scholarly journals Usaha Ibu Single Parent dalam Mendidik Akhlak Anak

An-Nuha ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 510-518
Author(s):  
Lastri Fatli Ashari ◽  
Fuady Anwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan akhlak anak dalam keluarga single parent. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian diambil melalui wawancara mendalam kepada sepuluh informan yang sudah terpilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Secara keseluruhan hasil penelitian mendapati delapan permasalahan akhak anak. Delapan permasalahan tersebut dikelompokkan kepada dua aspek yaitu 1) tidak patuh terhadap orang tua, 2) permasalahan kepribadian seperti, i) berjudi, ii) berkelahi, iii) mencuri, iv) bergaul bebas, v) terpengaruh game online. vi) cenderung berbohong, vii) pacaran

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 320-331
Author(s):  
Nurjaman Hidayatulloh

This research is done on the students at twelfth grade at MAN Cililin Bandung. The researcher feels interesting to investigate the comparison of study achievement between the students who have single parent and the students who have complete parent. According to the teacher of guidance and counseling, there is a problem in academic achievement for the students who have a single parent. This research uses the study comparison to know the achievement comparison of the students who have single or complete parents. The research uses the quantitative method and uses comparison analysis.  The sample uses non random purposive sampling and simple random sampling. The tool of measurement uses the report score. The result of data analysis shows that pvalue is lower than  α. It means that  Ho  is rejected and H1 is accepted. There is the differences between the students who have single parent and the students who have complete parent.


Author(s):  
Ikram Cakra Wardaya, Suharty Roslan, Hj. Ratna Supiah

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengidentifikasi problematika yang dihadapi wanita single parent dalam mempertahankan keberlangsungan  hidupnya. (2) untuk mengetahui strategi bertahan hidup yang dilakukan wanita single parent dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sambuli Kecamatan Nambo Kota Kendari, dan menggunakan   metode   deskriptif   kualitatif.   Penentuan  informan   dalam   penelitian   ini menggunakan teknik purposive sampling dan informan dalam penelitian ini adalah wanita single parent dan masing-masing Ketua RW 1 dan RW 2 Kelurahan Sambuli Kecamatan Nambo Kota Kendari. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaiu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil  penelitian  ini menunjukkan  problematika  wanita  single  parent  di  Kelurahan Sambuli Kecamatan Nambo Kota Kendari yaitu adanya masalah ekonomi, masalah Sosial, masalah  praktis  dan  masalah  tempat  tinggal  dan  adapula  strategi  yang  dilakukan  dalam mengatasi problematika yang dihadapi wanita single parent adalah dengan strategi mengatasi masalah ekonomi berupa mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan finansial dengan bekerja. Strategi dalam mengatasi masalah sosial yaitu mereka hanya malas pusing dengan keadaan sosial yang ada dan lebih mengedepankan bekerja. Strategi dalam mengatasi masalah praktis yaitu mereka  (wanita  single parent)  lebih  ingin  berusaha  bekerja  dan  menjalankan  fungsi  sosial mereka meskipun tanpa bantuan dari seorang suami. Dan adapula strategi dalam mengatasi masalah tempat tinggal yaitu wanita single parent di Kelurahan Sambuli ini meskipun seringkali merasa tidak nyaman untuk tinggsl, namun mereka tetap bisa bertahan untuk tetap tinggal.


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 30-36
Author(s):  
Mei Fitria Kurniati ◽  
Yusuf Efendi

ABSTRAK Seiring  dengan bertambahnya jumlah lansia, terdapat  banyak persoalan yang dialami lansia diantaranya tidak memperoleh akses kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua, tidak mendapat dukungan sosial dari keluarga atau teman. Pada akhirnya lansia mengalami masalah psikis maupun fisik. Salah satu bentuk dari masalah psikologis pada lansia adalah gangguan konsep diri. Pembentukan konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan konsep diri lansia antara tipe single parent family  dan aging couple family. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel sejumlah 30 keluarga yaitu single parent family dan aging couple family. Variabel independen yaitu single parent family dan aging couple family dan variabel dependen yaitu konsep diri lansia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan konsep diri lansia sebagian besar baik yaitu sejumlah 10 responden (33.3%) pada  couple aging  family sedangkan pada single parent family sejumlah 11 responden (36.7%). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai sig.  = 0,201 berarti > 0,05 sehingga  ditolak sehingga tidak ada Perbedaan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan tipe aging couple family. Hendaknya perawat aktif dalam meningkatkan perhatian dan kepedulian untuk membantu lansia mencapai konsep diri yang positif sebagai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan profesional pada klien.  Kata Kunci       : Konsep Diri, Lansia, Single Parent Family, Aging Couple Family


2020 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Mei Fitria Kurniati ◽  
Yusuf Efendi

