scholarly journals STUDI LITERATUR RASIONALITAS, DAN POLA SENSITIVITAS TERHADAP ANTIBIOTIK PADA BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PENYEBAB INFEKSI GANGREN DIABETES MELITUS

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 37-53
Author(s):  
Aprilia Rina Wati ◽  
Ismi Rahmawati ◽  
Inaratul Rizkhy Hanifah

Pendahuluan: Perawatan gangren diabetes dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan rasional, untuk terciptanya penggunaan yang rasional perlu dilakukan uji sensitivitas antibiotik untuk mengetahui apakah antibiotik yang digunakan telah mengalami resistensi atau belum. Tujuan studi literatur ini adalah mengetahui hubungan rasionalitas dan pola sensitivitas antibiotik pada bakteri penyebab infeksi gangren. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan jurnal yang diperoleh melalui situs jurnal seperti search engine Scopus, Google Scholar, Sciencedirect, NCBI, PubMed, Oxford Academic, Cambridge dan Sprinkle link yang dipublikasi antara tahun 2009-2021, diperoleh jurnal sebanyak 13 jurnal hasil ekstraksi dari 99 jurnal yang ada. Studi literatur ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, merumuskan masalah, pengumpulan data, ekstraksi data, sintesis data, dan penyusunan skripsi. Hasil: Hasil studi literatur rasionalitas penggunaan antibiotik yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat pasien. Antibiotik yang mengalami resisten di beberapa rumah sakit di Indonesia yaitu ceftriaxon, cotrimoxazole, benzylpenicillin erythromycin, ampicillin, cloramfenicol cefoperazone, meropenem, cefixime, gentamicin, ceftazidime, ciprofloxacin, streptomycin, lincomycin, dan cefotaxime. Mekanisme yang dimiliki bakteri dalam mengembangkan resistensi yaitu dengan cara modifikasi enzimatik, perubahan struktur penicilin binding protein (PBP), produksi protein pompa dan perubahan target antibiotik.

2010 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 160 ◽  
Author(s):  
Fiona M Burke ◽  
Niamh McCormack ◽  
Simonetta Rindi ◽  
Pietro Speziale ◽  
Timothy J Foster

PLoS ONE ◽  
2017 ◽  
Vol 12 (7) ◽  
pp. e0182060 ◽  
Author(s):  
Yen-Hua Huang ◽  
Hong-Hsiang Guan ◽  
Chun-Jung Chen ◽  
Cheng-Yang Huang

2000 ◽  
Vol 345 (3) ◽  
pp. 611 ◽  
Author(s):  
Hui-shan TUNG ◽  
Bengt GUSS ◽  
Ulf HELLMAN ◽  
Lena PERSSON ◽  
Kristofer RUBIN ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Taufik Muhammad Fakih ◽  
Mentari Luthfika Dewi

Pendahuluan: Lendir kulit ikan lele kuning (Pelteobagrus fulvidraco), mengandung peptida bioaktif dan banyak dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai penyakit karena memiliki aktivitas biologis, diantaranya sebagai antimikroba. Beberapa peptida bioaktif tersebut, antara lain pelteobagrin, myxinidin, pleurocidin, dan pardaxin-P1 dan telah terbukti mampu menghambat Penicillin-Binding Protein 3 (PBP3) dari Staphylococcus aureus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antimikroba molekul peptida bioaktif secara in silico terhadap makromolekul Penicillin-Binding Protein 3 (PBP3) dari Staphylococcus aureus dan interaksi peptida bioaktif tersebut yang terlibat dalam mekanisme aksi antimikroba. Metode: Sekuensing peptida bioaktif terlebih dahulu dilakukan pemodelan ke dalam bentuk konformasi 3D menggunakan software PEP-FOLD. Konformasi terbaik hasil pemodelan dipilih untuk kemudian dilakukan studi penambatan molekuler terhadap makromolekul dari Staphylococcus aureus menggunakan software PatchDock. Interaksi molekuler yang terbentuk selanjutnya diidentifikasi lebih lanjut menggunakan software BIOVIA Discovery Studio 2020. Hasil: Berdasarkan hasil penambatan molekuler menunjukkan bahwa peptida bioaktif myxinidin memiliki afinitas paling baik dengan ACE score −2497,26 kJ/mol. Kesimpulan: Peptida bioaktif lendir kulit ikan lele kuning (Pelteobagrus fulvidraco) dapat dipertimbangkan sebagai kandidat antimikroba alami.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document