scholarly journals Klasifikasi rempah rimpang berdasarkan ciri warna rgb dan tekstur glcm menggunakan algoritma naive bayes

2020 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 156
Author(s):  
Nadya P. Batubara ◽  
Didit Widiyanto ◽  
Nurul Chamidah

Abstrak. Pada penelitian ini akan membahas bagaimana cara mengklasifikasikan beberapa jenis rempah berdasarkan algoritma Naïve Bayes dengan menggunakan ekstraksi ciri warna RGB dan tekstur GLCM. Tahapan dalam proses klasifikasi citra digital pada penelitian ini yaitu praproses citra, segmentasi, ekstraksi ciri, klasifikasi dan uji performa Proses yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengubah RGB to Grayscale untuk mendapatkan citra abunya, setelah mengubah citra menjadi Grayscale. Setelah melakukan image enhancement, citra di segmentasi dengan thresholding menggunakan metode Otsu. Setelah mendapatkan hasil dari segmentasi dilakukan RoI (Region of Interest) yang menghasilkan perkalian pixel. Setelah itu dilakukan ekstraksi ciri dengan menggunakan GLCM (Grey Level Co-occurrence Matrix) dan ekstraksi fitur RGB (Red, green, blue) yang di ekstrak ke dalam GLCM. Setelah mendapatkan hasil dari ekstraksi ciri maka dilakukan klasifikasi menggunakan algoritma Naïve Bayes. Tahapan terakhir pada penelitian ini adalah uji performa menggunakan K-fold cross validation dengan K=10 dan mendapatkan hasil akurasi sebesar 52%. Kata Kunci: Rempah-rempah, Naïve Bsayes, RGB, GLCM.

2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Qomariyatul Hasanah ◽  
Anang Andrianto ◽  
Muhammad Arief Hidayat

Sistem informasi posyandu ibu hamil dapat mengelola data kesehatan ibu hamil yang berkaitan dengan faktor resiko kehamilan. Faktor resiko kehamilan berdasarkan ketentuan Kartu Skor Poedji Rochyati (KSPR) digunakan bidan untuk menentukan resiko kehamilan dengan memberikan skor pada masing-masing parameter. KSPR memiliki kelemahan tidak dapat memberikan skor pada parameter yang belum pasti sehingga jika belum diketahui dengan pasti maka dianggap tidak terjadi. Konsep membaca pola data yang diadopsi dari teknik datamining menggunakan metode klasifikasi naive bayes dapat menjadi alternatif untuk kelemahan KSPR tersebut yaitu dengan mengklasifikasikan resiko kehamilan. Metode naïve bayes menghitung probabilitas parameter tertentu berdasarkan data pada periode sebelumnya yang telah ditentukan sebagai data training, berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui resiko kehamilan secara tepat sesuai parameter yang telah diketahui. Metode naïve bayes dipilih karena memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi daripada metode klasifikasi lainnya. Sistem informasi ini dibangun berbasis website agar dapat diakses secara mudah oleh beberapa posyandu yang berbeda tempat. Sistem dibangun mengadopsi dari model Waterfall. Sistem informasi posyandu ibu hamil dirancang dan dibangun dengan tiga (3) hak akses yaitu admin, bidan dan kader dengan masing-masing fitur yang dapat memudahkan penggunanya. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi posyandu ibu hamil dengan penerapan klasifikasi resiko kehamilan menggunakan metode naïve bayes, dengan tingkat akurasi ketika menggunakan 17 atribut didapatkan 53.913%, 19 atribut didapatkan 54.348%, , 21 atribut didapatkan 54.783%, dan 22 atribut didapatkan 56.957%. Tingkat akurasi klasifikasi diperoleh menggunakan metode pengujian menggunakan Ten-Fold Cross Validation dimana training set dibagi menjadi 10 kelompok, jika kelompok 1 dijadikan test set maka kelompok 2 hingga 10 menjadi training set. Kata Kunci: Posyandu, Resiko Kehamilan, Waterfall, Datamining, Klasifikasi, Naïve bayes


2017 ◽  
Vol 24 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Wilamis Kleiton Nunes Da Silva ◽  
Araken De Medeiros Santos

