Journal of Midwifery and Public Health
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

35
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Galuh Ciamis

2685-4007

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Sri Heryani

MP-ASI (Makanan Pendamping-Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung nutrisi yang diberikan kepada bayi setelah bayi siap atau berusia 6 bulan. Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi.Makanan ini harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI harus tetap diberikan kepada bayi paling tidak sampai usia 24 bulan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 diketahui bahwa pemberian ASI Ekslusif hanya meningkat sekitar 10% dalam periode 2007-2013. Pada SDKI tahun 2007 angka pemberian ASI Ekslusif itu hanya sekitar 32%, dan di SDKI tahun 2013 meningkat menjadi 42%, meskipun ada peningkatan hal ini masih jauh dari angka sempurna. Keberhasilan ASI Ekslusif di Jawa Barat tercapai 42% dari target 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian MP ASI kurang dari 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis tahun 2014. Jenis penelitian yaitu menggunakan survey analitik dengan pendekatan case control (retrospective). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis periode Februari Mei 2014 sebanyak 357 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proporsional Random Sampling sebanyak 78 orang. Hasil penelitian diketahui pemberian MP ASI adalah kategori memberikan MP ASI dibawah usia 6 bulan sebanyak 55 orang (10,5%), kerentanan penyakit adalah kategori mengalami sebanyak 58 orang (74,4%) dan terdapat hubungan antara pemberian MP ASI dibawah usia 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis 2014 ditunjukan dengan nilai p value 0,000 < α (0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar memberikan MP ASI dibawah usia 6 bulan, sebagian besar mengalami kerentan penyakit dan terdapat hubungan antara pemberian MP ASI dibawah usia 6 bulan dengan kerentanan penyakit di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis 2014.MP-ASI (Companion Food-Breast Milk) is food or drink other than ASI that contains nutrients given to the baby after the baby is ready or 6 months old. Breast milk companion food is a supplement for babies. This food should be complementary and can meet the needs of the baby. So in addition to breast milk supplements, breast milk should still be given to babies at least until the age of 24 months. The results of the Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) in 2013 found that Exclusive Breastfeeding increased only about 10% in the period 2007-2013. In SDKI in 2007 the number of exclusive breastfeeding was only about 32%, and in SDKI in 2013 increased to 42%, although there is an increase this is still far from the perfect figure. The success of Exclusive Breastfeeding in West Java reached 42% of the target of 80%. The purpose of this study is to find out the relationship between the provision of MP ASI less than 6 months with the susceptibility to disease in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency in 2014. This type of research is to use analytical surveys with case control (retrospective) approach. The population in this study is all mothers who have a toddler in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency in the period of February May 2014 as many as 357 people. The sampling technique in this study is Proportional Random Sampling of 78 people. The results of the study are known that the provision of ASI MPs is a category of giving ASI MPs under the age of 6 months as many as 55 people (10.5%), the susceptibility of the disease is the category of experiencing as many as 58 people (74.4%) and there is a relationship between the provision of with disease susceptibility in Payung Agung Village, Panumbangan Subdistrict, Ciamis Regency 2014 is shown with a p value of 0,000 < α (0.05). The conclusion of this study is that most of them give ASI MPs under the age of 6 months, most of them have a susceptibility to disease and there is a relationship between giving ASI MPs under the age of 6 months with susceptibility to disease in Payung Agung Village, Panumbangan District, Ciamis Regency 2014.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Siti Rohmah ◽  
Sandra Tiara Anggraeni

