Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

230
(FIVE YEARS 162)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Universitas Tarumanagara

2579-6410, 2579-6402

Author(s):  
David Surachmat ◽  
Made Suangga

Structural health monitoring system plays a crucial role in order to ensure a well-maintained bridge condition. There are a number of methods that may be utilized in order to conduct the monitoring process, namely the use of Global Positioning System (GPS). Despite its accuracy, the use of GPS is deemed costly. A more practical and economical approach to predicting deflection is the use of tiltmeter to obtain rotational values. This research studied the accuracy of simple span steel box girder deflection that is obtained from regression formulae. The analysis showed that a 3D linear and quadratic regression with two rotation data provided the best accuracy if compared with 2D. Keywords: deflection; rotation; structural health monitoring system; tiltmeter AbstrakPemantauan kesehatan struktur jembatan (structural health monitoring system) sangat penting dilakukan untuk memastikan jembatan tetap dalam kondisi yang memadai. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memonitor kondisi jembatan, salah satunya dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). Walaupun menghasilkan data yang akurat, penggunaan GPS dipandang menghabiskan biaya yang relatif besar. Adapun solusi yang lebih praktis dan murah untuk memprediksi defleksi yaitu dengan menggunakan tiltmeter dengan data rotasi. Pada studi ini, telah dipelajari tingkat akurasi defleksi jembatan steel box girder dengan bentang sederhana dari hasil persamaan regresi dengan data rotasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa model regresi linear dan kuadratik 3D untuk 2 data rotasi memiliki tingkat akurasi lebih baik jika dibandingkan dengan model regresi linear dan kuadratik 2D untuk 2 data rotasi. 


Author(s):  
Helmi Rizal Helmi ◽  
Enny Yulianti ◽  
Ely Malihah ◽  
Nafisa Zulpa Elhapidi ◽  
Mietha Apriyanti Dewi ◽  
...  

