scholarly journals Sistem Informasi Peramalan Penjualan Barang Dengan Metode Double Exponential Smoothing (Studi Kasus Istana Sayur)

2020 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Yuri Ariyanto ◽  
Ahmadi Yuli Ananta ◽  
Muhammad Robbi Darwis Darwis

Abstrak—Istana Sayur merupakan salah satu toko yang menjual beberapa macam sayuran, buah buahan dan bahan makanan yang selalu berusaha meningkatkan dan menjaga kualitas layanan, mencoba mengurangi kerugian dari pengendalian persediaan stok barang secara manual yang kurang baik akibat kelebihan dan kekurangan stok yang dialami saat ini, maka diperlukan fitur sebagai sistem informasi kasir dan peramalan stok barang. Tujuan dari pembuatan sistem informasi ini adalah analisa Forecasting secara manual ke dalam sebuah sistem informasi agar lebih praktis, dengan pemrograman PHP berframework CodeIgniter dan MySQL sebagai databasenya. Dengan menggunakan metode Double Exponential Smoothing Holt untuk pengambilan keputusan dalam jangka waktu tertentu dan pemanfaatkan pergerakan data pada masa lalu yang bersifat trend dimana datanya bersifat linier. Setelah dilakukan observasi pada Istana Sayur, Malang, didapat data transaksi penjualan dan barang pada tahun 2016-2018. Dari hasil perhitungan metode yang dipakai pada sistem ini kemudian dihitung Forecast Error-nya dengan menggunakan metode Mean Absolute Percentage Error. Dari analisa yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan Mean Absolute Percentage Error didapat nilai untuk Sawi Caisim Manis dengan nilai 15.05%, Telor Ayam dengan nilai 15.78%, Cabe Hijau dengan nilai 12.45%, Buncis dengan nilai 22.22%, Cengkeh dengan nilai 34.69%, Bawang Putih dengan nilai 19.53%, Tempe dengan nilai 20.60% dan Kentang dengan nilai 17.58%. Sehingga Sawi Caisim Manis, Telor Ayam, Cabe Hijau, Bawang Putih dan Kentang tergolong kedalam kategori baik karena memiliki nilai diantara 10%-20%. Sedangkan untuk Buncis, Cengkeh dan Tempe tergolong kedalam kategori cukup karena memiliki nilai diantara 20%-50%. Saran untuk pengembangan aplikasi ini adalah perlunya penambahan metode lain sebagai pembanding tingkat keakuratan.

2013 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 25
Author(s):  
S. STEVEN ◽  
S. NURDIATI ◽  
F. BUKHARI

Peramalan merupakan kegiatan memprediksi nilai suatu variabel di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi jumlah mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor dengan menggunakan metode fuzzy time series dan metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt serta membandingkan kedua metode tersebut dengan cara melihat tingkat ketepatan peramalan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Metode fuzzy time series menggunakan himpunan fuzzy dalam proses peramalannya sedangkan metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt menggunakan pemulusan nilai dari serentetan data dengan cara menguranginya secara eksponensial. Dalam meramalkan jumlah mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor, metode fuzzy time series menghasilkan tingkat ketepatan peramalan yang lebih baik dengan nilai MAPE sebesar 6.41 % dibandingkan dengan metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt dengan nilai MAPE sebesar 7.75 %. Setelah dilakukan studi kasus, metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt akan lebih akurat hasil peramalannya jika data yang digunakan lebih banyak.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 45 ◽  
Author(s):  
Mansyur Mansyur ◽  
Erfan Rohadi

