scholarly journals TUNGAU DEBU RUMAH YANG DITEMUKAN DI KELURAHAN TITIWUNGEN SELATAN KECAMATAN SARIO KOTA MANADO

2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Imelda Worang ◽  
Angle Sorisi ◽  
Victor D. Pijoh

Abstrak: Debu merupakan gabungan dari bermacam-macam partikel yang menyebar di udara, termasuk spora jamur, serbuk sari, serat pakaian, bagian tumbuhan yang telah membusuk, sisa pembakaran, tanah, dan sebagainya. Tungau debu atau dust mite, merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat kecil, 250 – 300 mikro, sehingga tidak kasat mata. binatang ini baru terlihat di bawah mikroskop dengan pembesaran setidaknya 20 kali. Bentuk badannya lonjong dengan kaki berjumlah 8 buah. Alergen TDR adalah salah satu patogen yang paling penting yang menyebabkan alergi pada asma. Metode penelitian inbersifat survey deskriptif yang dilakukan secara cross sectional pada bulan Oktober sampai Desember 2012 di Kelurahan Titiwungen Selatan Kecamatan Sario Kota Manado. Hasil penelitian mendapatkan 5 jenis spesies tungau debu rumah yaitu: Dermatophagoides spp. Glycyphagus destructor. Cheyletus spp, Acarus spp, Tarsonemus spp. Kesimpulan Jenis Tungau debu rumah paling banyak ditemukan baik di ruangan keluarga maupun ruangan tidur yaitu Acarus spp. Tungau debu rumah lebih banyak ditemukan pada ruang tidur dibandingkan ruangan keluarga, dan dimana kepadatan TDR di kelurahan titiwungen cukup rendah. Kata kunci: Acarus spp, Dermatophagoides, Tungau Debu    Abstract: Dust is a combination of a variety of air-borne particles, including mold spores, pollen, clothing fibers, decomposing plant parts, combustion, soil, and so on. Dust mites, fleas are the kind of animal with very small size 250-300 micro, so it is not visible. This new animal looks under the microscope with magnification at least 20 times .Oval body shape with the legs are 8 pieces. TDR allergens is one of the most important pathogens that cause asthma allergic. The research method used is cross-sectional descriptive survey, where the survey is done from October until December 2012 in South Titiwungen neighborhood, Sario region Manado. The results get 5 different species of house dust mites are: Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Cheyletus spp, acarus spp, Tarsonemus spp. Conclusions Type of house dust mites most commonly found either in the family or the bed room acarusspp. House dust mites are more common in the bedroom than the family room and where the density of TDR in the village Titiwungen quite low. Keywords : acarusspp , Dermatophagoides , Dust Mites

2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kristin R. Walangare ◽  
Joseph Tuda ◽  
J. Runtuwene

Abstract: House dust mite (HDM)  is one of the insects found in the dust. Various studies of allergy to house dust around the world shows that the HDM has an important role in trigger allergic reactions such as asthma, atopic dermatitis and allergic rhinitis. Village Taas is a potential area for the deployment of HDM. The purpose of this study to determine the type and density of HDM. The research was conducted in the  Village Taas Sub-district Tikala Manado City. The research method used is descriptive survey with a cross-sectional study. Dust samples taken from the area of the  meter2 the living and sleeping houses, and then examined under a microscope to count the number of HDM to determine density. House dust mites are found, made ​​preparations and identified according to the key M J.Colloff et al. From the examination of 77 houses, it was found that the HDM acarus spp types most commonly found in the living room (35.18%) and bedroom (36.66%). Density of HDM  in the Village Taas classified as very low at 16 TDR / gram of dust the living room and 19 TDR / gram of dust in the bedroom. Keywords: Density, Parasitology, house dust mites   Abstrak: Tungau debu rumah (TDR) adalah salah satu serangga yang terdapat dalam debu. Berbagai studi tentang alergi terhadap debu rumah di seluruh dunia menunjukan bahwa TDR mempunyai peran penting dalam pencetus timbulnya reaksi alergi seperti asma, dermatitis atopik dan rhinitis alergika. Kelurahan Taas merupakan daerah yang potensial bagi penyebaran dari TDR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Taas Kecamatan Tikala Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan ialah survey deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel debu diambil dari area satu meter2 pada ruang tamu dan ruang tidur rumah penduduk, kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk dihitung jumlah dari TDR guna mengetahui kepadatan TDR. Tungau debu rumah yang ditemukan, dibuat preparat dan diidentifikasi sesuai kunci M J.Colloff et al. Dari pemeriksaan 77 rumah, ditemukan bahwa TDR jenis acarus spp yang paling sering ditemukan pada ruang tamu (35,18%) dan ruang tidur (36,66%). Kepadatan dari TDR di Kelurahan Taas tergolong sangat rendah yakni 16 TDR/gram debu ruang tamu dan 19 TDR/gram debu ruang tidur. Kata kunci: Kepadatan, Parasitologi, Tungau debu rumah