Plants are a biodiversity that is always around us. Acaiberry (Euterpe oleracea) is a from South America’s plant, called a superfruit and is believed to smoothen the digestive tract, lose weight, prevent cardiovascular disease, have anti-inflammatory, antidepressant properties and can prevent the risk of cancer. Ciplukan (Physalis angulata) is a plant of tropical and subtropical areas. The stems, leaves, and roots of Ciplukan in Indonesia are used as antidiabetic drugs and the root ingredients are used for postpartum, muscle pain and hepatitis. Ciplukan can improve digestion, anti-inflammatory, disinfectant, asthma, whooping cough, bronchitis, orchitis, ulcers, cancer, tumors, leukemia and diabetes. Dates (Phoenix dactylifera) are a fruit with the most complete nutritional content, contain lots of energy (glucose, fructose), a little protein and fat, and contain vitamins and minerals. The content of tannins and magnesium in dates are anti-infective, anti-inflammatory and hepatoprotective. Objective: to determine the antioxidant capacity and toxicity of the three plants. This research needs to be developed considering the many benefits of these plants for life. Methodology: tests on methanol extracts of the three plants included phytochemical tests, antioxidant capacity using DPPH and toxicity using the BSLT method. Results and Conclussion: phytochemical tests carried out on 13 secondary metabolites showed positive results in the three plants, except that coumarins was not found in ciplukan. Acaiberry fruit has a very strong antioxidant capacity (IC50=17.36 µg/mL), ciplukan fruit with moderate strength (IC50=149.46 µg/mL) and dates with a very strong antioxidant capacity (IC50=26.14 µg/mL). These three plants have toxic toxicity with values of LC50=238.48 µg/mL (Acaiberry), LC50=208.82 mg/mL (Ciplukan) and LC50=126.610 µg/mL (Dates) Keywords: Acaiberry; ciplukan; ajwa dates; phytochemicals; antioxidant; BSLT AbstrakTumbuhan merupakan keanekaragaman hayati yang  selalu ada  di sekitar  kita. Acaiberry (Euterpe oleracea) merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan, disebut superfruit dan diyakini dapat memperlancar saluran pencernaan, menurunkan berat badan, mencegah penyakit kardiovaskular, bersifat anti-inflamasi, antidepresan dan bisa mencegah risiko terjadinya penyakit kanker. Ciplukan (Physalis angulata) merupakan tumbuhan daerah tropis dan subtropis. Batang, daun, dan akar Ciplukan di Indonesia digunakan sebagai obat antidiabetes dan ramuan akar digunakan untuk postpartum, nyeri otot dan hepatitis. Ciplukan dapat memperbaiki pencernaan, antiinflamasi, desinfektan, asma, batuk rejan, bronkitis, orkitis, bisul, kanker, tumor, leukemia dan kencing manis. Kurma (Phoenix dactylifera) merupakan buah dengan kandungan gizi terlengkap, banyak mengandung energi (glukosa, fruktosa), sedikit protein, dan lemak, serta mengandung vitamin dan mineral. Kandungan tanin dan magnesium didalam kurma bersifat anti infeksi, anti inflamasi dan hepatoprotektif. Senyawa antioksidan dapat menghambat serta mencegah terjadinya kerusakan tubuh yang berakibat timbulnya penyakit degenerative. Oleh karena itu sumber-sumber antioksidan sangat diperlukan tubuh untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel tubuh. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kapasitas antioksidan dan toksisitas ketiga tumbuhan. Penelitian ini perlu dikembangkan mengingat banyaknya manfaat tumbuhan tersebut untuk kehidupan. Pengujian terhadap ekstrak metanol ketiga tumbuhan meliputi uji fitokimia, kapasitas antioksidan menggunakan DPPH dan toksisitas dengan metoda BSLT. Uji fitokimia yang dilakukan terhadap 13 senyawa metabolit sekunder menunjukkan hasil positif pada ketiga tumbuhan tersebut, kecuali kumarin tidak ditemukan pada Ciplukan. Buah Acaiberry memiliki kapasitas antioksidan yang sangat kuat (IC50=17,36 µg/mL), buah Ciplukan dengan kuat sedang (IC50=149,46 µg/mL) dan buah Kurma dengan kapasitas antioksidan sangat kuat (IC50=26,14 µg/mL). Ketiga tumbuhan ini memiliki toksisitas yang bersifat toksik dengan nilai LC50=238,48 µg/mL (Acaiberry), LC50=208,82 mg/mL (Ciplukan) dan LC50=126,610 g/mL (Kurma).


