scholarly journals Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPS Topik Interaksi Sosial Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Author(s):  
Siti Ismiati ◽  
Nasution Nasution ◽  
Waspodo Tjipto Subroto

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran dengan model Problem Based Learning yang berkualitas baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar Siswa (BAS), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Keterampilan Berpikir Kritis (TKBK). Subjek uji coba penelitian adalah 35 siswa di SDN Karah III Surabaya. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model Problem Based Learning berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar Siswa (BAS), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Keterampilan Berpikir Kritis (TKBK) yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi menunjukkan perangkat yang dikembangkan valid dengan kriteria sangat baik. Kepraktisan pada uji coba lapangan mencapai kategori sangat baik.. Keefektifan perangkat yang dikembangkan terlihat dari meningkatnya hasil pada tes keterampilan berpikir kritis dengan diperoleh N-gain 0,70 termasuk dalam kategori tinggi.

SIGMA TEKNIKA ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Zaenal Arifin

Berdasarkan penelitian ini tentang perlunya program pelatihan kewirausahaan yang tepat Untuk UKM, terutama bagi UKM yang lagi merintis ushanya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh serta mengembangkan yang tepat  program pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kemampuan manajemen bisnis di kalangan UKM. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) model pengembangan ilmu dan teknologi pelatihan untuk Kewirausahaan, 2) model Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu pelatihan strategi berorientasi proses pengajaran dan pembelajaran kontekstual (CTL). Konsep pelatihan CTL membantu pelatih / instruktur / guru untuk menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata dan juga mendorong para peserta menggunakan pengetahuan mereka untuk diterapkan dalam situasi kehidupan nyata mereka para anggota masyarakat. Dari hasil implementasi model pelatihan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pelatihan memadukan model Problem Based Learning (PBL) dan pengembangan sains dan program pelatihan teknologi untuk Kewirausahaan dapat diterapkan secara efektif dalam suatu program pelatihan kewirausahaan untuk UKM pemula, 2) Program ini berhasil mensinergikan materi / teori pelatihan untuk situasi dunia nyata; 3) Program  ini juga berfungsi untuk membangun kerja sama tim. Akhirnya, model ini berhasil menunjukkan efektivitasnya dengan tingkat kehadiran di 90%, serta kerja tim terbentuk dalam membuat inovatif, asli dan layak untuk menjadi mengimplementasikan proposal bisnis


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 136
Author(s):  
Moh Syafi'i

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV SD 1 Ngemplak Undaan Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, serta refleksi. Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil tes dan non tes. Data hasil tes merupakan data hasil perolehan pretest, tes formatif pada tiap akhir siklus, sedangkan data hasil non tes merupakan data lembar pengamatan performansi guru, lembar pengamatan aktivitas siswa. Sumber data: guru, siswa, dan dokumentasi. Teknik pengambilan data meliputi teknik tes dan non tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada data awal 47,62%, pada siklus I 66,67 % sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa 80,95 % mengalami kenaikan sebesar 12,21%.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 378-386
Author(s):  
Selly Purwita Sari ◽  
Henny Dewi Koeswanti ◽  
Sri Giarti

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematika melalui model Problem Based Learning pada kelas IV semester II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Data diperoleh melalui teknik tes dan non tes. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Mulyoharjo 05 Jepara sebanyak 23 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika sebesar 73,8 % dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus I, 100% siswa dengan kategori sangat kritis dan kritis pada siklus II. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika sebesar 78,2 siswa tuntas pada siklus I dan 95,6 % siswa tuntas pada siklus II. Dengan demikian telah terbukti bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan mata pelajaran matematika


