scholarly journals Penerapan HOTs Pada Media Pembelajaran Game Matamatika Dengan Metode DGBL

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
Anugerah Bagus Wijaya ◽  
Randi Octavian Andriyono

Melalui hasil wawancara penulis dengan murid di SD Negeri 2 Kembangan diperoleh informasi bahwa murid yang kesulitan dalam pembelajaran dikelas pada matapelajaran Matamatika. Dalam dunia pendidikan banyak game edukasi yang sudah dibuat sebagai media pembelajaran untuk anak-anak. Digital Game Basic Learning (DGBL) adalah salah satu metode yang menggunakan teknologi game, sebuah game digital apa pun bisa dianggap sebagai media jika terdapat unsur pembelajaran didalamnya. Masih terdapat kesenjangan penting dalam literatur tentang DGBL, karena metode tersebut masih perlu penekanan pada hasil pembelajaran dalam lingkungan kelas yang lebih otentik, dalam hal ini adalah kajian dalam segi keterampilan berpikir penggunanya dalam proses memahami materi atau pembelajaranya. Higher-Order Thinking Skills (HOTs), adalah salah satu komponen utama dalam keterampilan berpikir kreatif dan kritis dan ini adalah tingkat tertinggi dalam hierarki proses kognitif. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk mengembangan game edukasi ini adalah Digital Game Based Learning-Infrastructure Design (DGBL-ID). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa game edukasi pembelajaran Matematika yang dibangun, dapat memberikan pengetahuan dan semangat belajar matematika pada siswa

2021 ◽  
Vol 2 (11) ◽  
pp. 1885-1896
Author(s):  
Hayu Ika Anggraini ◽  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Shirly Rizki Kusumaningrum

Latar Belakang: Dampak kurangnya semangat belajar siswa dalam pelajaran Matematika mengakibatkan terhambatnya keterampilan berhitung dan bernalar. Hambatan tersebut tentunya mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa yang tidak memiliki semangat belajar akan mengalami penurunan kemampuan hasil belajar. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Penggunaan game digital dipandang sebagai salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran Matematika. Tujuan: Untuk mendeskripsikan penggunaan game digital untuk meningkatkan penguasaan keterampilan dalam berhitung dan bernalar. Metode penelitian yang digunakan literature review dengan telaah kepustakaan dari buku dan artikel, selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif untuk menyelesaikan masalah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian literature review.  Literature review merupakan metode penelitian dengan tujuan mengumpulkan dan memperoleh inti dari penelitian sebelumnya kemudian dianalisis. Hasil: Hasil analisis literature review bahwa penggunaan game digital berbasis komputer maupun android efektif dalam pembelajaran keterampilan berhitung Matematika dan juga memberikan pengaruh positif terhadap penguasaan kemampuan berpikir tinggi siswa. Game digital yang dinilai interaktif memberikan dampak positif ini nyatanya dapat memotivasi individu atau siswa dalam belajar serta membuat suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran. Kesimpulan: Berdasarkan analisis ketiga artikel dapat disimpulkan bahwa game edukasi menggunakan metode Game Based Learning yang berbasis Higher-Order Thinking Skills memadukan antara konsep belajar dan bermain dengan melalui beberapa fase yang harus dilakukan sehingga terciptanya prototype game edukasi. Fase-fase tersebut yaitu analisis desain, pengembangan jaminan kualitas kemudian implementasi dan evaluasi. Game edukasi yang berbasis Higher-Order Thinking Skills tersebut dapat membantu meningkatkan siswa dalam keterampilan berpikir kritis.


