifik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas saintifik, 2) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field independent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol, dan 3) peningkatan kemampuan kemandirian belajar siswa field dependent pada kelas flipped classroom lebih tinggi daripada kelas kontrol.


2014 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ridha Rokhani ◽  
Murdjito Murdjito ◽  
Basuki Rachmad

Berdasarkan data yang diperoleh dari MTsN Caruban menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika belum memberikan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan harian terakhir siswa kelas VIII MTsN Caruban tahun pelajaran 2013/2014. Dari data tersebut, masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, maka peneliti mencoba menerapkan model Pemecahan Masalah menggunakan media CatMat (PMC) dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari gaya kognitif. Kedua model pembelajaran tersebut sama-sama menitikberatkan pada aktivitas berpikir sehingga erat kaitannya dengan siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model PMC lebih baik daripada model TGT, (2) apakah prestasi belajar matematika siswa FI lebih baik daripada siswa FD, (3) apakah terdapat interaksi antara model PMC dan TGT dengan gaya kognitif FI dan FD terhadap prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif. Sumber data diperoleh dari sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII E dan VIII A MTsN Caruban tahun pelajaran 2013/2014 yang diambil secara cluster random sampling dengan banyak anggota sampel 72 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan metode statistik test (Anava dua jalan sel tak sama). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Anava dua jalan sel tak sama, dapat disimpulkan bahwa, (1) prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model PMC tidak lebih baik daripada model TGT, (2) prestasi belajar matematika siswa FI lebih baik daripada siswa FD, dan (3) tidak terdapat interaksi antara model PMC dan TGT dengan gaya kognitif FI dan FD terhadap prestasi belajar matematika siswa.


AKSIOMA ◽  
2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 48-59
Author(s):  
Anita Purnama Sari ◽  
Sudargo Sudargo ◽  
Sutrisno Sutrisno

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together melalui pendekatan PAIKEM terhadap prestasi belajar ditinjau dari gaya kognitif siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan faktorial 2×2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 17 Semarang tahun ajaran 2018/2019. Pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal prestasi belajar siswa untuk uji keseimbangan, sedangkan tes terdiri dari dua jenis tes yaitu tes prestasi belajar dan tes gaya kognitif. Pada tes gaya kognitif digunakan Group Embbeded Figures Test (GEFT). Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pendekatan PAIKEM dan model pembelajaran konvensional, 2) prestasi belajar siswa dengan gaya kognitif field independent lebih baik daripada siswa dengan gaya kognitif field dependent, 3) pada berbagai tipe gaya kognitif, prestasi belajar siswa pada model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pendekatan PAIKEM sama dengan model pembelajaran konvensional, 4) pada model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan pendekatan PAIKEM dan model pembelajaran konvensional, prestasi belajar siswa dengan gaya kognitif field independent lebih baik daripada siswa dengan gaya kognitif field dependent.


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Niken Vioreza

Tujuan penelitian ini untuk mencari pengaruh pendekatan penilaian dan gaya belajar terhadap motivasi berprestasi mahasiswa di STKIP Kusuma Negara pada mata kuliah Pengantar Statistik Pendidikan. Sampel terdiri dari 44 Mahasiswa yang diambil dengan cluster random sampling dan desain penelitian adalah eksperimen treatment by level 2 X 2 dengan analisis varian (ANAVA) dua jalan sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian adalah: (1) motivasi berprestasi mahasiswa yang tugas dan tes formatifnya dinilai menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (PAP) lebih tinggi dari pada pendekatan penilaian acuan norma (PAN), (2) terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan penilaian dan gaya belajar terhadap motivasi berprestasi mahasiswa, (3) motivasi berprestasi mahasiswa yang tugas dan tes formatifnya dinilai dengan penilaian PAP lebih tinggi daripada mahasiswa yang tugas dan tes formatifnya dinilai dengan penilaian PAN pada kelompok mahasiswa yang memiliki gaya belajar field independent, dan (4) motivasi berprestasi mahasiswa yang tugas dan tes formatifnya dinilai dengan penilaian PAP lebih rendah daripada mahasiswa yang tugas dan tes formatifnya dinilai dengan penilaian PAN pada kelompok mahasiswa yang mempunyai gaya belajar field dependent.


