scholarly journals PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTU MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA SWASTA MASEHI GBKP BERASTAGI TAHUN PELAJAR

2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Januarita Br Ginting ◽  
Usler Simarmata

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu mind mapping terhadap hasil belajar dan aktifitas  siswa pada materi pokok Kalor.Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen dengan design penelitian  Two Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas dengan teknik cluster random sampling, kelas eksperimen (model kooperatif tipe STAD berbantu mind mapping), kelas kontrol (pembelajaran kovensional). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dan lembar observasi aktifitas belajar siswa. Uji Hipotesis menggunakan uji t satu pihak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu Mind Mapping pada  materi pokok Kalor berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Terlihat darihasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung > ttabel = 4,081 > 1,667 maka Ha diterima.   Kata kunci : Model STAD, Mind Mapping, Hasil Belajar, Kalor

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Erin Junita ◽  
Rosa Murwindra ◽  
Asregi Asril

Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Course Review Horey (CRH) dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA di SMA N 1 Hulu Kuantan. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling berjumlah 2 kelas. Pengumpulan data menggunakan soal tes. Analisis data menggunakan uji Nonparametrik Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,004 < 0,05 sehingga terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Course Review Horey dengan metode pembelajaran Mind Mapping. Sehingga dapat diselidiki lebih lanjut perbedaan hasil belajar dengan memacu pada rerata nilai posttest. Hasil belajar kelas yang menggunakan metode CRH lebih tinggi daripada metode mind mapping.  


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Mira Nuriyani ◽  
Eleonora dwi Wahyuningsih ◽  
Suwandono Suwandono

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika.  (2) Mendeskripsikan adanya perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Mendeskripsikan pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tarub tahun pelajaran 2016/2017 terdiri dari 9 kelas sebanyak 303 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposing sampling dilanjutkan dengan cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas eksperimen, 2 kelas kontrol, dan 1 kelas uji coba.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, angket, dan tes. Instrumen penelitian ini berupa angket gaya belajar dan tes prestasi. Analisis data yang digunakan dengan menetapkan taraf signifikansi 5% adalah uji RAK (Rancangan Acak Kelompok) dan uji t satu pihak kanan yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika. (2) Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga dengan peserta didik yang diajar secara ekspositori ditinjau dari gaya belajar. (3) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar visual. (4) Pembelajaran menggunakan model ekspositori lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar auditorial. (5) Pembelajaran menggunakan model STAD melalui pemanfaatan alat peraga lebih efektif daripada pembelajaran secara ekspositori terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 299
Author(s):  
Humaira Humaira ◽  
Sulistyo Saputro ◽  
Widiastuti Agustina Eko Setyowati

<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: efektifitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif <em>Student Teams Achievement Division</em> (STAD) dan <em>Numbered Head Together</em> (NHT) berbantuan media <em>handout</em> terhadap prestasi belajar siswa materi Sistem Periodik Unsur kelas X SMA 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain <em>Randomized Postest Comparison Design</em>. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2Sukoharjo tahun pelajaran 20152016 yang terdiri dari 8 kelas. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS 1 dan kelas X IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan <em>cluster random sampling</em>. Teknik pengumpulan data menggunakan: (1) instrument tes untuk mengukur kemampuan prestasi belajar aspek pengetahuan; (2) angket untuk mengukur prestasi belajar aspek sikap; (3) observasi untuk mengukur prestasi belajar aspek sikap dan keterampilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran <em>Numbered Head Together</em> (NHT) disertai media <em>handout</em> lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran <em>Student Teams Achievement Division</em> (STAD) disertai media <em>handout</em> pada pokok bahasan sistem periodik unsur kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 pada prestasi belajar siswa aspek pengetahuan, tetapi menghasilkan prestasi belajar yang sama pada aspek sikap dan keterampilan.</p>


2016 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Dara Fitrah Dwi ◽  
Mara Bangun Harahap ◽  
Derlina .

This study aims to analyze, student’s science process skills who are taught by inquiry training learning model using mind mapping is better than the students that taught with conventional learning, science process skills in students who have motivated above average are better compared with students who have the motivation below average, and the interaction between the inquiry training learning model using mind mapping and motivation in improving students' science process skills. This research was conducted by quasiexperimental. The sample selection was done by cluster random sampling that were class X2 and X1. The research instrument was using science process skills test in the form of descriptions and tests of motivation in the form of a questionnaire. The data were analyzed by ANOVA two lanes. The results showed that: The ability of students’ physics science process skills using inquiry training learning using mind mapping is better than the ability of students’ science process skills using conventional learning model. The ability of students’ physics science process skills in motivational groups are above average better than the ability of students’ physics science process skills  in conventional groups which are below average, and In this research, motivation above average dominant improves science process skills in Inquiry Training model using mind mapping rather than in conventional learning model