Dalam dunia bisnis, dibutuhkan sebuah prediksi atau perkiraan dari suatu tindakan yang akan diproses untuk menindak lanjuti hasil yang akan diharapkan pada beberapa periode selanjutnya. Keberlangsungan proses produksi   dalam  suatu   bisnis   ditunjang   oleh   pengendalian   persediaan    stok  barang yang baik. Peramalan   merupakan   satu   komponen   pendukung   dalam   aktivitas   perencanaan   dalam membuat  suatu prediksi  bisnis  untuk  mendapatkan  keuntungan  yang  maksimal.  Metode   peramalan  merupakan bentuk pengendalian persediaan kuantitatif berdasarkan data historis (runtut waktu).Tujuan dari penelitian ini adalah meramalkan  jumlah  Stok  barang  di  CV.Annora  Asia  dengan   menggunakan   metode   double   exponential smoothing. Dengan metode ini, perhitungan dapat dilakukan untuk mencari nilai optimal yang paling baik dengan   tingkat  kesalahan  yang  paling  terkecil. Dan  hasil  pengujian  perhitungan  MAPE  (Mean  Absolute Percentage Error) menunjukan hasil hasil yang sangat bagus karna di temukan nilai sebesar 4,82866%.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Febri Liantoni ◽  
Arif Agusti

Abstract— After being introduced in 2008, the rise in the price of bitcoin and the popularity of other cryptocurrencies triggered a growing discussion about how much energy was consumed during the production of this currency. Making cryptocurrency the most expensive and most popular, both the business world and the research community have begun to study the devel-opment of bitcoin. In this study bitcoin price predictions are performed using the double exponential smoothing method based on the mean absolute percentage error (MAPE). The MAPE value is used to find the best alpha (α) parameter as the basis for bitcoin price forecasting. The dataset used is the price of bitcoin from 2017 to 2019. The dataset was obtained from www.cryptocompare.com. As for the value of the alpha parameter (α), using a value of 0.1 to 0.9. Based on the test results using the double exponential smoothing method obtained the smallest MAPE value of 2.89%, with the best alpha (α) at 0.9. The prediction is done to see the price of bitcoin on January 1, 2020. The error rate generated on the predicted price of bitcoin uses an amount of 0.0373%. This shows that the system built can be used as a support for decision making when trading bitcoin.


Author(s):  
Roni Aminudin ◽  
Yeffry Handoko

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan Garis Kemiskinan untuk membantu pemerintah mendapatkan informasi yang akurat dan cepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Double Exponential Smoothing dari Holt. Metode ini adalah bagian dari data berdasarkan analisis deret waktu (time series). Penelitian ini menerapkan teori peramalan untuk menghasilkan ramalan Garis Kemiskinan untuk tahun yang akan datang. Selanjutnya, penelitian ini melakukan analisa pola data, dan menentukan nilai parameter terbaik. Metode Double Exponential Smoothing dari Holt menggunakan parameter Alpha (α) dan Gamma (γ). Untuk menentukan nilai parameter terbaik adalah menggunakan metode trial dan error. Nilai parameter terbaik menghasilkan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) terkecil. Pola data menunjukan trend, berarti metode Double Exponential Smoothing dari Holt tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Nilai parameter yang dihasil dari metode trial dan error adalah Alpha (α) sebesar 0,7 dan Gamma (γ) sebesar 0,1 yang menghasilkan ukuran akurasi terkecil, dalam penelitian ini menggunakan MAPE. Dengan mengamati hasil peramalan yang telah dilakukan, model peramalan ini memiliki kinerja yang sangat baik. Nilai Garis Kemiskinan akan terus meningkat, sesuai dengan pola konsumsi yang meningkat dan kenaikan harga kebutuhan pokok.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 257
Author(s):  
Eva Darnila ◽  
Asrianda Asrianda ◽  
Rauzatul Jannah

Setiap tahunnya jumlah pemohon paspor dikantor imigrasi selalu meningkat (kantor imigrasi kelas II Kota Lhokseumawe). peningkatan jumlah pemohon paspor ini akan berdampak pada kesediaan sarana, prasarana, maupun pelayanan pengurusan paspor yang sering mencapai 500 – 600 buah paspor setiap bulannya ditahun 2016. Penelitian peramalan ini dilakukan dengan menggunakan metode double exponential smoothing. Perhitungan akurasi dilakukan dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Data yang digunakan sebanyak 72 data  permohonan paspor baru mulai dari bulan januari 2016 sampai desember 2018 perjenis laki – laki dan perempuan didapatkan dari kantor imigrasi kelas II kota Lhokseumawe. Dari penelitian ini pengujian pada tahun 2018 didapatkan nilai parameter untuk double exponential smoothing adalah ɑ = 0.2. Dari nilai parameter tersebut didapatkan nilai SSE sebesar = 2356.833705, nilai MSE sebesar =  1178.416852 dan MAPE sebesar = 5,585627855.