Classificação multirrótulo é um problema de aprendizado supervisionado no qual um objeto pode estar associado a múltiplas classes. Dentre os diferentes métodos de classificação multirrótulo destacam-se os métodos BR (Binary Relevance), LP (Label Powerset) e RAkEL (RAndom k-labELsets). O trabalho realizou um estudo sobre as construções de comitês de classificadores multirrótulos construídos através da aplicação de técnicas de aprendizado semissupervisionado multidescrição. Os comitês de classificadores utilizados nos experimentos foram o Bagging, Boosting e Stacking; como métodos de transformação do problema utilizamos os métodos BR, LP e Rakel; na classificação multirrótulo semissupervisionada multidescrição foi utilizado o Co-Training; foram aplicados cinco diferentes algoritmos como classificadores base: k-NN (k Vizinhos Mais Próximos), J48 (Algoritmo de Indução de Árvores de Decisão), SVM (Máquinas de Vetores Suporte), NB (Naive Bayes) e o JRip (Extended Repeated Incremental Pruning). Todos os experimentos utilizaram a metodologia de validação cruzada com 10 grupos (10-fold Cross-Validation) e o framework MULAN, o qual é implementado utilizando o WEKA. Para os tamanhos dos comitês de classificadores adotamos os valores 3, 5, 7 e 9. Para a análise dos resultados foi utilizado o teste esta- tístico de Wilcoxon. Ao final das análises experimentais, verificou-se que a abordagem semissupervisionado apresentou resultados competitivos em relação ao aprendizado supervisionado, uma vez que as duas abordagens utilizadas apresentaram resultados estatisticamente semelhantes.   


TEKNO ◽  
2019 ◽  
Vol 29 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Utomo Pujianto ◽  
Putri Yuni Ristanti

Pendidikan mempunyai standar sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini Pemerintah telah mengatur standar pendidikan di Indonesia, mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) yaitu kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut,  ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 pasal 1 ayat (2), tentang Standar Kompetensi Lulusan yang diantaranya memuat SK-KMP (Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran). Standar inilah yang dijadikan sebuah rujukan untuk tenaga pendidik, dan bakal tenaga pendidik khususnya mahasiswa bidang pendidikan untuk membuat sebuah media pembelajaran, jurnal sebagai bahan ajaran yang pokok. Tujuan penelitian ini untuk mengklasifikasikan minat mahasiswa PGSD terhadap tema mata pelajaran menurut SK-KMP menggunakan metode Naive Bayes dan Decision tree J48. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengambilan tema pada mata pelajaran di tahun mendatang untuk lebih bervariasi, tidak hanya membahas tentang salah satu mata pelajaran tersebut. Kinerja dari kedua metode tersebut akan dibandingkan, sehingga dapat diketahui kinerja metode mana yang lebih baik dalam melakukan klasifikasi dokumen. Pengujian performa algoritma klasifikasi yang digunakan adalah teknik K-fold Cross Validation. Berdasarkan pengujian performa penerapan algoritma Naïve Bayes dan Decision Tree J48 menggunakan teknik K-Fold Cross Validation terhadap 200  judul dan abstrak artikel jurnal, didapatkan algoritma Naive Bayes, tingkat akurasi sebesar 84%. Sementara itu, untuk hasil yang diperoleh dengan algoritma Decision Tree J48, tingkat akurasi sebesar 86%.


Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (8) ◽  
Author(s):  
Nabillah Annisa Rahmayanti ◽  
Yufis Azhar ◽  
Gita Indah Marthasari