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Stefany P. Kristin ◽  
Josef S. B. Tuda ◽  
Greta J. P. Wahongan

Abstract: House dust mites are distributed all over the world, including Indonesia. Inside the house, house dust mites can be found on the pillow, home furniture, carpets, clothing, etc. House dust mites can also be found outside such as in bird nests, mammal skin surfaces and other animals. House dust mites population depends on many factors inter alia temperature and humidity. This study aimed to determine the species and density of house dust mites in Malalayang 1, Manado. This was a descriptive survey study with a cross sectional design. The results showed that the species of house dust mites in Malalayang 1 were Dermatophagoides spp., Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, and Tarsonemus spp. House dust mites were more common in the living rooms than the bedrooms. House dust mite average density in the bedrooms was 1.9 and in the living rooms 1.8. Conclusion: In Malalayang 1 Manado, there were 5 types of house dust mites: Dermatophagoides spp., Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, and Tarsonemus spp. The most commonly found species was Dermatophagoides spp. House dust mite density was higher in the bedrooms than in the living rooms.Keywords: density, species, house dust mitesAbstrak: Tungau Debu Rumah (TDR) tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Di dalam rumah TDR ditemukan di bantal, perabotan rumah tangga, celah karpet, pakaian, dll. Di luar rumah, TDR juga dapat ditemukan misalnya pada sarang burung, permukaan kulit mamalia dan binatang lainnya. Banyaknya populasi TDR tergantung pada faktor suhu dan kelembaban udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR yang ditemukan di kelurahan Malalayang 1 Kecamatan Malalayang Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode surve deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis TDR di Kelurahan Malalayang 1 yaitu Dermatophagoides spp. Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, dan Tarsonemus spp. Di ruang keluarga lebih banyak ditemukan TDR dibandingkan dengan ruang tidur. Kepadatan rata-rata TDR pada ruang tidur 1,9 sedangkan di ruang keluarga 1,8. Simpulan: Di Kelurahan Malalayang 1 ditemukan TDR jenis Dermatophagoides spp. Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, dan Tarsonemus spp, yang terbanyak ialah jenis Dermatophagiodes spp. Kepadatan TDR lebih tinggi di ruang tidur dibandingkan dengan ruang keluarga.Kata kunci: kepadatan, jenis, tungau debu rumah.


2013 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
Author(s):  
Yohanes C. W. Kawulur ◽  
Josef S. B. Tuda ◽  
Greta J. P. Wahongan

Abstract: Based on data from district Wenang health centers, there are many known cases of asthma and dermatitis. Asthma and dermatitis can be caused by the presence of dust mites. House dust mites are found in damp houses, mattresses, pillows, bolsters, carpets and many other home furnishings. It highest population was found in the bedroom of dust, especially in mattress dust.. The purpose of this study to determine the species and density of house dust mites in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City. This research method is descriptive survey with a cross-sectional approach (cross-sectional). Samples were collected from people's homes in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City then examined in the laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado. Results of this study found four species of house dust mites are Dermatophagoides spp, acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, and Tarsonemus spp. House dust mite densities obtained an average of 2.21 in the bedroom and 2.13 in the living room. Conclusion: TDR type most commonly found are Dermatophagoides spp and TDR density in the bedroom is higher than in the living room.Keywords: house dust mites, species, densityAbstrak: Berdasarkan data dari puskesmas Kecamatan Wenang, diketahui banyak terdapat kasus asma dan dermatitis. Asma dan dermatitis bisa diakibatkan oleh keberadaan tungau debu rumah. Tungau debu rumah banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, bantal, guling, karpet serta berbagai perabot rumah yang lain. Populasi TDR terbanyak didapatkan pada debu kamar tidur terutama pada debu kasur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado. Metode penelitian ini secara survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian dikumpulkan dari rumah-rumah penduduk di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado kemudian diteliti di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian ini ditemukan 4 jenis tungau debu rumah yaitu Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, dan Tarsonemus spp. Kepadatan tungau debu rumah didapatkan rata-rata 2,21 di kamar tidur dan 2,13 di ruang tamu. Simpulan: Jenis TDR yang paling banyak ditemukan yaitu Dermatophagoides spp serta kepadatan TDR di kamar tidur lebih tinggi dibandingkan di ruang tamu.Kata kunci: Tungau debu rumah, jenis, kepadatan


