scholarly journals Use of Multiprocessing For High Throughput and Low Power Implementation of Two Dimensional Discrete Fourier Transform, Discrete Cosine Transform and MPEG Motion Estimation

Author(s):  
Shahrukh Agha
Author(s):  
Fitria Ilhami Ikromina Ami ◽  
Erik Iman Heri Ujianto Erik

Penggunaan konten multimedia di internet kini semakin berkembang, terutama dalam video digital. Pemalsuan, penipuan, dan penjarahan konten video menyebabkan masalah karena pasokan sumber daya untuk berbagi konten. Hak cipta menjadi hal yang krusial dalam video digital untuk menghindari manipulasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melabeli hak cipta ke dalam sebuah video. Salah satunya adalah digital watermarking. Pembuatan air digital digunakan untuk mencegah replikasi ilegal atau eksploitasi konten digital, melindungi konten digital, dan menghindari manipulasi multimedia secara ilegal. Penggunaan beberapa metode seperti Discrete Wavelet Transform (DWT), Discrete Cosine Transform (DCT), dan Discrete Fourier Transform (DFT) untuk pelabelan hak cipta video akan dibandingkan berdasarkan imperceptibility dan robustness setelah beberapa manipulasi diterapkan ke dalam video yang disisipkan-watermark. Dari segi imperceptibility, metode DWT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45,62435 dB, metode DCT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45.89422 dB, dan metode DFT menghasilkan nilai PSNR sebesar 45.77747 dB. Rerata PSNR dari ketiga metode tersebut adalah 45.76535 dB. Artinya, video yang disisipkan tanda air tampak mirip dengan yang disisipkan. Dengan demikian, dari percobaan dapat disimpulkan bahwa metode DWT, DCT, dan DFT yang diterapkan menunjukkan bahwa video yang diberi watermark masih dalam kualitas yang baik yaitu wajar dan memenuhi imperceptibility. Dari segi kekokohan, NC mean metode DCT adalah 0,63974, metode DCT adalah 0,755839, dan metode DFT adalah 0,745442. Hal ini menunjukkan bahwa hasil ekstraksi watermark dari ketiga metode tersebut sama dengan hasil watermark aslinya. Dengan kata lain, semua tanda air pada ketiga metode ini dapat diekstraksi dengan baik meskipun serangan dikirimkan kepada mereka. Dari tingkat uji imperceptibility dan robustness pada metode DWT, DCT, dan DFT, dapat dikatakan bahwa metode DCT lebih baik daripada metode DWT dan DFT karena performansinya yang tinggi pada PSNR dan NC.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document