Analisa Kebutuhan Batu Bara pada Unit Dryer dalam Pengeringan Pupuk NPK di PT AGS Medan
<p class="E-JOURNALAbstractBody">PT. A<span lang="EN-US">GS Medan </span>merupakan <span lang="EN-US">pabrik</span> yang bergerak dalam produksi pupuk NPK yang <span lang="EN-US">s</span>alah satu produk<span lang="EN-US">nya</span>adalah formula 12.12.17<span lang="EN-US"> dengan komposisi</span> 12% unsur <span lang="EN-US">nitrogen</span>, 12% unsur <span lang="EN-US">fosfor dan</span>17% unsur <span lang="EN-US">kalium</span>. Salah satu tahap<span lang="EN-US">an</span> dalam proses pembuatan pupuk NPK yaitu proses pengeringan<em>. </em>Jenis <em>dryer</em> yang digunakan adalah <em>rotary dryer</em> dengan putaran 5 rpm dan kemiringan 20<sup>o</sup>. Pengering yang digunakan adalah udara panas yang berasal dari pembakaran batu bara <span lang="EN-US">jenis </span><em>bitminious</em> di dalam <em>furnace</em><em><span lang="EN-US">.</span></em><span lang="EN-US">Untuk menentukan jumlah batu bara yang dibutuhkan dalam proses pengeringan pupuk NPK sebagai bahan bakar </span><em><span lang="EN-US">furnace</span></em><span lang="EN-US"> maka diperlukan perhitungan jumlah panas. Pengambilan sampel, analisis kadar air dan suhu serta menghitung panas dengan prinsip neraca massa dilakukan dalam penelitian ini. </span>Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan untuk mengeringkan pupuk NPK dengan kapasitas pupuk NPK 7000 kg/jam dibutuhkan energi sebesar 6136<span lang="EN-US">268</span>,<span lang="EN-US">402</span>Kkal/jam. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengeringkan pupuk NPK adalah sebesar 789,<span lang="EN-US">219</span>kg/jam. </p>