scholarly journals PENERAPAN STRATEGI INTERNASIONAL PADA PERUSAHAAN NASIONAL DAN MULTINASIONAL DI INDONESIA

2019 ◽  
Author(s):  
Veni Marchika Kowal

Saat ini, di Indonesia sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan yang berbasis nasional, maupun berbasis multi nasional. Berbagai macam perusahaan dengan berbagai model, sudah ada. Mulai dari perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan yang sudah besar. Namun, semua jenis perusahaan memiliki salah satu tujuan yang sama, yaitu mencapai pasar global. Maka dari itu, diperlukan berbagai strategi internasional yang harus diterapkan pada perusahaannya secara berkala.Tentu, terdapat berbagai model dalam penerapan strategi internasional dalam perusahaan di Indonesia. Dalam paper ini, saya akan membahas berbagai kasus. Yaitu, bagaimana global value chain bisa diterapkan di perusahaan rotan, bagaimana kondisi yang dibutuhkan supaya terwujudnya wholly owned subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam industri medis, dan bagaimana upaya mempromosikan model bisnis kewirausahaan di Indonesia.

2019 ◽  
Author(s):  
Feronica Valentina

Perusahaan lokal di Indonesia, saat ini telah banyak menjalin partnership dengan perusahaan multinasional (perusahaan asing). Berbagai bidang industri mulai dari industri medis, industri rotan, industri makanan, dan lain sebagainya telah menjalin partnership dengan negara asing. Dalam menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan asing ini, tentu dibutuhkan strategi internasional yang tepat agar semua hubungan kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.Banyak strategi internasional yang digunakan oleh perusahaan lokal dalam rangka menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan multinasional, salah satunya yaitu dengan menerapkan konsep Global Value Chain. Konsep tersebut menghubungkan produsen lokal ke pasar internasional. Selain itu, alternatif strategi lainnya yang digunakan oleh perusahaan lokal dalam menjalin hubungan kerja sama dengan perusahaan asing yaitu dengan melakukan wholly owned subsidiary with the licence agreement dan melakukan join venture. Tentunya untuk menerapkan kedua strategi tersebut, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh perusahaan local. Terakhir, dari hubungan partnership dengan perusahaan asing, lembaga internasional juga membantu Indonesia mengatasi masalah kesulitan mencari dana bagi lembaga non-profitnya yaitu dengan mencoba mempromosikan model kewirausahaan sosial bagi lembaga-lembaga non-profit di Indonesia.


2019 ◽  
Author(s):  
Fanny Rosalinda Gosal

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan penerapan global value terutama dalam industri rotan, bagaimana konsep global value memberikan nilai tambah yang memungkinkan semua pelaku mendapatkan manfaat yang adil. Selain tu ada pula International alliance strategy dimana ada lima (5 ) alternative yang dapat dilakukan perusahaan partnership antara perusahaan lokal dan multinasional yaitu : (1) the wholly owned subsidiary with contractual collaboration, (2) the wholly owned subsidiary with the licence agreement, (3) the international trade with the licence agreement, (4) joint venture and (5) outsourcing. Dari kelima startegi tersebut, manakah strategi yang baik digunakan oleh perusahaan?


2019 ◽  
Author(s):  
Rahma Arum Sari

Tugas strategi internasional ini dibuat dalam rangka tugas untuk ujian akhir semester. Materi didalamnya akan membahas beberapa materi mencakup Global value chain, internatiomal alliance strategy, dan internationalization of social enterprise. Dalam penerapannya industri rotan metode global value chain digunakan untuk penerapannya. Kondisi yang dibutuhkan dalam terwujudnya wholly owned subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam industri medis. Terdapat beberapa pasar input yang dapat dapat dikaitkan dengan adanya industry rotan. Sehingga pasar input lainnya dapat diterapkan dalam industry rotan. Terdapat juga pembahasan mengenai organisasi non-profit yaitu sifat organisasi nirlaba yang bersifat mandiri dan sukarela maka PR dalam hal ini harus menggalakkan kampanye untuk meyakinkan dan membangkitkan kesadaran/tanggung jawab sosial masyarakat tentang nilai aktivitasnya melalui kampanye yang terus menerus agar mereka bersedia mendukung (khususnya dana), terlibat dan tetappercaya dalam program yang dilakukan. Kampanye juga digalakkan dalam mengembangkan saluran komunikasi dengan publik sehingga dapat menciptakan dan memelihara iklim yang menguntungkan untuk pengumpulan dana.


2019 ◽  
Author(s):  
Rosi Oktaviana

Paper ini bertujuan untuk memahami beberapa strategi internasional dalam pengelolaannya untuk dapat bertahan dalam pasar Indonesia. Menggunakan tiga kasus berbeda antara lain produksi rotan, industri medis, dan social enterprise. Hal-hal yang dibahas lebih lanjut antara ketiganya adalah mengapliksikan global value chain menggunakan supply chain management pada industri rotan, strategi aliansi untuk wholly owned subsidiary pada industri medis dengan dua fokus utama strategi aliansi yaitu license agreement dan joint venture, dan yang terakhir promosi pada social enterprise. Strategi internasional dalam pengaplikasiannya masih harus menyesuaikan dengan kondisi lokal dan mewajibkan perusahaan memahami regulasi yang ada. Dengan pengaplikasian yang tepat sebagai bentuk inovasi dalam usaha, strategi internasional ini diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Indonesia.