Author(s):  
Dona Liazarti ◽  
May Valzon

Increased cholesterol levels are the main cause of coronary heart disease. The results of examining LDL must be precise and accurate, but direct LDL examination (LDL-Direct) is quite expensive to do in a place with limited facilities so various experiments are carried out to get LDL formula (LDL-Cal) that is appropriate than formula commonly used, Friedewald formula. The aimed of this study was to determine the correlation between LDL cholesterol from calculation a number formulas with direct LDL cholesterol in order to obtain the best formula to be applied in laboratory of Lubuk Sikaping Hospital. This research was conducted on 75 patients who did lipid profile examination in laboratory of Lubuk Sikaping Hospital, who meet the inclusion criteria. Examination of total cholesterol, HDL, LDL and triglycerides were carried out by enzymatic methods on clinical chemistry analyzer. LDL cholesterol also calculated by several formulas namely Friedelwald formula (TC- (TG/5) -HDL), Chen formula (90% nonHDLC-10% TG), Anandaraja formula (0.9 TC- (0.9 TG/5) -28), Puavilai formula (TC-HDLC-TG/6), Vujovic formula (TC-HDLC-TG/3), and Cordova formula (3/4 (TC-HDLC.) Bland & Altman plot was used to compare the calculated LDL cholesterol level of each formula with the direct LDL. The mean LDL levels were 136.41 (35.92); 116.64 (32.72); 117.03 (30.83); 121.95 (32.79); 121.83 (33.23); 96.84 (32.47); 109.97 (28.24) for Direct, Friedelwald, Chen, Anandaraja, Puavilai, Vujovic, and Cordova respectively. Based on the Bland & Altman Plot, the calculation of LDL cholesterol from the Chen formula has the best compatibility with LDL-Direk with the mean difference of 19.3867 ± 19.0489 mg / dl at triglyceride levels <400 mg / dl, so it can be applied at RSUD Lubuk Sikaping with limited facilities. Keywords: LDL Cholesterol; LDL-Direct; LDL-CalAbstrakPeningkatan kadar kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner. Hasil pemeriksaan kadar LDL serum harus tepat dan akurat, namun pemeriksaan kadar LDL secara langsung (LDL-Direk) cukup mahal untuk dilakukan di tempat dengan fasilitas terbatas sehingga dilakukan berbagai percobaan untuk mendapatkan formula perhitungan LDL (LDL-Cal) yang lebih tepat dibandingkan formula yang telah umum digunakan yaitu formula Friedewald. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara kolesterol LDL hasil perhitungan sejumlah formula dengan kolesterol LDL direk sehingga diperoleh formula perhitungan terbaik untuk dapat diterapkan di laboratorium RSUD Lubuk Sikaping. Penelitian ini dilakukan terhadap 75 orang pasien yang melakukan pemeriksaan profil lipid lengkap ke Laboratorium RSUD Lubuk Sikaping. yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida dilakukan dengan metode enzimatik pada alat kimia klinik otomatis. Untuk kolesterol LDL juga dihitung dengan beberapa rumus yaitu formula Friedelwald (TC-(TG/5)-HDL). formula Chen (90%nonHDLC-10%TG), formula Anandaraja (0.9 TC- (0.9 TG/5)-28), formula Puavilai (TC-HDLC-TG/6), formula Vujovic (TC-HDLC-TG/3), dan formula Cordova (3/4 (TC-HDLC). Bland & Altman plot digunakan untuk membandingkan antara kadar kolesterol LDL hasil hitung masing-masing formula dengan LDL direk. Rerata kadar LDL (mg/dl) berturut-turut adalah 136,41 (35,92); 116,64 (32,72); 117,03 (30,83); 121,95 (32,79); 121,83 (33,23); 96,84 (32,47); 109,97 (28,24) untuk LDL-Direk, Friedelwald, Chen, Anandaraja, Puavilai, Vujovic, dan Cordova. Berdasarkan Bland & Altman Plot, perhitungan kolesterol LDL Formula Chen memiliki kesesuaian paling baik dengan LDL-Direk dengan selisih rerata 19,3867 ± 19,0489 mg/dl pada kadar trigliserida < 400 mg/dl, sehingga dapat diterapkan di RSUD Lubuk Sikaping dengan fasilitas yang terbatas.


Author(s):  
Steven Darmawan ◽  
Abrar Riza ◽  
M. Sobron Y. Lubis ◽  
Stevanus Aditya Winardi ◽  
Reuben Christianto