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Cindy A. Batti ◽  
Greta J. P. Wahongan ◽  
Josef S. B. Tuda

Abstract: House Dust Mites located throughout the world, including Indonesia. Arthropods live in carpets, mattresses, clothes, etc. House Dust Mite populations most found in the bedroom of dust, especially in the mattress dust. House Dust Mites can also be found outside the home as in the nests of bird, mammals, skin surface and other animals. Factors supporting the number of House Dust Mites include temperature and humidity. The purpose of this study to determine the species and density of House Dust Mites in Bitung Karang Ria village, sub-district of Tuminting Manado city. This research method is descriptive survey with a cross sectional approach (cross-sectional). The results of this study suggest that the species of House Dust Mites located in Bitung Karang Ria village is Acarus spp, Tarsonemus spp, Glycyphagus destructor, Dermatophagoides spp, Cheyletus spp. The family room there is a lot more positive while the House Dust Mites populations more in the bedroom. House dust mites average density in the bedroom 2.63 and the family room 2.28. Conclusions: Species of House Dust Mites are most commonly found are Acarus spp and House Dust Mite density was higher in the bedroom than the living room. Key words: House Dust Mite, Species, Density, Bitung Karang Ria village.     Abstrak: Tungau Debu Rumah (TDR) terdapat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Artropoda ini hidup pada karpet, kasur, pakaian, dll. Populasi TDR terbanyak didapatkan pada debu kamar tidur terutama pada debu kasur. Selain di dalam rumah, TDR dapat pula ditemukan di luar rumah seperti pada sarang burung, permukaan kulit mamalia dan binatang lainnya. Faktor pendukung banyaknya TDR antara lain yaitu suhu dan kelembaban udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR di Kelurahan Bitung Karang Ria Kecamatan Tuminting Kota Manado. Metode penelitian ini bersifat survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis TDR yang terdapat di Kelurahan Bitung Karang Ria yaitu Acarus spp, Tarsonemus spp, Glycyphagus destructor, Dermatophagoides spp, Cheyletus spp. Ruang keluarga lebih banyak yang positif terdapat TDR sedangkan populasi TDR lebih banyak pada ruang tidur. Kepadatan rerata TDR pada ruang tidur yaitu 2,63 dan ruang keluarga 2,28. Simpulan: Jenis TDR yang paling banyak ditemukan yaitu Acarus spp serta kepadatan TDR lebih tinggi pada ruang tidur dibandingkan ruang keluarga. Kata kunci: Tungau Debu Rumah, Jenis, Kepadatan, Kelurahan Bitung Karang Ria.


2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Regina F. R. De Breving

Abstract: In house dust are a lot of house dust mites that found in damp houses, cotton mattress, pillows, bolsters, and other home furnishings. Sources of dust containing house dust mites are most in the bedroom  especially cotton mattress. Data from distric health centers Paal 2 found that there are many people who suffer from asthma and allergic diseases, coupled with the humid air in Manado City to allow the development of house dust mites in the area. The purpose of this research is to determine the species and density of house dust mites in urban Perkamil Paal 2 districts Manado city. This research method is descriptive survey to obtain data on the species and density of house dust mites by simple random sampling method. The results found 5 species of house dust mites are Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destructor, Tarsonemus spp and Cheyletus spp in bedrooms and living room. House dust mite densities obtained an average of 2,33 in bedroom and 2,07 in living room. The conclusion is house dust mite Dermatophagoides spp most commonly found in bedrooms and living room. Keywords: species, density, house dust mite   Abstrak: Dalam debu rumah terdapat banyak tungau debu rumah yang ditemukan pada rumah yang lembab, kasur kapuk, bantal, guling serta perabot rumah yang lain. Sumber debu yang mengandung tungau debu rumah terbanyak adalah debu kamar tidur terutama debu di kasur kapuk. Dari data Puskesmas Kecamatan Paal 2 didapatkan bahwa masih banyak masyarakat yang menderita asma dan penyakit alergi, ditambah lagi dengan udara Kota Manado yang lembab sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan tungau debu rumah di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal 2 Kota Manado. Metode penelitian ini secara survei deskriptif untuk mendapatkan data tentang jenis dan kepadatan tungau debu rumah dengan metode simple random sampling. Hasil yang didapat ditemukan 5 jenis tungau debu rumah yaitu Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destructor, Tarsonemus spp dan Cheyletus spp di ruang tidur dan ruang tamu. Kepadatan tungau debu rumah didapatkan rata-rata 2,33 di ruang tidur dan 2,07 di ruang tamu. Kesimpulan yang diambil yaitu tungau debu rumah Dermatophagoides spp paling banyak ditemukan di ruang tidur maupun ruang tamu. Kata kunci: jenis, kepadatan, tungau debu rumah


