scholarly journals Deindividuasi dan Kontrol Diri Terhadap Perilaku Perundungan di Media Sosial Instagram Pada Remaja

2021 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 713
Author(s):  
Ahmad Said

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik ada atau tidaknya pengaruh deindividuasi dan kontrol diri terhadap perilaku perundungan di media sosial instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja sebanyak 86 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan karakteristik responden berusia 13-18 tahun, memiliki kecendrungan perilaku perundungan di media sosial, memiliki akun di media sosial instagram dan aktif menggunakan media sosial instagram. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala perundungan di media sosial, skala deindividuasi dan skala kontrol diri. Skala tersebut disusun dengan skala model likert. Teknik analisa data menggunakan uji regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh deindividuasi dan kontrol diri terhadap perilaku perundungan di media sosial instagram dengan nilai signifikansi p = 0.000, F hitung 11.519 > F tabel = 3.110 dan nilai R2 = 0.217. Pada deindividuasi terhadap perundungan di media sosial terdapat pengaruh dengan nilai koefisien beta (β) = 0.461, nilai t hitung = 4.743 > t tabel = 1.989 dan nilai p = 0.000. Pada kontrol diri terhadap perundungan di media sosial tidak terdapat pengaruh dengan nilai koefisien beta (β) = 0.052, nilai t hitung= 0.534 < t tabel = 1.989 dan nilai p = 0.595. This research is aimed to examined empirically the presence or absence of deindividuation and self-control on job insecurity in instagram. This research used quantitative approach. The subject of this research was teenagers, with a total of 86 people. The sample technique used was purposive sampling, with the characteristics of respondents aged 13-18 years, tend to cyberbulling, have an account on social media Instagram and actively use social media Instagram. The measurement instruments used in this research were cyberbullying scale, deindividuation scale, and self-control scale. The scale was arranged with likert scale design. The technique of data analysis used was multiple regression test. The result of this research showed that the existence of regression of of deindividuation and self-control on job insecurity in instagram with p significance value = 0.000, F count 11.519 > F table = 3.110 and R2 value = 0.217. On deindividuation toward cyberbullying there was regression with the value of coefficient beta (β) = 0.461, t count value = 4.743 > t table = 1.989 and p value = 0.000. On readiness for change toward job insecurity there was regression with the value of coefficient beta (β) = 0.052, t count value= 0.534 < t table = 1.989 and p value = 0.595.

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Nindar Oktavian ◽  
Saiful Nurhidayat ◽  
Ririn Nasriati

Abstract Background: As the rapid development of Internet technology, online games are also experiencing development. Online Game presents a more varied challenge compared to offline games, this makes the players feel at home and play long enough. Online game is seductive which means it can cause addiction, Addictive online game is marked by how far someone play excessive game so that can interfere its life everyday.Method: Design of research using Cross Sectional with a population of 78, a sample of 45 respondents using purposive sampling technique. Data collection using questionnaires with data processing using Chi Square test.Result: From the result of research from total 45 respondent 24 (53,3%) respondent playing game excessively, and 21 (47,7%) not excessive. And 24 (53.3%) respondents experienced addiction. Statistical analysis showed significant result with p-value 0,002 <0,05. Then H1 accepted which means there is influence between the duration of playing online games towards online game addiction.Conclusion: Playing games with a long duration is one of the factors causing online game addiction among teenagers. So there needs to be self-control of online game play behavior.Keywords:Game Online, Addiction, Teenagers Abstrak Latar Belakang: Seiring pesatnya perkembangan teknologi internet, game online juga mengalami perkembangan. Game online. Game Online menyajikan tantangan yang lebih bervariasi dibandingkan dengan game offline, hal ini membuat para pemain betah dan bermain cukup lama. Game online bersifat seduktif yang berarti dapat menyebabkan kecanduan, Kecanduan game online ditandai oleh sejauhmana seseorang bermain game secara berlebihan sehingga dapat mengganggu kehidupannya sehari-hari.Metode:Desain penelitian menggunakan Cross Sectional dengan jumlah populasi 78, sampel 45 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pengolahan data menggunakan uji chi square.           Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan dari total 45 responden 24 (53,3%) responden bermain game secara berlebihan, dan 21 (47,7%) tidak berlebihan. Dan 24 (53,3%) responden mengalami adiksi. Analisis statistika menunjukkan hasil yang signifikan dengan p-value 0,002 < 0,05. Maka H1 diterima yang artinya ada pengaruh antara durasi bermain game online terhadap adiksi game online.Kesimpulan: Bermain game dengan durasi waktu yang cukup lama menjadi salah satu faktor penyebab adiksi game online di kalangan remaja. Sehingga perlu adanya kontrol diri terhadap perilaku bermain game online.Kata kunci: Game Online, Adiksi, Remaja