Covid-19 pandemic has lead disruption in energy sector, new-and-renewable energy demand is increasing, which show that renewable energy is promisable to be developed.  As one of the hydraulic turbine, the cross-flow turbine is prospective primve mover in line with the 7th goal of the SDG’s Goals. Cross-flow turbine is radial atmospheric turbine which generates power by converting hydraulic energy from water to mechanical energy on the shaft by using nozzle and runner. The advantages make this device is became famous, including simple construction and geometry, low maintenance & cost and can be used at wide range operation scheme. However, the cross-flow turbine system is also known to have low efficiency. Based on this condition, this research is aims to improve the efficiency with design the nozzle and to manufacture the runner with two material. The operating condition is set to 1 phase water as working fluid with 1,4 L/s of flow. Nozzle design conducted with CFD 3D simulation from 3 different model. Runner manufacturing is conducted numerically with CAM simulation and experimentally by using CNC machining with Stainless Stell 304 and Aluminium 6061. CFD simulation on the nozzle shows that nozzle model 3 with total length of 400 mm, width 124 mm and throat radius 75 mm.resulting the maximum outlet velocity to the runner 0,135 m/s. Manufacturing of the runner and experiment on the system with nozzle model 3 show that the runner with SS 304 is able to generates larger power to 8,38 Watt,100% larger than the Aluminium 6061.Keywords: Renewable Energy, Cross-flow turbine, CFD, CAMAbstrakPandemi Covid-19 mengakibatkan disrupsi pada sektor energi, dimana konsumsi energi baru dan terbarukan mengalami kenaikan. Fenomena ini menunjukkan bahwa energi terbarukan menjanjikan untuk terus dikembangkan. Sesuai dengan goal ke-7 dari SDG’s oleh PBB, turbin cross-flow merupakan turbin radial yang menghasilkan daya melalui konversi energi hidrolik dari air sebagai sumber energi terbarukan, menjadi energi mekanis pada poros melalui penggunaan nosel dan runner, banyak digunakan karena beberapa kelebihannya, antara lain konstruksi yang sederhana dan simetris hanya memerlukan biaya perawatan yang rendah dan sederhana serta dapat digunakan pada rentang beban yang cukup besar. Namun demikian, turbin cross-flow secara umum memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah. Efisiensi sistem dapat ditingkatkan dengan penggunaan material runner yang seusai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan terhadap nosel dan proses manufaktur runner cross-flow sehingga dapat diperoleh geometri nosel serta jenis material dan proses manufaktur runner yang sesuai untuk rentang operasi, yaitu aliran air 1 fasa dengan debit 1,4 L/s. Pengembangan nosel dilakukan dengan menggunakan metode CFD pada 3 model geometri. Pengembangan terhadap runner meliputi simulasi CAM dan manufaktur pada 2 jenis material, yaitu SS 304 dan Aluminium 6061. Hasil simulasi CFD 3D menunjukkan bahwa nosel model 3 dengan dimensi panjang total 400mm, lebar 124 mm, dan radius pada throat 75mm menghasilkan kecepatan pada sisi outlet sebesar 0,135 m/s. Hasil simulasi CAM dan Manufaktur terhadap runner serta eksperimen terhadap sistem dengan nosel model 3 menunjukkan bahwa bahwa runner dengan material SS 304 menghasilkan daya, yaitu 8.38 Watt, 100% lebih besar dibandingkan dengan runner dengan material Aluminium 6061.


Author(s):  
Gregoria Illya ◽  
Ika Bali

Natural fibers have application in almost every item used in our daily routine and been contributing explicitly to the economic prosperity and sustainability in our lives. Among the natural fiber plants, bamboo is the most popular, because of its versatile applications and significant contribution to the environment. Bamboo fibers have been used in various application such as decoration, weaving, paper makin, textile, and high-performance composites for the past many years. They have several advantages such as superior tensile strength, low density, and high flexibility under flexible and compressive loads. In order to meet the requirements of each bamboo application, there is a need to study the mechanical properties of bamboo fibers. This study reviews mechanical properties of bamboo fibers for various species, extraction methods, plant age, sizes, and moisture contents.  Keywords: bamboo fiber; bamboo extraction method; mechanical properties; mechanical testing; tensile strength AbstrakIndonesia kaya akan tanaman yang dapat diambil seratnya untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat. Di antara tanaman penghasil serat alami, bambu adalah yang paling populer, karena memiliki aplikasi yang serba guna, mudah tumbuh, tidak memerlukan perawatan dan dapat mengurangi pencemaran udara. Serat bambu telah digunakan dalam berbagai aplikasi seperti dekorasi, perabot, tekstil, kertas dan komposit. Beberapa keunggulan serat bambu adalah memiliki kekuatan tarik yang besar, densitas yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Dalam rangka memenuhi persyaratan masing-masing aplikasi dari serat bambu, diperlukan studi mengenai sifat mekanik serat bambu. Penelitian ini membandingkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai sifat mekanik serat bambu berdasarkan spesies, metode pengolahan dari batang bambu menjadi serat, umur tanaman, ukuran serat dan kadar kelembaban. Serat bambu yang dihasilkan dapat memiliki sifat mekanik yang optimal jika bambu yang dipilih adalah dari spesies tertentu, memiliki kadar kelembaban yang rendah dan menggunakan metode ekstraksi yang tepat.