AbstrakBullying sering terjadi pada anak-anak khususnya remaja dan meresahkan para orang tua. Maraknya kasus bullying di negeri ini bahkan sampai menyebabkan korban jiwa. Hal ini dapat dicegah dengan cara mengetahui gejala-gejala seorang anak yang mengalami bullying. Kondisi seorang anak yang tidak dapat mengungkapkan keluh kesahnya, tentu membuat orang tua dan juga guru di sekolah sukar dalam mengerti apa yang sedang menimpanya. Hal tersebut bisa saja dikarenakan anak sedang mengalami tindakan bullying oleh teman-temannya. Oleh karena itu peneliti memiliki tujuan untuk menghasilkan fitur yang telah terseleksi dengan menggunakan algoritma C5.0. Sehingga dengan menggunakan fitur yang telah terseleksi dapat meringankan pekerjaan dalam mengisi kuisioner dan juga mempersingkat waktu dalam menentukan seorang anak apakah terkena bullying atau tidak berdasarkan gejala yang ada di setiap pertanyaan pada kuisioner. Untuk menunjang data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang berisi tentang gejala anak yang menjadi korban bullying. Jawaban dari responden akan diolah menjadi kumpulan data yang nantinya akan dibagi menjadi data latih dan data uji untuk selanjutnya diteliti dengan menggunakan Algoritma C5.0. Metode evaluasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 10 fold cross validation dan untuk menilai akurasi menggunakan confusion matrix. Penelitian ini juga melaukan perbandingan dengan beberapa algoritma klasifikasi lainnya yaitu Naive Bayes dan KNN yang bertujuan untuk melhat seberapa akurat algoritma C5.0 dalam melakukan seleksi fitur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa algoritma C5.0 mampu melakukan seleksi fitur dan juga memiliki tingkat akurasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan algoritma Naive Bayes dan KNN dengan hasil akurasi sebelum menggunakan seleksi fitur sebesar 92,77% dan setelah menggunakan seleksi fitur sebesar 93,33%. Abstract Bullying often occurs in children, especially teenagers and unsettles parents. The rise of cases of bullying in this country even caused casualties. This can be prevented by knowing the symptoms of a child who has bullying. The condition of a child who cannot express his complaints, certainly makes parents and teachers at school difficult to understand what is happening to them. This could be because the child is experiencing bullying by his friends. Therefore, researchers have a goal to produce selected features using the C5.0 algorithm. So using the selected features can ease the work in filling out questionnaires and also shorten the time in determining whether a child is exposed to bullying or not based on the symptoms in each question in the questionnaire. To support the data in this study, the researcher used a questionnaire to get answers to questions that contained the symptoms of children who were victims of bullying. The answer from the respondent will be processed into a data collection which will later be divided into training data and test data for further research using the C5.0 Algorithm. The evaluation method used in this study is 10 fold cross validation and to assess accuracy using confusion matrix. This study also carried out a comparison with several other classification algorithms, namely Naive Bayes and KNN which aimed to see how accurate the C5.0 algorithm was in feature selection. The test results show that the C5.0 algorithm is capable of feature selection and also has a better accuracy compared to the Naive Bayes and KNN algorithms with accuracy results before using feature selection of 92.77% and after using feature selection of 93.33%


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 283 ◽  
Author(s):  
Elvira Sukma Wahyuni

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan peforma klasifikasi pada diagnosis kanker payudara dengan menerapkan seleksi fitur pada beberapa algoritme klasifikasi. Penelitian ini menggunakan database kanker payudara Wisconsin Breast Cancer Database (WBCD). Metode seleksi fitur F-score dan Rough Set akan dipasangkan dengan beberapa algoritme klasifikasi yaitu SMO (Sequential Minimal Optimization), Naive Bayes, Multi layer Perceptron, dan C4.5. Penelitian ini menggunakan 10 fold cross validation sebagai metode evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan algoritme klasifikasi MLP dan C4.5 mengalami peningkatan peforma klasifikasi secara signifikan setelah dipasangkan dengan seleksi fitur rough set dan F-score, Naive Bayes menunjukan peforma terbaik ketika dipasangkan dengan metode seleksi fitur F-score saja, sedangkan SMO tidak menunjukkan peningkatan peforma klasifikas ketika dipasangkan pada kedua seleksi fitur. Kata kunci: kanker payudara, seleksi fitur, klasifikasi.


