scholarly journals Economic and Technical Evaluation of LifePO4 Production using Hydrothermal Method

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Alya Chairunnisa ◽  
Asep Bayu Dani Nandiyanto

The aim of this study is to evaluate the economic and engineering layout carried out on a factory scale LiFePO4 production using the hydrothermal synthesis method. The method used is economic evaluation by calculating gross profit margin (GPM), payback period (PBP), break-even point (BEP), internal rate return (IRR), cumulative net present value (CNPV), return on investment (ROI). , and the profitability index (PI). LiFePO4 was synthesized using precursors FeSO4.H2O, ascorbic acid and H3PO4 and then reacted with LiOH2.2H2O by maintaining the Li: Fe: P molar ratio of 3: 1: 1. The results of GPM and CNPV calculations from the manufacture of industrial scale LiFePO4 show that the payback period (PBP) has increased in the fourth year. LiFePO4 applications on an industrial scale can be used for lithium ion batteries.

1970 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fikri Fathurahman Aziz

This study aims to analyze financially (net present value, revenue cost ratio, internal rate of return, break event point, return on investment and payback period) feasibility of kampung super chicken farming Mr. Suparlan in Jojog village, district Pekalongan, East Lampung regency. The data used in the form of quantitative and qualitative data sourced from the primary data and secondary data which is then analyzed descriptively. Based on the analysis, it is known that kampung super farm is financially feasible to cultivate. This is indicated by the positive value of net present value (NPV) of Rp 186,568,517, revenue ratio (RCR) 1.59, internal rate of return (IRR) of 135.82%, return on investment (ROI) of 43%, and the value of payback period (PP) of 0.50. Keywords: financial feasibility, kampung chicken, chicken farm


2016 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Cecilia Farrona Al Hadri ◽  
Ari Natalia Probandari ◽  
Rizaldi Taslim Pinzon

Latar Belakan: kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara berkembang. Mempertahankan konsumen dan berusaha mendapatkan konsumen baru merupakan strategi wajib yang harus di jalankan oleh rumah sakit. Keberadaan konsumen sangat penting bagi bisnis rumah sakit karena konsumen merupakan roda bisnis rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, berencana untuk melakukan investasi laboratorium Angiografi untuk menunjang fasilitas kesehatan yang sudah ada. Sebelum melakukan investasi penting untuk mengetahui berapa besar unit cost dan tarif yang akan ditetapkan selain itu juga perlu diketahui kemauan membayar (Willingness to Pay) dan kemampuan membayar (Ability to Pay) pasien terhadap penggunaan layanan. Metode Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus yang dilakukan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Sebanyak 265 orang dipilih sebagai responden, yang diambil dari poliklinik saraf dan penyakit dalam. Data primer terdiri dari data kemauan dan kemampuan pasien untuk melakukan pelayanan laboratorium angiografi. Data sekunder di dapatkan dari rumah sakit, penelitian terdahulu dan lainnya. Analisis investasi dihitung menggunakan Net Present Value, Internal Ratr of Return, payback Period dan Return On Investment. Hasil: Perhitungan dengan menggunakan analisis Net Present Value menghasilkan nilai sebesar Rp.23.569.363.711,-. Jika dibandingkan dengan nilai modal, NPV bernilai positif sehingga investasi ini layak dilaksanakan. Analisis Internal Rate of Return menghasilkan nilai 29% yang berarti lebih besar dari faktor diskonto artinya dengan menggunakan analisis ini investasi juga layak dilakukan. Perhitungan menggunakan Payback Period diketahui masa balik modal investasi laboratorium angiografi adalah selama tiga tahun tujuh bulan dan Return On Invesment menunjukkan pelayanan laboratrium angiografi berkemampuan untuk menghasilkan laba sebesar 120%. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan investasi laboratorium angiografi dari aspek keuangan layak dilakukan. Kemauan masyarakat untuk menggunakan layanan cukup tinggi namun dari segi kemampuan rata-rata masih rendah.


UNISTEK ◽  
2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Khamaludin Khamaludin ◽  
Sutresna Juhara ◽  
Sodikin Sodikin

Seiring berkembang pesatnya dunia industri otomotif namun tanpa diimbangi pendapatan konsumen yang sesuai menuntut pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kreativitas dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi di segala bidang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan menganalisis aspek pasar menggunakan metode SWOT, studi kelayakan dari aspek finansial diharapkan mampu memberikan gambaran kelayakan pengembangan bisnis produksi dan jasa Bengkel Bubut Cipta Teknik Mandiri. Bisnis dengan jenis usaha membuat dan memasarkan aksesoris motor ini layak untuk dijalankan dengan pertimbangan studi kelayakan pasar dan analisis aspek finansial berupa Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Break Even Point (BEP)


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 181-196
Author(s):  
Diana - Puspitasari