Author(s):  
Della Amelia ◽  
Inda Sumarli ◽  
Ali Iskandar

In a deep excavation construction that adjacent to the existing buildings there is a concern that it will have a bad impact or effect on adjacent buildings.  The effect of deep excavation induced deformation of the existing structures due to ground movements and ground surface settlement behind the wall which can cause a tilt of the building. The objective of this study is to observe the effect of deep excavation (7 storey basement) adjacent to the existing buildings with 7 and 5 storey basement located in South Jakarta. The basement is connected to the basement of the existing building so that the effect of diaphragm wall opening for connecting basement towards the substructures of the existing building is observed. This study was conducted by observing the deformation that occurs in the diaphragm of the existing building, and also observing the internal forces acting on the basement floors slabs of the existing buildings. Observations were made using a three-dimensional finite element program with the most commonly used material model for analysis of deep excavation, The Hardening Soil Model. The analysis was performed with drained conditions with phreatic calculation type and only calculated the static conditions. Results indicate that the deflection that occurs after the final stage of excavation is still within the allowable limit according to the SNI 8460:2017, which is less than 14 centimeters on the diaphragm wall of the existing buildings. Keywords: Deep Excavation; Connecting Basement; Diaphragm Wall; Hardening Soil; Finite Element AbstrakPada suatu konstruksi galian dalam yang berdekatan dengan suatu bangunan lain dikhawatirkan akan memberikan dampak atau efek yang buruk terhadap bangunan di sekitarnya. Efek dari galian dalam tersebut menyebabkan terjadinya deformasi pada struktur dari bangunan di sekitarnya akibat dari pergerakan tanah dan penurunan permukaan tanah di belakang dinding yang dapat menyebabkan bangunan tersebut menjadi miring. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati pengaruh pekerjaan galian dalam (basement dengan 7 lantai) yang berdekatan dengan bangunan sekitar dengan basement 5 lantai dan 7 lantai yang berlokasi di Jakarta Selatan. Basement yang dimodelkan terkoneksi dengan basement dari bangunan eksisting sehingga diamati pengaruh bukaan dinding diafragma untuk connecting basement terhadap struktur bawah bangunan eksisting. Penelitian ini dilakukan dengan melihat deformasi yang terjadi pada dinding diafragma dari bangunan eksisting, dan juga mengamati gaya-gaya dalam yang bekerja pada pelat lantai basement dari bangunan eksisting. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan program elemen hingga tiga dimensi dengan model material yang paling umum digunakan yaitu Hardening Soil untuk analisis galian dalam. Analisis dilakukan dengan kondisi drained dengan tipe kalkulasi phreatic serta hanya memperhitungkan keadaan static. Hasil menunjukkan bahwa defleksi yang terjadi setelah tahapan terakhir pekerjaan galian dalam yaitu masih dalam batas yang diijinkan menurut SNI 8460:2017 yaitu dibawah dari 14 cm pada dinding diafragma bangunan eksisting. 


Author(s):  
Yuggo Afrianto ◽  
Novita Br Ginting ◽  
Indriyawati Indriyawati ◽  
Kalih Puspita Dewi ◽  
Muhamad Rizky Fahrezi

