scholarly journals PEMETAAN DAERAH RAWAN EROSI DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 58-65
Author(s):  
Maria S. Mali ◽  
Jehunias L. Tanesib ◽  
Redi K. Pingak

Abstrak Telah dilakukan pemetaan daerah rawan erosi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh dan sistem infomasi geografi. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk memetakan daerah rawan erosi dan tingkat kerawanannya di Kabupaten Timor Tengah selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian berupa pembuatan peta curah hujan, pembuatan peta tutupan lahan, dan pembuatan peta kelas lereng. Berdasarkan dari hasil penelitian, tingkat rawan erosi dibagi menjadi tiga kelas yaitu: kelas tidak rawan erosi  dengan luas wilayah 127.218,69 Ha meliputi kecamatan Noebeba, kecamatan Amanuban Selatan, kecamatan Kualin, sebagian kecamatan Amanuban Timur dan kecamatan Fatukopa. Kelas  rawan erosi  dengan luas wilayah 251.082,09 Ha meliputi hampir seluruh kecamatan Timor Tengah Selatan dan kelas sangat rawan erosi sekitar 9.125,1 Ha meliputi wilayah kecamatan Fatumnasi, kecamatan Tobu, kecamatan Mollo Utara, sebagian kecamatan Kot’olin. Kata kunci: Peta Rawan Erosi, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi.   Abstract We made maps of areas prone to erosion in Timor Tengah Selatan regency,  province of East Nusa Tenggara using remote sensing and geographic information system. The purpose of this study is to map areas prone to erosion and risks assessment in  Timor Tengah Selatan regency East Nusa Tenggara province .The research methods include the use of GIS to make rainfall, land cover map and class slopes map. Based on the results, level of erosion can be divided into three classes. First, areas which are not  prone to erosion (127.218,69 Ha), covering districts Noebeba, districts Amanuban South, districts Kualin, most districts Amanuban East and districts Fatukopa. Second, areas prone to erosion (251.082.09 Ha) covering almost all districts Timor Tengah Selatan. Third, areas highly prone to erosion (9.125,1 Ha) covering an area districts Fatumasi, districts Tobu, Mollo Utara, districts, most  districts  Kot`olin. Keywords: Erosion hazard map, Remote sensing, Geographic information system.

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 170-178
Author(s):  
Lidia Agustina Rumaal ◽  
Jehunias L. Tanesib ◽  
Jonshon Tarigan

Abstrak Telah dilakukan pemetaan daerah rawan tsunami berdasarkan estimasi waktu tiba gelombang dan tutupan lahan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan daerah rawan tsunami dan tingkat kerawanannya menurut estimasi waktu tiba gelombang dan tutupan lahan sebagai upaya mitigasi dampak bencana tsunami terhadap kepadatan penduduk. Metode penelitian secara umum dibagi dalam empat tahap utama yaitu pembangunan basis data berupa pembuatan peta tutupan lahan, peta gempa dan peta batimetri. Analisis data kerawanan dari peta tutupan lahan dan etimasi waktu tiba gelombang, penyajian hasil data dalam bentuk tingkat kerawanan masing-masing peta dan analisis hasil penelitian berupa tingkat kerawanan secara kualitatif masing-masing daerah titik pantau menurut peta tutupan lahan maupun estimasi waktu tiba gelombang. Selain itu, dampak kerawanan tsunami diklasifikasikan menurut tingkat kepadatan penduduk untuk kebutuhan mitigasi sebagai berikut Kecamatan Kupang Timur, Kupang Barat, Sulamu, Amfoang Timur, Semau, Semau Selatan, Amfoang Utara, Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut dan Fatuleu Barat. Kata kunci : Peta rawan tsunami, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi, Estimasi Waktu Tiba Gelombang  Abstract Mapping of hazard tsunami areas based on estimation of arrival time of wave and land cover in Kupang Regency of East Nusa Tenggara Province using remote sensing application and geographic information system has been done. The  aims of this research are to mapping the hazard tsunami area and tsunami vulnerability level in Kupang Regency East Nusa Tenggara according to the estimated arrival time of the wave and land cover as an effort to mitigate the impact of the tsunami disaster on population density. These generally devided into four main phase namely development of database in the form of land cover map , seismic maps and bathymetry maps, data analysis of research results in the form of qualitative vulnerability of each monitoring area according to land cover map and estimated wave arrival time. Presentation of data results in the form of vulnerability level of each map and analysis and results analysis of research the form of vulnerability level of each map and analysis of research results in the form of qualitative vulnerability of each monitoring area according to land cover map and estimated wave arrival time. And then, the impact of tsunami vulnerability is classified according to population density levels for mitigation needs as follows Kupang Timur, Kupang Barat, Sulamu, Amfoang Timur, Semau, Semau Selatan, Amfoang Utara, Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut and Fatuleu Barat. Keywords: Tsunami Hazard Map, Remote Sensing, Geographic Information System, Estimated Time of arrival Wave