Author(s):  
Issaura Sherly Pamela ◽  
Muhammad Rusdi ◽  
Asrial Asrial

Innovation is needed in learning to make meaningful learning, so the student constructs their ownknowledge from the learning experience of learning process. One of the innovations is to integrate Problem Based Learning model. Problem Based Learning involves students to be active in every problem. Eleven problems type in Problem Based Learning that have different solving steps, due to every student different metacognition character potential and can change by given treatment. This research is a pre-experimental design: the pretest-posttest control and experimental group design with embedded experimental design. The metacognition character data were analyzed qualitaively, whereas the average grade data were analyzed quantitatively. The analysis of metacognition character shows the different metacognition characters and on learning process there is improvement of student achievement from 14% to 84.4%.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 316-321
Author(s):  
Daulat Nathanael Banjarnahor

The purpose of this study was to describe: 1) How to implement civic education and learning to develop a democratic attitude and learning participation; 2) How to design a civic education learning model based on controversial issues in the mass media to develop a democratic attitude and student learning participation; 3) Based on the public To what extent can the civic education learning model of media controversial issues develop democratic attitudes and student participation in learning? It is indeed necessary to consider adopting appropriate learning methods to improve and discover students’ understanding of the knowledge conveyed by the teacher. Learning model Problem-based learning or problem-based learning is a student-oriented or student-centered learning model. Problem-based learning models have methods to deal with real-life problems, and this learning emphasizes problem-solving investigation activities. This research is a scientific paper. When using a problem-based learning learning model, a descriptive qualitative research method with a phenomenological description type is used to describe the learning process extensively and deeply. By paying attention to and analyzing the focus of reality or field experience that occurs on the research object. The object of the study is the students of HKBP Nommensen Pematangsiantar University, and the standard of study is the students participating in the civic education seminar.


Author(s):  
Umi Supraptinah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, (2) Sejauh mana penerapan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika, dan (3) Seberapa besar model PBL dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII F Semester Genap SMP Negeri 1 Masaran tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dengan langkah-langkah setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika jika guru menguasai dan dapat menggunakannya dengan baik sesuai langkah-langkah: orientasi siswa pada masalah, mendiagnosis masalah, melakukan penyelidikan individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah, serta evaluasi, (2) Penerapan model PBL dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 7,52% dari 55,64% pada akhir siklus I menjadi 63,16% pada akhir siklus II, (3) Penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar aspek pemahaman konsep, yaitu nilai rata-rata ulangan harian siswa meningkat 10,86% dari 73,76% pada akhir siklus I menjadi 84.62% pada akhir siklus II dan ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 22,58% dari 64,52% pada akhir siklus I meningkat menjadi 87,10% pada akhir siklus II.


2021 ◽  
Vol 4 (6) ◽  
pp. 502-507
Author(s):  
Lili Suryaningsih ◽  
Sandi Achmad Pratama

