field independent
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

602
(FIVE YEARS 170)

H-INDEX

32
(FIVE YEARS 4)

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 147-163
Author(s):  
Hayatun Nufus ◽  
Rini Dian Anggraini

Kemampuan komunikasi matematis dan gaya kognitif merupakan dua hal yang penting dalam pembelajaran matematika. Begitu juga dengan materi program linier. Ketiga hal ini bisa dimaksimalkan melalui penggunaan buku ajar. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat pengaruh penggunaan buku ajar program linier terintegrasi keislaman terhadap kemampuan komunikasi matematis berdasarkan gaya kognitif. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan komunikasi matematis, soal tes gaya kognitif, angket respon mahasiswa terhadap konten materi keislaman yang terdapat pada buku ajar, angket validasi instrumen soal tes dan angket validasi instrumen angket respon mahasiswa. Data dianalisis menggunakan uji anova dua arah dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan homogenitas menggunakan bantuan software SPSS. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap penggunaan buku ajar dan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa field independent lebih baik daripada mahasiswa field dependent, dimana hal ini sejalan dengan konsep bahwa individu field independent lebih analitik dibandingkan individu filed dependent. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini yaitu: (1) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa yang belajar menggunakan buku ajar program linier terintegrasi keislaman dengan mahasiswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa dengan gaya kognitif field dependent dan field independent; dan (3) tidak terdapat interaksi antara penggunaan buku ajar dan gaya kognitif terhadap kemampuan komunikasi matematis mahasiswa.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 205
Author(s):  
Dea Angella ◽  
Edy Yusmin ◽  
Dian Ahmad BS
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa gaya bebas medan kognitif dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel dan mendeskripsikan proses siswa gaya bebas medan kognitif dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi berpikir tiga persamaan linier. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini depannya menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi. Tes yang digunakan untuk mengetahui gaya kognitif masing-masing siswa dan materi uraian sistem persamaan linear tiga variabel untuk mengetahui proses berpikir. Metode wawancara digunakan untuk melengkapi informasi. Sedangkan dokumenter disajikan dalam bentuk yang memuat foto-foto selama penelitian dan dapat digunakan sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan proses penelitian. Hasil berpikir siswa dengan gaya kognitif field independent dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi sistem persamaan linear tiga variabel cenderung konseptual, hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa subjek mampu mencapai indikator proses berpikir konseptual. , ketiga variabel tersebut cenderung semikonseptual, hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa sebagian besar subjek mampu mencapai indikator sampai dengan rencana penyelesaian.Kata Kunci : Proses Berpikir, Gaya Kognitif, Pemecahan Masalah


KadikmA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Lukman Jakfar Shodiq ◽  
Warsosi Apritasona

The purpose of this study was to describe the problem-solving ability of eighth-grade junior high school students in terms of cognitive style in solving two-variable linear equations. This research is a descriptive study using a qualitative approach. The subjects of this study were students of class VIII SMPN 1 Senduro, namely four students from each of two different types of cognitive styles. Collecting data using questionnaires, test methods, and interview methods. According to Polya, there are four steps in the problem-solving ability of students, namely understanding, planning, implementing, and re-checking. The results showed that students with a field-dependent cognitive style had difficulty in analyzing a problem because they could not apply the four Polya problem solving while the field independent type cognitive style was very able to apply the four problem-solving steps according to Polya, namely, understanding, planning, implementing, and doing recheck.  


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 94-104
Author(s):  
Rina Susilowati ◽  
Aska Muta Yuliani ◽  
Indriwati

Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi matematika siswa bedasarkan gaya kognitif field independent. Penentuan siswa pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah siswa pada penelitian yaitu 3 (tiga) orang siswa kelas VII yang melakukan miskonsepsi matematika rendah, sedang dan tinggi yang memiliki gaya kognitif field independent. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket, tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika rendah memiliki kemampuan matematika tinggi. Siswa mampu menyatakan ulang konsep, mampu merumuskan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, mampu  menentukan rumus untuk menjawab soal dan mampu mengaplikasikan rumus yang digunakan. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika sedang memiliki kemampuan matematika sedang. Siswa tidak mampu menyatakan ulang konsep dikarenakan tidak paham konsep bangun datar persegi dan belah ketupat. Siswa juga tidak mampu merumuskan konsep dalam bentuk representasi gambar. Namun, Siswa mampu menentukan rumus untuk menjawab soal, tetapi tidak mampu mengaplikasikan rumus yang digunakan. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independent dengan miskonsepsi matematika tinggi tidak mampu menjawab semua indikator dengan benar. Siswa ini termasuk kategori siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah.


Entropy ◽  
2021 ◽  
Vol 23 (12) ◽  
pp. 1671
Author(s):  
Lucia Gálisová ◽  
Michał Kaczor

The ground state, magnetization scenario and the local bipartite quantum entanglement of a mixed spin-1/2 Ising–Heisenberg model in a magnetic field on planar lattices formed by identical corner-sharing bipyramidal plaquettes is examined by combining the exact analytical concept of generalized decoration-iteration mapping transformations with Monte Carlo simulations utilizing the Metropolis algorithm. The ground-state phase diagram of the model involves six different phases, namely, the standard ferrimagnetic phase, fully saturated phase, two unique quantum ferrimagnetic phases, and two macroscopically degenerate quantum ferrimagnetic phases with two chiral degrees of freedom of the Heisenberg triangular clusters. The diversity of ground-state spin arrangement is manifested themselves in seven different magnetization scenarios with one, two or three fractional plateaus whose values are determined by the number of corner-sharing plaquettes. The low-temperature values of the concurrence demonstrate that the bipartite quantum entanglement of the Heisenberg spins in quantum ferrimagnetic phases is field independent, but twice as strong if the Heisenberg spin arrangement is unique as it is two-fold degenerate.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 6-19
Author(s):  
Alireza Navid M G