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 204-210
Author(s):  
Harnawan Nurul Asna ◽  
Frederik Samuel Papilaya

The purpose of this study was to find out how much area of agricultural land was converted because of the high property business activities in Semarang City, the data used for this study were taken from 1999 to 2018. The classification method used in this study was the remote sensing method using the unsupervised classification technique. Output of this study is the extensive data of agricultural land cover change obtained from 1999 to 2018. The results of this study can prove that the Geographic Information System can be used to find out how much agricultural land cover change in Semarang City from 1999 to 2018. The area of agricultural land that has been converted is from 1999 to 2009 around 3072 ha and from 2009 to 2018 around 1071.4 ha.


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 170-178
Author(s):  
Lidia Agustina Rumaal ◽  
Jehunias L. Tanesib ◽  
Jonshon Tarigan

Abstrak Telah dilakukan pemetaan daerah rawan tsunami berdasarkan estimasi waktu tiba gelombang dan tutupan lahan di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan daerah rawan tsunami dan tingkat kerawanannya menurut estimasi waktu tiba gelombang dan tutupan lahan sebagai upaya mitigasi dampak bencana tsunami terhadap kepadatan penduduk. Metode penelitian secara umum dibagi dalam empat tahap utama yaitu pembangunan basis data berupa pembuatan peta tutupan lahan, peta gempa dan peta batimetri. Analisis data kerawanan dari peta tutupan lahan dan etimasi waktu tiba gelombang, penyajian hasil data dalam bentuk tingkat kerawanan masing-masing peta dan analisis hasil penelitian berupa tingkat kerawanan secara kualitatif masing-masing daerah titik pantau menurut peta tutupan lahan maupun estimasi waktu tiba gelombang. Selain itu, dampak kerawanan tsunami diklasifikasikan menurut tingkat kepadatan penduduk untuk kebutuhan mitigasi sebagai berikut Kecamatan Kupang Timur, Kupang Barat, Sulamu, Amfoang Timur, Semau, Semau Selatan, Amfoang Utara, Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut dan Fatuleu Barat. Kata kunci : Peta rawan tsunami, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografi, Estimasi Waktu Tiba Gelombang  Abstract Mapping of hazard tsunami areas based on estimation of arrival time of wave and land cover in Kupang Regency of East Nusa Tenggara Province using remote sensing application and geographic information system has been done. The  aims of this research are to mapping the hazard tsunami area and tsunami vulnerability level in Kupang Regency East Nusa Tenggara according to the estimated arrival time of the wave and land cover as an effort to mitigate the impact of the tsunami disaster on population density. These generally devided into four main phase namely development of database in the form of land cover map , seismic maps and bathymetry maps, data analysis of research results in the form of qualitative vulnerability of each monitoring area according to land cover map and estimated wave arrival time. Presentation of data results in the form of vulnerability level of each map and analysis and results analysis of research the form of vulnerability level of each map and analysis of research results in the form of qualitative vulnerability of each monitoring area according to land cover map and estimated wave arrival time. And then, the impact of tsunami vulnerability is classified according to population density levels for mitigation needs as follows Kupang Timur, Kupang Barat, Sulamu, Amfoang Timur, Semau, Semau Selatan, Amfoang Utara, Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut and Fatuleu Barat. Keywords: Tsunami Hazard Map, Remote Sensing, Geographic Information System, Estimated Time of arrival Wave


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document