2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Friska M. Kokali

Abstract: Dust compossed of destrimen particles from hair, dirt, animal dander, food scraps, pollen, squama, bacteria, fungi and small insects. House dust mites which commonly found on carpet, mattress, pillow and other house furniture with moise enviroment. The goal of this research was to find out the density of  house dust mites and to know the species of  house dust mites in Ranotana Weru. Methods: The study is descriptif survey with cross sectional study design for two month’s which in November-December 2012. The sample which in collected from the house will be selected by the simple random sampling technic. The size of the sample will be determine using of the Snecdor Cochcran. Results: The results there is 5 species of house dust mites which is Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, Tarsonemus spp. The density of the house dust mites in Ranotana Weru  is low. Conclusion: There are five  species of house dust mites are found in Ranotana Weru. The density of the house dust mites in Ranotana Weru  is low. The most common found in Ranotana Weru is the Acarus spp in the bedroom and the living room, but mostly ini the living room. Keywords: Species, density, house dust mite.    Abstrak: Debu terdiri atas partikel destrimen yang berasal dari rambut, daki, bulu binatang, sisa makanan, serbuk sari, skuama, bakteri, jamur dann serangga kecil. Di dalam debu rumah terdapat tungau debu rumah ( TDR ) yang banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, bantal, guling, karpet serta berbagai perabot rumah yang lain. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan TDR dan jenis TDR yang ditemukan dikelurahan Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado. Metode: Penelitian menggunakan metode survey deskriptif dilakukan secara potong lintang (cross sectional) selama 2 bulan yakni bulan November - Desember 2012 di Kelurahan Ranotana Weru. Sampel penelitian yakni debu yang dikumpulkan dari kasur, sofa, lantai  ruangan-ruangan serta perabotan yang ada pada rumah penduduk dipilih oleh peneliti menggunakan teknik Simple random sampling. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan  rumus Snecdor Cochran. Hasil: Penelitian ini ditemukan 5 spesies tungau debu rumah yakni Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, Tarsonemus spp. Kepadatan tungau debu di kelurahan Ranotana Weru rendah. Simpulan: Ada lima jenis tungau debu rumah yang ditemukan di kelurahan Ranotana Weru, tungau debu rumah Acarus spp paling banyak ditemukan di ruang tidur maupun di ruang keluarga, tungau debu rumah jenis Acarus spp lebih dominan ditemukan pada ruang keluarga dibanding ruang tidur, kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Ranotana Weru Kecamatan Wanea cukup rendah. Kata Kunci: Jenis, Kepadatan, Tungau debu.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Yohanes A. Hohakay ◽  
Greta J. P. Wahongan ◽  
Janno B. B. Bernadus

Abstract: House dust mites in house dust have cosmopolitan distribution. House mites live from eating the remaining cask of human skin scale and grow in a humid environment. Mites are commonly found in beds, carpets, and clothes. This study was aimed to obtain the types and density of dust mites in Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Manado. This was a descriptive study with a cross sectional study conducted from October to January 2015. Samples of dust were collected from bed, bedroom floor, and sofa in residential houses by using technique simple random sampling. The results showed that there were 5 dust mite samples from Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, and Chortoglyphidae families. Density of house dust mites was 199 mites/13.46 g of dust. The most dominant type of dust mites was the Glycyphagidae family and the highest percentage of its population was in the bedroom floor meanwhile the most dominant population in bed was the Pyroglyphidae family. Conclusion: There were 5 dust mite families- Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, and Chortoglyphidae with the density of 199 mites/13.46 g of dust. The most frequently found mites was the Glycyphagidae family.Keywords: dust mites, types, densityAbstrak: Tungau debu rumah (TDR) terdapat dalam debu rumah dan berdistribusi kosmopolit. Tungau debu hidup dengan memakan sisa skuama kulit manusia dan bertumbuh dalam lingkungan yang lembab. Tungau biasanya ditemukan di tempat tidur, karpet, dan pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR yang ditemukan di Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang yang dilakukan selama bulan Oktober sampai Januari 2015. Sampel penelitian yaitu sampel debu yang dikumpulkan dari tempat tidur, lantai kamar tidur, dan sofa yang ada di perumahan penduduk dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 5 jenis TDR dari famili Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, dan Chortoglyphidae. Kepadatan TDR yaitu 199 tungau/13,46 gr debu. Jenis tungau debu yang paling dominan yaitu dari famili Glycyphagidae dengan populasi tertinggi pada lantai kamar tidur sedangkan populasi paling dominan pada tempat tidur yaitu famili Pyroglyphidae. Simpulan: Di Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Kota Manado terdapat 5 jenis TDR dari famili Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, dan Chortoglyphidae dengan kepadatan TDR yaitu 199 tungau/13,46 gr debu. Jenis TDR yang paling sering ditemukan ialah famili GlycyphagidaeKata kunci: tungau debu rumah, jenis, kepadatan


