scholarly journals Perubahan Komposisi Batuan Metamorf Akibat Proses Alterasi Hidrotermal pada Endapan Emas di Pegunungan Rumbia, Pada Lengan Tenggara Pulau Sulawesi

2020 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Hasria Hasria ◽  
Arifudin Idrus ◽  
I Wayan Warmada

Pada proses alterasi hidrotermal, reaksi batuan samping dengan fluida hidrotermal yang melewatinya akan  menyebabkan perubahan komposisi (oksida/unsur) pada batuan yang dilewati maupun pada fluida itu sendiri. Perhitungan perubahan oksida/unsur bertujuan untuk menentukan oksida/unsur dalam batuan yang bertambah atau berkurang karena proses alterasi hidrotemal, dilakukan dengan menggunakan analisis ICP-AES (Inductively Coupled Plasma Atomic Emission  Spectroscopy) dan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry). Hasil penelitian menunjukkan bahwa oksida/unsur yang immobile umumnya relatif tidak mengalami perubahan komposisi selama proses alterasi hidrotermal berlangsung,  sedangkan oksida/unsur mobile umumnya mengalami penambahan dan pengurangan selama proses alterasi hidrotermal berlangsung. Pada alterasi propilitik, oksida/unsur mobile yang mengalami penambahan adalah As, Zr, Cu, Sb, Ca, CaO, MgO, MnO dan SiO2 dan yang mengalami pengurangan adalah U, Th, Co, Sn, Sr, Nb, Ba, K, Au, Pb, Zn, V, Fe, K2O, Na2O dan Fe2O3. Pada alterasi serisitik, oksida/unsur mobile yang mengalami penambahan adalah Sb, Zr, Ag, Pb, K, Na2O, SiO2 dan yang mengalami pengurangan  adalah U, Th, Co, As, Nb, Ba, Sn, Sr, Ca, S, Au, V, Zn, Cu, Fe, K2O, MnO, CaO, MgO, Fe2O3. Pada alterasi argilik, oksida/unsur mobile yang mengalami penambahan adalah  Sb, Fe, S, Cu, Zr, Ba, As, Au, Zn, V, dan SiO2 sedangkan yang cenderung mengalami pengurangan adalah Ca, U, Th, Nb, Sn, Sr, Co, Pb, K, CaO, Na2O, MnO, MgO, K2O dan Fe2O3.Katakunci : Alterasi hidrotermal, Pegunungan Rumbia, Kabupaten Bombana, perubahan oksida/unsur, mobile, immobile.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document