2019 ◽  
Author(s):  
jordhie tanarubun

Paper ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan Global Value Chain dalam industri rotan di indonesia serta hambatan dan peluang yang dialami oleh petani, produsen, dan desainer dalam penerapan Global Value Chain, serta menjelaskan mengenai International Alliance Strategy dan alasan perusahaan multinasional memilih salah satu dari lima alternative strategy yang ada, yaitu: (1) The Wholly Owned Subsidiary With Contractual Collaboration, (2) The Wholly Owned Subsidiary With The Licence Agreement, (3) The International Trade With The Licence Agreement, (4) Joint Venture And (5) Outsourcing (Pratono & Ratih, 2019).


2019 ◽  
Author(s):  
shania febry

Global Value Chain (GVC) adalah value chain yang menghubungkan produsen lokal asal negara berkembang ke pasar internasional. GVC atau rantai nilai global digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan ekspor keluar negeri. Bayak perusahaan yang menunjukan bahwa perijininan dapat memungkin perusahaan untuk masuk ke pasar international. Salah satunya melalui mode entri komitmen tinggi seperti anak perusahaan dengan perjanjian lisensi. Namun Organisasi-organisasi non-pemerintah internasional juga memberikan peran penting dalam fungsi intermediasi informasi. Paper ini akan menjelaskan bagaimana Implementation of Global Value Chain in Rattan Industry, Wholly Owned Subsidiary with the Licence Agreement dan Join Venture dalam Medical Industry, dan bagaimana Upaya Mempromosikan Model Bisnis di Indonesia


2019 ◽  
Author(s):  
Fanny Rosalinda Gosal

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan penerapan global value terutama dalam industri rotan, bagaimana konsep global value memberikan nilai tambah yang memungkinkan semua pelaku mendapatkan manfaat yang adil. Selain tu ada pula International alliance strategy dimana ada lima (5 ) alternative yang dapat dilakukan perusahaan partnership antara perusahaan lokal dan multinasional yaitu : (1) the wholly owned subsidiary with contractual collaboration, (2) the wholly owned subsidiary with the licence agreement, (3) the international trade with the licence agreement, (4) joint venture and (5) outsourcing. Dari kelima startegi tersebut, manakah strategi yang baik digunakan oleh perusahaan?


2019 ◽  
Author(s):  
Tiffany Novelin

Tugas ini bertujuan untuk menyelesaikan ujian akhir semester mata kuliah strategi internasional. Materi yang dibahas terdiri dari Global value chain, International alliance strategy, dan Internationalization of social enterprise. Penerapan global value chain pada industri rotan yaitu dengan menggunakan metode GVC yang digerakkan oleh pasar, konsumen, dan produsen. Kondisi yang dibutuhkan bagi terwujudnya wholly owned subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam industri medis yaitu dengan perusahaan multinasional yang melakukan penetrasi dengan distribusi lokal memberi mereka tidak hanya barang tetapi juga layanan untuk menangain pengaduan, program Pendidikan, pelatihan, dan lain-lain. Upaya mempromosikan model bisnis kewirausahaan sosial di Indonesia yaitu dengan strategi sosial marketing atau rekayasa sosial.Paper ini menjelaskan bagaimana wholly Owned Subsidiary with the licence agreement dan join venture dalam medical industry, Value chain in rattan industry dan bagaimana upaya mempromosikan bisnis di indonesia


2019 ◽  
Author(s):  
shania febry

Global Value Chain (GVC) adalah value chain yang menghubungkan produsen lokal asal negara berkembang ke pasar internasional. GVC atau rantai nilai global digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan ekspor keluar negeri. Bayak perusahaan yang menunjukan bahwa perijininan dapat memungkin perusahaan untuk masuk ke pasar international. Salah satunya melalui mode entri komitmen tinggi seperti anak perusahaan dengan perjanjian lisensi. Namun Organisasi-organisasi non-pemerintah internasional juga memberikan peran penting dalam fungsi intermediasi informasi. Paper ini akan menjelaskan bagaimana Implementation of Global Value Chain in Rattan Industry, Wholly Owned Subsidiary with the Licence Agreement dan Join Venture dalam Medical Industry, dan bagaimana Upaya Mempromosikan Model Bisnis di Indonesia


2020 ◽  
pp. 83-108
Author(s):  
Moon Hwy-Chang ◽  
Wenyang Yin

Although North Korea is one of the most closed countries in the world, it has long been pursuing international cooperation with other countries in order to upgrade the quality of its film industry to international standards. Preceding studies on this topic have mainly focused on the political influences behind filmmaking in general and very few studies have exclusively dealt with North Korea’s international co-productions. In this respect, in order to develop a comprehensive understanding of the internalization strategy of North Korea’s film productions, this paper uses the global value chain as a framework for analysis. This approach helps understand the internationalization pattern of each value chain activity of film co-productions in terms of the film location and the methods for collaborating with foreign partners. By dividing the evolution of North Korea’s international co-productions into three periods since the 1980s, this paper finds that although North Korea has shown mixed results with different aspects of the film value chain, it has generally improved its internationalization over the three periods. This paper further provides strategic directions for North Korea by learning some of the successful Chinese experiences in the film sector regarding collaboration with foreign partners—to foster a win-win situation for all involved parties.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document