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Wiska F. Ponggalunggu ◽  
Victor D. Pijoh ◽  
Greta J. P. Wahongan

Abstract. House dust mites are the most found allergens in homes scattered throughout the world that associated with allergic manifestations in the respiratory tract and skin, such as bronchial asthma, allergic rhinitis and atopic dermatitis. The most common house dust mite is from the family Pyroglyphidae, four of which have a close relationship with the incidence of allergy: Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farinae, Dermatophagoides microceras, and Euroglyphus maynei. This study aims to determine the type and density of house dust mites in several habitats in the homes of people with allergic diseases. This study is a descriptive study using cross-sectional method. Samples were dust in allergic patient’s home in Malalayang I, taken from three habitats, namely bed (mattress and bed linen), bedrooms floor and sofa, as many as 96 samples. Of the 96 samples, there are 60 samples positive of dust mites and 36 negative samples. This study found 157 mites (124 adults and 33 larvae mites). Of the 124 adult mites were identified, there are 122 from order Astigmata with the dominant species is Dermatophagoides pteronyssinus, and two others of the order Prostigmata. In each habitat that is in the bed (mattress and bed linen), bedrooms floor and sofa, Pyroglyphidae is the most prevalent.Keywords: house dust mite, allergiesAbstrak. Tungau debu rumah (TDR) adalah alergen dalam rumah terbanyak yang tersebar di seluruh dunia yang dikaitkan dengan manifestasi alergi pada saluran pernapasan dan kulit, seperti asma bronkial, rinitis alergi dan dermatitis atopik. TDR yang paling sering ditemukan adalah dari famili Pyroglyphidae, empat di antaranya memiliki hubungan yang erat dengan kejadian alergi: Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farinae, Dermatophagoides microceras, dan Euroglyphus maynei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah pada beberapa habitat di rumah penderita penyakit alergi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian adalah debu di rumah penderita alergi di Kelurahan Malalayang I yang diambil dari 3 habitat, yaitu tempat tidur (kasur dan sprei), lantai kamar tidur, dan sofa sebanyak 96 sampel. Dari 96 sampel, 60 sampel positif tungau debu dan 36 sampel negatif. Pada penelitian ini ditemukan 157 tungau (124 tungau dewasa dan 33 larva). Dari 124 tungau dewasa yang terindentifikasi, dari ordo Astigmata sebanyak 122 dengan spesies yang dominan adalah Dermatophagoides pteronyssinus, dan dua lainnya dari ordo Prostigmata. Pada masing-masing habitat yaitu di tempat tidur (kasur dan sprei), lantai kamar tidur dan sofa, famili Pyroglyphidae paling banyak ditemukan.Kata kunci: tungau debu rumah, alergi


Biomedika ◽  
2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
Ajrina Malia ◽  
Makhabbah Jamilatun ◽  
Aminah Aminah

House dust mite was one of the most common allergens in homes around the world and associated with manifestations of allergies of skin and respiratory tract such as bronchial asthma, allergic rhinitis, and atopic dermatitis. This arthropod was commonly found on carpets, mattresses, children's toys, and other home furnishings. This study was aimed to identify and quantify the number of Dermatophagoides spp in Detention Center. This descriptive study was conducted using flotation method on 52 samples of mattress dust collected in February 2020. The results showed that 49 out of 52 mattress dust samples were positive of Dermatophagoidesspp..Of all Dermatophagoides spp, there were Dermatophagoides pteronyssinus (71.2%) and Dermatophagoides farinae (28.8%). In conclusion, this study found two species of Dermatophagoides spp. in Detention Center and suggested that the fascility maintain the cleanliness of the mattress by drying the mattress and changing the sheets at least once a week.


2003 ◽  
Vol 64 (10) ◽  
pp. 1301-1309 ◽  
Author(s):  
Amy Randall ◽  
Andrew Hillier ◽  
Lynette K. Cole ◽  
Kenneth W. Kwochka ◽  
Glen Needham ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document