Wingko merupakan makanan tradisional yang berpotensi untuk dikembangkan. Diversifikasi produk wingko dapat dilakukan dengan menggunakan tepung beras merah dan tepung kedelai, yang diharapkan juga dapat meningkatkan kandungan gizi wingko.Tujuan penelitian 1) Mengetahui pengaruh proporsi tepung ketan, tepung beras merah, dan tepung kedelai terhadap kualitas wingko, 2) Mengetahui kelayakan finansial produk wingko. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor 1 tepung beras merah dan faktor 2 adalah tepung kedelai.Parameter yang diuji adalah kadar air, abu, serat kasar, protein, dan uji organoleptik yang meliputi aroma, rasa, warna dan tekstur, serta uji ketengikan (secara fisik) dan uji mikrobia (secara visual). Pemilihan alternatif dengan metode Nilai Harapan. Parameter kelayakan finansial meliputi BEP (Break Even Point), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period).Hasil penelitian menunjukkan pelakuan B2K1 terpilih dengan total nilai harapan 7,66. Perlakuan ini memiliki persentase rendemen 9,75%, kadar air 13,48%, abu 1,96%, protein 6,45%, serat kasar 7,50%, perolehan skor pada parameter aroma 34,60%, rasa 45,60%, tekstur 40,00%, dan warna 13,30%. Hasil analisis finansial dengan parameter BEP, NPV, IRR, dan PP dapat disimpulkan bahwa rancangan usaha produksi wingko layak untuk dikembangkan.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Ferdi Fathurohman

Abstrak. Pakan ternak di Kabupaten Subang khususnya di kelompok-kelompok difasilitasi dengan alat pengolahan pakan ternak. Pakan ternak komplit dapat menjadi peluang usaha pertanian untuk memberikan nilai tambah dari hijauan makanan ternak. Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan untuk meninjau aspek finansial usaha terhadap pakan ternak komplit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis finansial usaha pakan ternak komplit yang pembuatannya menggunakan mekanisasi dengan skala kelompok ternak di Kabupaten Subang. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Subang dari bulan Januari sampai dengan April 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara langsung membuat produk pakan dan menghitung aspek finansial usahanya. Break Even Point sebesar Rp.1.100 kemasan, Net Present Value bernilai positif atau lebih besar dari nol, IRR lebih besar dari nilai MARR dan suku bunga aktual, Nilai produksi lebih dari Rp. 100.000.000,- atau nilai bersih lebih dari Rp. 60.000.000,-/kelompok/tahun, Dibandingkan dengan nilai produk dasar dengan nilai produksi Rp. 22.000.000,- atau nilai pendapatan bersih hanya Rp.11.000.000,- /Tahun. Payback Period selama 2.5 tahun tidak melebihi periode usaha yang direncanakan. B/C Ratio 1.3 yang nilainya lebih besar dari 1. Sehingga dari sisi finansial usaha layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan pendekatan pengaruh inflasi sebesar 8.79% tidak berpengaruh terhadap usaha pakan. Kata kunci:, Kelayakan Bisnis, Pakan Ternak, Finansial Usaha.


INFOMANPRO ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 10-16
Author(s):  
Robithoh Alam Islami ◽  
Sutanto Hidayat ◽  
Maranatha Wijayaningtyas

Pesatnya pertumbuhan jumblah penduduk dan meningkatnya rumah tangga menyebabkan kebutuhan akan perumahan baru semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, dari sisi penyediaan jasa pembangunan perumahan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi pertumbuhan itu sendiri. Kondisi tersebut masih ditambah dengan adanya 3,4 juta unit rumah dengan kondisi tidak layak huni pada tahun 2014 yang masih perlu ditangani secara serius (Kemen PUPR). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan  kriteria investasi terhadap nilai pembangunan dan juga mengunakan analisis sesitivitas terhadap variable yang mempengaruhi investasi  Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode perhitungan, meliputi pengolahan data pengujian kelayakan finansial, Net present Value (NPV)   Internal  Rate Of Return (IRR),  Payback Period (PBP), Break even Point (BEP) . Hasil analisis menunjukkan bahwa net present Value  NPV dapat diketahui = Rp 3.375.311.611 berarti NPV > 0 (nol), maka rencana pembangunan perumahan layak untuk dilaksanakan dan juga nilai tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 19.99%,Net B/C sebesar 1.24,Payback Period proyek pembangunan Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember terjadi pada tahun ke 3 lebih 5 bulan, BEP nilai pada proyek tersebut adalah Rp10.853.675.000, Berdasarkan hasil perhitungan maka proyek pembangunan Perumahan Grand Permata Ajung Kabupaten Jember bias di jalan kan menurut kriteria investasi.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Zainul Mufid ◽  
Rizal Bahweres ◽  
Iwan Krisnadi

