scholarly journals STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA SISTEM SPECIAL MOMENT FRAMES DAN SPECIAL PLATE SHEAR WALLS

Author(s):  
Deny Anarista Sitorus ◽  
Wiryanto Dewobroto

Indonesia merupakan wilayah rawan gempa, sehingga konstruksi bangunan memakai sistem penahan gaya seismik dianggap penting. Umumnya, struktur bangunan adalah beton bertulang, adapun baja penggunaan sistem special moment frames (SMF) lebih banyak dijumpai sebagai sistem penahan gaya seismik. Padahal menurut peraturan ASCE/SEI 7-10 terdapat pilihan sistem penahan gaya seismik untuk bangunan baja seperti special plate shear walls (SPSW), special truss moment frames (STMF) dan sistem khususnya lainnya. Studi ini akan memperlihatkan perbandingan perencanaan bangunan sistem SMF dan SPSW dalam mempelajari potensi penggunaan kedua sistem ini di Indonesia. Konfigurasi bentang antar kolom dipilih agar menghasilkan variasi desain bangunan sistem SMF sehingga menghasilkan struktur yang ekonomis. Dari hasil studi perbandingan perencanaan, diketahui bahwa konfigurasi struktur bangunan dengan panjang bentang antar kolom yang pendek, maka sistem SMF lebih ekonomis bila dibandingkan terhadap sistem SPSW. Akan tetapi, untuk panjang bentang antar kolom yang besar penggunaan sistem SPSW dapat menjadi alternatif.Kata kunci: gempa, special moment frames, special plate shear walls

Author(s):  
Deny Anarista Sitorus ◽  
Wiryanto Dewobroto

Indonesia merupakan wilayah rawan gempa, sehingga konstruksi bangunan memakai sistem penahan gaya seismik dianggap penting. Umumnya, struktur bangunan adalah beton bertulang, adapun baja penggunaan sistem special moment frames (SMF) lebih banyak dijumpai sebagai sistem penahan gaya seismik. Padahal menurut peraturan ASCE/SEI 7-10 terdapat pilihan sistem penahan gaya seismik untuk bangunan baja seperti special plate shear walls (SPSW), special truss moment frames (STMF) dan sistem khususnya lainnya. Studi ini akan memperlihatkan perbandingan perencanaan bangunan sistem SMF dan SPSW dalam mempelajari potensi penggunaan kedua sistem ini di Indonesia. Konfigurasi bentang antar kolom dipilih agar menghasilkan variasi desain bangunan sistem SMF sehingga menghasilkan struktur yang ekonomis. Dari hasil studi perbandingan perencanaan, diketahui jika konfigurasi struktur bangunan dengan panjang bentang antar kolom yang pendek, maka sistem SMF lebih ekonomis bila dibandingkan terhadap sistem SPSW. Akan tetapi, untuk panjang bentang antar kolom yang besar penggunaan sistem SPSW dapat menjadi alternatif. Indonesia is located in earthquake risk area, thus the construction of seismic resisting structures is important. In general, reinforcement concrete is used for the structural of buildings, while the use of steel material, special moment frames (SMF) is more commonly used as a seismic force-resistant frame system. According to the standard provision of ASCE/SEI 7-10, the seismic resisting systems for steel buildings are special plate shear walls (SPSW), special truss moment frames (STMF) and other specialized systems. This paper will present analytical models of SMF and SPSW, which is studied further to determine the potential use in Indonesia. To overcome this, parametric study is used to develop design variations with the SMF system cases on different column distance designed to find the most economical structure. The results of comparative design study shown that the SMF system is suitable to be applied for the columns distance with short span and verified to be more economical. However, for long span of columns distance the use of SPSW system can be an alternative.


2009 ◽  
Vol 36 (5) ◽  
pp. 813-825
Author(s):  
G. Akhras ◽  
W. Li

Many government departments have hundreds of buildings located in active seismic regions. Most of these buildings were built decades ago according to old design codes, and could be vulnerable to strong or even moderate earthquakes. To evaluate the seismic performance of concrete moment frames or moment frames with shear walls in these buildings, the static, vibration and modal response spectrum analyses are carried out according to the 2005 National building code of Canda NBCC. The analysis uses 2-D finite element models consisting of frame elements and inplane elements. The frame element has a built-in rigid linear segment at each end for modeling the portion within the beam–column joint, whereas the inplane element may have openings for modeling doors and windows in shear walls. The stiffness of both elements is adjusted to include effects of shear deformation in beams and bending deformation in wall piers. The results are further adjusted to incorporate effects of torsion and accidental torsion. Then, CSA-A23.3-04 is followed for detailed evaluation on safety in limit states, “strong column – weak beam” concept and shear strength requirements. Based on this approach, a new computer program is developed to perform this evaluation with minimum input data. Important issues in each step are discussed in detail. Examples are presented, and results are compared with available existing data.


2019 ◽  
Vol 145 (7) ◽  
pp. 04019053 ◽  
Author(s):  
Chatchai Jiansinlapadamrong ◽  
KyoungSub Park ◽  
John Hooper ◽  
Shih-Ho Chao

2013 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 450-457 ◽  
Author(s):  
Bahman Farahmand Azar ◽  
Hosein Ghaffarzadeh ◽  
Nima Talebian

2007 ◽  
Vol 133 (10) ◽  
pp. 1393-1403 ◽  
Author(s):  
Robert B. Fleischman ◽  
Xuejun Li ◽  
Yong Pan ◽  
Ali Sumer

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document