Pengembangan pembelajaran yang memanfaatkan model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir dan penyelesaian masalah. Model Pembelajaran PBL menerapkan pendekatan pemberian masalah autentik pada siswa. Pemberian masalah tersebut, siswa dapat mengumpulkan fakta, mengkonstruksi pengetahuan, menumbuh kembangkan keterampilan berpikir, melatih kemandirian, dan meningkatkan kepercayaan diri. Tahapan Problem Based Learning, yaitu (a) Mengidentifikasi masalah. (b) Mengumpulkan data. (c) Menganalisis data. (d) Memecahkan masalah berdasarkan data yang ada dan analisisnya. (e) Memilih cara untuk memecahkan masalah. (f) Merencanakan penerapan pemecahan masalah. (g) Melakukan ujicoba terhadap rancana yang ditetapkan, dan (h) Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah. Sesuai dengan tujuan PBL untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah, siswa dituntut untuk berpikir secara kritis dan ilmiah dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah. Untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi, ilmiah langkah berpikir dengan mengumpulkan data dari hasil belajar, kemudian siswa dapat menginterpretasikan, menganalisis, dan akhirnya sampai pada kesimpulan. sehingga diharapkan siswa belajar prestasi akan meningkat. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi: Buku teks, RPS, LKS serta instrumen untuk kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengacu pada model 4-D (Define, Design, Mengembangkan, dan Deiseminasi). Berdasarkan hasil analisis deskriptif, Model Alat Pembelajaran Khusus matakuliah Filologi "Naskah Aksara" untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dikategorikan “sangat baik”, ditunjuk oleh terpenuhnya enam kriteria  perangkat pembelajaran yang baik yang meliputi (a) Valid menurut validator, (b) Efektif atas kemampuan Peneliti/Dosen dalam mengelola pembelajaran, (c) Efektif bagi mahasiswa kegiatan dalam pembelajaran, (d) Positif terhadap respon siswa terhadap pembelajaran, (e) Valid, reliabel, dan peka terhadap THB, dan (f) tercapai ketuntasan belajar klasikal.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Maya Nurfitriyanti ◽  
Rita Rita Kusumawardani ◽  
Indah Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis peserta didik yang memperoleh pembelajaran melalui model Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran langsung. Kemampuan representasi matematis tersebut dianalisis dengan memperhatikan kemampuan penalaran matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi semua peserta didik Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Indraprasta PGRI yang sedang menempuh mata kuliah Analisa Real pada semester genap tahun akademik 2018/2019. Sampel terdiri dari dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 33 mahasiswa. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui metode tes. Analisis data dilakukan dengan analisis kovariansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan representasi matematis antara peserta didik calon pendidik yang memperoleh pembelajaran melalui model PBL dan model pembelajaran langsung. Perbedaan kemampuan representasi matematis tersebut diperoleh dengan memperhatikan kemampuan penalaran matematis.


Author(s):  
Azidin Azidin

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas penerapan model Problem Based Learning pada pelajaran Biologi untuk menigkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 4 Baubau Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri 4 Baubau tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat (1) meningkatkan pemahaman konsep Biologi siswa; (2) meningkatkan kemampuan memecahkan masalah Biologi; (3) meningkatkan kemampuan menerapkan konsep-konsep Biologi; (4) meningkatkan sikap positif siswa  terhadap pelajaran Biologi; dan (5) meningkatkan  kemampuan berpikir kritis siswa.


Author(s):  
Makmun Muhaimin

Masalah utama yang dialami oleh peserta didik adalah rendahnya hasil belajar, sehingga rumusan masalahnya: 1) bagaimanakah proses peningkatan hasil belajar? 2) seberapa besar peningkatan hasil belajar?, 3) bagaimanakah perubahan perilaku peserta didik kelas XI TPBO SMK Negeri 5 Kendal semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah belajar Pengolahan dan Kewirausahaan Makanan Nabati Hewani menjadi Makanan Internasional melalui model Problem Based Learning (PBL) dengan Altik Low Cost Materials? Adapun tujuan dari penelitian tindakan, untuk: 1) mengetahui proses pembelajaran 2) mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar, 3) mengetahui perubahan perilaku peserta didik kelas XI TBO setelah belajar Pengolahan dan Kewirausahaan Makanan Nabati Hewani menjadi Makanan Internasional melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Altik Low Cost Materials. Metode penelitian adalah PTK terdiri dua siklus dengan 2 pertemuan, tiap pertemuan @ 2 x 45 menit, dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI TPBO SMKN 5 Kendal dengan jumlah 25 peserta didik laki-laki. Setelah dilaksanakan tindakan 2 siklus diperoleh hasil: 1) proses pembelajaran tidak menarik dan tidak menyenangkan meningkat menjadi sangat menarik dan menyenangkan pada siklus II, 2) ketuntasan belajar aspek pengetahuan 80% siklus I menjadi 96 % pada siklus II, aspek keterampilan 72 % meningkat menjadi 92% pada siklus II. 3) perubahan perilaku bekerja sama 12 peserta didik, bertanggung jawab 11 peserta didik mandiri 10 peserta didik pada siklus I meningkat menjadi bekerja sama 22 peserta didik, tanggung jawab 20 siswa, mandiri 19 peserta pada siklus II.Kata kunci : Model PBL, Altik Low Cost Material, Hasil Belajar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document