Covid-19 is a new type of virus that was discovered in Wuhan, Hubei, China, in 2019. The new kind of virus was given the name coronavirus disease-2019, shortened to Covid-19. WHO declared this virus a pandemic on March 11, 2020. Various parties tried to in the prevention and control of COVID-19. However, the number of references offered and the variance of a policy in a study create problems again. People are confused to understand what efforts are suitable or recommended with trustworthy truths. Hence, this study uses Systematic Literature Reviews to find the most recommended efforts with reliable study sources, namely the Scopus journal and Google Scholar. The results of this study provide recommendations to the public about the efforts to prevent Covid-19, to reduce the spread of Covid-19, especially in Indonesia. 125 relevant journals were successfully reviewed, resulting in 37 Covid-19 prevention efforts. Based on the ranking method, 10 efforts are widely recommended in journals, namely: Social distancing, Quarantine/lockdown/LSSR (Large-scale social restrictions), WFH (Work From Home), Washing hands, Self-isolation, Wearing masks, Using handsanitizer, Spraying disinfectants, Maintaining immunity, and Not touch the face. The exciting thing that was also found in the research was that there were efforts that were not only built based on medical science but were also associated with beliefs such as Sawen Installation and Religious Ceremonies. Keywords: Covid-19; SLR; prevention of Covid-19. AbstrakCovid-19 merupakan virus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019, virus ini diberi nama corona virus disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19, WHO (World Health Organization) menyatakan virus ini sebagai suatu pandemi pada 11 Maret 2020. Berbagai pihak berupaya dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Namun banyaknya referensi yang ditawarkan dan ketidak selarasan suatu kebijakkan dalam suatu studi, membuat permasalahan kembali di mana masyarakat bingung untuk mengerti upaya apa saja yang baik atau direkomendasikan dengan kebenaran yang dapat dipercaya.  Untuk menangani masalah tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan Systematic Literature Reviews untuk mencari upaya yang paling banyak direkomendasikan dengan sumber studi yang terpercaya, yaitu jurnal Scopus dan Google Scholar. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi kepada masyarakat tentang apa saja upaya pencegahan Covid-19, untuk mengurangi penyebaran Covid-19 khususnya di Indonesia. 125 jurnal yang relevan berhasil direview, menghasilkan 37 Upaya pencegahan Covid-19. Berdasarkan metode pemeringkatan mendapatkan 10 upaya yang banyak direkomendasi dalam jurnal, yaitu: Social distancing, Karantina/lockdown/PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), WFH (Work From Home), Mencuci tangan, Isolasi diri, Memakai masker, Memakai handsanitizer, Menyemprotkan disenfektan, Menjaga imun, dan Tidak menyentuh wajah. Hal menarik yang didapatkan juga dalam penelitian ternyata terdapat upaya yang tidak hanya dibangun berdasarkan ilmu medis, namun juga dikaitkan dengan kepercayaan seperti, Pemasangan Sawen dan Upacara Keagamaan.


Author(s):  
Parino Rahardjo ◽  
Softy Nuzzela

The Bonana settlement is located in Cilandak sub-district, Lebak Bulus village. Built on an area of 38 hectares, it is the result of the conversion of gardens and swamps owned by residents who currently still live in the villages around the settlement. In general, those who work in the Bonana Settlement, live in the villages around the Bonana settlement. The Bonana settlement is equipped with public and social facilities. The Bonana settlement is equipped with green open spaces, in the form of gardens, tennis courts, and green open spaces along the main drainage channel. Green open space equipped with a children's play area (playground), basketball and badminton courts and mosque worship facilities. The facilities in the Bonana Settlement are also used by residents around the Bonana Settlement. Within the Settlement, the formal economic facilities built by the developer are shops with banking facilities, household needs, medical needs, and places to eat, in addition there is an informal market that sells daily necessities. This informal market was formed by the trading community. In general, settlements built by developers are generally closed to the surrounding community, as a preventive measure against crime, but the Bonana Settlement is open between residents of the settlement and the surrounding community. The purpose of the study was to determine the form of participation of the residents of the Bonana Settlement to maintain the security and comfort of their settlements. The study used a qualitative approach with data collection by interviews and observations, and by using sources. The study obtained the participation of residents of the Bonana Settlement to make a safe and comfortable settlement. Keywords: Community; Social Interaction; Green Open Space; Public Open Space AbstrakPermukiman Bonana, berlokasi di Kecamatan Cilandak, kelurahan Lebak Bulus. Dibangun pada lahan seluas 38 Ha, merupakan hasil konversi kebun dan rawa milik penduduk yang saat ini sebagian masih mendiami perkampungan di sekitar Permukiman tersebut.  Pada umumnya mereka yang bekerja di Permukiman Bonana, bertempat tinggal di perkampungan disekitar permukiman Bonana.  Permukiman Bonana dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial. Permukiman Bonana di lengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau, berupa taman, lapangan tenis, dan ruang terbuka hijau sepanjang saluran utama drainase. Ruang terbuka hijau yang dilengkapi dengan tempat permainan anak (playground), lapangan basket dan bulu tangkis dan fasilitas peribadatan masjid. Sarana yang ada di dalam Permukiman Bonana dimanfaatkan juga oleh warga sekitar Permukiman Bonana. Di dalam Permukiman, fasilitas ekonomi formal yang dibangun oleh pengembang berupa pertokoan dengan fasilitas perbankan, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan medis, dan tempat makan, di samping itu terdapa terdapat pasar informal yang menjual kebutuhan sehari-hari. Pasar informal ini dibentuk oleh masyarakat pedagang. Pada umumnya permukiman yang dibangun oleh pengembang umumnya tertutup terhadap masyrakat sekitarnya, sebagai tidakan preventif terhadap tindak kriminal, namun Permukiman Bonana terbuka  antara warga permukiman dengan masyarakat sekitar. Tujuan penelitian mengetahui bentuk partisipasi warga Permukiman Bonana untuk menjaga keamanan dan kenyamanan permukimannya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data dengan wawancara dan observasi, dan  dengan menggunakan narasumber. Penelitian mendapatkan partisipasi warga Permukiman Bonana untuk menjadikan permukiman yang aman dan nyaman. 