Kanker leher rahim merupakan keganasan yang terjalin pada leher rahim merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang vagina, kanker leher rahim dapat dideteksi dini dengan menggunakan metode pemeriksaan IVA. Masalah yang utama yaitu rendahnya peminat pemeriksaan IVA. Health Belief menjadi penyebab yang mengakibatkan peminat rendah, karena health belief yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan health belief WUS di wilayah kerja PUSKESMAS Baregbeg dalam deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode pemeriksaan IVA. Metode penelitian ini deskriptif. Teknik sampling menggunakan non probality sampling (consecutive sampling) dengan jumlah responden 126 WUS. Hasil penelitian 46 (36,5%) WUS dengan health belief baik, dan 80 (63,5%) dengan health belief kurang. Diharapkan bagi penyelenggara program IVA untuk meningkatkan penyuluhan dan penyebaran informasi terkait adanya program gratis pemeriksaan IVA untuk meningkatkan kesadaran WUS dan meningkatkan kunjungan program skrining deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode pemeriksaan IVA.Cervical cancer is a malignancy that is entwined in the cervix, which is the lowest part of the uterus that protrudes to the top of the vaginal canal. Moreover, cervical cancer can be early detected by using the IVA examination method. Furthermore, the main problem is the low interest in conducting the IVA examination. In addition, Health Belief is recognized as the cause of low interest. In the meantime, this study aims to describe the health beliefs of WUS in the working area of Baregbeg Public health center in early detection of cervical cancer using the IVA examination method. On the other hand, the study carried out a descriptive method. The sampling technique used non-probability sampling (consecutive sampling) with 126 WUS respondents. The results of the study 46 (36.5%) WUS indicated the good awareness of healt beliefs and 80 (63.5%) indicated the unawareness of health beliefs. Regarding the result, it is hoped that the organizers of the IVA program will conduct counseling and inform more information related to the free IVA examination program to increase awareness of WUS and increase visits to the screening program for early detection of cervical cancer using the IVA examination method.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Widya Maya Ningrum ◽  
Erni Puspitasari

Ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan salah satunya dalam proses persalinan. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi. Puskesmas Sadananya data ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 70 orang (9,49%) dan berlanjut ke penyulit lainnya yaitu mengalami Abortus 5 0rang (3,5%), BBLR 9 bayi (6,3%). Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan riwayat KEK pada masa kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sebanyak 70, Teknik pengambilan sempel mengunakan Simple Random Sampling. Analisa dalam penelitian ini adalah Univariat. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 3 oang mengalami persalinan sebelum waktunya (4,3%), 1 orang mengalami perdarahan paska salin disebebkan atonia uteri (1,4%), dan 8 orang proses persalinan dengan Operasi (SC) (11,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ibu hamil dengan riwayat KEK mengalami penyulit persalinan, meskipun secara jumlah tidak terlalu signifikan, namun hal ini tentunya tetap harus menjadi perhatian khususnya bagaimana bisa mencegah ibu hamil untuk tidak mengalami anemia, dan apabila sudah terjadi sebagai seorang bidan tentunya harus dapat mendeteksi penyulit yang akan terjadi denganmelakukan penapisan awal persalinanPregnant women who experience KEK will experience malnutrition, body easily tired, pale, weak, and experience difficulties, one of which is in the delivery process. The effect of KEK on the labor process can result in difficult and prolonged labor, preterm labor, bleeding after delivery, and delivery by surgery. Puskesmas Sadananya data on pregnant women who experience KEK as many as 70 people (9.49%) and continue to other complications, namely experiencing 5 0rang abortion (3.5%), LBW 9 babies (6.3%). This type of research is a descriptive study. The population in this study were all 70 women who gave birth with a history of KEK during pregnancy in the Work Area of the Sadananya Health Center, Ciamis Regency in 2019, the sampling technique used was Simple Random Sampling. The analysis in this research is Univariate.. The results showed as many as 3 people experienced premature labor (4.3%), 1 person experienced post-saline bleeding due to uterine atony (1.4%), and 8 people went into labor by surgery (11.4%). The conclusion of this study is that pregnant women with a history of KEK experience difficulty in childbirth, although the numbers are not too significant, this of course still has to be a concern, especially how to prevent pregnant women from experiencing anemia, and if it has occurred as a midwife, of course they must be able to detecting impending complications by performing an early screening of labor.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Widya Maya Ningrum ◽  
Siti Nuraeni Agustin

