scholarly journals Kualitas Fisik Wafer dengan Penambahan Berbagai level Tepung Tapioka serta Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L) yang Diolah dengan Teknik Berbeda

JURNAL TRITON ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 92-103
Author(s):  
Romaito Maharani Harahap ◽  
Anwar Efendi Harahap ◽  
Dewi Febrina
Keyword(s):  

Penambahan level tepung tapioka dan tepung daun pepaya (Carica papaya. L) yang diolah mengunakan teknik yang berbeda dalam pembuatan wafer ransum komplit diharapkan mampu memperbaiki kualitas fisik wafer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik wafer  dengan penambahan berbagai level tapioka serta tepung daun pepaya (Carica papaya. L) yang diolah dengan  teknik  berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (2×3) dengan 5 ulangan. Faktor A terdiri dari teknik pengolahan daun pepaya yakni, A0 = Silase daun pepaya; A1 = Amoniasi daun pepaya. Faktor B terdiri dari B0 = penambahan 0% tepung tapioka; B1= penambahan 5% tepung tapioka; dan B2 = penambahan 10% tepung tapioka. Peubah yang diukur adalah warna, aroma, tekstur, daya serap air dan kerapatan. Hasil penelitian ini memperlihatkan tidak terdapat interaksi (P>0.05) antara teknik pengolahan daun papaya dengan level tepung tapioka yang berbeda terhadap warna, tekstur, aroma, daya serap air dan  kerapatan. Daun pepaya yang diolah dengan teknik yang berbeda memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna, tekstur, dan aroma. Penggunaan level tepung tapioka yang berbeda pada pembuatan ransum komplit memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna. Penggunaan amoniasi daun pepaya dalam ransum komplit dengan level tepung tapioka 5% memberikan hasil terbaik dinilai dari warna yaitu coklat tua dan memberikan skor warna 3,03  

Planta Medica ◽  
2016 ◽  
Vol 82 (05) ◽  
Author(s):  
SH Ansari ◽  
V Anjum ◽  
S Ahmad

2017 ◽  
Author(s):  
A Quartey ◽  
A Oppong ◽  
I Ayensu ◽  
J Apenteng ◽  
D Mintah ◽  
...  

Author(s):  
Luis López-Pérez ◽  
Evangelina E Quiñones-Aguilar ◽  
Gabriel Rincón-Enríquez

Objetivo: Evaluar la inoculación con Hongos Micorrízicos Arbusculares (HMA) y aplicación de vermicomposta (V), en el crecimiento de plantas de papaya (Carica papaya L) en invernadero. Diseño/metodología/aproximación: Se estableció un diseño bifactorial completamente al azar, y se evaluó a Rhizophagus intraradices (RI), un consorcio nativo Barranca de las Nueces (BN) y sin HMA con tres proporciones de vermicomposta en el sustrato (0, 1 y 10% v/v). A los 90 d del establecimiento, se registraron variables de crecimiento de las plantas y la colonización micorrízica. A los datos se les realizó un análisis de varianza y pruebas de comparación de medias (P?0.05). Resultados: Se encontró efecto significativo del factor vermicomposta y de la interacción de los factores (HMA x V). Se registró el mayor tamaño de las plantas a mayor proporción de vermicomposta. Se alcanzó la mayor colonización con el inóculo BN. Respecto a la interacción, el crecimiento de las plantas fue mayor a medida que se incrementó la vermicomposta, pero fue afectado por el inóculo de HMA. Limitaciones del estudio/implicaciones: No se obtuvieron efectos significativos del factor inóculo en el crecimiento de las plantas; y la aplicación de vermicomposta al sustrato limita el efecto promotor de crecimiento de los HMA. Hallazgos/conclusiones: El crecimiento de plantas de papaya es favorecido por la inoculación con HMA, pero es determinado por la cantidad de materia orgánica presente en el sustrato. Altas concentraciones de vermicomposta, limitan el beneficio que la micorriza puede aportar en el crecimiento de la papaya en invernadero.


Author(s):  
J. Marroquín-Agreda

Objetivo: Analizar la preferencia de Polyphagotarsonemus latus a los hospedantes comerciales Papaya (Carica papaya L.) y Fríjol escumite (Phaseolus acutifolius) y Sajan blanco (Melanthera aspera).Diseño/metodología/aproximación: Se utilizó un diseño factorial completamente al azar, con tres tratamientos (hojas de plantas con daño mecánico (carborundum), hojas infestadas con el ácaro y hojas sanas) y 12 repeticiones. Se usaron cajas Petri, donde se depositaron 30 hembras a 5 cm equidistantes a las tres especies de hojas. Las observaciones se realizaron a intervalos de una hora, se registró el número de ácaros y las áreas foliares de las hojas ofrecidas. Las medias se compararon mediante la prueba DMS (0.05). Resultados: El ácaro mostró mayor preferencia al saján blanco y fríjol escumite; la preferencia se incrementó en las hojas dañadas por la herbivoría del mismo ácaro. No existieron diferencias significativas entre las áreas de las hojas en el tratamiento con hojas sanas y condaño mecánico; pero sí en las áreas con daño del acaro. Las hembras de P. latus ovipositaron solamente en hoja de fríjol después de dos días.Limitaciones del estudio/implicaciones: La marchitez precoz del saján blanco puede ser una limitante para analizar las respuestas de repulsión, ya que los experimentos requieren mayor tiempo de observación.Hallazgos/conclusiones: P. latus prefirió más las hojas del saján blanco y el frijol escumite que las hojas de papaya dañadas por la herbivoría. Solo se vio que el limbo de las hojas de papaya se redujo debido a la acción de la herbivoría.