Author(s):  
Lina Lina ◽  
Jason Su ◽  
Daniel Ajienegoro

Advances in technology have made it easier to surveillance purpose by installing recording equipment that can be placed in certain strategic locations. The existence of this technology also brings changes in the analysis phase of video recordings and images that have been obtained. The processing of recorded videos no longer uses manual methods but can be done automatically using image processing and artificial intelligence algorithms. Based on the obtained video recordings, analysis can be carried out for surveillance purpose, object tracking, human activity recognition, etc. This paper discusses the development of an automatic human activity recognition system based on video recordings using Multilayer Perceptron method. The recorded video will be transformed into a collection of images which are then processed with the Multilayer Perceptron algorithm for the recognition process. The output of the designed system is the recognition of activities carried out by humans at a certain time and saved them in a log with a certain timestamp. In this paper, there are five types of human activities that can be recognized automatically by the system, namely raising hands, clapping, standing, sitting, and studying. The experimental results show that the accuracy rate of the proposed system achieved 97.45% for image datasets obtained freely from the internet, while 100% accuracy was obtained for image datasets collected with IP Cameras. Keywords: Human activity recognition; video recording; Multilayer PerceptronAbstrakKemajuan teknologi memungkinkan kegiatan pengawasan terhadap lingkungan menjadi lebih mudah yaitu dengan melakukan pemasangan peralatan rekam yang dapat ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis tertentu. Keberadaan peralatan teknologi ini juga membawa perubahan dalam proses analisis terhadap rekaman video maupun gambar yang telah didapatkan. Proses pengolahan terhadap video rekaman tidak lagi menggunakan cara manual, namun dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan teknologi pengolahan citra dan kecerdasan buatan. Berdasarkan rekaman video maupun gambar yang diperoleh, analisis dapat dilakukan untuk mengawasi keamanan lokasi, mencatat perubahan kondisi objek tertentu, mengenali aktivitas manusia pada saat tertentu, dan lain sebagainya. Makalah ini membahas pengembangan sebuah sistem pengenalan aktivitas manusia secara otomatis berdasarkan rekaman video menggunakan metode Multilayer Perceptron. Rekaman video sebelumnya akan dicacah menjadi kumpulan citra yang kemudian diproses dengan algoritma Multilayer Perceptron untuk proses pengenalannya. Luaran dari sistem aplikasi yang dirancang berupa pengenalan aktivitas yang dilakukan manusia pada waktu tertentu dan pencatatan aktivitas tersebut dalam sebuah log dengan timestamp tertentu. Dalam makalah ini, terdapat lima jenis aktivitas manusia yang dapat dikenali secara otomatis oleh sistem, yaitu mengangkat tangan, bertepuk tangan, berdiri, duduk, dan belajar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa keberhasilan pendeteksian aktivitas manusia dengan metode Multilayer Perceptron memiliki tingkat akurasi 97.45% untuk dataset citra yang diperoleh secara bebas dari internet, sedangkan untuk dataset citra yang dikumpulkan dengan IP Camera memiliki tingkat akurasi sebesar 100%.


