scholarly journals Konsep Contingency serta Peranan Moderating dan Mediating Variable dalam FP

2020 ◽  
Author(s):  
Arvin Winatha

Contingency Theory merupakan teori yang mengadopsi pendekatan kontingensi untuk memahami dampak Strategic Orientation (SO) terhadap performa perusahaan dalam konteks Turbulensi Teknologi (TT) yang dinamis. Mendefiniskan Teknologi sebagai Variabel Moderasi menawarkan konsep teknologi yang holistik bagi nilai bisnis. Kemampuan teknologi meningkatkan harapan perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. 4 variabel latent yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan resiko yang terdiri dari risk taking behavior, firm performance, pricing capability, dan information technological turbulence. Mediating effect disini diartikan sebagai efek yang dihasilkan dari adanya Variabel mediator yang saling menghubungkan Independent variable dan Dependent Variabel. Tujuan Variabel mediator adalah menjelaskan hubungan antara IV dan DV. Variabel Mediator merupakan variable perantara atau penengah antara Independent variable (IV) dengan Dependent variable (DV) hal ini diperlukan sehingga antar variable bisa bekerja secara baik atau mediating effect dikatakan sukses.

2020 ◽  
Author(s):  
Arvin Winatha

Contingency Theory merupakan teori yang mengadopsi pendekatan kontingensi untuk memahami dampak Strategic Orientation (SO) terhadap performa perusahaan dalam konteks Turbulensi Teknologi (TT) yang dinamis. Mendefiniskan Teknologi sebagai Variabel Moderasi menawarkan konsep teknologi yang holistik bagi nilai bisnis. Kemampuan teknologi meningkatkan harapan perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Turbulensi Teknologi (TT) berfungsi sebagai faktor kontingensi primer atau Independen yang difokuskan pada SO sebagai determinan utama FP.Pandangan tradisional menunjukkan bahwa resiko tinggi berpotensi menawarkan hasil yang tinggi dengan memperkenalkan Turbulensi teknologi informasi sebagai variable moderasi dan juga Risk Taking Behavior sebagai variable Independent. Mediating effect disini diartikan sebagai efek yang dihasilkan dari adanya Variabel mediator yang saling menghubungkan Independent variable dan Dependent Variabel. Tujuan Variabel mediator adalah menjelaskan hubungan antara IV dan DV. Variabel Mediator merupakan variable perantara atau penengah antara Independent variable (IV) dengan Dependent variable (DV) hal ini diperlukan sehingga antar variable bisa bekerja secara baik atau mediating effect dikatakan sukses


2020 ◽  
Author(s):  
Arvin Winatha

Entrepreneuial Orientation / Orientasi Kewirausahaan sering disebut sebagai pembuatan strategi kewirausahaan, dan telah dicirikan sebagai atribut gaya manajemen yang mendukung perubahan dan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan berbagai bentuk inovasi, pengembangan produk / layanan baru dan penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Dalam menjelaskan Open Innovation ada 4 variabel yang berperan . selain itu dalam risk governance juga ada 4 hal latent yang digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan resiko yang terdiri dari risk-taking behavior, firm performance, pricing capability, dan information technological turbulence


2018 ◽  
Vol 19 (4) ◽  
pp. 361-378 ◽  
Author(s):  
Aluisius Hery Pratono

Purpose This paper aims to contribute to the risk management studies in small and medium enterprises (SMEs) by examining the complicated relationship between risk-taking behavior and firm performance. Design/methodology/approach The study conducted a survey of the Indonesian SME owner-managers and used partial least square structural equation modeling to examine the mediating effect of pricing capability and moderating effects of information technological turbulence. Findings The results do not only confirm the positive impact of risk-taking behavior on firm performance but also identify that impact of risk-taking behavior on firm performance is more effective at the low information technological turbulence than at the high one. Research limitations/implications This study relied on information from the owner-managers in SMEs, which may bias against the perspective of their employees and the business partners. Originality/value This study advances the risk-taking behavior research in SMEs context by introducing the effect of pricing capability and information technological turbulence.


2019 ◽  
Author(s):  
Mochamad Fernaldi Subiakto

Meskipun bervariasi sesuai dengan lingkungan bisnis, entrepreneurial orientation umumnya mencakup pengambilan risiko, memajukan inovasi, dan menerapkan tindakan proaktif. Namun untuk perusahaan kecil, tindakan nyata yang paling efektif dengan entrepreneurial orientation ditunjukkan dengan tindakan agresivitas kompetitif, berani mengambil risiko, dan menerapkan tindakan proaktif (Yousaf & Majid, 2018). Organisasi dengan manajer yang memiliki preferensi untuk kegiatan yang inovatif, tidak berisiko, dan proaktif (mengaplikasikan EO) berada dalam posisi yang lebih menguntungkan untuk bersaing dalam iklim bisnis yang bergerak cepat (Davis, Bell, Payne, & Kreiser, 2010). Penelitian lain menyebutkan bahwa keberanian mengambil risiko memungkinkan perusahaan mempunyai daya tawar yang lebih tinggi dan berdampak pada kinerja perusahaan (Pratono, Does firm performance increase with risk-taking behavior under information technological turbulence?: Empirical evidence from Indonesian SMEs, 2018).


