scholarly journals Implementasi Pendekatan Kerangka Kerja NIST 800-34 dalam Perancangan Disaster Recovery Plan pada Sistem Informasi Akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi

2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Indra Griha Tofik Isa

Disaster Recovery Plan (DRP) merupakan upaya keberlanjutan sebuah sistem atau proses bisnis ketika menghadapi sebuah ancaman. Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang bertujuan untuk merancang Disaster Recovery Plan (DRP) dengan pendekatan kerangka kerja NIST 800-34. Tahapan penelitian dimulai dengan penetapan permasalahan yang akan diteliti; Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi lapangan; Identifikasi dan penilaian aset terdiri dari 4 aspek yakni Data, Perangkat Keras, Perangkat Lunak, dan Jaringan; Risk Assessment yang melihat potensi ancaman yang terjadi berdasarkan penilaian Likelihood, Restoration dan Predictability, diklasifikasikan menjadi 9 ancaman yakni Banjir, Petir/Badai, Gempa Bumi, Kebakaran, Gangguan Server, Gangguan Listrik, Serangan Hacker / Cybercrime, Kesalahan Manusia (Human Error) dan Serangan Virus, Malware, Worm; tahapan berikutnya Business Impact Analysis dengan melihat dampak yang terjadi pada SIAK UMMI dilihat dari ancaman. Dari tahapan ini dihasilkan sub sistem yang memiliki dampak terbesar adalah Sistem Keuangan Mahasiswa dengan nilai persentasi 99%, sedangkan sub sistem yang memiliki nilai terendah adalah Sistem Pembimbingan Akademik dengan nilai dampak persentasi 62%. Hasil akhir dari penelitian ini berupa dokumen Disaster Recovery Plan (DRP) yang memuat 9 kategory Strategy recovery terhadap potensi ancaman yang terjadi pada SIAK UMMI.

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Muhammad Zakuan Agung

Politeknik Negeri Sriwijaya telah memiliki Sistem Informasi Akademik yang terintegrasi bernama SISAK POLSRI. Terdapat 8 (delapan) sub sistem di dalamnya yang meliputi Sistem Informasi Akademik (SIAK), Sistem Informasi Bimbingan Akademik (SIBA), Learning Management System Politeknik Negeri Sriwijaya (LMS Polsri), E-Complaint Politeknik Negeri Sriwijaya, E-Library Politeknik Negeri Sriwijaya, Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), Sistem Informasi Alumni dan Tracer Study (SIAT), dan Sistem Pendaftaran dan Pendataan  Mahasiswa Baru (E-Regist). SISAK POLSRI merupakan hal yang vital dalam keberlangsungan operasional Politeknik Negeri Sriwijaya, sehingga diperlukan suatu upaya preventif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan merancang dokumen Disaster Recovery Plan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan sistem, ketika sistem telah terkena dampak ancaman. Tahapan dalam perancangan Disaster Recovery Plan dengan pendekatan kerangka kerja NIST 800-34 yang diinisiasi oleh Risk Assessment, Business Impact Analysis dan Strategy Recovery. Hasil dari penelitian ini berupa dokumen  Disaster Recovery Plan terhadap 9 ancaman dan 8 sub sistem SISAK POLSRI.


Author(s):  
Didit Suhartono ◽  
Khairunnisak Nur Isnaini

Suatu organisasi memerlukan sumber daya yang memadai dan mendukung, seperti informasi yang harus dijaga serta dilindungi dari berbagai macam bencana maupun ancaman. Ancaman yang menyerang suatu sistem pun masih banyak terjadi khususnya pada sistem yang krusial. Risiko-risiko yang dapat terjadi adalah kerusakan fisik dari server maupun gangguan jaringan sehingga membutuhkan rancangan penanganan bencana menggunakan DRP. Perencanaan pemulihan risiko atau disebut sebagai Disaster Recovery Planning (DRP) merupakan mekanisme atau sebuah perencanaan yang dilakukan sebagai pemulihan dari bencana yang terjadi. Strategi Recovery Plan dibuat berdasarkan kerangka kerja NIST (National Institute of Standard and Technology) SP 800-34 terdiri dari Risk Assesment, Business Impact Analysis (BIA), Recovery Strategy, Testing, dan Plan Documentation. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan dokumen Disaster Recovery Plan dapat membantu memulihkan sistem informasi apabila terjadi suatu bencana berdasarkan tingkat prioritas risiko dampak yang terjadi. Urutan tingkat prioritasnya antara lain Website Student dengan nilai 100% dan masing-masing 67% untuk E-Learning; Absensi Perkuliahan; dan Smart Dosen.


