ANALISIS BISNIS PAKAN TERNAK SKALA KELOMPOK DI KABUPATEN SUBANG

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ferdi Fathurohman

Abstrak. Pakan ternak di Kabupaten Subang khususnya di kelompok-kelompok difasilitasi dengan alat pengolahan pakan ternak. Pakan ternak komplit dapat menjadi peluang usaha pertanian untuk memberikan nilai tambah dari hijauan makanan ternak. Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan untuk meninjau aspek finansial usaha terhadap pakan ternak komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis finansial usaha pakan ternak komplit yang pembuatannya menggunakan mekanisasi dengan skala kelompok ternak di Kabupaten Subang. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Subang dari bulan Januari sampai dengan April 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara langsung membuat produk pakan dan menghitung aspek finansial usahanya. Break Even Point sebesar Rp.1.100 kemasan, Net Present Value bernilai positif atau lebih besar dari nol, IRR lebih besar dari nilai MARR dan suku bunga aktual, Nilai produksi lebih dari Rp. 100.000.000,- atau nilai bersih lebih dari Rp. 60.000.000,-/kelompok/tahun, Dibandingkan dengan nilai produk dasar dengan nilai produksi Rp. 22.000.000,- atau nilai pendapatan bersih hanya Rp.11.000.000,- /Tahun. Payback Period selama 2.5 tahun tidak melebihi periode usaha yang direncanakan. B/C Ratio 1.3 yang nilainya lebih besar dari 1. Sehingga dari sisi finansial usaha layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan pendekatan pengaruh inflasi sebesar 8.79% tidak berpengaruh terhadap usaha pakan. Kata kunci:, Kelayakan Bisnis, Pakan Ternak, Finansial Usaha.

UNISTEK ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Khamaludin Khamaludin ◽  
Sutresna Juhara ◽  
Sodikin Sodikin

Seiring berkembang pesatnya dunia industri otomotif namun tanpa diimbangi pendapatan konsumen yang sesuai menuntut pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kreativitas dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan menganalisis aspek pasar menggunakan metode SWOT, studi kelayakan dari aspek finansial diharapkan mampu memberikan gambaran kelayakan pengembangan bisnis produksi dan jasa Bengkel Bubut Cipta Teknik Mandiri. Bisnis dengan jenis usaha membuat dan memasarkan aksesoris motor ini layak untuk dijalankan dengan pertimbangan studi kelayakan pasar dan analisis aspek finansial berupa Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Break Even Point (BEP)


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Alya Chairunnisa ◽  
Asep Bayu Dani Nandiyanto

The aim of this study is to evaluate the economic and engineering layout carried out on a factory scale LiFePO4 production using the hydrothermal synthesis method. The method used is economic evaluation by calculating gross profit margin (GPM), payback period (PBP), break-even point (BEP), internal rate return (IRR), cumulative net present value (CNPV), return on investment (ROI). , and the profitability index (PI). LiFePO4 was synthesized using precursors FeSO4.H2O, ascorbic acid and H3PO4 and then reacted with LiOH2.2H2O by maintaining the Li: Fe: P molar ratio of 3: 1: 1. The results of GPM and CNPV calculations from the manufacture of industrial scale LiFePO4 show that the payback period (PBP) has increased in the fourth year. LiFePO4 applications on an industrial scale can be used for lithium ion batteries.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 181-196
Author(s):  
Diana - Puspitasari

Wingko merupakan makanan tradisional yang berpotensi untuk dikembangkan. Diversifikasi produk wingko dapat dilakukan dengan menggunakan tepung beras merah dan tepung kedelai, yang diharapkan juga dapat meningkatkan kandungan gizi wingko.Tujuan penelitian 1) Mengetahui pengaruh proporsi tepung ketan, tepung beras merah, dan tepung kedelai terhadap kualitas wingko, 2) Mengetahui kelayakan finansial produk wingko. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor 1 tepung beras merah dan faktor 2 adalah tepung kedelai.Parameter yang diuji adalah kadar air, abu, serat kasar, protein, dan uji organoleptik yang meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur, serta uji ketengikan (secara fisik) dan uji mikrobia (secara visual). Pemilihan alternatif dengan metode Nilai Harapan. Parameter kelayakan finansial meliputi BEP (Break Even Point), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period).Hasil penelitian menunjukkan pelakuan B2K1 terpilih dengan total nilai harapan 7,66. Perlakuan ini memiliki persentase rendemen 9,75%, kadar air 13,48%, abu 1,96%, protein 6,45%, serat kasar 7,50%, perolehan skor pada parameter aroma 34,60%, rasa 45,60%, tekstur 40,00%, dan warna 13,30%. Hasil analisis finansial dengan parameter BEP, NPV, IRR, dan PP dapat disimpulkan bahwa rancangan usaha produksi wingko layak untuk dikembangkan.


