scholarly journals Mesin Penetas Telur Burung Murai Batu Dengan Monitoring Camera ESP32 Berbasis IoT

Author(s):  
RAGIL RAGIL FANNY SETIYA AJI ◽  
Indah Sulistiyowati

Burung murai batu terancam keberadaannya di alam akibat perburuan liar.  Perlu upaya konservasi melalui penangkaran ex-situ. Namun penangkaran secara ex-situ menemui kendala dibandingkan dengan pengeraman secara alami karena perbedaan suhu dan kelembapan di penangkaran dengan habitat aslinya yang berakibat pada kegagalan dalam penetasan. Untuk itu diperlukan mesin penetas telur untuk membantu proses penetasan. Mesin penetas telur yang sudah ada masih dimonitoring secara manual sehingga menyita banyak wahtu dan tidak efisien.  Penelitian ini bertujuan membuat mesin penetas telur burung murai batu yang termonitoring suhu, kelembapan dan visual menggunakan metode internet of things dengan platform MIT APP Inventor. Sensor DHT22 digunakan untuk pengambilan nilai suhu dan kelembapan, Camera ESP32 sebagai monitoring secara visua. Hasil pengujian mesin penetas telur burung murai batu dapat termonitoring pada smartphone secara realtime dengan delay 1,7 hingga 2,5 detik.

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Cardi Cardi ◽  
Asep Najmurrokhman

Peternakan memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara berupa transaksi komoditas daging hasil peternakan. Untuk menjamin kualitas dan kuantitas produksi daging, manajemen perkandangan termasuk didalamnya pemantauan suhu dan kelembapan kandang ayam harus dilakukan karena berkorelasi dengan hasil peternakan yang diperoleh. Makalah ini menguraikan tentang sistem informasi pemantauan suhu dan kelembapan kandang ayam tertutup menggunakan platform Internet-of-Things (IoT). Suhu dan kelembapan kandang dideteksi oleh sensor DHT11. Data sensor dan kelembapan dikirim dan diolah oleh NodeMCU ESP32. Data tersebut tersimpan dalam cloud yang dapat diakses menggunakan platform IoT ThingSpeak. Selanjutnya sebuah aplikasi yang dibangun dengan menggunakan MIT App Inventor diinstalasi dalam telepon seluler untuk mengakses data suhu dan kelembapan kandang. Hasil pengujian menunjukkan informasi terkait suhu dan kelembapan dapat diperoleh melalui aplikasi tersebut. Kondisi suhu dan kelembapan dapat dipantau setiap saat dan fitur grafik yang dibuat dapat memberikan informasi tentang tren perubahan data suhu dan kelembapan yang terjadi dalam kandang. Berdasarkan hasil pengujian untuk rentang waktu tertentu, nilai rerata suhu dan kelembapan ruang 1 sekitar 26,57ºC dan 62,53 %, sedangkan untuk ruang 2 sekitar 26,73ºC dan 64,87 %. Sementara itu, rerata suhu dan kelembapan ruang 3 sekitar 25,95ºC dan 57,16 %.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 124-137
Author(s):  
Dini Megawati ◽  
Kholidiyah Masykuroh ◽  
Danny Kurnianto

Akuaponik yang menyatukan sistem budidaya tanaman hidroponik dengan ternak ikan sangat pesat belakangan ini karena menghemat lahan yang digunakan. Sistem akuaponik yang dibahas pada paper ini menggunakan ikan lele dan tanaman kangkung sebagai kombinasi akualtur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik mutualisme. Pada pembudidayaan sistem akuaponik ini dibutuhkan perhatian yang lebih terhadap air, karena air menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ikan dan tanaman pada akuaponik. Hal yang perlu diperhatikan yaitu kadar keasaman dan suhu air. Selama ini para pemilik akuaponik masih menggunakan cara manual dalam memonitoring kadar air. Pada penelitian ini penulis membuat solusi suatu kontrol kondisi air menggunakan sensor pH dan suhu berbasis Internet of Things yang menggunakan Arduino Uno sebagai pengontrol mikropengendali, sensor pH digunakan untuk mendeteksi kadar keasaman air, sensor suhu untuk pembacaan suhu menggunakan DS18b20, dan Wemos D1 Mini sebagai interface wifi untuk mengirim data ke firebase. Aplikasi MIT App Inventor digunakan untuk menampilkan data di smartphone pengguna. Dari hasil pengujian akurasi sensor pH air asam didapatkan rata-rata erorr sebesar 7,77%, air murni rata-rata erorr sebesar 6,97%, dan air basa rata-rata erorr sebesar 2,59%. Hasil pengujian akurasi sensor suhu air panas didapatkan rata-rata erorr sebesar 1,59%, air normal rata rata erorr 1,40%, dan suhu air panas didapatkan rata-rata erorr 1,02%. Aquaponics, which combines hydroponic cultivation systems with fish farming, is swift recently because it saves land. In this aquaponics system, catfish and kale are used to combine accumulation and hydroponics in a symbiotic mutualism environment. This aquaponics cultivation system requires more attention, such as water and temperature conditions. Water is an essential factor in the growth of fish and plants in aquaponics. Things that need to be considered are the acidity and the temperature of the water. Mostly, aquaponics owners still use manual methods to monitor water levels. In this paper, we controlled the water condition using a pH and temperature sensor. This system is based on the Internet of Things that using Arduino Uno as a microcontroller controller, a pH sensor used to detect water acidity, and a temperature sensor (DS18b20) for temperature reading, and Wemos D1 Mini as a wifi interface for sending data to Firebase, and the MIT App Inventor application as an application for display on the user's smartphone. Based on the results, the accuracy of the pH sensor for acidic water is 7.77% of error, pure water had an average error of 6.97%, and alkaline water had an average error 2.59%. The results of testing the accuracy of the hot water temperature sensor obtained an average error of 1.59%, normal water had an average error of 1.40%, and the temperature of hot water obtained an average error of 1.02%.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Abyanuddin Salam ◽  
Prengga Trisnanda