Author(s):  
Yvette Ghormley

This chapter describes the tools that businesses can use to create a Business Continuity and Disaster Recovery Plan. Utilizing business modeling, business impact analysis, risk analysis, and mitigation strategies, businesses can analyze their operations to learn the business critical functions that must be recovered as quickly as possible during any type of disaster. These processes are illustrated using the case study of a hypothetical small manufacturing business located in California. Specific information technology solutions are also discussed and the necessity of integrating them into the overall plan. Businesses that are prepared to face any kind of disaster with an implemented and tested Business Continuity and Disaster Recovery Plan are much more likely to survive than businesses that do not have such a plan. It is hoped that the contents of this chapter will spur business owners that have not yet adopted such a plan to do so.


2021 ◽  
Vol 274 ◽  
pp. 05007
Author(s):  
Anatoly Asaul ◽  
Maxim Asaul ◽  
Jury Levin ◽  
Gennady Shcherbina ◽  
Ekaterina Trushkovskaya

Basing on the extensive analysis of both native and foreign scientific publications, the authors have concluded that the problem of classifying risks and factors of their occurrence, and the risk assessment, as well, is well-publicized. In some works, strategies are proposed to mitigate consequences of the onset of risks by creating reserves. However, all of them are mechanisms of the management response during implementation of an investment and construction project, i.e., the reactive position. The article proposes to move from a reactive to a proactive position, which essence is to implement the goal set by the investor, regardless of the conditions, circumstances, and the likelihood of the manifestation of internal or external negative impacts. This problem is solved by the Business Impact Analysis (BIA) method, which logic is only in assessing the fact of breaching contracts by the subjects, but not the frequency of occurrence of events causing risks. The method used does not consider or observe the content of various events, their cause-and-effect relationships, but the only fact of nonfulfillment of the contract terms in relation to duration or estimated cost by a business entity implementing investment and construction projects.


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Gatot Budi Santoso ◽  
Dealfinthy Gitarini

Business Continuity Plan atau yang biasa disebut dengan Perencanaan Kontinuitas Bisnis adalah salah satu perencanaan yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki risiko maupun ancamannya tersendiri. BCP dibutuhkan untuk melengkapi dan memperkuat system sehingga dapat menjadi system yang handal. Beberapa tahapan perancangan BCP yang harus dikerjakan dimulai dari tahap risk assessment, business impact analysis, mitigations trategy development, BC development, training, testing, auditing, dan BC maintenance. BCP ini diharapkan berguna untuk meminimalkan segala dampak dan risiko dari suatu ancaman yang dapat terjadi, untuk menjaga kelangsungan suatu proses bisnis, terutama pada proses bisnis yang bersangkutan dengan bidang IT, dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk pemulihan saat terjadinya suatu bencana dan gangguan sesegera mungkin pada printgila.com. PrintGila adalah layanan cetak berbasis cloud yang pertama di Indonesia yang memiliki system fully automated dalam pengeksekusian perintah cetak yang mengintegrasikan cloud storage dengan mobile printing sehingga


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Gatot Budi Santoso ◽  
Dealfinthy Gitarini

Business Continuity Plan atau yang biasa disebut dengan Perencanaan Kontinuitas Bisnis adalah salah satu perencanaan yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki risiko maupun ancamannya tersendiri. BCP dibutuhkan untuk melengkapi dan memperkuat system sehingga dapat menjadi system yang handal. Beberapa tahapan perancangan BCP yang harus dikerjakan dimulai dari tahap risk assessment, business impact analysis, mitigations trategy development, BC development, training, testing, auditing, dan BC maintenance. BCP ini diharapkan berguna untuk meminimalkan segala dampak dan risiko dari suatu ancaman yang dapat terjadi, untuk menjaga kelangsungan suatu proses bisnis, terutama pada proses bisnis yang bersangkutan dengan bidang IT, dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk pemulihan saat terjadinya suatu bencana dan gangguan sesegera mungkin pada printgila.com. PrintGila adalah layanan cetak berbasis cloud yang pertama di Indonesia yang memiliki system fully automated dalam pengeksekusian perintah cetak yang mengintegrasikan cloud storage dengan mobile printing sehingga


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1-4
Author(s):  
Ashok Kumar

The Business continuity plan and strategy provide effective solutions to Multi-cloud and Microservice approach. The business continuity plan helps to maintain backup and disaster recovery. It ensures continuous business processes during disasters and emergencies. The business continuity planning methods that include risk assessment, analyze impacts, and entire business continuity strategies.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document