scholarly journals IMPLEMENTASI IOT PADA VERTICAL GARDEN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY UNTUK MEMELIHARA TANAMAN KANGKUNG

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 800-805
Author(s):  
William Kurniawan ◽  
Suryo Adi Wibowo ◽  
Deddy Rudhistiar

Terbatasnya Lahan pertanian di Indonesia khususnya di perkotaan semakin banyak berkurang dan berubah fungsi di buktikan fungsi lahan pertanian yang menjadi perkantoran, perumahan, perindustrian, dan sector lainnya. Semua itu mendorong berbagai macam inovasi dalam bidang pertanian dengan perpaduan teknologi kea rah yang semakin modern, Untuk menjawab permasalah tersebut, Penelitian dan pengembangan telah di lakukan, salah satunya adalah menggunakan penanaman dengan sistem Hidroponik. Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa menggunakan media Tanah dalam proses pertumbuhannya. Pada sistem hidroponik aspek penting yang perlu di perhatikan adalah pengelolaan nutrisi dan Ph. Untuk pengelolaan Nutrisi penulis menggunakan Sensor TDS yang dingunakan untuk mengatur kepekatan larutan nutrisi dalam Satuan PPM dan Menggunakan Ph meter sensor untuk mengukur kadar ph air . Mikrokontroller yang digunakan adalah NodeMcu. Dengan penerapan teknologi IoT (Internet Of Things). Hasil dari penelitian ini adalah mikroontroler berhasil berjalan dengan baik dengan Website dan database yang bisa melakukan komikasi serial dengan baik dan tepat. Sistem control dan monitoring Ph, Kepekatan dan pendeteksi ketersediaan air berjalan sesuai setpoint yang di tentukan oleh user, Nilai yang  di dapat dari dari pengetesan sensor TDS memiliki rata rata error 2,97% artinya memiliki nilai error yang cukup kecil dan keangkurangan nilai rata rata 94% artinya sensor yang di ngunakan sudah berjalan dengan cukup baik User Interface yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti.

Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 370-380
Author(s):  
Dewi Purnama Sari

Belakangan ini penerapan Internet of Things (IoT) banyak dimanfaatkan pada bidang pertanian dan perkebunan. Pada bidang pertanian dan perkebunan, permasalahan tumbuh kembang tumbuhan merupakan permasalahan yang penting karena sangat bergantung pada faktor abiotik (fisik) dan biotik (biologis). Faktor abiotik (faktor lingkungan fisik) antara lain seperti suhu, kelembaban (udara dan tanah), pencahayaan, kecepatan angin, media tanam dan pupuk sangat mempengaruhi tumbuh kembang tumbuhan dan seringkali sulit terpantau. Agar tumbuh kembang tanaman dapat baik, maka perlu dipantau secara terus menerus faktor abiotik maupun biotik pada lingkungan tempat tumbuhnya tanaman. Tujuan diterapkan IoT dalam bidang pertanian agar dapat mengotomatisasi semua aspek pertanian dan metode pertanian untuk membuat proses lebih efisien dan efektif. Dalam penelitian ini dibuat sebuah prototipe untuk memantau suhu, kelembaban udara dan tanah serta kecepatan angin pada lahan pertanian dengan memanfaatkan komunikasi LoRa sebagai perangkat pendukung IoT dalam penerapan smart farming dengan keunggulannya menggunakan daya listrik yang bersumber dari energi matahari. Di sini data akan ditampilkan pada sebuah platform Cayenne sebagai user interface untuk dilakukan pemantauan dari jarak jauh. Dengan demikian pengguna dapat secara langsung memantau faktor abiotik (faktor fisik lingkungan) dari tempat tumbuh kembangnya tanaman. Dari pemantauan dapat dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh kembang dengan baik.


Techno Com ◽  
2019 ◽  
Vol 18 (4) ◽  
pp. 348-360 ◽  
Author(s):  
Peby Wahyu Purnawan ◽  
Yuni Rosita

Smart Home System bertujuan memaksimalkan pengawasan, pemantauan, keamanan dan sebagainya. sistem ini terintegrasi dari telekomunikasi dan sistem pengendali dari mikrokontroller, sehingga  tercipta Internet Of Things. Pada Penelitian ini dilakukan perancangan sistem Smart Home, dengan sistem client-server berbasis NodeMCU ESP8266 v3 dengan user interface Telegram Messenger yang melakukan komunikasi data melalui wireless. Tahapan perancangan terdiri dari perancangan server, interface, serta sistem kendali Smart Home nya. Hasil akhir pengujian tersebut dapat disimpulkan Aplikasi Telegram Messenger sangat cocok untuk pengontrol dan monitoring Smart Home  jarak jauh, berdasarkan Jarak yang diukur dari 1,7 km sampai 151 km area beda wilayah didapatkan delay rata-rata 20,66 detik, Pada pengujian kinerja Quality of Service dalam sistem komunikasi data ini, berdasarakan standarisasi paramater hasil pengujian bekerja dengan sangat baik. Pada  pengujian nilai RSSI indoor didapat bahwa  kekuatan  komunikasi  wireless  lebih  baik  dibanding outdoor, sehingga RSSI nya lebih kuat. Nilai RSSI  yang tertinggi berada pada -28 dBm dan yang terkecil pada -88 dBm. Berdasarkan pengujian terhadap obstacle, dengan karakteristik redaman yang berbeda - beda dari tiap obstacle nya menghasilkan pengaruh terhadap RSSI dari sinyal wirelessnya.  Obstacle RSSI terkuat dihasilkan oleh pintu kayu dengan nilai -33dbm dBm , serta RSSI terkecil pada obstacle 2 bangunan rumah dengan nilai -78 dBm.  


