Kilat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

114
(FIVE YEARS 77)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teknik-Pln

2655-4925, 2089-1245

Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 261-271
Author(s):  
Sugeng Purwanto

ABSTRACT Renewable energy is potential alternative energy to replace the central role of fossil energy which has been going on since the early 20th century. The solar power plant is alternative energy, especially for households and industry, and can be designed as a hybrid power plant consisting of solar panels, batteries, an automatic transfer switch (ATS), and a grid. This research will focus on developing ATS based on a microcontroller. It functions to regulate the load supply automatically from the three sources of electrical energy, like solar panels, batteries, and grid while the microcontroller functions to monitor the transfer of power from the solar power plant to grid and voltage movements in the system so that current and voltage data can be recorded from time to time to improve system reliability, effectiveness, and efficiency of the tool. ATS components consist of MCB, magnetic contactor, timer H3CR, relay, 2000VA inverter, solar charge controller 100A, NodeMCU ESP8266 IoT, and battery 12V 100AH. This research is conducted in one year to produce ATS based on a microcontroller that can automatically regulate the supply of loads from the three sources of electrical energy with a good level of efficiency and stability.  Keywords: solar power plants, hybrid power plants, an automatic transfer switch.  ABSTRAK Energi baru terbarukan merupakan energi alternatif yang potensial untuk menggantikan peran sentral dari energi fosil yang telah berlangsung sejak awal abad ke 20. PLTS merupakan salah satu energi alternatif penyedia energi listrik untuk rumah tangga dan industri serta dapat dirancang sebagai sistem pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) yang terdiri dari panel surya, baterai, sistem pengaturan beban atau ATS (automatic transfer switch) dan jaringan PLN. Peneltian difokuskan pada pengembangan sistem ATS berbasiskan mikrokontroler. ATS berfungsi untuk mengatur suplai beban secara otomatis dari ketiga sumber energi listrik yaitu panel surya, baterai dan PLN sedangkan mikrokontroler berfungsi memonitor perpindahan daya dari PLTS ke sumber PLN dan pergerakan tegangan pada sistem sehingga dapat dilakukan pencatatan data arus dan tegangan dari waktu ke waktu sehingga dapat meningkatkan keandalan sistem, efektifitas dan efisiensi alat. Komponen ATS terdiri dari MCB, magnetic contactor, timer H3CR, relay, inverter 2000VA, solar charge controller 100A, NodeMCU ESP8266 IoT, dan baterai 12V 100Ah. Penelitian ini akan dilakukan dalam periode satu tahun menghasilkan ATS berbasiskan mikrokontroler yang dapat mengatur suplai beban secara otomatis dari ketiga sumber energi listrik dengan tingkat efisiensi dan kestabilan yang baik. Tim penelitian ini tediri dari 3 orang dan berasal dari program studi teknik elektro, IT PLN.  Kata kunci: pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga hibrid, pengaturan suplai beban.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 370-380
Author(s):  
Dewi Purnama Sari

Belakangan ini penerapan Internet of Things (IoT) banyak dimanfaatkan pada bidang pertanian dan perkebunan. Pada bidang pertanian dan perkebunan, permasalahan tumbuh kembang tumbuhan merupakan permasalahan yang penting karena sangat bergantung pada faktor abiotik (fisik) dan biotik (biologis). Faktor abiotik (faktor lingkungan fisik) antara lain seperti suhu, kelembaban (udara dan tanah), pencahayaan, kecepatan angin, media tanam dan pupuk sangat mempengaruhi tumbuh kembang tumbuhan dan seringkali sulit terpantau. Agar tumbuh kembang tanaman dapat baik, maka perlu dipantau secara terus menerus faktor abiotik maupun biotik pada lingkungan tempat tumbuhnya tanaman. Tujuan diterapkan IoT dalam bidang pertanian agar dapat mengotomatisasi semua aspek pertanian dan metode pertanian untuk membuat proses lebih efisien dan efektif. Dalam penelitian ini dibuat sebuah prototipe untuk memantau suhu, kelembaban udara dan tanah serta kecepatan angin pada lahan pertanian dengan memanfaatkan komunikasi LoRa sebagai perangkat pendukung IoT dalam penerapan smart farming dengan keunggulannya menggunakan daya listrik yang bersumber dari energi matahari. Di sini data akan ditampilkan pada sebuah platform Cayenne sebagai user interface untuk dilakukan pemantauan dari jarak jauh. Dengan demikian pengguna dapat secara langsung memantau faktor abiotik (faktor fisik lingkungan) dari tempat tumbuh kembangnya tanaman. Dari pemantauan dapat dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh kembang dengan baik.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 381-391
Author(s):  
Dwina Kuswardani
Keyword(s):  