2020 ◽  
Vol 21 (3) ◽  
Author(s):  
Sopiatun Zohdi Nur ◽  
Taslim Sjah ◽  
FX Edy Fernandez

Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis perkembangan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat (b) menganalisis metode peramalanyang tepat untuk memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat, dan (c) memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan unit analisis yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif dan kualitatif dengan sumber data sekunder. Analisis data yang digunakan diantaranya adalah metode deskriptif,metode Double Exponential Smoothing oleh Holt dan Metode Trend Least Square dan metode Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perkembangan produksi beras di Nusa Tenggara Barat dalam kurun waktu 14 tahun terakhir (2005-2018) mengalami fluktuasi, namun secara umum mengalami peningkatan. Produksi beras terendah di NTB terjadi pada tahun 2005 sebesar 772.421 ton, sedangkan produksi beras tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 1.409.855 ton. Hal tersebut juga diikuti oleh perkembangan konsumsi beras di NTB. Tingkat konsumsi beras terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar 504.240 ton/tahun, sedangkan tingkat konsumsi beras tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 586.601 ton/tahun. Perbandingan jumlah produksi beras dan tingkat konsumsi beras di NTB menunjukkan adanya surplus produksi sebesar 556.194 ton. (2) Metode peramalan terbaik yang dapat digunakan untuk memproyeksikan produksi beras di Nusa Tenggara Barat tahun 2019-2023 adalah metode Trend Least Square karena mempunyai nilai MAPE terkecil, sedangkan metode peramalan terbaik untuk memproyeksikan konsumsi beras di NTB tahun 2019-2023 adalah metode Holt’s Double Exponential Smoothing karena mempunyai nilai MAPE terkecil. (3) Produksi beras diproyeksikan sebanyak 1.425.916 ton pada tahun 2019 dan sebanyak 1.602.890 ton pada tahun 2023 dengan peningkatan sebesar 22.122 ton per tahun. Konsumsi beras diproyeksikan sebanyak 599.346 ton/tahun pada tahun 2019 dan sebanyak639.755 ton/tahun pada tahun 2023. Produksi beras dalam 5 tahun kedepan mengalami surplus diatas konsumsi sebesar 686.889 ton per tahun


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Jaka Darma Jaya

Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia selama 30 tahun terakhir secara umum cenderung meningkat. Kebutuhan daging sapi di Indonesia masih belum bisa dicukupi oleh supply domestik, sehingga diperlukan impor daging sapi dari luar negeri.  Diperlukan kajian tentang proyeksi ketersediaan populasi sapi potong di masa mendatang agar diambil kebijakan yang tepat dalam menjaga stabilitas dan keterpenuhan supply daging nasional.  Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan jumlah populasi sapi potong menggunakan 3 (tiga) metode peramalan yaitu metode moving average, exponential smoothing dan trend analysis.  Hasil peramalan ini selanjutnya diukur akurasinya menggunakan MAD (Mean Absolud Deviation), MSE (Mean Squared Error) dan MAPE (Mean Absolute Percentage Error).  Proyeksi populasi sapi potong pada tahun 2019 (periode berikutnya) menggunakan 3 metode peramalan adalah: 195.100 (moving average); 218.225 (exponential smooting) dan 262.899 (trend analysis). Pengukuran akurasi menggunakan MAD, MSE dan MAPE menunjukkan bahwa metode peramalan jumlah populasi sapi potong yang paling akurat adalah peramalan menggunakan metode polynomial trend analysis (MAD 14.716,12;  MSE 327.282.084,17; dan MAPE 0,09) karena memiliki tingkat kesalahan yang lebih kecil dibandingkan hasil peramalan menggunakan metode moving average dan exponential smoothing.