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Fitri Agustina Lubis

<p><em>Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model Inkuiri  terhadap minat belajar siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik cluster random sampling. Hasil tes diagnostik yang didapat dari 30 siswa diperoleh 4 siswa dengan kualifikasi tinggi, 12 siswa dengan kualifikasi yang cukup, 8 siswa dengan kualifikasi yang rendah, dan 6 siswa dengan kualifikasi yang sangat rendah. Persentase ketuntasan yang diperoleh adalah 20%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa rendah. Taraf nyata 0,05 dengan dk = 50 diperoleh t<sub>hitung</sub> sebesar 3,49 dan t<sub>tabel</sub> sebesar 2,01. Berarti t<sub>hitung</sub> lebih besar dari pada t<sub>tabel</sub> dengan demikian hipotesis diterima. Nilai rata-rata angket II kelas eksperimen lebih besar yaitu 82,35 dari pada nilai rata-rata angket II kelas kontrol yaitu 70,92 sehingga hipotesis kerja yang digunakan diterima. </em></p>


2015 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
Author(s):  
Rhodo Mauritz Efraim Siagian ◽  
Togi Tampubolon

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan teknik pembelajaran peta pikiran (mind map) berbasis problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian  adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015  yang terdiri dari tujuh kelas paralel sebanyak 245 orang. Dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas XI IA-1 sebagai kelas kontrol dan XI IA-2 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakanadalah soal pilihan berganda sebanyak 20 soal yang telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen 40,48 dan kelas kontrol 42,58. Pada pengujian normalitas dan homogenitas kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji beda nilai rata-rata kedua kelas untuk pretes diperoleh thitung<ttabel , maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan awal siswa kedua kelas sampel sama. Kemudian diberi perlakuan yaitu kelas eksperimen denganteknik pembelajaran peta pikiran (mind map) berbasis problem solving dan kelas kontrol dengan pembelajaran langsung. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postes dengan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 75,16 dan kelas kontrol 66,13. Pada pengujian normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa data postes berdistribusi normal dan variansnya homogen. Dari hasil uji beda nilai rata-rata kedua kelas diperoleh thitung> ttabeldengan demikian maka Haditerima yang berartiada pengaruh yang signifikan penerapan teknik pembelajaran peta pikiran (mind map) berbasis problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.   Kata kunci : teknik pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping), problem solving, fluida  dinamis, hasil belajar


Author(s):  
Dewa Ayu Dewi Purnamayanti ◽  
I Nyoman Suardana ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 357 siswa. Sampel penelitian berjumlah 57 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII A2 sebagai kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan siswa kelas VIII B10 sebagai kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan instrumen soal pilihan ganda. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan model kooperatif tipe STAD. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara beturut-turut yaitu sebesar 81 dan 52,7.


Author(s):  
Muthia Khairan Nisa ◽  
Yudhi Hanggara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). (2) Perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang, dan rendah. (3) Interaksi antara penggunaan model model pembelajaran (STAD dan TAI) dengan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Batam Kelas X tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan hasil belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (2) Hasil belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, kemudian hasil belajar matematika siswa dengan kemampuan awal sedang sama baiknya dengan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal srendah (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika.


2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 224-236
Author(s):  
Desti Hana Windarti ◽  
Noviana Dini Rahmawati ◽  
Muhtarom Muhtarom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran MMP dan model pembelajaran STAD berbantuan Lectora terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X SMK Teuku Umar Semarang. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, tes, dan observasi. Teknik analisis data penelitian ini adalah Uji Normalitas Distribusi, Uji Homogenitas, Uji Anava, Uji Pasca Anava (Metode Scheffe’), Uji Persamaan Regresi Linear Sederhana, dan Uji Ketuntasan Individual Klasikal. Kesimpulan hasil analisis tersebut diperoleh: (1) ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran MMPberbantu Lectora, STAD berbantu Lectora,model pembelajaran konvesional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis, (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran MMPberbantu Lectora lebih baik dari model pembelajaran konvesional, (3) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD berbantu Lectoralebih baik dari pada model konvensional, (4) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran MMPberbantu Lectora sama baiknya dengan model pembelajaran STADberbantu Lectora, (5) ada pengaruh keaktifan siswa pada model pembelajaran MMP dan STAD berbantu Lectoraterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, (6) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran MMP dan STAD berbantuan Lectora mencapai KKM.


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Febriana Irwanti ◽  
Benedictus Kusmanto

Tujuan dari penelitian ini adalah  (1) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD  lebih efektif dari model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika. (2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar berdasarkan minat belajar tinggi, sedang dan rendah. (3) Untuk mengetahui apakah terjadi interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar. Penelitian ini adalah kuasi-eksperimenta dengan populasisiswa kelas VII SMP PIRI Sleman.Teknik sampling yang digunakan adalah teknik cluster random sampling dan dua kelas secara acak sebagai sampel dari 3 kelas yang ada, dua kelas yaitu 56 siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Analisis  varians Dua Arah (F-Test). Hasil penelitian menunjukkan (1) Model pembelajaran STAD lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional F_ hitung (obs.A)> F_ (Tabel) yang 17,85> 4,04. 2) Hasil belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi memiliki kesamaan dengan siswa yang memiliki sedang dan rendah F_ (obs.B)> F_ (Tabel) yaitu 2,09<3,19 (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar matematika terhadap hasil belajar siswa F_ (obs.AB)> F_ (Tabel) yang 2,73<3,19.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document