2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Mira Miranti ◽  
Sri Wardatun ◽  
Andi Fauzi

ABSTRAKBuah papaya California memiliki senyawa flavanoid yang merupakan senyawa antioksidan alami. Antioksidan merupakan senyawa yang mempunyai kemampuan untuk dapat meredam dampak negatif dari radikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tekstur formulasi minuman jeli terbaik yang dapat diterima oleh panelis serta mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan dari minuman jeli dengan sari buah pepaya california. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode DPPH dan analisis vitamin C dengan Spektrofotometri UV-Vis. Sediaan dibuat dalam 3 formula dengan perbedaan konsentrasi pada pembentuk gel. Formulasi dalam bentuk minuman jeli dibuat untuk mempermudah konsumen membawanya serta mengkonsumsinya. Formulasi minuman jeli dibuat dengan pembentuk gel yang berbeda yaitu karagenan, konjak serta kombinasi konjak dan karagenan (1:1). Hasil uji kesukaan yang dianalisis dengan Friedman test metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) menunjukkan bahwa formula yang disukai adalah formula 1 dengan konsentrasi sari buah sebanyak 30% dan karagenan 0,3%. Aktivitas antioksidan sari buah pepaya menunjukkan nilai aktif IC50 pada konsentrasi 77 ppm, sedangkan untuk minuman jeli sari buah pepaya nilai aktif IC50 p a d a k o n s e nt r a s i 82 ppm. Nilai kadar vitamin C buah pepaya adalah 7,94 mg/100g dan kadar vitamin C minuman jeli adalah 5,75 mg/100mL.Kata kunci : pepaya, jeli, antioksidan dan radikal bebas


2017 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Hoang Nguyen ◽  
Joseph P Kitzmiller ◽  
Pooja Khungar ◽  
Narendra Dabbade ◽  
Kieu Tho Nguyen ◽  
...  

Author(s):  
Michael Russelle Alvarez ◽  
Paolo Robert Bueno ◽  
Raymond Oliver Cruz ◽  
Richard Macapulay ◽  
Francis Jayson Vallesfin ◽  
...  

Plant-derived digestive enzyme inhibitors particularly those targeted to carbohydrate metabolism has been the focus of recent studies as natural supplements for weight control and diabetes. The present study explores the salivary amylase inhibition activity of Garcinia mangostana (Linn.) pericarp extracts and Carica papaya (Linn.) leaf extracts and fractions, as well as perform phytochemical screening and quantification, and thin layer – and high performance liquid chromatographic profiling. ­Results show that crude extracts and purified fractions were able to inhibit salivary amylase, with C. papaya fraction 1 being the most active at 30.89% inhibition. Phytochemical screening of all extracts tested ­positive for tannins, glycosides, phenolics, flavonoids and alkaloids. Quantification of phenolics showed that extracts contained high levels of phenolics, with C. papaya crude extract having the highest content with 219.0±12.7 mg GAE/g extract followed by G. mangostana crude extract with 247.1±18.0 mg GAE/g extract. Quantification of total flavonoids also showed C. papaya crude extract to contain the highest content with 55.12±0.679 mg QE/g extract. All extracts contained negligible alkaloid content, though. HPLC and TLC profiling showed several peaks and bands, when viewed in 210 nm and UV light, respectively. These results demonstrate in vitro the salivary amylase inhibitory activity of both plants and their potential as antidiabetic drug candidates; however, further studies need to be done, like isolation and structure elucidation of active components and toxicity assays. Keywords: Amylase inhibition, phytochemical quantification, Carica papaya, Garcinia mangostana


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Fauziah Winda Gurnita ◽  
Dyah Ayu Wulandari ◽  
Ana Widyawati
Keyword(s):  

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Dian Pratanda Rizki ◽  
Ketty Suketi ◽  
Winarso D Widodo

<p><em>Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang berpotensi sebagai sumber gizi dan struktur tajuknya memungkinkan untuk ditanami tanaman sela. Penanaman tanaman sela (alley cropping) adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. Tujuan penelitian mempelajari peningkatan produktivitas lahan pertanaman pepaya Sukma dengan tanaman sela beberapa jenis sayuran. Percobaan dilaksanakan di kebun Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Pasir kuda, Ciomas dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sejak bulan Februari – Juli 2016. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan jenis tanaman sayuran sebagai perlakuan. Perlakuan terdiri atas 4 macam tanaman sela dan 1 perlakuan kontrol. Tanaman sela yang digunakan adalah 1). Caisin, 2). Bayam, 3). Kangkung, dan 4). Basella alba. Pola tanaman sela dapat meningkatkan produktivitas lahan. Perlakuan tanaman sela Basella alba menghasilkan produksi sayuran yang tinggi. Perlakuan tanaman sela bayam menghasilkan bobot buah pepaya per petak yang tinggi sedangkan tanaman kangkung menghasilkan bobot per buah pepaya terendah. Perlakuan tanaman sela di antara tanaman pepaya tidak mempengaruhi pertumbuhan, mutu fisik dan mutu kimia buah pepaya.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document