Author(s):  
Padrul Jana

This study aims to predict the number of poor in Indonesia for the next few years using a triple exponential smoothing method.The purpose of this research is the result of the forecast number of poor people in Indonesia accurate forecast results are used as an alternative data the government for consideration of government to determine the direction of national poverty reduction policies. This research includes the study of literature research, by applying the theory of forecasting to generate predictions of poor people for coming year. Furthermore, analyzing the mistakes of the methods used in terms of the count: Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean absolute percentage error (MAPE) and Mean Percentage Error (MPE). The function of this error analysis is to measure the accuracy of forecasting results that have been conducted.These results indicate that the number of poor people in 2017 amounted to 24,741,871 inhabitants, in 2018 amounted to 24,702,928 inhabitants, in 2019 amounted to 24,638,022 inhabitants and in 2020 amounted to 24,547,155 people. The forecasting results show an average reduction in the number of poor people in Indonesia last five years (2016-2020 years) ranges from 0.16 million. Analysis forecasting model obtained an mean absolute deviation (MAD) obtained by 0.246047. Mean squared error (MSE) of forecasting results with the original data by 1.693277. Mean absolute percentage error (MAPE) of 3.040307% and the final Mean percentage error (MPE) of 0.888134%.Kata Kunci: Forecasting, Triple Exponential Smoothing


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 45-53
Author(s):  
Tresna Maulana Fahrudin ◽  
Prismahardi Aji Riyantoko ◽  
Kartika Maulida Hindrayani ◽  
I Gede Susrama Mas Diyasa

Gold investment is currently a trend in society, especially the millennial generation. Gold investment for the younger generation is an advantage for the future. Gold bullion is often used as a promising investment, on other hand, the digital gold is available which it is stored online on the gold trading platform. However, any investment certainly has risks, and the price of gold bullion fluctuates from day to day. People who invest in gold hopes to benefit from the initial purchase price even if they must wait up to five years. The problem is how they can notice the best time to sell and buy gold. Therefore, this research proposes a forecasting approach based on time series data and the selling of gold bullion prices per gram in Indonesia. The experiment reported that Holt’s double exponential smoothing provided better forecasting performance than polynomial regression. Holt’s double exponential smoothing reached the minimum of Mean Absolute Percentage Error (MAPE) 0.056% in the training set, 0.047% in one-step testing, and 0.898% in multi-step testing.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Andini Diyah Pramesti ◽  
Mohamad Jajuli ◽  
Betha Nurina Sari

The density and uneven distribution of the population in each area must be considered because it will cause problems such as the emergence of uninhabitable slums, environmental degradation, security disturbances, and other population problems. In the data obtained from the 2010 population census based on the level of population distribution in Karawang District, the area of West Karawang, East Karawang, Rengasdengklok, Telukjambe Timur, Klari, Cikampek and Kotabaru are zone 1 regions which are the densest zone with a population of 76,337 people up to 155,471 inhabitants. This research predicts / forecasting population growth in the 7 most populated areas for the next 1 year using Double Exponential Smoothing Brown and Holt methods. This study uses Mean Absolute Percentage Error (MAPE) to evaluate the performance of the double exponential smoothing method in predicting per-additional population numbers. Forecasting results from the two methods place the Districts of East Telukjambe, Cikampek, Kotabaru, East Karawang, and Rengasdengklok in 2020 to remain in zone 1 with a range of 76,337 people to 155,471 inhabitants. Whereas in the Districts of Klari and West Karawang are outside the range in zone 1 because both districts have more population than the range in zone 1. From the results of MAPE both methods are found that 6 out of 7 districts in the method Holt's double exponential smoothing produces a smaller MAPE value compared to the MAPE value generated from Brown's double exponential smoothing method. It was concluded that in this study the Holt double exponential smoothing method was better than Brown's double exponential smoothing method.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document