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 626-636
Author(s):  
Tanthy Tawaqalia Widowati ◽  
Mujiono Sadikin

Salah satu media sosial yang berkembang adalah Twitter. Media sosial Twitter mempermudah masyarakat untuk bebas berpendapat melalui cuitan atau biasa disebut dengan tweets. Netizen dengan bebas menyampaikan opini pribadinya untuk topik apapun, termasuk persepsi terhadap tokoh publik. Artikel ini menyajikan hasil penelitian dan analisis sentimen masyarakat (netizen) terhadap tokoh publik, Nadiem Makariem sebagai Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baru. Penelitian ini menggunakan teknik data mining yang bertujuan untuk membandingkan hasil klasifikasi dari opini masyarakat yang dituliskan di Twitter. Dataset yang digunakan berasal dari tweets dengan kata kunci ”nadiem makariem”, ”kemendikbud” dan ”pak nadiem”. Tools RapidMiner digunakan untuk membantu tahap pre-processing dan klasifikasi menggunakan dua metode yaitu, Naive Bayes dan Support Vector Machine dengan evaluasi k-fold cross-validation. Dari hasil ujicoba diketahui bahwa untuk kasus yang diteliti, metode Naive Bayes menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan accuracy 91.48%,  precision 89.28%  dan recall 91.58%.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Irkham Widhi Saputro ◽  
Bety Wulan Sari

Universitas AMIKOM Yogyakarta adalah salah satu perguruan tinggi yang memiliki ribuan mahasiswa baru khususnya pada prodi Informatika. Pada tahun 2012 tercatat ada 1009 mahasiswa baru, dan pada tahun 2013 juga tercatat ada sebanyak 859 mahasiswa baru. Namun sayangnya, dari sekian banyak mahasiswa hanya sekitar 50% saja yang dapat lulus dengan tepat waktu. Data tersebut untuk membuat sistem klasifikasi menggunakan teknik data mining dengan metode Naïve Bayes. Dataset yang akan digunakan sebanyak 300 data yang bersumber dari data alumni angkatan 2012, dan 2013 dengan masing-masing data sebanyak 150. Data yang diperoleh memiliki 144 mahasiswa dengan keterangan lulus tepat waktu, dan 156 mahasiswa dengan keterangan lulus tidak tepat waktu. Proses pengujian akan dilakukan menggunakan metode 10-Fold Cross Validation, dan Confusion Matrix. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata performa dari model Naïve Bayes mempunyai nilai akurasi sebesar 68%, nilai precision sebesar 61.3%, nilai recall sebesar 65.3%, dan nilai f1-score sebesar 61%. Nilai performa dari model dapat dipengaruhi oleh dataset yang digunakan untuk pembuatan model.Kata Kunci — data mining, Naïve Bayes, K-Fold Cross Validation, Confusion MatrixAMIKOM Yogyakarta University is one of the colleges that has thousands of new students, especially in the Informatics study program. In 2012 there were 1009 new students, and in 2013 there were 859 new students. But unfortunately, of the many students only around 50% can graduate on time. The data is to make the classification system using data mining techniques with the Naïve Bayes method. The dataset will be used as much as 300 data sourced from alumni data of 2012, and 2013 with each data as much as 150. The data obtained has 144 students with information passed on time, and 156 students with graduation information not on time. The testing process will be carried out using the 10-Fold Cross Validation, and Confusion Matrix method. The test results show that the average performance of the Naïve Bayes model has an accuracy value of 68%, precision value is 61.3%, recall value is 65.3%, and f1-score is 61%. The performance value of the model can be influenced by the dataset used for modeling.Keywords — data mining, classification, Naïve Bayes, graduation time