Author(s):  
Renita Prera Winsen

பேராக் மாநிலத்தில் தைப்பிங் மாவட்டத்தில் அமைந்துள்ள ஓர் இடைநிலைப்பள்ளியில் திருக்குறள் கற்றலின் வழி படிவம் 2 மாணவர்களின் உயர்நிலைச் சிந்தனைத் திறனை மேம்படுத்தும் முயற்சியில் ஆய்வு மேற்கொள்ளப்பட்டது. தேர்ந்தெடுக்கப்பட்ட 10 மாணவர்கள் இந்த ஆய்வில் உட்படுத்தப்பட்டனர். திருக்குறளில் மாணவர்களின் ஆளுமையைக் கண்டறிய அந்த இடைநிலைப்பள்ளியின் தமிழாசிரியரிடம் நேர்காணல் நடத்தப்பட்டது. மாணவர்களின் உயர்நிலைச் சிந்தனைத் திறனை மேம்படுத்த படிவம் 1 மற்றும் படிவம் 2-இல் வரையறுக்கப்பட்ட ஆறு திருக்குறள்கள் தேர்தெடுக்கப்பட்டன. தேர்ந்தெடுக்கப்பட்ட திருக்குறள்கள் யாவும் சீரமைக்கப்பட்ட புளூமின் அறிவுசார் முறைப்பாட்டியலின் துணைக்கொண்டு பலதரப்பட கேள்விகள் தயாரிக்கப்பட்டது. ஆறு வாரத் திருக்குறள் வகுப்பிற்குப் பின் இக்கேள்விகள் யாவும் மாணவர்களுக்கு வழங்கப்பட்டன. கேள்விக்கான பதில்களிலிருந்து மாணவர்களின் உயர்நிலைச் சிந்தனைத் திறனில் ஏற்பட்ட மாற்றங்கள் கண்டறியப்பட்டது. ஆய்வின் முடிவாக, முறையான திருக்குறள் கற்றலின் வழி மாணவர்களின் உயர்நிலைச் சிந்தனைத் திறனை மேம்படுத்த முடியும் என்பது உறுதிச் செய்யப்பட்டது. (This study has been conducted with the purpose of improving the level of HOTS (Higher order thinking skills) of Form 2 students through learning Thirukkural. For this study, the Thirukkural, a well-known literary work of Tamil Language was taken. Thus, this research was carried out in a secondary school which is located at Taiping, Perak. The research was carried out under the design of action research. The sample of this study consisted of ten Form 2 students. Besides that, a teacher also interviewed in order to know the students' personality in learning Thirukkural. In this research, the learning process of Thirukkural approach was implemented for 6 weeks. There are 6 couplets of Thirukkural selected according to the syllabus of Form 1 and Form 2. This six couplets of Thirukkural used to test the level of HOTS. The questions were created based on Thirukkural, according to Revised Bloom's Taxonomy. The data of the study was collected through pre-test, the questions asked in Thirukkural classes and post-test via qualitative and quantitative data collection tools. The findings obtained through qualitative and quantitative data collections showed that the level of HOTS through learning Thirukkural among Form 2 students has improved.)


2019 ◽  
Author(s):  
Adib Rifqi Setiawan

Karya ini menunjukkan rancangan soal HOTS (higher-order thinking skills, keterampilan berpikir tingkat tinggi) untuk mata pelajaran Akidah-Akhlak kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah. Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asmā’ al-ḥusnā, serta perekaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan al-akhlāq al-karīmah dan al-adāb al-Islamī melalui unjuk kerja dan cara mengamalkannya dalam keseharian. Hasil (outcomes) pembelajaran Akidah-Akhlak diharapkan memiliki peran dalam memberi motivasi kepada murid untuk mempraktikkan al-akhlāq al-karīmah dan al-adāb al-Islamī dalam keseharian sebagai wujud īmān kepada Allōh, para malāikat-Nya, seluruh kitab- Nya, semua rosūl dan nabī-Nya, hari akhir, serta qodō’ dan qodar dari-Nya. Ruang lingkup soal yang dirancang mencakup pembelajaran kelas 4 yang terbatas untuk Kompetensi Dasar (KD) Pengetahuan 1.1; 1.2; dan 1.3; serta Keterampilan 2.1; 2.2; dan 2.3.


2019 ◽  
Author(s):  
Adib Rifqi Setiawan

Karya ini menunjukkan rancangan soal HOTS (higher-order thinking skills, keterampilan berpikir tingkat tinggi) untuk mata pelajaran Akidah-Akhlak kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah. Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asmā’ al-ḥusnā, serta perekaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan al-akhlāq al-karīmah dan al-adāb al-Islamī melalui unjuk kerja dan cara mengamalkannya dalam keseharian. Hasil (outcomes) pembelajaran Akidah-Akhlak diharapkan memiliki peran dalam memberi motivasi kepada murid untuk mempraktikkan al-akhlāq al-karīmah dan al-adāb al-Islamī dalam keseharian sebagai wujud īmān kepada Allōh, para malāikat-Nya, seluruh kitab- Nya, semua rosūl dan nabī-Nya, hari akhir, serta qodō’ dan qodar dari-Nya. Ruang lingkup soal yang dirancang mencakup pembelajaran kelas 4 yang terbatas untuk Kompetensi Dasar (KD) Pengetahuan 1.1; 1.2; dan 1.3; serta Keterampilan 2.1; 2.2; dan 2.3.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Wiyaka Wiyaka ◽  
Entika Fani Prastikawati ◽  
AB Prabowo Kusumo Adi

<div><p class="StyleABSTRAKenCambria">The integration of higher-order thinking skills (HOTS) in language learning assessments has become a crucial issue in 21st-century learning. However, not many teachers are aware of the need to incorporate HOTS in assessments due to their insufficient knowledge and the absence of good examples. Further, there is not much research and literature on HOTS-based formative assessment that can be used as references. This research aims to fill the existing gap by providing a model of higher-order thinking skills (HOTS)-based formative assessments for English learning, especially in junior high schools. By employing research and development design, this research describes the validation of the assessment model. The proposed model of assessment may be used as a prototype for assessing language learning.</p></div><p> </p>


2021 ◽  
Author(s):  
Herunata Herunata ◽  
Nur Hidayaturrahman ◽  
Oktavia Sulistina ◽  
Muhammad Su’aidy

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document