Saat ini teknologi berkembang dengan sangat pesat, dengan seiring perkembangan teknologi tersebut maka ada dampak yang ditimbulkan. Kontrol peralatan elektronik dapat diterapkan pada aplikasi smart home yang menggunakan pengendali peralatan elektronik rumah tangga berbasis Internet of Things (IoT) dan dapat di kontrol dengan jarak jauh dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem yang dapat diakses dimana saja berbasis IoT. Metodologi penelitian menggunakan metodologi eksperimental. Dimana implementasinya menggunakan komunikasi WEMOS D1 Mini yang berfungsi sebagai master yang akan menghubungkan antara hardware dan software. Arduino Mega 2650 digunakan sebagai slave yang juga dikontrol oleh WEMOS D1 Mini, berfungsi untuk melakukan kontrol pada sistem penerangan dan gerbang. Sedangkan instalasi di dalam rumah dikontrol oleh WEMOS D1 Mini. RTC digunakan untuk pendataan secara realtime sesuai tanggal dan waktu. Selanjutnya, data diupload ke server firebase, thinkspeak dan ubidots. Pada interface menggunakan MIT APP Inventor 2 untuk melakukan pengendalian dan monitoring. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sistem yang dibuat dapat melakukan akses atau sistem kontrol dalam rumah maupun di luar rumah. Hasil pengujian, sistem kontrol dan monitoring dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang sudah diinstall di device pengguna. Solusi ketika tidak ada internet adalah dengan menggunakan Bluetooth atau TCP (Transmission Control Protocol) melalui wifi yang berada dalam rumah.


Author(s):  
Antonio Rizzo ◽  
Francesco Montefoschi ◽  
Maurizio Caporali ◽  
Giovanni Burresi

This chapter describes the opportunities offered by an extension of MIT App Inventor 2 named UDOO App Inventor (UAPPI). UAPPI aims to facilitate learning in programming the behavior of objects in the physical world (e.g., internet of things). In addition, UAPPI offers the opportunity to experiment with the emerging field of interactive machine learning. Two case studies devoted to different user groups are described to illustrate these opportunities. In the first, dedicated to middle school students, a door is made interactive; in the second, aimed at interaction designers, a light source is controlled by the blink of the eyes and the smile intensity.


2020 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Akhmad Wahyu Dani ◽  
Fina Supegina ◽  
Fadli Sirait

Busway yang bertujuan sebagai transportasi massal yang diharapkan dapat menanggulangi kemacetan yang ada di Jakarta. Dan di bangun pula jalur busway yang bertujuan untuk memisahkan antara jalur utuk kendaraan umum dengan jalur khusus busway serta di buat portal sebelum memasuki jalur busway supaya tidak ada kendaraan lain yang ikut masuk ke jalur busway. Namun pemasangan portal ini memiliki kelemahan yaitu harus adanya petugas yang harus siap membukanya dengan tepat supaya busway dapat melaluinya dan menutupnya dengan cepat. Dengan adanya perkembangan di bidang teknologi yakni RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi busway yang hendak melewati portal, yang kemudian portal akan membuka dan menutup secara otomatis tanpa harus adanya lagi petugas. Oleh karena itu dibuatlah sistem automasi palang pintu busway ini supaya dapat berkerja otomatis dengan teknologi RFID. Dari pengujian yang telah dilakukan pada rancang bangun sistem palang pintu busway otomatis berbasis internet of things ini adalah pada pengujian motor Servo 1 dengan aplikasi MIT App Inventor 2 didapat hasil rata-rata waktu 2.26 detik sedangkan dengan pembacaan RFID didapat hasil rata-rata waktu 1.4 detik. Pada pengujian motor Servo 2 dengan aplikasi MIT App Inventor 2 didapat hasil rata-rata waktu 2.33 detik sedangkan dengan pembacaan RFID didapat hasil rata-rata waktu 1.15 detik.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Reza Diharja ◽  
Bobby Setiawan ◽  
Wike Handini