INFOMANPRO ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 10-16
Author(s):  
Robithoh Alam Islami ◽  
Sutanto Hidayat ◽  
Maranatha Wijayaningtyas

Pesatnya pertumbuhan jumblah penduduk dan meningkatnya rumah tangga menyebabkan kebutuhan akan perumahan baru semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, dari sisi penyediaan jasa pembangunan perumahan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi pertumbuhan itu sendiri. Kondisi tersebut masih ditambah dengan adanya 3,4 juta unit rumah dengan kondisi tidak layak huni pada tahun 2014 yang masih perlu ditangani secara serius (Kemen PUPR). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan  kriteria investasi terhadap nilai pembangunan dan juga mengunakan analisis sesitivitas terhadap variable yang mempengaruhi investasi  Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode perhitungan, meliputi pengolahan data pengujian kelayakan finansial, Net present Value (NPV)   Internal  Rate Of Return (IRR),  Payback Period (PBP), Break even Point (BEP) . Hasil analisis menunjukkan bahwa net present Value  NPV dapat diketahui = Rp 3.375.311.611 berarti NPV > 0 (nol), maka rencana pembangunan perumahan layak untuk dilaksanakan dan juga nilai tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 19.99%,Net B/C sebesar 1.24,Payback Period proyek pembangunan Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember terjadi pada tahun ke 3 lebih 5 bulan, BEP nilai pada proyek tersebut adalah Rp10.853.675.000, Berdasarkan hasil perhitungan maka proyek pembangunan Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember bias di jalan kan menurut kriteria investasi.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 34-40 ◽  
Author(s):  
Eko Muh Widodo ◽  
Muhammad Imron Rosyidi ◽  
Tuessi Ari Purnomo ◽  
Muji Setiyo

One of the reasons for the slow conversion program from gasoline to LPG/Vigas is the uncertainty of profit or loss. Therefore, this article presents a simple calculator to assess the feasibility of investing in vehicle conversion, from gasoline to LPG/Vigas. Input parameters include estimated annual mileage, fuel consumption, gasoline prices, LPG / Vigas prices, the cost of the converter kit and its installation, engine standardization costs, maintenance costs with gasoline, and maintenance costs with LPG considered to produce output parameters that include Break Even Point (BEP), Payback period (PP), Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR).


2019 ◽  
Author(s):  
Muji Setiyo ◽  
Eko Muh Widodo ◽  
Muhammad Imron Rosyidi ◽  
Tuessi Ari Purnomo

Untuk mengkonversi kendaraan dari bensin menjadi LPG/Vigas, pemilik kendaraan harus mempertimbangkan biaya modal, biaya bahan bakar, dan biaya perawatan. Kalkulator ini dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu menghitung secara cepat berdasarkan parameter input yang dimasukkan. Parameter input tersebut meliputi: (a) perkiraan jarak tempuh, (b) konsumsi bahan bakar, (c) harga bensin, (d) harga LPG/Vigas, (e) biaya konverter kit dan pemasangannya, (f) biaya standarisasi mesin, (g) biaya perawatan dengan bensin, dan (h) biaya perawatan dengan LPG. Sebagai outputnya, kalkulator ini dapat menampilkan: (a) Break Even Point (BEP), (b) Payback period (PP), (c) Net Present Value (NPV), dan (d) Internal Rate of Return (IRR).


Author(s):  
Sajidil Sajidil ◽  
Dyah Puspitasari Sunaryo Putri ◽  
Dadang Kurnia

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan usaha yang ditinjau dari aspek finansial pada UD. Prima Bakery. Dengan mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif  dalam melakukan analisis kelayakan finansial. Hasil perhitungan analisis finansial diperoleh hasil adalah Accounting Rate of Return 72%, Payback Period 2.35 tahun, Net Present Value Rp. 64.443.000,Profitability Index 1.44,  Net B/C Ratio 1.2, dan Break Even Point 477 %. Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan pertimbangan kriteria finansial menunjukkan bahwa kegiatan UD. Prima Bakery layak dijalankan.  


Author(s):  
Masnunah Masnunah ◽  
Dyah Puspitasari Sunaryo Putri ◽  
Ade Irawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha Moma libas taqwa dari aspek non-finansial dan aspek finansial. Adapun analisis kelayakan non finansial dengan menganalisis aspek teknis dan pemasaran. Sedangkan analisis finansial dianalisis menggunakan Payback period (PP), Net Present Value (NPV), Break Even Point (BEP), dan Benefit Cost Ratio (BCR) dengan tingkat disconto factor 6%. Kelayakan usaha dari aspek teknis menunjukkan layak namun perlu menambah jumlah sumberdaya manusianya. Untuk aspek pemasaran Moma Libas Taqwa telah melakukan segmentasi, menentukan sasaran pasar, dan menempatkan usahanya dengan baik di pasar yaitu menargetkan kalangan wanita yang beragama Islam baik anak-anak, remaja, dan dewasa yang berdomisili di Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Hasil analisa kelayakan dari aspek finansial menunjukkan usaha layak dijalankan dengan kriteria kelayakan yang menghasilkan Payback period (PP) selama 56 bulan, nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 18.511.049, nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,07 > 0, dan  telah melampaui Break Even Point sebesar 515 pcs/tahun.