Kepatuhan dalam penggunaan partograf di Puskesmas Sodonghilir masih rendah, Untuk meningkatkan motivasi bidan dalam pengisian partograf, bidan koodinator Puskesmas Sodonghilir sebagai penanggungjawab KIA di wilayah tersebut mewajibkan bidan menggunakan partograf Digital dalam pemantauan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gambaran efektivitas penggunaan Partograf Digital oleh bidan desa di Puskesmas Sodonghilir. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian ini adalah Total Sampling, yaitu seluruh bidan desa yang ada di kecamatan Sodonghilir sejumlah 12 bidan. Distribusi Frekuensi Penggunaan Partograf Digital Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sodonghilir kategori baik sebanyak 6 orang (50%). Diharapkan bidan meningkatkan motifvasi penggunaan partograf digital saat pemantauan persalinan.Compliance with the use of partographs at the Sodonghilir Health Center is still low. To increase the motivation of midwives in filling out partographs, the coordinating midwife of the Sodonghilir Health Center as the person in charge of MCH in the area requires midwives to use digital partographs in monitoring deliveries. This study aims to describe the effectiveness of using Digital Partographs by village midwives at the Sodonghilir Health Center. This research method is descriptive. The sample of this research is Total Sampling, namely all village midwives in Sodonghilir sub-district with a total of 12 midwives.Distribution of Frequency of Use of Digital Partographs by Midwives in the Working Area of Sodonghilir Health Center in good category as many as 6 people (50%). It is hoped that midwives will increase their motivation to use digital partographs during labor monitoring.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Oktarina Sri Iriani ◽  
Dyah Triwidyantari ◽  
Tati Hayati

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dan makanan yang ada. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Untuk mengetahui “ Hubungan status gizi ibu sebelum hamil dengan penambahan berat badan selama hamil”. Jenis penelitian yang digunakan adalah hasil desain penelitian deskriftif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu sebelum hamil dengan penambahan berat badan selama hamil. Populasi ibu hamil trimester III di wilayah kerja PMB Bidan W yaitu sebanyak 55 orang yang berkunjung ke PMB Bidan W. Untuk mendapatkan jumlah responden peneliti melakukan pengumpulan dengan tekhnik rancangan penelitian Cross Sectional Study dengan seluruh ibu hamil trimester III. Kemudian peneliti akan menghitung menggunakan rumus BMI yaitu Berat (badan dalam kg) : Kuadrat tinggi badan (dalam ukuran meter). BMI = (BB) / (TB) x (TB). Dilanjutkan dengan analisa data melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing, coding, tabulasi.Hasil : Hasil penelitian yang didapatkan Dari 55 responden status gizi ibu hamil bahwa hampir setengah dari responden status gizi ibu hamil dengan kategori normal sebanyak 22 orang dengan presentasi 40%. Dari 55 responden penambahan berat badan ibu selama hamil bahwa hampir setengah dari responden penambahan berat badan dengan kategori baik sebanyak 20 orang presentasi 36,4%. Ada hubungan status gizi ibu sebelum hamil dengan penambahan berat badan selama hamil di PMB Bd Warsah Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan Chi – square dalam penelitian ini menunjukkan p = ,000 < 0,05.The problem of balanced nutrition in Indonesia is still a serious problem. Essentially stems from a lack of economic conditions and limited knowledge about nutrition in Indonesia. Lack or excess of food during pregnancy can have a negative effect on the mother, the fetus and the course of delivery. Therefore, attention to nutrition and control of body weight (BB) during pregnancy is of the important things in health surveillance during pregnancy. To determine the relationship between maternal nutritional status before pregnancy and weight gain during pregnancy. The type of research used is the result of a descriptive research design that aims to determine the relationship between maternal nutritional status before pregnancy and weight gain during pregnancy. The population of thitd trimester III pregnant women in the PMB Midwife W working area, west bandung district, was 55 people. To get the number of respondents, the research was was collected using a cross sectional study design technique with all 3 trimester pregnant women checking their weight and height.Then The researcher will calculate using BMI formula, namely body weight (in kg) : height squared (in maters). Followed by data analysis through several stages starting with editing, coding, tabulation. The results of the study obtained from 55 respondents of the nutritional status of pregnant women that almost half of the respondents of the nutritional status of pregnant women in the normal category were 22 people with a presentation of 40%. Of the 55 respondents who gained weight in the good category, 20 people had a percentage of 36.4%. There is a relationship between maternal nutritional status before preganancy at PMB Midwife W West Bandung Regency. This can be proven by the results of stastical test using Chi – square in this study showing p =, 000 < 0.05


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Ira Kartika ◽  
Tiara Putri Claudya