2021 ◽  
Author(s):  
Wan Norsyafizan W. Muhamad ◽  
Muhamad Azam Abd Halim ◽  
Suzi Seroja Sarnin ◽  
Nurain Izzati Shuhaimi

Author(s):  
Muchsin Attubel ◽  
Diky Siswanto

Meningkatnya kebutuhan akan informasi, pemantauan, dan pengendalian jarak jauh terhadap Peralatan, industru, otomotif, dan bahkan kota. Hal tersebut membuat teknologi Internet of Things semakin dibutuhkan dan menjadi tantangan bagi penulis untuk merancang dan mengimplementasikan Internet of Things pada berbagai bidang. Untuk menjawab tantangan tersebut penulis akan menerapkan Internet of things pada kendaraan, khususnya sepeda motor, alat yang akan dirancang memiliki sistem yang menggunakan module GPS, module GSM, dan modul ACS-712 sebagai sensor arus, ketiga module tersebut akan dihubungkan ke Arduino sebagai microcontroller, setiap kali kendaraan hidup module ACS-712 akan mendeteksi adanya arus dari Alternator yang menandakan mesin sedang menyala, lama mesin menyala akan diakumulasi sebagai waktu ganti oli. Sedangkan module GPS akan mendeteksi lokasi kendaraan secara realtime. Database dan web bertugas untuk menyediakan data dan tampilan Maps untuk dikirim ke App android, sedangkan App android berfungsi sebagai user interface yaitu untuk menampilkan indikator mesin On/Off, indikator waktu ganti oli, dan menampilkan maps untuk memantau lokasi kendaraan.


Author(s):  
Sandra Cano ◽  
Victor Peñeñory ◽  
César A. Collazos ◽  
Sergio Albiol

A Tangible User Interface (TUI) is a new interaction option that uses nontraditional input and output elements. A tangible interface thus allows the manipulation of physical objects using digital information. The exploration and manipulation of physical objects is a factor to be considered in learning in children, especially those with some kind of disability such as hearing, who maximize the use of other senses such as vision and touch. In a tangible interface, three elements are related - physical, digital and social. The potential of IoT for children is growing. This technology IoT integrated with TUI, can help for that parents or teachers can monitoring activities of the child. Also to identify behavior patterns in the child with hearing impairment. This article shows four case studies, where had been designed different products of Internet of Things Tangible applied a several contexts and with products of low cost.


2021 ◽  
Vol 2107 (1) ◽  
pp. 012018
Author(s):  
H Ali ◽  
L Y Hang ◽  
T Y Suan ◽  
V R Polaiah ◽  
M I F Aluwi ◽  
...  

Abstract Drones or mini-unmanned aerial vehicles, have becoming an emerging trends due to their boundless applications in surveillance, military and numerous public services. Nowadays, deployment of surveillance drone for monitoring or security application remains challenging and ongoing research. As Internet of Things (IoT) becomes more commercialized, various concept of IoT have been integrated with the drones due to efficient usage. Therefore, this paper proposed the development of surveillance drone system based on IoT for industrial monitoring-security applications. The rationale of integrating IoT with surveillance drone is that it allows authenticated users to login from any device, anywhere, and view video or images from surveillance drones in real-time for security awareness. In this work, the surveillance drone consists of mechanical system, electrical and electronic interfacing and IoT platform (mobile application system). In electronic system, power module, communication module, sensor and actuator as well as user interface module have been adopted and integrated into the systems. Besides, in software development system, user interface configuration was developed through mobile application to serve as IoT platform. A series of experiments shows that the surveillance drone based IoT able to operate with a promising flying distance with surveillance camera as the “eyes” of the drone system.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Dede Irawan Saputra ◽  
Gian Melky Karmel ◽  
Yuda Bakti Zainal

Kebutuhan pengukur suhu tubuh dan alat untuk menghitung jumlah orang dalam suatu gedung dibutuhkan untuk merealisasikan protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah. Salah satu perkembangan teknologi internet pada saat ini adalah Internet of Things. Pada penelitian ini dirancang sistem pemeriksa suhu tubuh dan jumlah orang berbasis IoT dengan protokol MQTT. Sistem ini menggunakan NodeMCU dan memudahkan pemilik atau pengawas suatu gedung untuk mengetahui berapa jumlah orang dalam gedung dengan sensor ultrasonik dan sekaligus memeriksa suhu tubuh dengan sensor MLX 90614. Data jumlah orang dan suhu tubuh dikirim ke broker MQTT dari IoT platform Thingsboard yang nantinya dapat diakses melalui Web User Interface. Dengan demikian sistem ini dapat menghimpun dan mendiagnosis suhu dan jumlah orang dalam suatu gedung saat memasuki suatu gedung. Hasil pengujian sistem ini dapat membaca perubahan suhu dan menghitung jumlah orang menggunakan protocol MQTT ke server Thingsboard dan data di tampilkan dalam bentuk tabel dan pengukur digital. Pengujian pada sensor MLX90614 dengan thermometer gun menampilkan perbandingan dengan selisih hasil rata-rata 0,5℃, dengan demikian sensor MLX 90614 dapat digunakan. Rata–rata waktu yang di butuhkan sistem untuk mengirim data ke server Thingsboard adalah 0,44 detik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document