Saat ini jaringan distribusi listrik (Jaringan Distribusi Penyulang) UP3 Manokwari masih memiliki masalah dalam mengetahui lokasi gangguan dan mengelompokkan titik dan jenis gangguan. Adapun masalah lainnya adalah perekapan laporan gangguan yang masih bersifat konvensional yang mana laporan detail gangguan tersebut jarang direkap secara real time dan penyampaian informasi mengenai informasi gangguan kurang efektif kepada petugas dan pimpinan. Tujuan penelitian ini adalah diperoleh suatu pola atau node menggunakan algoritma C4.5 untuk mengklasifikasi titik dan jenis gangguan jaringan distribusi penyulang, serta untuk membantu petugas dalam proses perekapan detail secara real-time. Evaluasi pola menggunakan tools Rapidminer serta menggunakan Confusion Matrix untuk pengujian tingkat akurasi metode klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi titik gangguan ditentukan oleh faktor beban disrupsi dan relay dengan 3 (tiga) pola/node dan jenis gangguan ditentukan oleh faktor kerusakan dan penyebab gangguan dengan 16 pola/node. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat akurasi model algoritma C4.5 sebesar 87.80% untuk klasifikasi jenis gangguan dan 96.15% untuk klasifikasi titik. Tingkat akurasi model algoritma C4.5 adalah 87,80. % untuk klasifikasi jenis disrupsi dan 96,15% untuk klasifikasi titik gangguan.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 272-279
Author(s):  
Tri Wahyu Oktaviana Putri ◽  
Muhammad Imbarothur Mowaviq ◽  
Ibnu Hajar

hingga industri. Salah satu penerapan perlunya mengendalikan level air adalah pada boiler suatu pembangkit. Berbagai pengendalian terhadap suatu besaran di industri tentu memerlukan perangkat pengendali. Programmable Logic Controller (PLC)  Rancang bangun sistem kendali level air dengan menggunakan PLC dan Human Machine Interface (HMI) ini menggunakan perangkat utama yaitu PLC FX3U yang dilengkapi dengan input analog, output analog, dan output PWM (Pulse Width Modulation). Level/ ketinggian air adalah objek yang akan dikendalikan. Suplai air diatur oleh pompa air DC yang terdiri atas pompa inlet dan pompa outlet. Sedangkan untuk sensor ketinggian air menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04. Untuk memudahkan pengoperasian PLC, PLC dapat dikombinasikan dengan HMI yang mana terhubung di dalam jaringan dengan PLC. Untuk aplikasi jangka panjang, rancang bangun sistem kendali level air berbasis PLC FX3U dan HMI dapat difungsikan sebagai media pembelajaran di kelas pada mata kuliah yang berkaitan dengan elektronika industri, PLC, maupun mata kuliah lain. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan kontroler PID di dalam PLC, diperoleh hasil bahwa ketinggian air dapat dikendalikan dengan eror rata-rata sebesar 3%. Nilai tersebut disebabkan karena perilaku dinamik air.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 309-319
Author(s):  
Wahirom - - ◽  
Nofirman - - ◽  
Prayudi -

In making a horizontal type wind turbine, of course, it is necessary to analyze it in depth, one of which is by predicting the production of wind energy produced by the wind turbine to estimate the wind power in the wind turbine which will later be applied. Wind energy sources that are commonly used are located in rural areas, fields and even there is such a large amount of energy that it is sometimes difficult to reach the power grid and other large areas including the roofs of high-rise buildings. There are many analytical models in wind energy estimation, one of which is often done by many researchers, namely by using the Weibull distribution method. From the measurement results that as many as 1516.37 kWh with a 1 kW wind turbine with a radius of 1 meter (capacity factor 30.09%). Modeling wind turbine blades with NACA 4412 using Qblade software to determine the torsional angle of the blade to be applied so that it is obtained that the torsion angle from the base and The tip of the blade has a tilt angle of 19.05◦ to 6.96° with a maximum Cp of 0.5 this is a pretty good value in designing wind turbine blades.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 249-260
Author(s):  
Endah Lestari

Rapid development in a watershed affects surface and ground water sources. Urbanization results in increased environmental pollution and groundwater pollution. Best water resource management practices are Low Impact Development (LID) such as bioretention, vegetative swales, permeable pavements, and rainwater wetlands have been implemented to reduce the adverse effects of urbanization such as flooding by reducing peak runoff on the surface and thereby managing rainwater runoff. The purpose of this study was to analyze microbial contamination in wastewater originating from city drainage channels. The research was carried out experimentally by taking water in Item River, Kemayoran directly and put it in an electric bioretention tank. The rain-wastewater-bioretention (RWB) tank is in the form of a watertight tank measuring 60 cm in diameter by 80 cm in height with a medium of 50 cm, leaving 30 cm to provide space and time for standing water during infiltration time. The results of the water taken on the 2nd day through Bioretention carried out laboratory testing with the scope of Microbiological analysis of Environmental Health Quality Standards, Escherichia coli levels decreased from 17 APM/100 ml to 9 APM/100 ml. In addition, total Coliform levels from 2800 APM/100 ml to 270 APM/100 ml.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 301-308
Author(s):  
Muhammad Sofyan
Keyword(s):  

