scholarly journals Perancangan Proses Menetapkan Risiko Dan Peluang Berdasarkan ISO 9001:2015 Klausul 6.1 Dengan Pendekatan ISO 31000:2009 Menggunakan Metode Business Process Improvement Di CV.XYZ

2016 ◽  
Vol 3 (04) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Tri Imam Wicaksono ◽  
Agus Alex Yanuar ◽  
Heriyono Lalu

CV.XYZ merupakan industri kecil bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam spare part untuk sepeda motor, mould, jig & fixture, dan press tool. Kondisi saat ini perusahaan dituntut oleh customer untuk mengimplementasikan ISO 9001:2015 karena ISO 9001:2008 akan habis masa waktunnya. Sehingga perusahaan perlu menyesuaikan persyaratan dengan ISO 9001:2015. Salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu perusahaan harus mempertimbangkan risiko pada setiap prosesnya, maka diperlukan proses menetapkan risiko dan peluang. Untuk merancang proses menetapkan risiko dan peluang, maka perusahaan perlu memenuhi persyaratan pada ISO 9001:2015 klausul 6.1, ISO 31000:2009, dan teori manajemen risiko.Perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat dengan mempertimbangkan analisis kondisi aktual dan analisis gap dengan persyaratan. Selain itu perancangan proses menetapkan risiko dan peluang dibuat berdasarkan ISO 9001:2015 klausul 4.4.1 dimana harus menentukan input dan output, urutan proses, penanggung jawab, sumber daya, dan improvement. Setelah itu dilakukan perbaikan proses tindakan untuk menangani risiko dan peluang dengan melakukan analisis value added dan apply improvement technique, sehingga proses tersebut menjadi lebih efisien. Kemudian proses yang telah diperbaiki didokumentasikan dalam bentuk SOP.Melalui SOP ini diharapkan agar perusahaan dapat menguruangi dampak risiko yang akan terjadi pada perusahaan sehingga sasaran atau tujuan pada setiap proses perusahaan tidak terganggu. Selain itu untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan pendokumentasian, maka dibuat form berbasis web aplikasi dengan software Joget Workflow agar data yang diinput dapat tersimpan secara terstruktur.

Author(s):  
Silvi Rushanti ◽  
Yati Rohayati ◽  
Atya Aisha

DISKOPERINDAG Kabupaten Bandung memiliki peranan dalam penyusunan perencanaan daerah, salah satunya adalah penyusunan Renja. Dalam kondisi aktual rencana kerja yang disusun oleh DISKOPERINDAG memiliki permasalahan yakni ketidaktepatan dalam penyusunan Renja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses bisnis usulan dalam penyusunan Renja. Metode perbaikan proses bisnis yang digunakan adalah Business Process Improvement (BPI). Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengidentifikasi gap proses bisnis penyusunan Renja aktual dengan alur perencanaan Renja berdasarkan PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 dan persyaratan klausul 7.3 ISO 9001:2008. Hasil analisis gap akan menjadi masukkan untuk analisis aktivitas yang dikelompokkan menjadi RVA, BVA dan NVA. Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas NVA, meminimasi aktivitas BVA dan melakukan streamlining pada aktivitas RVA. Pada tahap pengumpulan data diperoleh 11 proses bisnis penyusunan Renja aktual dan 21 aktivitas berdasarkan PERMENDAGRI. Hasil gap antara proses bisnis aktual dan proses bisnis berdasarkan PERMENDAGRI terdapat 31 proses. Hasil analisis aktivitas menunjukkan terdapat 12 aktivitas RVA, 19 BVA, 0 NVA. Tools perbaikan proses bisnis yang digunakan antara lain value-added assessment, simplification, dan duplication elimination. Berdasarkan hasil perbandingan waktu efisiensi, pada proses bisnis eksisting 19,14%, sementara pada proses bisnis usulan 21,88%. Usulan proses bisnis penyusunan Renja menjadi masukkan dalam penyusunan SOP dan instuksi kerja.


Jurnal PASTI ◽  
2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 202
Author(s):  
Tulusiani Widjanarko ◽  
Sri Widaningrum ◽  
Meldi Rendra

CV. XYZ adalah salah satu produsen sandal gunung travelling handmade yang berdomisili di Bandung. Agar dapat bersaing di pasar, CV. XYZ harus selalu memperhatikan kualitasnya dari segi produk dan juga layanan. Pada saat ini CV. XYZ sudah menerapkan Customer Relationship Management (CRM) sebagai upaya untuk menjaga loyalitas pelanggan. Sosial media digunakan sebagai penunjang CRM yang termasuk ke dalam Customer Interface Management yang mengacu pada pengelolaan pertukaran informasi. Meskipun sistem CRM sudah terlaksana, namun belum semua terlaksana dengan baik sesuai dengan konseptual yang ada. Pada penelitian ini, digunakan pertimbangan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 8.2.1 komunikasi pelanggan dan konsep CRM untuk mendapatkan hasil analisis Gap yang baik dan lengkap. Metode yang digunakan yaitu business process improvement dengan menggunakan langkah apply techniques improvement. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan untuk merealisasikan produk custom dan juga beberapa perbaikan seperti pembuatan database dan penambahan opsi pada website.


Bizinfo Blace ◽  
2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 19-32
Author(s):  
Andrea Dobrosavljević ◽  
Snežana Urošević

Business process improvement is necessary given the need to satisfy consumers by delivering value-added products and services. The textile and clothing industry in the age of consumerism of textile and clothing products is facing the challenge of the constant need to meet and exceed consumer expectations. Establishing the practice of continuous business process improvement, especially within the micro, small and medium enterprises (MSMEs) of the textile and clothing industry, as the largest group of companies, is of particular importance in resisting these challenges. As the textile and clothing industry is labor-intensive and a large number of processes operate on the basis of direct engagement of human resources, there is a need to examine the impact of human resource management on the establishment of the practice of business process improvement in MSMEs. Within this paper, the impact of human resource management on the improvement of business processes was examined by applying regression analysis.


2019 ◽  
Vol 23 (1) ◽  
pp. 36-48
Author(s):  
Jason M. Casebolt ◽  
Ahmad Jbara ◽  
Dov Dori

2016 ◽  
Vol 22 (6) ◽  
pp. 1099-1117 ◽  
Author(s):  
Boyd A. Nicholds ◽  
John P.T. Mo

Purpose The research indicates there is a positive link between the improvement capability of an organisation and the intensity of effort applied to a business process improvement (BPI) project or initiative. While a degree of stochastic variation in applied effort to any particular improvement project may be expected there is a clear need to quantify the causal relationship, to assist management decision, and to enhance the chance of achieving and sustaining the expected improvement targets. The paper aims to discuss these issues. Design/methodology/approach The paper presents a method to obtain the function that estimates the range of applicable effort an organisation can expect to be able to apply based on their current improvement capability. The method used analysed published data as well as regression analysis of new data points obtained from completed process improvement projects. Findings The level of effort available to be applied to a process improvement project can be expressed as a regression function expressing the possible range of achievable BPI performance within 90 per cent confidence limits. Research limitations/implications The data set applied by this research is limited due to constraints during the research project. A more accurate function can be obtained with more industry data. Practical implications When the described function is combined with a separate non-linear function of performance gain vs effort a model of performance gain for a process improvement project as a function of organisational improvement capability is obtained. The probability of success in achieving performance targets may be estimated for a process improvement project. Originality/value The method developed in this research is novel and unique and has the potential to be applied to assessing an organisation’s capability to manage change.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document