Implementasi sebuah layanan perbankan tidak lepas dari kebutuhan telekomunikasi mobile dan IT seperti halnya pembangunan sebuah sistem Mobile Banking Bank X yang membutuhkan infrastruktur baik dari sisi jaringan (network) maupun aplikasi dari sisi pengguna layanan mobile banking itu sendiri. Pengguna memerlukan aplikasi yang bisa mendukung layanan mobile untuk transaksi perbankan yang bisa diakses dari handphone (mobile phone) mereka. Untuk mengimplementasikan layanan Mobile Banking Bank X, pihak bank membutuhan switching system dan aplikasi dari perusahaan penyedia (provider) sebagai bentuk kerjasama atau proyek untuk memperoleh keuntungan bersama. Oleh karena itu pihak provider PT.Z maupun bank X memerlukan perencanaan bisnis yang matang dan selanjutnya dapat dianalisis kelayakan bisnisnya. Pada penelitian ini akan mengkaji aspek bisnis melalui analisis perencanaan bisnis dilihat dari sisi provider terkait dengan aspek finansial, tetapi tidak menutup kemungkinan dari sisi bank X yang terbatas pada aspek pasar. Analisis pasar dapat dilakukan dengan mengkaji potensi nasabah yang dimiliki bank X, sedangkan analisis finansial penyedia switching system dan aplikasi dapat diperoleh dari nilai investasi perusahaan penyedia PT.Z. Dengan menghitung beberapa parameter kelayakan seperti PP (Payback Period), ROI (Return On Investment), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan PI (Profitability Index) dari data internal keuangan perusahaan provider switching system dan aplikasi serta mengidentifikasi potensi nasabah bank X, maka dapat dianalisis dan disimpulkan kelayakan perencanaan bisnisnya.


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Rossy Khairinisa ◽  
I Nyoman Dita Pahang Putra ◽  
Anna Rumintang

Pada perencanaan pembangunan sebuah proyek diperlukan suatu analisis finansial yang menandakan proses investasi proyek tersebut layak dilakukan. Salah satu aspek yang paling penting dalam proses investasi adalah komposisi pembiayaan. Pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu dari pinjaman (loan) dan modal sendiri (equity). Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Perumahan Taman Karangbahagia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas dari tiga komposisi pembiayaan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow untuk menghitung project valuationnya. Kemudian kelayakan investasi diukur berdasarkan indikator NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Return), BEP (Break Even Point) dan ROI (Return on Investment). Tiga komposisi pembiayaan yang akan diteliti sesitivitasnya adalah 70% loan : 30% equity. 30% loan : 70% equity dan 50% loan : 50% equity. Hasil analisis sensitivitas komposisi menunjukan bahwa pada komposisi 30% loan : 70% equity NPV mencapai angka positif sebesar Rp.17,485,230,641.00 dan IRR 38%. Sementara pada komposisi 70% loan : 30% equity NPV negatif dan IRR mencapai nilaisebesar Rp.9,126,201,503.00 dan 2%. Pada komposisi 50% loan : 50% equity yaitu NPV mencapai nilai negatif yaitu sebesar Rp.4,179,514,569.00 dan IRR 21%. BEP terjadi setelah satu tahun sepuluh bulan dan Return on Investment menghasilkan angka 16.71% dari komposisi 30% loan : 70% loan.    


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 34-40 ◽  
Author(s):  
Eko Muh Widodo ◽  
Muhammad Imron Rosyidi ◽  
Tuessi Ari Purnomo ◽  
Muji Setiyo

One of the reasons for the slow conversion program from gasoline to LPG/Vigas is the uncertainty of profit or loss. Therefore, this article presents a simple calculator to assess the feasibility of investing in vehicle conversion, from gasoline to LPG/Vigas. Input parameters include estimated annual mileage, fuel consumption, gasoline prices, LPG / Vigas prices, the cost of the converter kit and its installation, engine standardization costs, maintenance costs with gasoline, and maintenance costs with LPG considered to produce output parameters that include Break Even Point (BEP), Payback period (PP), Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR).


2019 ◽  
Author(s):  
Muji Setiyo ◽  
Eko Muh Widodo ◽  
Muhammad Imron Rosyidi ◽  
Tuessi Ari Purnomo

Untuk mengkonversi kendaraan dari bensin menjadi LPG/Vigas, pemilik kendaraan harus mempertimbangkan biaya modal, biaya bahan bakar, dan biaya perawatan. Kalkulator ini dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu menghitung secara cepat berdasarkan parameter input yang dimasukkan. Parameter input tersebut meliputi: (a) perkiraan jarak tempuh, (b) konsumsi bahan bakar, (c) harga bensin, (d) harga LPG/Vigas, (e) biaya konverter kit dan pemasangannya, (f) biaya standarisasi mesin, (g) biaya perawatan dengan bensin, dan (h) biaya perawatan dengan LPG. Sebagai outputnya, kalkulator ini dapat menampilkan: (a) Break Even Point (BEP), (b) Payback period (PP), (c) Net Present Value (NPV), dan (d) Internal Rate of Return (IRR).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document