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ferdy Darmawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empiris ada tidaknya regresi kohesivitas kelompok dan kesiapan pergantian terhadap ketidakamanan kerja pengemudi taksi konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pengemudi taksi konvensional yang berjumlah 123 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ketidakamanan kerja, skala kohesivitas kelompok, dan skala kesiapan untuk perubahan. Skala tersebut disusun dengan desain skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya regresi kohesivitas kelompok dan kesiapan perubahan terhadap ketidakamanan kerja pada pengemudi taksi konvensional dengan nilai signifikansi p = 0,000, F hitung 21,939> F tabel = 3,070 dan nilai R2 = 0,268. Pada kohesivitas kelompok terhadap ketidakamanan kerja terjadi regresi dengan nilai koefisien beta (β) = 0,319, nilai t hitung = 3,039> t tabel = 1,980 dan p value = 0,000. Pada kesiapan perubahan menuju ketidakamanan kerja terjadi regresi dengan nilai koefisien beta (β) = -0,121, nilai t hitung = 2,348> t tabel = 1,980 dan nilai p = 0,021.


PSIKOVIDYA ◽  
2020 ◽  
Vol 24 (1) ◽  
pp. 8-15
Author(s):  
Manara Qudsiya

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh tingkat kontrol diri terhadap kecenderungan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan 100 sampel berdasarkan pada purposive sampling. Kontrol diri diukur menggunakan Brief Self-Control Scale dan Reiss Premarital Sexual Permissiveness Scale (Short Form) untuk mengukur perilaku seksual pranikah. Data dianalisis menggunakan product moment. Diperoleh hubungan negatif pada self control  terhadap kecenderungan perilaku seksual sebelum menikah pada mahasiwa.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 189
Author(s):  
Nurbaeti Nurbaeti

This research is conducted to investigate the effect of narcissism and self-esteem toward the accountants’ self control in the interaction in social media with accountant professional ethics as an intervening variabel. The method of the research used is causality-explanatory to analyze as well as to prove that ther is a correlation among two or more variables. The object of this research are 100 people as respondents, they are educators, auditors and accountants in some companies in Tangerang and Jakarta. The technique used in taking samples is purposive sampling. This research used Narcissistic Personality Inventory (NPI-16), Rosenberg Self-Esteem Ten Scales, Accountants professional ethics and accountants self control scale. The method of data analaysis used is Path Analysis. The data that the researcher got has meet the prerequisite to do the test of data quality and classic assumption. The series of data analysis using SPSS version 23 got that narcissism and self-esteem affect the accountants professional ethics simultaneously and significantly, while self-esteem significantly affects the professional ethics of accountants. Narcissism, self-esteem and accountant professional ethics affect simultaneously toward accountants’ self control, narcissism does’nt effect significantly toward accountants’ self control and accountants professional ethics  affects significantly toward their self control. The determination coefficient shows 10,3% of accountants’ self control variable affected by their narcissism, self-esteem and their ethics, while the rest 89,7% affected by other factors.


2014 ◽  
Author(s):  
Mindi Price ◽  
Lauren Brewer
Keyword(s):  

2012 ◽  
Author(s):  
Patrick W. Maloney ◽  
Matthew J. Grawitch ◽  
Larissa K. Barber
Keyword(s):  

2020 ◽  
Author(s):  
Fredrik A. Nilsen ◽  
Henning Bang ◽  
Ole Boe ◽  
Øyvind Lund Martinsen ◽  
Ole Christian Lang-Ree ◽  
...  
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document