scholarly journals PEMEDIASIAN PERSEPSI MANFAAT PADA KUALITAS KONTEN DAN DESAIN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM TERHADAP INTENSI BELAJAR BERKELANJUTAN

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 18-25
Author(s):  
Krismi Sienatra ◽  
Romauli Nainggolan ◽  
Deandra Vidyanata ◽  
Yuli Kartika Dewi ◽  
I Gusti Bagus Yosia

Pandemi covid-19 menyebabkan pembelajaran dilakukan secara daring dengan konsep e-learning. Penyelenggara pembelajaran daring harus mendesain konten pembelajaran mereka pada learning management system (LMS) berbasis cloud. Penyusunan konten materi dan desain pembelajaran pada learning management system harus disusun dengan baik agar membuat pemakai merasakan manfaatnya dan akan terus melanjutkan menggunakan learning management system sebagai sarana pembelajaran. Panelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari kualitas desain dan kualitas konten dalam intensi belajar secara berkelanjutan dengan melihat persepsi kegunaan sebagai variabel mediasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang menggunakan LMS untuk mangakses konten materi pembelajaran yang telah disusun secara utuh dan lengkap. Alat analisis data yang digunakan menggunakan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan kualitas konten tidak berpengaruh terhadap intensi belajar dan kualitas desain berpengaruh terhadap intensi belajar dengan dimediasi oleh persepsi kegunaan.

2021 ◽  
pp. 026666692110354
Author(s):  
Akhmad Habibi ◽  
Mohd Faiz Mohd Yaakob ◽  
Ahmad Samed Al-Adwan

The current study examined factors affecting higher education students’ use of a mobile-based Learning Management System (m-LMS) for distance education during the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). A survey instrument based on the Technology Acceptance Model (TAM) and the Theory of Planned Behavior (TPB) was established and validated. The primary data were gathered from 1032 responses. The data were computed in SmartPLS 3.2. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) procedures were conducted to assess the measurement and structural models. The proposed model is valid and reliable. Findings of the study show that relationships emerge in seven out of ten hypotheses. The strongest relationship is between Perceived Usefulness and Attitude while the weakest exists between Perceived Ease of Use and Attitude. This study emphasizes awareness about the use of m-LMS in education, especially during distance education due to pandemics like Covid-19. The model is expected to provide a useful base for future academicians interested in conducting similar topics of research.


Author(s):  
Dhuha Al-Shaikhli ◽  
Li Jin ◽  
Alan Porter ◽  
Andrzej Tarczynski

AbstractThis research, using goal setting theory, proposes a new educational intervention to improve the perceptions of a Learning management System (LMS) as an organising technology, so as to improve the intention to continue using it. This research developed Visualised Weekly Learning Outcomes (VWLO) as a mechanism for exposing learners to the required learning outcomes week by week. The research used the Partial Least Square Method to analyse 151 responses from an IT university course and found that the perceived ease of use and usefulness of the VWLO, as an intervention, improves the learners’ perception of self-regulation and cognitive absorption from the LMS, which in turn affects the learners’ intention to continue using the LMS.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 29-35
Author(s):  
Novita Mariana ◽  
Agus Prasetyo Utomo ◽  
Rara Sri Artati Rejeki

Penelitian ini hanya sampai pada hasil rancangan instrument (kuesioner) untuk mengukur kesiapan (readiness) mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas Stikubank Semarang. Dasar dari perancanngan kuesioner adalah adanya  hal-hal penting dalam untuk mendapatkan informasi penting tentang kesiapan mahasiswa baru untuk implementasi e-learning Universitas. Untuk menghasilkan instrumen pengukur kesiapan e-learning yang sesuai harus dipahami terlebih dahulu konsep e-learning, kesiapan e-learning, dan penilaian kesiapan e-learning (e-learning readiness assessment). Konsep elearning yang diterapkan saat ini di Universitas Sikubank yaitu proses penyampaian materi kuliah yang meliputi penempatan materi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa melalui Internet, yang difasilitasi oleh suatu learning management system (LMS) yang berbasis Web. Berangkat dari konsep e-learning yang diterapkan, maka dibuat studi eksploratori untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesiapan e-learning mahasiswa. Agar peneliti bisa mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai suatu masalah dan faktor-factor utama penentunya, dapat dilakukan penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat eksploratori, tidak terstruktur, dan berdasar pada sampel yang kecil. Penelitian ini dapat dilakukan dengan mendayagunakan teknik seperti focus group (wawancara berkelompok), word association (bertanya pada responden untuk mengindikasikan respon pertama mereka pada kata-kata stimulus yang disampaikan), dan depth interview (wawancara satu-satu untuk mengetahui pikiran responden secara detil). Hasil dari suatu studi yang bersifat eksploratori sebaiknya diikuti oleh penelitian eksploratori lain atau oleh penelitian yang bersifat konklusif. Dalam studi eksploratori yang dilakukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Wawancara (interview).Tujuan utamanya adalah mendapatkan pengertian mendalam akan hal yang menjadi minat peneliti dengan mendengarkan sekelompok orang yang relevan dengan minat tersebut. Langkah untuk menjalankan wawancara adalah menentukan sasaran atau pertanyaan yang harus dijawab. Dalam hal ini, sasaran wawancara adalah harus dapat mengidentifikasi pandangan mahasiswa mengenai e-learning, kondisi kesiapan e-learning, dan beberapa instrument pengukur kesiapannya. Dari hasil tersebut terlihat bahwa Pada mahasiswa, faktor yang dianggap mempengaruhi kesiapan mahasiswa adalah kemampuan komputer mahasiswa, fasilitas yang disediakan universitas, dan kekuatan motivasi mahasiswa menggunakan Learning Managemen System.  