Rasa cemas menghadapi proses persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinan, salah satu cara mengurangi kecemasan pada ibu hamil adalah dukungan keluarga. Kurangnya dukungan keluarga yang mengakibatkan kecemasan pada ibu hamil bisa berakibat bayi lahir prematur, anak akan kesulitan belajar, hiperaktif, atau bahkan anak menjadi autisme Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung. Penelitian menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik sampel accidental sampling, yang menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung dengan nilai P value > 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi proses persalinan di PMB Bd. C Kota Bandung.Anxiety facing the labor process topped the list most often experienced by pregnant women in the face of pregnancy and childbirth, one way to reduce anxiety in pregnant women is family support. Lack of family support that results in anxiety in pregnant women can result in babies born prematurely, children will have learning difficulties, hyperactivity, or even children become autistic This study aims to find out the relationship of family support with the level of anxiety pregnant women face the labor process in PMB Bd.C Bandung City. Research uses analytical survey research methods with a cross sectional approach, with accidental samplingsample techniques, which use questionnaireinstruments. The results showed that the average relationship of family support with the anxiety level of pregnant women facing labor in PMB Bd.C Bandung city with a value of P value > 0.05. This study shows that there is no relationship between family support and the level of anxiety pregnant women face the labor process in PMB Bd.C Bandung City.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Adila Novelani ◽  
Siti Fatimah ◽  
Arifah Septiane

Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan suplemen tablet Zat Besi (Fe) namun hasilnya belum begitu memuaskan, terlihat dari angka prevalensinya yang masih tinggi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe) di Klinik Mitra Delima Kecamatan Banjasari Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemia di Klinik Mitra Delima yang berdasarkan data periode 1 Januari - 31 April 2021sebanyak 314 orang. Penentuan sampel dilakukan secara random dengan menggunakan rumus slovin dengan hasil sebanyak 76 ibu hamil yang datang ke Klinik Mitra Delima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari jumlah ibu hamil di Klinik Mitra Delima tidak patuh dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe) yaitu 50 orang (65,8%) sedangkan yang patuh hampir setengah dari ibu hamil yaitu 26 orang (34,2%). Bidan diharapkan lebih memperhatikan ibu hamil yang beresiko anemia dan mengingatkan ibu hamil untuk patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah.Anemia prevention program in pregnant women by giving iron tablet supplements (Fe) but the results have not been very satisfactory, seen from the prevalence rate is still high. The purpose of this study is to find out the picture of compliance of pregnant women in taking iron tablets (Fe) at Mitra Delima Clinic in Banjasari Subdistrict, Ciamis. The type of research used is descriptive quantitative. The population in this study is all pregnant women who have anemia at Mitra Delima Clinic based on data from January 1 to April 31, 2021 as many as 314 people. The sample determination was done randomly using slovin formula with the results of 76 pregnant women who came to Mitra Delima Clinic. The results showed that most of the number of pregnant women in Mitra Delima Clinic did not comply in taking iron tablets (Fe) which is 50 people (65.8%) while the obedient almost half of pregnant women are 26 people (34.2%). Midwives are expected to pay more attention to pregnant women who are at risk of anemia and remind pregnant women to obey in taking blood-added tablets.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Rini Ayu Rismawati ◽  
Widya Maya Ningrum

Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama Salah satu masalah kekurangan gizi di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronis (KEK). KEK adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. KEK selama hamil akan menimbulkan masalah, salah satunya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin yang dapat menimbulkan abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum, lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Luaran Bayi Pada Ibu Dengan Riwayat Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sadananya, Tahun 2020. Menggunakan penelitian deskriptif dengan uji SPSS. Ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan yang mengalami abortus, sebanyak 5 orang (33,3 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan yang mengalami bayi lahir mati tidak ada, ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami kematian neonatal tidak ada, ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami asfiksia, sebanyak 1 orang (6,7 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami BBLR, sebanyak 9 orang (60,0 %), ibu hamil yang mengalami KEK di dapatkan bayi yang mengalami kelainan kongenital, sebanyak 1 orang (6,7 %) Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa luaran bayi pada ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar tidak beresiko hanya beberapa kejadian saja yang memang terdapat resiko yaitu abortus dan BBLR.Dengan adanya penelitian ini diharapkan kejadian KEK terhadap ibu hamil bisa teratasi dengan baik dan tidak lagi menimbulkan berbagai macam masalah bagi bayi.Nutrition problems in Indonesia are still a major public health problem. One of the problems of malnutrition in Indonesia is Chronic Energy Deficiency (CED). CED is a condition of a person who suffers from a chronic (chronic) shortage of food characterized by a circumference of the upper arm (CUA) <23.5 cm, resulting in health problems. CED during pregnancy will cause problems, one of which can affect the process of fetal growth which can cause abortion, stillbirth, neonatal death, congenital defects, anemia in infants, intra-partum asphyxia, birth with low birth weight babie (LBW). This study was to find out the description of infant outcome in mothers with a history of chronic energy deficiency (CED) in Sadananya Community Health Center working area, 2020. Using descriptive research with SPSS test It is found that there are 5 Pregnant women (33.3%) having CED had abortion. 70 (100%) babies were born alive to mothers who have CED. There are 70 (100%) babies were born alive from mothers who have CED. There is one mother with CED gets baby with asphyxia (6.7%). There are 9 pregnant women (60.0%) pregnant women with CED gets babies with LBW. There is one pregnant woman with CED (6.7%) had baby with congenital defect. Based on the results of the study, it can be concluded that the infant output in pregnant women who have CED is mostly not at risk. Only a few cases do have a risk, namely abortion and LBW. This research is expected to resolve the case of CED in pregnant women properly and there will be no longer various kinds of problems for babies.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Nursamsiyah Nursamsiyah ◽  
Siti Rohmah

Program Keluarga Berencana (KB) adalah mengatur kehamilan dengan menggunakan alat atau cara kontrasepsi. Pemakaian alat kontrasepsi yang benar dan tepat oleh pasangan usia subur dijadikan upaya untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan (BKKBN 2010). Menurut WHO jumlah penggunaan kontrasepsi suntik di seluruh dunia yaitu sebanyak 4.000.000 atau sekitar 45%. Kontrasepsi di Indonesia paling banyak di minati yaitu kontrasepsi suntik sebesar 34,3% (Riskesdas, 2013). Untuk mengetahui Gambaran Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik Di PMB Bidan Ambarwati.,Amd.,Keb Tahun 2020". Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriftif yaitu peneliti hanya memberikan gambaran objek, tidak menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan gambaran tentang kenaikan berat badan pada akseptor kb suntik (Sulistyoningsih, 2011). Hasil Penelitian ini didapatkan 100 akseptor yang mengalami kenaikan berat badan dengan klasifikasi berat badan ringan sebanyak 87 orang dan berat 13 orang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan Gambaran Yang Mengalami Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di PMB Bidan Ambarwati Cilacap Tahun 2020 sebanyak 100 orang. Diketahui kenaikan berat badan responden dengan kategori IMT Ringan sebanyak 87 akseptor dan kategori Berat sebanyak 13 akseptor. Diharapkan bidan agar lebih meningkatkan konseling dalam pelayanan kesehatan kepada WUS sehingga ibu dapat memperoleh informasi yang mencakup yang mengalami dengan kenaikan berat badan pada akseptor kb suntik.The Family Planning Program (KB) is the way to regulate pregnancy by using a tool or contraception method. The right and correct use of contraception method by couples of childbearing age is used as an effort to delay pregnancy, space out pregnancy and end pregnancy (BKKBN 2010). According to WHO, there are 4,000,000 or 45%  injection contraception used worldwide. The most popular contraception used in Indonesia is injection contraception as many as 34.3%. To find out the description of weight gain in injection contraception acceptors at PMB Midwife Ambarwati., Amd., Keb in the year of 2020. This type of research uses descriptive research, in which the researcher only provides an overview of the object, not generalizing the results. This study was conducted by providing an overview of weight gain in injection contraception acceptors. The results of this study found that 100 acceptors who have weight gain were classified into light weight for 87 people and heavy weight gain for 13 people. Based on the result and discussion, it can be concluded that there are 100 people who have weight gain at 3-month injection contraception acceptors at PMB Midwife Ambarwati Cilacap in 2020. It is found that in the increase of body weight respondents, there are 87 acceptors in the light IMT category and 13 acceptors in the heavy category. It is expected that midwives ought to further improve counseling in health services for WUS so that mothers can obtain information including those who have weight gain toward injection contraception acceptors.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document