This paper aimed to study the metacognitive awareness of reading strategies between field-dependent (FD)and field-independent (FI) Turkish EFL university students who are learning English as a foreign language. To this end, 270 students from Istanbul (Cerrahpasa) University were chosen.First, Group Embedded Figure Test was used to appoint the participants into either FD or FI groups.After this, participants’ metacognitive awareness of reading strategy was assessed by using MARSI-R (Metacognitive Awareness of reading Strategies Inventory-Revised). Recently revised by Mokhtari et al., the MARSI-R instrument contains 15 items and measures three large sets of strategies including: Global Reading Strategies (GRS), Problem-Solving Strategies (PSS) and Support Reading Strategies (SRS).The results showed that the students reported using the 3 categories of strategies almost at a high-frequency level and they were aware of their metacognitive strategies. And statistically significant difference was found between FI and FD students regarding their use of GRS and SRS, hence, the use of students’ metacognitive reading strategies was affected by their different FI/FD cognitive styles.


2021 ◽  
Vol 2021 (12) ◽  
Author(s):  
J. François ◽  
N. Parrini ◽  
N. Boulanger

Abstract In this note, we consider how the bundle geometry of field space interplays with the covariant phase space methods so as to allow to write results of some generality on the presymplectic structure of invariant gauge theories coupled to matter. We obtain in particular the generic form of Noether charges associated with field-independent and field-dependent gauge parameters, as well as their Poisson bracket. We also provide the general field-dependent gauge transformations of the presymplectic potential and 2-form, which clearly highlights the problem posed by boundaries in generic situations. We then conduct a comparative analysis of two strategies recently considered to evade the boundary problem and associate a modified symplectic structure to a gauge theory over a bounded region: namely the use of edge modes on the one hand, and of variational connections on the other. To do so, we first try to give the clearest geometric account of both, showing in particular that edge modes are a special case of a differential geometric tool of gauge symmetry reduction known as the “dressing field method”. Applications to Yang-Mills theory and General Relativity reproduce or generalise several results of the recent literature.


2021 ◽  
Vol 5 (S3) ◽  
Author(s):  
Tata Tambi ◽  
Fathiaty Murtadho ◽  
Zainal Rafli

In the class, most of the teacher use a single teaching strategy to students who have different cognitive styles when teaching narrative essays in the class. Therefore, it is necessary to improve teaching strategies in the teaching and learning process. The teaching strategies that fit with the cognitive style of students in order that the learning objective is improved. This paper investigates the effect of learning strategy and cognitive style on student’s narrative writing ability. This study was conducted on the VII grade students at Madrasah Tsanawiyah Ibnu Taimiyah Bogor, West Java. Treatment by level design and two-factorial ANOVA analysis with ? = 0.05 were applied in this experimental study. The sample was 40 students grouped into experiment classes and 40 students was grouped into control classes. There was a different ability in narrative writing in Bahasa Indonesia between students having field independent cognitive style (A1) and students having field dependent cognitive style (A2).  Results of two-way interrow analysis of variance showed that Fcalculated (4.123) was higher than Ftable (3.97) at a significant level  of ? = 0.05.


2021 ◽  
Author(s):  
Herlawan ◽  
la eru ugi

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilangan bulat ditinjau dari gaya kognitif,(2) Mengetahui faktor dominan terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilangan bulat ditinjau dari gaya kognitif, (3) Mengetahui alternatif pemecahan yang baik untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 1 Katobengke Kota Baubau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Strategi penilaian yang digunakan adalah metofe deskripsi kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Katobengke Kota Baubau dengan mempertimbangkan nilai ekstrim artinya siswa yang memperoleh nilai tes GEFT yang paling tinggi dan paling rendah pada setiap masing-masing interval skor tes GEFT tersebut dan paling banyak melakukan kesalahan. Tehnik pengumpulan data yaitu: (1) Tes GEFT, (2) Tes diagnostik, (3) Wawancara, dan (4) Alternatif pemecahan tes diagnostik. Analisis data dalam penelitian ini yaitu: (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, dan (3) Penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilangan bulat ditinjau dari gaya kongnitifnya: pada subjek berkategori gaya kognitif Field Independent (FI) adalah siswa tidak memahami soal, salah membedakan konsep serta salah langkah penyelesaian, dan salah dalam mengoperasikan; pada subjek berkategori gaya kognitif Field Dependent (FD) adalah siswa tidak bisa membedakan tanda/lambang, salah membedakan tanda dalam konsep serta salah langkah penyelesaian, dan salah dalam mengoperasikan. (2) Faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal- soal operasi hitung bilangan bulat ditinjau dari gaya kognitifnya yaitu pada subjek berkategori gaya kognitif Field Independent (FI) dan pada subjek berkategori gaya kognitif Field Dependent (FD) adalah pada kesalahan konsep: tidak bisa membedakan tanda/lambang, tidak bisa menjawab soal; pada kesalahan prinsip: salah membedakan tanda dalam konsep serta salah langkah penyelesaian, salah membuat penyimbolan, salah menempatkan bilangannya, tanda dalam pengoperasian terkadang diabaikan karena bingung; dan pada kesalahan operasi: salah mengoperasikan, proses pengerjaan tidak teratur, pengerjaan singkat, dan hasil akhir salah. (3) Alternatif pemecahan yang dinilai baik untuk memperbaiki kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung bilangan bulat adalah dengan menggunakan media berupa alat peraga, alat peraga disini biasanya dengan menggunakan garis bilangan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document