Eksploitasi plastik menyebabkan penumpukan limbah plastik semakin meningkat. Penggunaan limbah plastik pada beton dapat berkontribusi pada pengurangan limbah plastik di dunia. Dalam penelitian plastik polypropylene dimanfaatkan sebagai subtitusi parsial agregat halus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa beberapa property fisis dan mekanis beton yang menggunakan limbah palstik sebagai subtitusi agregat halus. kuat tekan , workability dan berat volume menjadi variable utama yang akan diukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian Plastik polypropylene sebagai pengganti agregat halus 10%, 20%, 30%, dan 40%, menghasilkan slump test sebesar 8,1 cm, 8,4 cm, 8,6 cm, dan 8,8 cm, dianggap masih memenuhi standar nasional indonesia. Hasil dari berat volume beton didapatkan sebesar 2211.46 kg/m3, 2138.21 kg/m3, 2105.73 kg/m3, dan 2021.65 kg/m3. Hasil Untuk kuat tekan pada 7 Hari didapatkan sebesar 9.12 MPa, 8.704 MPa, 8.5 MPa, dan 7.85 MPa.  


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 359-369
Author(s):  
Andi Junaidi

Petir merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh terjadinya loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. Petir menimbulkan adanya rambatan gelombang dengan amplitudo transien arus dan tegangan tinggi. Tegangan dan arus lebih yang ditimbulkan oleh petir selain dapat mengancam keselamatan jiwa manusia, juga dapat mengganggu peralatan dan sistem tenaga listrik. Gangguan akibat petir dapat timbul dari sambaran petir langsung (direct strike) dan tidak langsung (indirect strike). Oleh karena itu diperlukan suatu sistem proteksi yang mengamankan saluran transmisi, peralatan, atau manusia dari gangguan dan sambaran petir. Sambaran petir yang merusak isolator terdiri dari dari 2 sumber, yang pertama; yakni sambaran langsung kekawat tanah atau menara. Arus petir akan mengalir ketanah melalui menara dan kembali keatas dengan tegangan yang tinggi dan menyebakan rusak dan pecahnya isolator, fenomena ini disebut Back Flashover (BSF). Yang kedua yakni sambaran langsung ke kawat Fasa, arus petir akan mengalir sepanjang kawat fasa sebagai gelombang berjalan ke isolator dan merusak isolator, ini disebut Shielding Failures (SF).Fenomena-fenomena tersebut bisa dianalisa dengan simulasi menggunakan Elektromagnetik Transient Program.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 287-300
Author(s):  
Lukman Medriavin Silalahi ◽  
Agus Dendi Rochendi ◽  
Irfan Kampono ◽  
Muhamad Husni ◽  
Raden Sutiadi

Electronic training activities are still carried out conventionally, namely through a face-to-face system. The trainer has to check the trainees' measurement scores manually, this takes a long time. In addition, during the Covid-19 pandemic, human interaction is limited. Therefore it is necessary to make a tool that can help the training process. The proposed IoT-based electronic training tool uses nodeMCU, with a MySQL database system using IoT (Internet of Things) technology. Data communication media uses Wifi (IEEE 802.11n) with nodeMCU 8266 and INA219 sensors. The data is directly displayed through the internet browser media(PHP). From the results of our research, this tool can monitor the implementation of training for a distance of 8 meters and the sensor response time is less than 1 second. The sensor sensitivity level reaches 99.01% with a measurement accuracy of 0.01. With this tool, checking measurement results can be done quickly and can be done from anywhere.


Kilat ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 336-348
Author(s):  
Abdul Haris ◽  
Trisma Juwita ◽  
Rosida Nur Aziza ◽  
Hengki Sikumbang ◽  
Riki Ruli A. Siregar

The purpose of this research is to produce an optimal water distribution system for irrigation of rainfed land. The problem with conventional irrigation systems is that the water distribution process cannot be controlled and monitored automatically and in real time. The impact on water distribution becomes ineffective. The implementation of Ant Colony Optimization (ACO) is used in research as a method to determine the location or node based on the pheromone pattern of the soil dryness level at the sprinkler nodes to be distributed by the water flow, taking into account the criteria level on the soil as a trend of probability values ​​and determining the nodes according to the needs in the flow water. The results obtained from this study indicate that the data displayed is the level of dryness of each node, the volume of water in the reservoir, and the flow of water flowing. The ACO test shows the sequence of nodes that will be passed after the optimization process of water distribution in a rainfed irrigation system using the ACO method gets an error value calculated by the MAPE method of 43% so that it gets an accuracy value of 57%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document