2021 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 828-845
Author(s):  
Candra Chahyadi ◽  
Trang Doan ◽  
Junnatun Naym

This paper examines how the type of CEOs’ industry experience (whether a CEO has cross-industry or specific-industry experience) on firm performance, firm risk-taking behavior, and their own compensation. We find that CEOs with cross-industry experience tend to relatively lower the firm performance as well as invest less on R&D. On the other hand, CEOs with specific-industry experience lead firm to higher performance and invest more on R&D expenditures until it reaches a certain threshold, especially among high-growth firms. Total compensation paid to the CEO does not seem to be affected by the type of CEO industry experience. This paper contributes to the literature that examines the impact of CEO characteristics on firm outcomes and CEO compensation. One important business application of our paper is that to optimize firm performance, firms should hire CEOs with the length of specific-industry experience not beyond the threshold levels.


2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 70-92
Author(s):  
Angela Keyzers ◽  
Lindsey Weiler ◽  
Shelley Haddock ◽  
Jennifer Doty

Close parent–child relationships are protective against the development of delinquent behavior. By creating a context for open communication and trust, parents positively influence adolescent development. The current study examined the associations among attachment quality, family problem- solving, and adolescent risk-taking behavior, as well as the mediating effect of family problem-solving on the relationship between attachment quality and adolescent risk-taking behavior. Participants included 520 adolescents (ages 10 to 19, M = 14.24) and their parents or guardians (N = 520). Two path analyses were conducted to test study hypotheses. As predicted, attachment quality was negatively associated with parent and adolescent perceptions of adolescent risk-taking behavior and positively related to family problem-solving ability, after controlling for age, gender, and race/ethnicity. Contrary to our hypothesis, family problem-solving ability did not mediate the effect of attachment quality on parent or youth perceptions of adolescent risk-taking behavior. Preventive interventions that encourage warm, supportive bonds between parents and youth may aid families in deterring youth from negative risk-taking behavior. Further research should examine other family-level factors that might influence adolescent risk-taking via direct and indirect pathways.


2020 ◽  
Author(s):  
Stefanny Magdalena Susanto

Maksud dari contingency theory dalam (Pratono, 2016) adalah perusahaan dapat mencapai kinerja terbaik ketika struktur mereka relevan untuk menangani kontingensi yang dipaksakan oleh ukuran, teknologi, dan lingkungan mereka. Teori kontingensi memiliki maksud untuk memahami bagaimana perusahaan menyelaraskan kinerja yang diharapkan dengan lingkungan bisnis internal dan eksternal. Oleh karena itu, teori kontingensi menunjukkan perilaku perusahaan, yang diperlukan untuk kelangsungan hidup (Pratono, 2016). Pandangan kontingensi dapat memperkaya teori tentang strategi luar dengan menentukan kondisi dimana aktivitas jaringan dapat dikonfigurasi untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pandangan kontingensi dari ikatan jaringan ini diharapkan dapat memandu perusahaan untuk membangun dan mengkonfigurasi koneksi mereka dengan pemangku kepentingan lain untuk memanfaatkan sumber daya mereka secara tepat waktu dan efektif (Peng & Turel, 2020).


2020 ◽  
Author(s):  
Raymond Lim

Moderating effect merupakan efek yang mempengaruhi hubungan antara independent variable dan dependent variable. Moderating dapat berasal dari internal contingencies atau external contingencies. Terdapat pula mediating effect yang memperantarai hubungan antara independent variable dan dependent variable yang kurang signifikan. Mediating effect dan moderating effect memiliki pengaruh yang berbeda tergantung pada orientasi dari organisasi.


Author(s):  
Aluisius Hery Pratono

Purpose There is an emerging recognition in the strategy field that differences in organisation forms represent firms’ capability to gain benefit from investing in technology. This study has intention to add to this stream of research by proposing the technological turbulence as a primary contingency factor focusing on strategic orientation as main determinant of firm performance. The result is expected to provide considerable suggestion on how to match strategic orientation with various level of technological turbulence. Design/methodology/approach This study uses quantitative approach with structural equation model to understand the moderating effect of information technological turbulence on the relationship between strategic orientation and firm performance. The 390 small and medium enterprises (SMEs) in Indonesia contributes to the research as randomly selected respondents. Findings The result shows how the technological turbulence influences managerial decision-making processes under an opportunity-based paradigm. However, SME managers face lack of capability to deal with high technological turbulence. Research limitations/implications This study uses cross section data at the SMEs context in Indonesia. Practical implications This study suggest that the initiative to encourage SMEs to adopt information technology should consider the SME capability to utilise the information technology. Originality/value The research gap challenges a question from previous literature on how long firms retain a given capability to deal with dynamic environment. This study has intention to add to the stream of research by proposing the information technological turbulence as a primary contingency factor focusing on strategic orientation as main determinant of firm performance.


2020 ◽  
Author(s):  
Nyoman Ayu Shandy Catarina

Tulisan ini membahas tentang Contingency theory yang merupakan sebuah teori tentang bagaimana sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan bagaiman suatu perusahaan bisa bertahan dengan cara menjadi fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan eksternal. Teori ini memandang bahwa lingkungan eksternal merupakan determinan utama firm performance. Juga membahas tentang Mediating effect yang merupakan efek mediasi yang relatif untuk bisa mengidentifikasi kondisi batas untuk setiap mediator misalnya kemampuan adaptif dengan pengurangan oportunisme dan juga dalam kaitannya dengan hubungan fungsional antara ikatan sosial dan kinerja perusahaan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document