Author(s):  
Tati Rahmawati ◽  
Yuyu Yuhana ◽  
Nurul Anriani

Tujuan dalam  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik ditinjau berdasarkan gaya kognitifnya.. Metode yang digunakan eksperimen dengan rancangan treatment by level 2 x 2.Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 dengan sampel sebanyak 40 orang yang dipilih secara acak. Instrumen yang digunakan soal tes gaya kognitif dan kemampuan pemecahan masalah matematik. Analisis data yang digunakan normalitas,homogeniitas, ANAVA dua jalur dan uji Tukey.. Hasil penelitian menunjukan: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematik dikelas Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas pembelajaran langsung. (2) Ada keterkaitan atau interaksi antara model pembelajaran Problem Based learning dengan gaya kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. (3) Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa antara siswa yang memiliki gaya kognitif FI dan mengikuti model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dari siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. (4) Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa antara siswa yang memiliki gaya kognitif FD dan mengikuti dengan Problem Based Learning lebih tinggi dari siswa yang mengikuti pembelajaran langsung   Kata Kunci: PBL, Gaya Kognitif, field independent, field dependent, pemecahan masalah


2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
HETTY HORTENTIE LANGKUDU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penilaian kinerja dan gaya kognitif terhadap hasil belajar kimia dengan mengontrol pengetahuan awal siswa. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri Manado dengan sampel sebanyak 88 siswa, yang diambil dengan teknik multistage random sampling. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain treatment by level dan data dianalisis menggunakan ANKOVA. Hasil penelitian menunjukkan, setelah mengontrol pengetahuan awal siswa: 1) hasil belajar kimia kelompok siswa yang diberi penilaian kinerja keterampilan tulisan lebih tinggi dari hasil belajar kimia kelompok siswa yang diberi penilaian kinerja keterampilan lisan, 2) hasil belajar kimia kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari hasil belajar kimia kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent, 3) terdapat pengaruh interaksi antara penilaian kinerja dengan gaya kognitif terhadap hasil belajar kimia, 4) hasil belajar kimia kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif field independent yang diberi penilaian kinerja keterampilan tulisan lebih tinggi dari kelompok siswa yang diberi penilaian kinerja keterampilan lisan, dan 5) hasil belajar kimia kelompok siswa yang diberi penilaian kinerja keterampilan tulisan yang memilki gaya kognitif field independent lebih tinggi dari kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
NP Cipta Wardani ◽  
Sariyasa Sariyasa ◽  
A.A.I.N Marhaeni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari gaya kognitif siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi adalah seluruh kelas V SD yang ada di Gugus II Kecamatan Kintamani yang berjumlah 221 siswa. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol  yang dipilih dengan teknik random sampling dengan jumlah 68 siswa. Data kemampuan berpikir kreatif dan gaya kognitif dikumpulkan menggunakan tes. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA dua jalan berbantuan SPSS 17.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model  konvensional. Kedua, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif. Ketiga, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent (FI), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model  konvensional. Kempat, pada siswa yang memiliki gaya kognitif Field Dependent (FD), terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran treffinger berpendekatan saintifik dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata kunci: gaya kognitif, kemampuan berpikir kreatif, model treffinger, pendekatan saintifik


Author(s):  
Anis umi Khoirotunnisa' ◽  
Boedy Irhadtanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model pembelajaran flipped classroom tipe traditional flipped dan model pembelajaran langsung dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan desain pretest-postest Group. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa adalah tes dengan pilihan ganda. Analisis data yang digunakan kuantitatif dengan uji-t varian yang disurvei menggunakan perangkat lunak SPSS 22. Hasil penelitian ini adalah t-observasi adalah 63,571 lebih tinggi dari t-tabel 1,6694 itu menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam hasil prestasi belajar siswa dengan pembelajaran flipped classroom tipe traditional flipped dan pembelajaran langsung. Kelas flipped classroom tipe traditional flipped lebih baik daripada kelas langsung karena siswa lebih mandiri dan lebih siap untuk belajar di kelas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document