ABSTRAKSeiring  dengan bertambahnya jumlah lansia, terdapat  banyak persoalan yang dialami lansia diantaranya tidak memperoleh akses kesehatan, tidak memiliki jaminan hari tua, tidak mendapat dukungan sosial dari keluarga atau teman. Pada akhirnya lansia mengalami masalah psikis maupun fisik. Salah satu bentuk dari masalah psikologis pada lansia adalah gangguan konsep diri. Pembentukan konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan konsep diri lansia antara tipe single parent family  dan aging couple family.Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Sampel sejumlah 30 keluarga yaitu single parent family dan aging couple family. Variabel independen yaitu single parent family dan aging couple family dan variabel dependen yaitu konsep diri lansia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan konsep diri lansia sebagian besar baik yaitu sejumlah 10 responden (33.3%) pada  couple aging  family sedangkan pada single parent family sejumlah 11 responden (36.7%). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai sig. 12ρ"  = 0,201 berarti 12ρ" 0,05 sehingga 12 H1"  ditolak sehingga tidak ada Perbedaan konsep diri lansia antara tipe single parent family dan tipe aging couple family. Hendaknya perawat aktif dalam meningkatkan perhatian dan kepedulian untuk membantu lansia mencapai konsep diri yang positif sebagai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan profesional pada klien. Kata Kunci       : Konsep Diri, Lansia, Single Parent Family, Aging Couple Family


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 381
Author(s):  
Suci Fadhla Hasanah ◽  
Ni’matuzahroh Ni’matuzahroh

Work family conflict merupakan suatu bentuk konflik peran dalam diri seseorang yang muncul karena adanya tekanan peran dari pekerjaan yang bertentangan dengan tekanan peran dari keluarga. Terlebih lagi karyawan dengan status single parent harus menanggung beban hidup tanpa pasangan pendamping. Single parent adalah orangtua yang seorang diri membesarkan anak tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab dari pasangannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui work family conflict yang dialami oleh single parent.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif dengan menggunakan skala work family conflict dengan metode skala likert. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan jumlah subjek sebanyak 47 orang single parentdengan rentang usia 25-64 yang memiliki anak, cerai, dan atau kematian pasangan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work family conflict pada single parent adalah rata-rata rendah (53,2%), sedangkan sisinya 48,6% kategori tinggi.Rendahnya work family conflict dapat diterjemahkan bahwa para single parent mampu mengatur perannya di kedua ranah.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 207
Author(s):  
Rawdhah Binti Yasa ◽  
Fatmawati Fatmawati

Kematangan emosi merupakan hasil dari perkembangan emosi yang sehat. Individu yang matang emosinya pasti mampu mengontrol diri dan mengungkapkan emosinya secara baik, berpikir objektif, tidak bersifat impulsif, dan bertanggungjawab. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan emosi adalah sehatnya lingkungan keluarga yang ditandai dengan berfungsinya keluarga tersebut. Namun terdapat sejumlah faktor yang membuat keluarga menjadi tidak berfungsi optimal, diantaranya adalah tidak lengkapnya anggota keluarga. Keluarga tidak utuh memiliki pengaruh negatif bagi perkembangan emosi anak. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada anak dari keluarga single parent di Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang didapatkan berjumlah 85 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada anak dari keluarga single parent di Kabupaten Bener Meriah, dengan koefisien korelasi r = 0.431 dan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti diterima, Artinya ada hubungan positif yang signifikan antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi pada anak dari keluarga single parent di Kabupaten Bener Meriah.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 31-49
Author(s):  
Holta Julia ◽  
Jarnawi Jarnawi ◽  
Syaiful Indra

Setiap orangtua memiliki gaya pengasuhan tersendiri dalam mengasuh anak, begitu pula dengan orangtua single parent tentu memiliki gaya pengasuhan tersendiri dalam mengasuh anaknya. Sebagai orangtua single parent yang menjalani tanggung jawab yang seharusnya dijalankan oleh dua orang, tentu sangat memberatkan selain harus mengasuh anak mereka juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan empat ibu single parent dan empat orang anak. Dari hasil penelitian diketahui satu responden dari keempat ibu single parent menerapkan pola asuh yang mengarah pada pola asuh permisif didalam mendidik anak, dikarenakan kesibukannya sebagai single parent yang menjalankan sebagai dua peran sehingga tidak banyak waktu dalam membimbing dan memperhatiakan kegiatan anak, sedangkan tiga ibu single parent lainya menerapkan pola asuh yang mengarah kepada pola asuh demokratis saling terbuka dengan anak, perduli, dan juga memberikan kasih sayang yang cukup serta bertanggung jawab kepada anak walaupun sebagai single parent. Adapun hambatan yang dihadapi oleh single parent antara lain terdiri dari dua hambatan yaitu internal dan eksternal, yang sering terjadi dalam sebuah keluarga kurang komunikasi dengan anak dan kurangnya berinteraksi dengan masyarakat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document