Author(s):  
Panny Agustia Rahayuningsih

Penyakit Kanker merupakan sepuluh besar penyakit pembunuh di dunia. Kanker merupakan penyakit yang ganas dan sulit disembuhkan jika penyebarannya sudah terlalu luas. Akan tetapi, pendeteksian sel kanker sedini mungkin dapat mengurangi resiko kematian. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan tingkat kematian dini kanker pada penduduk Eropa dengan menggunakan 5algoritma klasifikasi yaitu: Desecion Tree, Naïve Bayes, k-Nearset Neighbour, Random Forest dan Neural Network dari algoritma tersebut algoritma mana yang dianggap paling baik untuk penelitian ini. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan penelitian antara lain: dataset (pengumpulan data), pengolahan data awal, metode yang diusulkan, pengujian metode menggunakan 10-fold cross validation, evaluasi hasil dan uji beda t-test. Nilai alpha yang digunakan adalah 0.05. jika probabilitasnya >0.05 maka H0 diterima. Sedangkan jika probabilitasnya <0.05 maka Ho ditolak.Hasil dari penelitian yang mendapatkan performe terbaik dengan nilai akurasi sebesar 98,35% adalah algoritma Neural Network. Sedangkan, hasil penelitian menggunakan uji t-test algoritma dengan model terbaik yaitu: algoritma Random Forest dan Neural Network, algoritma Naïve Bayes lumanyan baik, algoritma Desecion Tree cukup baik dan algoritma yang kurang baik adalah algoritma K-Nearset Neighbour (K-NN).


2016 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
Author(s):  
Mochammad Yusa ◽  
Ema Utami ◽  
Emha T. Luthfi

Abstract. Readmission is associated with quality measures on patients in hospitals. Different attributes related to diabetic patients such as medication, ethnicity, race, lifestyle, age, and others result in the calculation of quality care that tends to be complicated. Classification techniques of data mining can solve this problem. In this paper, the evaluation on three different classifiers, i.e. Decision Tree, k-Nearest Neighbor (k-NN), dan Naive Bayes with various settingparameter, is developed by using 10-Fold Cross Validation technique. The targets of parameter performance evaluated is based on term of Accuracy, Mean Absolute Error (MAE), dan Kappa Statistic. The selected dataset consists of 47 attributes and 49.735 records. The result shows that k-NN classifier with k=100 has a better performance in term of accuracy and Kappa Statistic, but Naive Bayes outperforms in term of MAE among other classifiers. Keywords: k-NN, naive bayes, diabetes, readmissionAbstrak. Proses Readmisi dikaitkan dengan perhitungan kualitas penanganan pasien di rumah sakit. Perbedaan atribut-atribut yang berhubungan dengan pasien diabetes proses medikasi, etnis, ras, gaya hidup, umur, dan lain-lain, mengakibatkan perhitungan kualitas cenderung rumit. Teknik klasifikasi data mining dapat menjadi solusi dalam perhitungan kualitas ini. Teknik klasifikasi merupakan salah satu teknik data mining yang perkembangannya cukup signifikan. Di dalam penelitian ini, model algoritma klasifikasi Decision Tree, k-Nearest Neighbor (k-NN), dan Naive Bayes dengan berbagai parameter setting akan dievaluasi performanya berdasarkan nilai performa Accuracy, Mean AbsoluteError (MAE), dan Kappa Statistik dengan metode 10-Fold Cross Validation. Dataset yang dievaluasi memiliki 47 atribut dengan 49.735 records. Hasil penelitian menunjukan bahwa performa accuracy, MAE, dan Kappa Statistik terbaik didapatkan dari Model Algoritma Naive Bayes.Kata Kunci: k-NN, naive bayes, diabetes, readmisi


Author(s):  
Moch Ali Mahmudi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik set data pada performa algoritma klasifikasi. Pada penelitian ini digunakan tiga set data yang memiliki variasi tipe data, jumlah atribut, dan jumlah instan yang berbeda. Set data dibelajarkan pada algoritma klasifikasi, seperti SMO, Adaboost, CART, C4.5, dan Naïve Bayes. Penelitian ini menggunakan 10 <em>fold cross validation</em> sebagai metode evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tipe data, jumlah atribut, dan ukuran set data mempengaruhi performa algoritma klasifikasi. Semakin banyak jumlah atribut, kecenderungan akurasi kelima algoritma uji semakin tinggi. Algoritma klasifikasi yang terbaik digunakan pada tipe data numerik adalah C4.5, sedangkan untuk data nominal adalah SMO. Algoritma klasifikasi yang terbaik digunakan pada <em>small dataset</em> atau set data dengan jumlah instan kecil adalah Naïve Bayes dan SMO, sedangkan yang terbaik digunakan pada <em>big dataset</em> adalah SMO dan C4.5.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document