2015 ◽  
Vol 67 (1) ◽  
pp. 99-104 ◽  
Author(s):  
Gabroveanu Mihai

Abstract Traditional Learning Management Systems are installed on a single server where learning materials and user data are kept. To increase its performance, the Learning Management System can be installed on multiple servers; learning materials and user data could be distributed across these servers obtaining a Distributed Learning Management System. In this paper is proposed the prototype of a recommendation system based on association rules for Distributed Learning Management System. Information from LMS databases is analyzed using distributed data mining algorithms in order to extract the association rules. Then the extracted rules are used as inference rules to provide personalized recommendations. The quality of provided recommendations is improved because the rules used to make the inferences are more accurate, since these rules aggregate knowledge from all e-Learning systems included in Distributed Learning Management System.


2020 ◽  
Vol 3 (9) ◽  
pp. 203-208
Author(s):  
Gracia M. N. Otta

The phenomenon of Coronavirus Disease 2019 forced the education system in Indonesia to be run online. The descriptive qualitative method was usedin this research to investigate some cases faced by the Fourth Semester Students of the English Department, Nusa Cendana University toward online learning in Cross-Cultural Communication Lecture. It was conducted to answer students’ perceptions, solutions, and expectations in joining online lectures for the last three months in the Even Semester of Academic Year 2019-2020. To collect the data, and a non-facial interview technique was applied through some online Learning Management System; e-learning by Nusa Cendana University and Google Classroom. The data were analyzed by categorizing the students’ answers. The result of this study showed that11.43% were ready for online lectures, while those who prefer regular classes were 82.86%.Only 27.14% could meet the needs of online lectures since they had available mobile data, while 47.14% frankly stated having mobile data problem. It can be concluded that there were some changes in learning culture that forced students to deal with online teaching-learning activities. Undeniable, it was not easy to organize except well prepared from the very first beginning of class by having Course Contract which only needed to be changed into an online form. Yet, their expectations for universities and government to increase Learning Management System and subsidies for the needs of mobile data bundle (for teachers, lecturers, and students).


2020 ◽  
Author(s):  
Rikardo Butar Butar

Model pembelajaran blended learning dan google classroom dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi Industri 4.0, adalah hal yang baru bagi sebagian pelaku pendidikan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran blended learning dan google classroom dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi industri 4.0. Kombinasi antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran e-learning (online) memudahkan terjadinya interaksi belajar antara guru dan siswa atau antar siswa. Akses informasi dan materi pelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Google classroom adalah Learning Management System (LMS) yaitu sistem pengelolaan kelas secara virtual yang integratif dan lebih praktis dibandingkan sistem pembelajaran konvensional, sehingga sangat membantu meringankan pekerjaan guru dalam melakukan pengelolaan kelas, seperti memberikan pengumuman, tugas, berkomunikasi, dan mengevaluasi, sehingga dapat menghemat waktu dan kertas karena semuanya dibuat pada aplikasi satu tempat. Model Pembelajaran blended learning dan google classroom sangat memungkinkan dalam mengefektifkan proses belajar mengajar di era revolusi industri 4.0.


MINDA BAHARU ◽  
2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Irmawati Liliana Kusuma Dewi ◽  
Anggita Maharani ◽  
Setiyani Setiyani

Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), terutama dalam masa pandemi menggunakan Learning Management System (LMS) - Schoology. Pemanfaatan e-learning mempermudah guru dalam berinteraksi secara online dengan siswa, mendistribusikan materi, mengunduh daftar hadir, dan membuat evaluasi pembelajaran. Peserta kegiatan PKM LMS-Schoology adalah 18 guru SMK Samudra Nusantara berlokasi di Astanajapura Kabupaten Cirebon. Metode dalam pengabdian ini terdiri dari tiga tahap, 1) tahap pra pelatihan yaitu merancang modul tutorial singkat, proses pelatihan, dan angket; 2) tahap pelatihan yaitu pengenalan LMS Schoology dan pembuatan akun; 3) tahap evaluasi yaitu tanggapan guru terhadap pelatihan melalui angket. Selama pelatihan berlangsung, peserta sangat antusias dalam menyimak materi dan aktif berdiskusi. Berdasarkan hasil angket respons peserta terhadap pelatihan LMS-Schoology diperoleh rata-rata dari aspek pemateri sebesar 76.23% termasuk kategori kuat. Kegiatan pendampingan ini memberikan nilai tambah bagi guru dalam penguasaan Ipteks dan dapat digunakan sebagai platform pembelajaran yang efektif.


2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 323
Author(s):  
Alfath Yauma ◽  
Iskandar Fitri ◽  
Sari Ningsih

The education information delivery system at the MA Alwutsqo school is still being carried out as usual even though the pandemic outbreak in Indonesia is still not over. Because the school does not have a system to support distance learning. By implementing health protocols and teaching and learning time events, students often do not get an understanding of the material presented by the teacher. Learning Management System (LMS) is one of the systems needed by the school. Therefore, the authors designed a website-based E-learning application system with the aim of helping the learning and teaching process at MA Alwutsqo Depok City. The design of this information system uses waterfalls and system development is carried out using the Agile method. The result is that students can download the material that has been delivered and can do the exercises given by the teacher without recommendations by time and space.Keywords:E-learning, Webite, Metode Waterfall, Metode Agile, Learning Management System (LMS).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document