AGROINTEK ◽  
2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 425-433
Author(s):  
Nurhaidar Rahman ◽  
Nur Kartika Indah Mayasti ◽  
Ade Chandra Iwansyah ◽  
Ashri Indriati ◽  
Yusuf Andriana

Rowe Luwa porridge is a local wisdom product from Southwest Sumba Regency (SBD), made from rice and the green colour of pounded sweet potato leaves. The instant Rowe Luwa porridge innovation enriched with sea fish meat and Moringa leaves is expected to provide added value to the product. Rowe Luwa instant porridge will extend shelf life and become a superior product of SBD. In starting a business development, technical and economic analysis is needed to determine whether the business is feasible or not to run. The selling price of 1 pack of 80 grams with a sales profit of 19.22% of Rp. 14,000, -. The results of the financial analysis of Rowe luwa instant porridge business obtained a Break-Even Point (BEP) unit per month of 588 packs, Net present value (NPV) of Rp. 110,173,149, Net B / C of 1.15, IRR of 44% and a payback period of 33 months. Based on the results of the calculation of financial analysis, it can be concluded that Instant Rowe luwa porridge's business is feasible to develop.


Teras Jurnal ◽  
2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Anik Ratnaningsih ◽  
Willy Kriswardhana ◽  
Hurrin Ufiantara

<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p> </p><p class="11daftarpustaka">Kawasan perumahan merupakan solusi untuk menciptakan pemukiman yang lebih tertata di wilayah kota dan sekitarnya, namun memiliki tantangan berupa penggunaan energi dan air yang besar, pengelolaan kawasan, dan penyediaan fasilitas untuk penghuninya. Kawasan hijau dapat menjadi solusi untuk menjadikan kawasan perumahan berkelanjutan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, dan memberi kemudahan bagi penghuninya. Penilaian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penilaian kawasan hijau yang didasarkan pada perangkat penilaian <em>Greenship Neighborhood V.1.0</em> oleh GBCI. Perencanaan pekerjaan peningkatan kawasan hijau dan penyusunan <em>cash flow</em> dilakukan setelah melakukan penilaian kawasan. <em>Cash flow</em> digunakan untuk melakukan analisis investasi yang menggunakan metode <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Internal Rate of Return</em> (IRR), <em>Break Even Point</em> (BEP), <em>Payback Period</em> (PBP), dan <em>Profit Ability Index</em> (PI). Hasil dari penelitian menunjukkan <em>Net Present Value </em>sebesar Rp12.917.114.905,- <em>Internal Rate of Return</em> sebesar 28,34%, dan <em>Profit Ability Index</em> menunjukkan angka 1,592. Pengembalian modal yang dibutuhkan untuk mencapai <em>Break Even Point</em> adalah sebesar Rp73.184.818.841,-  dengan penjualan minimum 68 unit rumah tipe 43/72, 74 unit rumah tipe 45/72, 19 unit rumah tipe 90/120, dan 5 unit ruko sedangkan <em>Payback Period </em>menunjukkan pengembalian dalam waktu 2 tahun.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Kata kunci: <em>kawasan hijau, analisis investasi, perumahan</em><em></em></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="center"><strong>Abstract</strong></p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">A residential area is a solution for creating organized settlements in the city, but have problems of large amounts of energy and water usage, area management, and facilities provided for its inhabitants. Green areas can be a solution to make sustainable residential areas that are environmentally friendly, energy-efficient, and provide convenience for their inhabitants. The assessment used in this study is the Greenship Neighborhood V.1.0 assessment tool by GBCI.  Green area improvement and cash flow are created after conducting the green area assessment. Cash flow is used to conduct investment analysis using methods of the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break-Even Point (BEP), Payback Period (PBP), and Profit Ability Index (PI). The results of the study showed that the Net Present Value of Rp12,917,114,905, - the Internal Rate of Return of 28.34%, and the Profit Ability Index showed an index number of 1.592. The return on the capital needed to achieve the Break-Even Point is Rp73,184,818,841, with a minimum sales of 68 housing units of type 43/72, 74 housing units of type 45/72, 19 housing units of type 90/120, and 5 units of shophouses while Payback Period shows returns within 2 years.</p><p class="11daftarpustaka"> </p><p class="11daftarpustaka">Keywords: <em>green area, investmen analysis, housing</em><em></em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document