Author(s):  
Fermanto Lianto ◽  
Rudy Trisno ◽  
Denny Husin

Bioculture development in Indonesia is considered limited in comparison to its global phenomena. It is influenced by Western culture and mainly dictated by market demand. Indonesian advanced bio culture development is dominated by food technology. Few focus on the fashion industry, while the rest is categorized as a traditional home industry. Although Indonesia has many natural and cultural potencies, bio culture has not been developed progressively, especially building material. One of the most promising organic materials that are currently trending is kombucha. It is locally and globally popular in the current situation for herbal tea and cosmetic consumption. Although it is traditionally known for herbal tea production, kombucha SCOBY (Symbiosis Culture of Bacteria and Yeast) is also potentially developed as a synthetic material. It has great economic value, unique character and can be created at home. This paper investigates other benefits of kombucha beyond natural remedies. It is planned to be developed at home by anyone as an alternative building material. The research concentrates on developing kombucha SCOBY as a sheet for making a raw sample for building material and another product design. An experimental method is used by modifying conventional and traditional methods for kombucha brewing. This research emphasizes the variety of nutrients in the form of nutrient solutions and bio culture productivity. This research proves that to produce quality SCOBY. The determinants are a starter, medium (tea and sugar), and room quality, respectively. In the trial, only green tea and black tea that produced SCOBY met the sample criteria. In this trial, the results show that the sample quality is equivalent to paper or leather. It can be developed into wallpaper, space dividers, synthetic leather, and edible food packaging.Keywords: building; bio culture; biodegradable; kombucha; material.AbstrakPengembangan biokultur untuk material bangunan di Indonesia masih sangat terbatas dan digeneralisasi oleh tren mancanegara. Umumnya perkembangan biokultur terdikte oleh permintaan industri dan langka dikembangkan dalam skala rumah tangga. Industri rumahan saat ini lebih banyak didominasi pangan dan sandang daripada papan dan dikelola secara tradisional. Padahal Indonesia memiliki potensi kekayaan material alam dan budaya yang beragam, khususnya biokultur perlu mendapatkan kesempatan dalam pengembangan material bangunan baik untuk kebutuhan harian maupun potensi skala lebih besar. Jamur kombucha adalah salah satu material organik yang cepat berkembang dan tersedia di seluruh pelosok negri. Nilai ekonomis, karakter yang unik dan dapat dikembangkan di rumah merupakan salah satu potensinya, sementara masalahnya material ini sensitif, kurang menarik secara visual dan perlu pengelolaan khusus. Penelitian ini bermaksud mengekplorasi potensi lain biokultur kombucha sebagai bahan bangunan terurai hayati dari sekedar minuman tradisional. Metode percobaan eksperimental melalui pengembangan metode primordial yakni fermentasi berskala rumah tangga: mengeksplorasi pertumbuhan jamur dengan media bervariasi dan menghasilkan material bangunan berupa lembaran. Penelitian ini menekankan pada variasi nutrisi berupa larutan bernutrisi dan produktivitas biokultur. Penelitian ini membuktikan bahwa untuk menghasilkan SCOBY (Symbiosis Culture of Bacteria and Yeast) yang berkualitas, faktor penentu secara berurutan adalah: starter, media (teh dan gula) dan kualitas ruangan. Pada uji coba hanya teh hijau dan teh hitam yang menghasilkan SCOBY memenuhi kriteria sampel. Pada uji coba ini hasil menunjukkan kualitas sampel setara kertas atau kulit sehingga berpotensi dikembangkan menjadi wallpaper, pembatas ruang, kulit sintetis dan kemasan makanan yang bersifat edible. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document