Air bersih sangat penting bagi kehidupan manusia. Penggunaan air bersih yang disuplai dari PDAM harus tetap dalam pengawasan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Sistem ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan mengendalikan jumlah air bersih yang terpakai. Pemantauan serta pengendalian penggunan air bersih dapat dilakukan dari jarak jauh karena sistem berbasis IoT (Internet of Things). Perangkat IoT yang digunakan antara lain MIT App inventor untuk membuat aplikasi Android, Firebase dan WeMos D1 ESP8266. Terdapat dua sensor utama pada sistem yaitu sensor pH dan flowmeter dengan tujuan masisng-masing untuk karakterisasi dan mengetahui volume air. Pengguna menetapkan nilai setpoint volume air yang akan digunakan selanjutnya pada aplikasi akan menampilkan data berupa tulisan ”usage” atau penggunaan beserta tarif air dalam satuan Rupiah. Hasil pengujian lainnya diterapkan pada sensor pH yang mana pada kasus ini ditujukan untuk karakterisasi berbagai macam fluida dengan pH yang beragam. Sensor pH yang digunakan sangat tepat diterapkan untuk tujuan pemantauan kualitas air bersih sehingga nilai derajat keasaman pun ditampilkan pada layar aplikasi. Nilai error rata-rata antara volume air aktual dengan volume air sesuai setpoint (penetapan) adalah sebesar 1,29%. Meskipun nilai eror tersebut tergolong kecil namun kedepannya harus bisa semakin mendekati error sama dengan nol.


2021 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 679-690
Author(s):  
Somantri ◽  
Cep Mamun

Kesuburan tanaman cabai sangat penting bagi keberhasilan pembudidaya dalam memproduksi Cabai. Untuk mencapai hasil panen yang maksimal petani perlu memperhatikan beberapa faktor dari lingkungan tumbuh tanaman cabai. Pengukuran yang manual untuk mengetahui kondisi lingkungan tanaman cabai tentu akan kurang efisien dari segi waktu, oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem yang dapat memantau tanaman cabai secara real time. Dengan memanfaatkan internet of things untuk memonitoring ekosistem pertanian dan dapat dijadikan acuan bagi para pembudidaya tanaman cabai dalam mengambil keputusan. Sistem ini di rancang agar para pembudidaya tanaman cabai dapat mengatahui informasi parameter ukur yakni kelembapan tanah, kelembapan udara, suhu, dan pH. Pengujian dilakukan dengan menyesuaikan dan membandingkan sensor Suhu dan kelembapan udara DHT11, Sensor kelembapan tanah YL-69 dan sensor pH tanah dengan alat ukur yang sudah baku dan dijual di pasaran, sehingga nilai hasi ukur sensor mendekati dengan alat-alat yang sudah sudah baku. Seteleh mendapatkan data data hasil pengukuran kemudian data data tersebut dikirim ke Web ThingSpeak Sehingga user dapat mantau data-data tersebut melalui aplikasi yang sudah di buat menggunakan MIT App Inventor di smartphone android.


2021 ◽  
Author(s):  
GuangPing Qiu ◽  
ZhiHao Zheng ◽  
YongChuang Xu ◽  
YanCong Deng

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Moh. Ainol Yaqin ◽  
Abdullah Al Anis

Lapangan pekerjaan pada zaman sekarang sangat sulit didapat sehingga beberapa orang atau kelompok membuat usaha sendiri atau disebut berwirausaha, penerapan kegiatan ini banyak diwadahi dalam bentuk Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Akan tetapi kesulitannya adalah dalam segi pemasaran, produk yang unik dan bagus tidak banyak tahu sehingga daya jualnya minim dan laba tidak besar, produk tersebut merupakan potensi lokal yang tidak terjajah dan perlu dikembangkan. Dari permasalahan tersebut, dibuatlah aplikasi E-business Cooperation dengan Multi Produsen berbasis MIT App Inventor dan Web bootstrap, yang dapat membantu dan mempermudah dalam mewadahi produk untuk dikenalkan ke daerah-daerah di luar bahkan bisa go Internasional.. Aplikasi ini menggunakan dua media yaitu website diimplementasikan dengan Web Bootstrap dan berbasis android mobile dengan menggunakan MIT App Inventor. Dengan menggunakan dua media ini, dapat menyentuh segala aspek masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan zaman globalisasi. Formulasi konsep teknologi ini, memberikan kemudahan pada pengguna, yaitu dapat mengelolah produk-produk tersebut dan mengetahui produk-produk yang sudah dibeli oleh konsumen. Dengan adanya aplikasi tersebut memberikan kemudahan pada pihak kedua yaitu multi-produsen dalam memasarkan dan mengontrol barang tersebut dengan mudah dan efektif, karena sistem menggunakan E-business Cooperation saling menguntungkan, membantu dan sama-sama meningkatan produk pada setiap multi-produsen.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document